Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN II

Nama : Theza Vlidella Nussy

NPM : 12162201180014

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU


FAKULTAS EKONOMI
2020
CONTOH DARI TIAP MODAL KERJA YANG TELAH DIURAIKAN

A.    Konsep Kuantitatif


Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan keseluruhan atau
jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat berharga, piutang persediaan atau
keseluruhan dari pada jumlah aktiva lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar
dan dapat kembali ke bentuk semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam
waktu yang relatif pendek atau singkat. Konsep ini biasanya disebut modal kerja
bruto (gross working capital). Berdasarkan konsep tersebut di atas dapat
disimpulkan, bahwa konsep tersebut hanya menunjukkan jumlah dari modal kerja
yang digunakan untuk menjalankan kegiatan operasi perusahaan sehari-hari yang
sifatnya rutin, dengan tidak mempersoalkan dari mana diperoleh modal kerja
tersebut, apakah dari pemilik hutang jangka panjang ataupun hutang jangka
pendek.
Modal kerja yang besar belum tentu menggambarkan batas keamanan atau
margin of safety yang baik atau tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang
tinggi. Jumlah modal kerja yang besar juga belum tentu menggambarkan likuiditas
perusahaan yang baik sekaligus belum tentu menggambarkan jaminan
kelangsungan operasi perusahaan pada periode berikutnya.
Dalam konsep ini yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana mencukupi
kebutuhan dana untuk mebiayai operasi perusahaan jangka pendek.

Contoh
Neraca PT. SUKSES per 31 Desember diketahui sebagai berikut:
PASIV
AKTIVA JUMLAH JUMLAH
A
Hutang
Kas 175.000.000 Dagan 125.000.000
g
Hutang
Surat Berharga 90.000.000 85.000.000
Wesel
Hutang
Piutang 350.000.000 15.000.000
Gaji
Persediaan Hutang
185.000.000 60.000.000
Barang Pajak
Perlengkapan 75.000.000  
Hutang
Hipote 400.000.000
k
1.250.000.00
Gedung
0
Akum.Peny,Gedu Saham 1.100.000.00
-575.000.000
ng Biasa 0
Laba
Kendaraan 750.000.000 Ditaha 215.000.000
n
Akum,Peny
-300.000.000
Kendaraan
2.000.000.00 Total 2.000.000.00
Total Aktiva
0 Pasiva 0

Maka modal kerja bedasarkan konsep kuantitatifnya adalah keseluruhan aktiva


lancar yaitu Rp. 875.000.000,-

Kas 175.000.000
Surat Berharga 90.000.000
Piutang 350.000.000
Persediaan 185.000.000
Perlengkapan 75.000.000 +
875.000.000
Konsep Kuantitatif ini memiliki beberapa kelemahan yaitu dalam konsep ini
tidak mencerminkan tingkat likuiditas perusahaan dan konsep ini tidak
mementingkan kualitas apakah modal kerja tersebut dibiayai oleh hutang jangka
panjang atau hutang jangka pendek dan pemilik modal. Karena jumlah aktiva lancar
yang besar belum tentu menjamin margin of safety bagi perusahaan, shingga
kelangsungan operasi perusahaan belum terjamin.

B.     Konsep Kualitatif


Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara aktiva lancar
dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja merupakan sebagian dari
aktiva lancar yang benar - benar dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahan tanpa menunggu likuiditasnya. Konsep ini biasa disebut dengan modal
kerja bersih/neto (net working capital). Definisi ini bersifat kualitatif karena
menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar
dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin
kelangsungan operasi di masa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan jangka pendek dengan jaminan aktiva lancar.

Contoh:
Neraca PT. SUKSES per 31 Desember diketahui sebagai berikut:

AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH


Hutang
Kas 175.000.000 125.000.000
Dagang
Hutang
Surat Berharga 90.000.000 85.000.000
Wesel
Hutang
Piutang 350.000.000 15.000.000
Gaji
Hutang
Persediaan Barang 185.000.000 60.000.000
Pajak
Perlengkapan 75.000.000  
Hutang
400.000.000
Hipotek
Gedung 1.250.000.000
Saham
Akum.Peny,Gedung -575.000.000 1.100.000.000
Biasa
Laba
Kendaraan 750.000.000 215.000.000
Ditahan
Akum,Peny
-300.000.000
Kendaraan
Total
Total Aktiva 2.000.000.000 2.000.000.000
Pasiva

Maka modal kerja bedasarkan konsep kualitatifnya adalah:


= Harta lancar – hutang lancar
= Rp. 875.000.000 – Rp. 285.000.000
= Rp. 590.000.000

Keuntungan konsep ini adalah terlihatnya tingkat likuiditas perusahaan.


Karena tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari pada hutang lancarm maka
akan meningkatkan kepercayaan bagi para kreditor sehingga kelangsungan
operasional perusahaan akan lebih terjamin dengan dana pinjaman dari kreditor

C.    Konsep Fungsional


Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari pada dana
dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok perusahaan. Setiap
dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan untuk menghasilkan
pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan dalam satu periode akuntansi
tertentu yang menghasilkan pendapatan pada periode tersebut. Sementara itu, ada
pula dana yang dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan pada periode –
periode selanjutnya atau dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin -
mesin, alat – alat kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future income. Jadi
modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan,
diantaranya adalah kas, piutang dagang sebesar harga pokoknya, persediaan, dan
aktiva tetap sebesar penyusutan pada periode tersebut. Sedangkan efek atau surat
berharga dan marjin laba dari piutang merupakan modal kerja potensial yang akan
menjadi modal kerja bila piutang sudah dibayar dan efek sudah dijual.
Konsep ini juga menekankan kepada fungsi dana yang dimiliki perusahaan
dalam memperoleh laba. Artinya sejumlah dana yang dimiliki dan digunakan
perusahaan untuk meningkatkan laba perusahaan. Makin banyak dana yang
digunakan sebagai modal kerja seharusnya dapat meningkatakan perolehan laba,
demikian pula sebaliknya, jika dana yang digunakan sedikit, maka laba pun akan
menurun. Meskipun dalam kenyataannya terkadang kejadian tidak selalu demikian.
Yang termasuk dalam modal kerja konsep fungsional ini adalah Modal Kerja, Bukan
Modal Kerja, Modal Kerja Potensial. Dimana Modal Kerja yaitu harta lancar +
Depresiasi – Margin Piutang – surat berharga. Untuk bukan modal kerja yaitu
jumlah keseluruhan aktiva tetapnya, sedangkan modal kerja potensial yaitu surat
berharga + margin piutang

Contoh:
Neraca PT. SUKSES per 31 Desember diketahui sebagai berikut:
AKTIVA JUMLAH PASIVA JUMLAH
Hutang
Kas 175.000.000 125.000.000
Dagang
Hutang
Surat Berharga 90.000.000 85.000.000
Wesel
Hutang
Piutang 350.000.000 15.000.000
Gaji
Persediaan Hutang
185.000.000 60.000.000
Barang Pajak
Perlengkapan 75.000.000  
Hutang
400.000.000
Hipotek
Gedung 1.250.000.000
Akum. Peny Saham
-575.000.000 1.100.000.000
Gedung Biasa
Laba
Kendaraan 750.000.000 215.000.000
Ditahan
Akum. Peny
-300.000.000
Kendaraan
Total
Total Aktiva 2.000.000.000 2.000.000.000
Pasiva

Dari neraca tersebut terdapat keterangan bahwa:


a.       Penjualan Kredit dengan margin 20%
b.      Depresiasi Gedung Rp, 75.000.000
c.       Depresiasi Kendaraan Rp. 90.000.000
Maka modal kerja bedasarkan konsep fungsionalnya adalah:
Modal Kerja :
Harta Lancar : Rp. 875.000.000
Dep. gedung : Rp. 75.000.000
Dep. kendaraan : Rp. 90.000.000 +
= : Rp. 1.040.000.000

Surat berharga : Rp. 90.000.000


Margin piutang : Rp. 70.000.000 →(20% x 350.000.000)
Modal Kerja = : Rp. 880.000.000
Atau:
Kas : Rp. 175.000.000
Piutang (100-20%) : Rp. 280.000.000 →(80% x 350.000.000)
Pers. Barang : Rp. 185.000.000
Peny. Gedung : Rp. 75.000.000
Peny. Kendaraan : Rp. 90.000.000
Perlengkapan : Rp. 75.000.000
Modal Kerja = : Rp. 880.000.000

Bukan Modal Kerja:


Gedung : Rp. 600.000.000
Kendaraan : Rp. 360.000.000
Bukan MK : Rp. 960.000.000

Modal Kerja Potensial:


Surat Berharga : Rp. 90.000.000
Margin Piutang (20%) : Rp. 70.000.000
MKP : Rp. 160.000.000
RESUME KEBIJAKAN MODAL KERJA

A. Pengertian Modal Kerja

Modal kerja adalah salah satu elemen aktiva yang berperan signifikan pada
perusahaan. Hal ini dikarenakan modal kerja sebagai pemenuhan keperluan anggaran
dalam melaksanakan aktivitas perusahaan.

1. Pengertian Modal Kerja Secara Umum

Secara umum Modal Kerja memiliki arti sebagai kelebihan aktiva lancar pada kewajiban
(hutang) jangka pendek. Kelebihan tersebut merupakan modal kerja bersih.

Definisi lain menyatakan bahwa modal kerja adalah modal yang dibutuhkan dalam
pembiayaan segala aktivitas agar usaha terlaksaana berdasarkan rencana yang telah
dibuat.

Modal kerja dalam hal ini merupakan modal yang tidak digunakan untuk investasi
melainkan untuk kegiatan operasional.

Pada laporan neraca, rumus modal kerja diperoleh dengan mengurangkan harta lancar
dengan kewajiban yang perlu dibayar.

Contoh modal kerja yang dapat diketahui adalah seperti aktiva jangka pendek. Aktiva
jangka pendek yang dimaksud seperti kas, Surat Berharga, piutang dan aktiva lancar
yang lain. Dalam hal ini nilai m0dal kerja sangat tergantung pada aktiva lancar dan
hutang segera.

2. Definisi Modal Kerja Menurut Para Ahli


Modal kerja ialah suatu investasi perusahaan dalam aktiva jangka pendek seperti
kas ataupun sekuritas yang gampang dijual, persediaan dan piutang. Sedangkan modal
kerja bersih merupakan pengurangan aktiva lancar dengan hutang lancar.
~Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston~
Modal kerja adalah penjumlahan dari aktiva lancar. Aktiva lancar tersebut adalah
modal kerja kotor. Pengertian ini bersifat kuantitatif dikarenakan jumlah dana yang
dipakai dalam tujuan operasi jangka pendek. Ketersediaan modal kerja sangat
tergantung pada tingkat liquiditas aktiva lancar (kas, surat berharga, persediaan, dan
piutang)
~Jumingan (2006)~
  Modal kerja adalah jumlah aktiva lancar pada neraca perusahaan. Konsep modal
kerja bersih yaitu pengurangan antara aktiva lancar atau aset saat ini dengan pasiva
lancar/hutang lancar. Sehingga diketahui bahwa terdapat m0dal kerja bersih dan m0dal
kerja kotor.
~William H. Husband dan James C. Dockerey~

B. Konsep Modal Kerja

Berdasarkan berbagai pengertian sebelumnya terdapat tiga konsep modal kerja. Tiga
konsep tersebut sebagai berikut :

1. Konsep Kuantitatif

Kuantitatif fokus pada kuantum yang dibutuhkan dalam memenuhi keperluan


perusahaan pada pembiayaan operasi rutin. Selain itu menunjukkan jumlah dana yang
ada dalam sasaran operasi jangka pendek. Konsep ini menyatakan m0dal kerja
merupakan jumlah aktiva lancar.

2. Konsep Kualitatif

Kualitatif menyatakan pengertian modal kerja adalah selisih aktiva lancar dengan
hutang jangka pendek. Definisi tersebut berarti jumlah aktiva lancar dari pemilik
perusahaan atau pinjaman jangka panjang. Kualitatif pada intinya menitikberatkan pada
m0dal kerja.

3. Konsep Fungsional

Konsep ini menitikberatkan pada fungsi dana yang ada untuk menciptakan laba dari
usaha pokok perusahaan.

C. Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja adalah manajemen pada aktiva dan pasiva lancar. Menurut
Muslich (2005) modal kerja memberitahu terkait besaran investasi yang dijalankan
perusahaan pada aktiva lancar dan hutang lancar yang di klaim oleh perusahaan.

Selain itu hal penting lainnya adalah investasi pada piutang barang atau aktiva liquid
yang sangat sensitif pada tingkat Produktivitas dan penjualan. 

D. Tujuan Manajemen Modal Kerja


Manajemen modal kerja memiliki beberapa tujuan (kashmir, 2012) yang perlu diketahui,
yaitu :

1. Dalam rangka pemenuhan profitabiltas bagi perusahaan


2. Adanya ketersediaan m0dal kerja maka perusahaan akan mampu membayar
kewajiban sesuai dengan waktu yang ditentukan
3. Bila rasio keuangan menunjukkan trend positif maka perusahaan dapat
memperoleh suntikan dana dari kreditor
4. Untuk mengoptimalkan aktiva lancar dalam peningkatan penjualan dan profit.
5. Sebagai proteksi bila krisis m0dal kerja melanda dikarenakan nilai aktiva lancar
yang fluktuatif

E. Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja merupakan rasio yang dipakau dalam pengukuran atau
penilaian tingkat efektifitas m0dal kerja pada periode tertentu. Rasio tersebut dapat
dihitung melalui perbandingan penjualan dengan m0dal kerja (rata-rata).

Rumus perputaran modal kerja sebagai berikut (Kasmir, 2012) :

F. Jenis Modal Kerja

Terdapat dua jenis modal kerja yang dikemukakan oleh Munawir (2010) :

1. Bagian permanen (tetap) yang merupakan minimum jumlah yang seharusnya


tersedia supaya perusahaan dapat beroperasi tanpa masalah keuangan.
2. Jumlah m0dal kerja variabel dengan jumlah yang bergantung kepada kegiatan
secara musiman dan keperluan selain kegiatan biasa.

G. Fungsi Modal Kerja

Manulang (2005) menyatakan mengenai peranan dan fungsi m0dal kerja khususnya
pada perusahaan yang bergerak di industri. Fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Keterjaminan keberlanjutan aktivitas operasional


2. Mendukung manajemen perusahaan pada decision making
3. Menyajikan informasi bagi kreditur jangka pendek mengenai tingkat keamanaan
keuangan perusahaan
4. Segala aktivitas internal maupun eksternal perusahaan sangat dipengaruhi
kondisi keuangan perusahaan.

H. Penggunaan Modal Kerja

M0dal kerja dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Adapun kegunaannya antara
lain :

1. Biaya operasional perusahaan termasuk gaji dan upah karyawan

Pemanfaatan yang digunakan untuk biaya operasional beserta gaji yang diberikan
kepada karyawan. Beberapa perusahaan memanfaatkan untuk penambahan atau
kenaikna gaji atau bonus bagi karyawan yang berprestasi.

2. Pembelian barang baku dan dagangan

Adanya kelebihan dalam aktiva lancar setelah dikurangi dengan hutang jangka pendek
dapat digunakan untuk penambahan inventaris. Selain itu juga dapat dimanfaatkan
dalam pembelian barang baku atau barang dagangan.

3. Meminimalisir kerugian dari penjualan surat berharga

Sebagai dana cadangan ataupun dana antisipasi untuk meminimalisir kerugian


perusahaan. Biasanya kerugian yang diatasi adalah akibat dari penjualan surat
berharga namun terjadi kerugian. Kelebihan m0dal kerja digunakan untuk menutupi
kerugian tersebut.

4. Pembentukan dana

Pembentukan dana atau anggaran yang dimaksud adalah digunakan untuk jangka
panjang. Sebagai contoh membentuk dana pensiun, dana ekspansi atau melunasi
obligasi. Pembentukan ini merubah aktiva lancar menjadi tetap.

5. Pembiayaan aktiva tetap

Kelebihan aktiva lancar dapat dipergunakan untuk membeli aktiva tetap. Aktiva tetap
untuk jangka panjang seperti tanah, bangunan, dan mesin.

  

I. Cara Menghitung Modal Kerja


Pada intinya rumus modal kerja adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Namun
ada beberapa tahapan pada cara menghitung modal kerja. Berikut tahapan dalam
menghitung m0dal kerja :

1. Menghitung Modal Kerja Kotor/Aktiva Lancar

Aktiva lancar dalam perusahaan merupakan aktiva yang dikonversi sebagai uang tunai
pada periode setahun. Selain uang tunai aktiva lancar dapat berupa akun jangka
pendek seperti piutang dagang, persediaan dan biaya yang dibayar di muka.

 Aktiva lancar biasanya ditampilkan pada laporan neraca perusahaan.


 Apabila tidak ditemukan keterangan aktiva lancar maka teliti dengan membaca di
setiap barisnya.
 Semua akun yang memiliki kesesuaian dengan pengertian aktiva lancar
kemudian dijumlahkan hingga ditemukan nominalnya.
 Jumlahkan juga setiap akun seperti piutang dagang, persedian, kas dan akun
lainnya yang masuk pada keterangan uang tunai

2. Menghitung Hutang Lancar

Hutang lancar merupakan kewajiban yang memiliki batas waktu satu tahun. Akun pada
hutang lancar seperti hutang dagang, wesel bayar, dan hutang yang perlu dibayar.

 Pada neraca hutang lancar perlu ditampilkan. Apabila tidak ditemukan maka
dapat diketahui dengan penjumlahan setiap akun hutang lancar seperti hutang
pajak, hutang jangka pendek, dan hutang dagang.

3. Menghitung Modal Kerja Bersih

Tahap terakhir adalah menghitung m0dal kerja bersih. Caranya cukup mudah yaitu
dengan mengurangkan aktiva lancar dengan hutang lancar yang telah diketahui
sebelumnya.

 Sebagai contoh, perusahaan memiliki aktiva lancar sebesar Rp 50.000.000 dan


hutang lancar Rp 24.000.000. Berdasarkan rumus m0dal kerja, maka
perusahaan memiliki m0dal kerja sebesar Rp 26.000.000. M0dal kerja ini dapat
dipakai untuk membayar hutang lancar. Apabila terdapat kelebihan maka dapat
digunakan untuk memenuhi keperluan lain seperti aktivitas operasional,
membayar hutang jangka panjang atau menjadi deviden.
 Apabila ditemukan aktiva lancar lebih kecil dibandingkan hutang lancar. Maka hal
ini dikatakan sebagai defisit m0dal kerja. Kondisi ini menunjukkan kondisi
perusahaan insolven. Permasalahan ini dapat diatasi dengan penambahan
hutang jangka panjang. Keadaan ini juga sebagai pertanda bahwa bukan saat
yang tepat dalam menanamkan investasi pada perusahaan.
 Contoh modal kerja yang defisit : perusahaan mempunyai hutang lancar sebesar
Rp 120.000.000 namun hanya mempunyai aktiva lancar Rp 100.000.000. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tidak memiliki kemampuan dalam pembayaran
hutang jangka pendek. Lebih lanjut perusahaan perlu menjual aktiva tetap
sebesar Rp 20.000.000 atau sumber modal kerja lainnya untuk menutup defisit.

Anda mungkin juga menyukai