Anda di halaman 1dari 5

Daftar Tanya Jawab Seputar Penyakit Pneumonia 2019-nCoV

1. Apakah Novel Coronavirus (2019-nCoV)?


Novel coronavirus (2019-nCoV) adalah jenis baru coronavirus yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus merupakan keluarga besar
virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia
menyebabkan penyakit mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).

2. Apa saja gejala Novel Coronavirus (2019-nCoV)?

Gejala umum berupa demam ≥380C, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak
napas. Jika ada orang dengan gejala tersebut pernah melakukan perjalanan ke China
(terutama Wuhan), atau pernah merawat/kontak dengan penderita 2019-nCoV.

3. Bagaimana manusia bisa terinfeksi Novel Coronavirus (2019-


nCoV)?
Hingga saat ini penyelidikan masih dilakukan untuk menemukan inang/reservoir dari
novel coronavirus ini. Akan tetapi dipastikan bahwa penyakit ini adalah zoonosis
yang menular dari hewan ke manusia. Berdasarkan penelitian dan masih terus di uji
reservoir utama adalah dari kelelawar, sama seperti kasus SARS-CoV pada tahun
2002 yang disebabkan oleh kelelawar. Hingga saat ini dilaporkan adanya penularan
antar manusia yang kontak erat (antar keluarga dekat dan petugas kesehatan yang
merawat kasus).

4. Benarkah novel coronavirus berasal dari kelelawar atau hewan


lainnya?
Hasil penelitian sementara menunjukan adanya bukti hewan penular 2019-nCoV
adalah dari kelelawar, sama seperti reservoir penular SARS-CoV juga di curigai
berasal dari hewan liar seperti Luwak dan kelalawar.

5. Bisakah manusia terinfeksi novel coronavirus dari hewan?


Novel Coronavirus ini ialah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh hewan, sehingga
hewan yang sakit bisa menularkan ke manusia. Menurut penelitian hewan penular
2019-nCoV dari kelelawar, akan tetapi masih terus diteliti sehingga mendapatkan
hipotesis yang tetap.

6. Apakah sudah ada vaksin atau obat untuk Novel Coronavirus?

Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik untuk virus ini. Butuh beberapa tahun
untuk mengembangkan vaksin baru. Namun, gejala yang disebabkan oleh virus ini
dapat diobati. Oleh karena itu pengobatan harus didasarkan pada kondisi klinis
pasien dan perawatan suportif dapat sangat efektif.

7. Berapa banyak orang yang telah terinfeksi oleh novel coronavirus dan negara
mana saja yang sudah ada kasusnya?

WHO secara ketat memantau situasi terkini dan secara teratur menerbitkan
informasi tentang penyakit ini. Informasi lebih lanjut mengenai penyakit ini dapat
dilihat melalui: Info Coronavirus WHO Online atau Arsip Berita Update Coronavirus.
Atau melaui link:
https://gisanddata.maps.arcgis.com/apps/opsdashboard/index.html#/bda7594740fd40299423467b48e9ecf6

8. Seberapa luaskah penyebaran novel coronavirus ini?

Tidak diketahui seberapa luas penyebaran virus ini. Oleh karena itu, tetap
mewaspadai kasus infeksi pernapasan akut yang parah (Severe Acute Respiratory
Infection-SARI). Negara yang terkonfirmasi Coronavirus :
China, Thailand, Hong Kong, Jepang, Singapora, Australia, Taiwan, Malaysia, Macau
Korea Selatan, Amerika serikat, Prancis, Jerman, Saudi Arabia, Kanada, Italia,
Vietnam, Kamboja, Finlandia, India, Nepal, Filipina, dan Srilanka

9. Apakah petugas kesehatan berisiko terkena novel coronavirus?

Petugas kesehatan lebih sering melakukan kontak dengan pasien dengan berbagai
jenis penyakit menular, sehingga cukup rentan tertular berbagai jenis penyakit.
Oleh karena itu, petugas kesehatan secara konsisten harus selalu menggunakan alat
pelindung diri saat merawat pasien.

10. Apakah novel coronavirus seperti SARS?

SARS adalah coronavirus yang diidentifikasi pada tahun 2003 dan termasuk dalam
keluarga besar virus yang sama dengan novel coronavirus. Gejalanya mirip dengan
infeksi 2019-nCoV, namun SARS lebih berat dan angka kematian yang lebih besar.

11. Apakah sudah ada pembatasan untuk bepergian ke Cina?

Per 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan 2019-nCoV sebagai Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC) atau Kegawatdaruratan Kesehatan
Masyarakat yang Meresahkan Dunia. WHO menyarankan negara-negara untuk tidak
membatasi perjalanan dan perdagangan ke Cina; untuk mendukung negara-negara
dengan sistem kesehatan yang lebih lemah; mempercepat pengembangan vaksin dan
perawatan; menghentikan penyebaran desas-desus dan informasi yang salah;

Namun demikian pelaku perjalanan ke Cina harus tetap waspada selama di Cina
dengan menjaga kesehatannya, atau disarankan menunda perjalanan ke Cina karena
risiko penyakit ini masih sangat tinggi di Cina.

12. Amankah bepergian membawa anak-anak ke negara terjangkit/Cina?


Saat ini jika tidak ada keperluan yang mendesak disarankan tidak merencanakan
bepergian ke Cina, apalagi membawa anak-anak.

13. Bagaimana Pencegahan Coronavirus?

 Menjaga kesehatan dan kebugaran agar sistem imunitas/ kekebalan tubuh


meningkat.
 Mencuci tangan menggunakan sabun. Mencuci tangan sampai bersih merupakan
salah satu tindakan yang mudah dan murah. Sekitar 98% penyebaran penyakit
bersumber dari tangan. Karena itu, menjaga kebersihan tangan adalah hal yang
sangat penting.
 Ketika batuk dan bersin, upayakan menjaga agar lingkungan Anda tidak tertular.
Tutup hidung dan mulut Anda dengan tisu atau dengan lengan (bukan dengan
telapak tangan).
 Gunakan masker penutup mulut dan hidung ketika Anda sakit atau saat berada
di tempat umum.
 Buang tisu yang sudah digunakan ke tempat sampah dan cucilah tangan Anda.
 Hindari kontak dengan hewan ternak dan hewan liar yang terbukti tertular
coronavirus.
 Jangan makan daging yang tidak dimasak hingga matang
 Jika Anda berencana berkunjung ke daerah/ negara dimana virus ini ditemukan
seperti Cina, terutama kota Wuhan berhati-hatilah dan jagalah kesehatan anda.
 Jika Anda mengalami gejala mirip dengan kasus tersebut setelah pergi ke negara-
negara tersebut, Anda tidak perlu panik. Segeralah ke rumah sakit dan
beritahukan kepada petugas kesehatan tentang riwayat perjalanan Anda.

14. Giat PMI Terkait Coronavirus.


 Menyebarkan informasi tentang komunikasi risiko tentang coronavirus, yaitu
informasi-informasi mengenai apa itu coronavirus, apa penyebabnya, apa
gejalanya, bagaimana pencegahannya, bagaimana mengobatinya, dan
sebagainya. Hal ini berdasarkan adanya kebutuhan masyarakat untuk mengetahui
seputar coronavirus. PMI telah membuat dan mengeluarkan Media KIE informasi
tentang Coronavirus: Pencegahan, Gejala, Tanda dan PHBS dan telah
disebarluaskan melalui media sosial.
 Membuka saluran umpan balik masyarakat untuk menjawab tanggapan dan
masukan masyarakat, mengingat masih banyaknya masyarakat yang resah dan
khawatir pada coronavirus. Sejauh ini saluran umpan balik dilakukan melalui
media sosial dengan mencantumkan #TanyaPMI.
 RS PMI Bogor menyiapkan ruang isolasi, SOP, dan panduan untuk penanganan
kasus nCoV, personal protective equipment untuk nCoV Infectious Prevention
Control.
 Mengirimkan bantuan masker ke HongKong melalui HK Red Cross dan ke Natuna

Sumber: Kementerian Kesehatan RI

Jakarta, 5 Februari 2020


Markas Pusat Palang Merah Indonesia
Jl. Jendral gatot Subroto Kav. 96 Jakarta
Telepon: +62 21 799 2325
e-mail: pmi@pmi.or.id, www.pmi.or.id

Anda mungkin juga menyukai