tahun masa prasejarah yang lalu pada masa sejarah manusia purba di Indonesia,
merupakan masa dimana manusia masih menggunakan peralatan yang terbuat dari
batu untuk mencari dan mengolah makanan, mempertahankan diri dan melakukan
berbagai keperluan sehari – hari, juga memenuhi kebutuhan hidupnya. Disebut
zaman batu karena pada masa itu batu terutama jenis batu api merupakan bahan
baku yang paling berharga untuk membantu manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Cara hidup manusia pada zaman batu masih sangat sederhana dan masih
menggantungkan diri pada apa yang tersedia di alam. Zaman ini terjadi sebelum
logam dikenal untuk membuat peralatan, maka manusia pada zaman itu membuat
semua peralatannya dari batu. Manusia yang hidup pada zaman batu disebut
Hominid. Pada masa ini sebenarnya peralatan juga dibuat dari kayu dan tulang,
namun bukti – bukti prasejarah yang ditemukan mengenai peralatan dari tulang
atau kayu tersebut sangat sedikit atau hampir tidak ada.
2. Alat Serpih
Kedua, adalah alat serpih. Alat ini digunakan oleh manusia purba untuk
menusuk, memotong dan melubangi kulit binatang, dan terbentuk dari
batu. Diperkirakan, alat ini merupakan serpihan-serpihan dari batu yang
dibuat sebagai kapak genggam. Alat ini pernah ditemukan di Sangiran dan
Gombong (Jawa Tengah), serta Cabbenge (Flores).
3. Kapak Persegi
Ketiga adalah kapak persegi, kapak ini merupakan alat yang terbuat dari
batu dan digunakan oleh manusia untuk mencangkul, memahat, dan
berburu. Alat ini terbuat dari batu berbentuk segi empat yang kedua
sisinya diasah halus. Pada salah satu sisi pangkal, ada bagian
berlubang untuk tangkai. Sementara pangkal lainnya adalah bagian
yang tajam. Alat ini banyak ditemukan di berbagai tempat di
Indonesia lho, mulai dari Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, hingga
Sulawesi.
4. Kapak Lonjong
1.Batu Pipisan
Batu pipisan jika di lihat, maka bentuknya akan lebih menyerupai Ulekan (Alat
menghancurkan, menghaluskan, dan mencampur bumbu-bumbuan). Batu pipisan
terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu; 1. Tempat yang di gunakan untuk menampung
hasil dan tempat mencampur, menghaluskan bumbu biji – bijian tersebut. 2. Alat
yang di gunakan pada tangan, yang bertujuan untuk menghancurkan. Meskipun
belum ada bukti dan pernyataan secara terbuka tentang batu ini merupakan
peninggalan zaman Mesolithikum, namun ada beberapa pernyataan secara logika
yang mendukung bahwa Batu pipisan merupakan peninggalan Mesolithikum,
antara lain;
Seperti yang kita ketahui, pada zaman Mesolithikum ini adalah masa perpindahan
dari masa Paleolithikum ke Neolithikum, sehingga Hasil Kebudayaan Zaman
Mesolitikum masih ada dalam kebiasaan dan kebudayaannya. Salah satunya adalah
Berburu.
Mata panah adalah salah satu objek dan alat paling penting yang di gunakan untuk
para pemburu, tidak usah kita melihat zaman dulu, pada pemburu di hutan zaman
sekarang juga memerlukan ujung tombak panah yang digunakan untuk
menghentikan pergerakan target lawan (Binatang pastinya). Pada masa
Mesolithikum pun juga demikian, mereka menggunakan panah untuk berburu
mencari mangsa (Guna kelangsungan hidup untuk makan).
3.Hachecourt (kapak pendek)
Kapak pendek atau hachecourt juga ditemukan oleh PV VAN Stein Callenfels di bukit
kerang. Namun bentuk dari kapak ini tidaklah sama, sesuai dengan namanya,
ukuran dari kapak ini lebih pendek dari kapak sebelumnya. Sehingga dinamakan
Hachecourt.
Zaman Batu Muda atau Zaman Batu Baru (Neolitikum)
Zaman batu baru ini mulainya sekitar tahun 6000 sebelum masehi. Peninggalan
zaman Neolitikum berupa alat pada zaman batu muda sudah dihaluskan dan
diasah, dan juga sudah mulai ada nilai seni yang terkandung di dalam proses
pembuatannya. Masyarakat pada zaman ini sudah menetap, membuat dan
menempati rumah – rumah sederhana terbuat dari kayu, bambu atau daun – daunan
dan hidup berkelompok. Manusia juga belajar menggunakan hewan sebagai
sumber makanan dan juga kulit hewan digunakan sebagai pakaian.
Ciri-ciri alat peninggalan zaman batu baru adalah alat yang digunakan sudah
diasah dan dipoles sehinggga halus dan indah. Manusia purba pendukung
kebudayaan ini adalah Homo Sapiens dari ras Mongoloid (mayoritas) dan
minoritas dari ras Austromelanosoid.
Beliung Persegi
Disebut juga kapak persegi. Beliung persegi adalah alat berbentuk persegi empat
dengan permukaan memanjang. Seluruh permukaan beliung persegi telah
digosok dengan halus. Beliung persegi berukuran besar digunakan untuk
mencangkul sedangkan beliung persegi berukuran kecil berfungsi sebagai alat
mengukir atau alat pahat. Kapak persegi banyak ditemukan di daerah Sumatera,
Jawa, Nusa Tenggara dan Kalimantan.
Kapak Lonjong
Kapak lonjong merupakan alat bantu manusia purba yang berbentuk lonjong.
Kapak lonjong berfungsi untuk memotong kayu dan berburu. Kapak lonjong
sebagian besar ditemukan di daerah Papua.
Gerabah
Gerabah merupakan perabot rumah tangga. Gerabah zaman prasejarah
berfungsi sebagai alat menyimpan makanan (berupa periuk) dan alat sajian
(berupa cawan berkaki). Gerabah ditemukan di Kaliumpang (Sulawesi), pantai
selatan Jawa dan Melolo (Sumba).
Zaman Batu Besar (Megalitikum)
Nama Megalitikum berasal dari bahasa Yunani Mega yang berarti besar dan Lithos
yang berarti batu. Secara bahasa, Megalitikum berarti batu – batu besar. Waktu
berlangsungnya zaman ini diperkirakan selama zaman batu muda hingga zaman
logam. Ciri utamanya bahwa manusia purba pada zaman ini sudah mampu
membuat bangunan – bangunan dari batu yang digunakan untuk pemujaan dan
penghormatan roh para leluhur manusia purba. Pada zaman ini banyak terdapat
bangunan batu besar yang masih kasar. Agar dapat membentuk sebuah bangunan,
batu – batu besar itu hanya diratakan seadanya sampai bisa menghasilkan bentuk
yang diinginkan. Ketahuilah juga mengenai peninggalan mesir kuno dan sejarah
benua asia.
1. Menhir adalah suatu tempat pemujaan kepada roh nenek moyang yg hanya
berlaku pada zaman prasejarah dulu,sekarang tidak.
fungsi dari menhir adalah, semacam batu tegak yang ada diatas punden
berundak berfungsi untuk pemujaan terhadap arwah nenek moyang.
2.dolmen adalah meja batu” adalah susunan batu yang terdiri atas sebuah batu
lebar yang ditopang oleh beberapa buah batu lain sehingga menyerupai
(berbetuk) meja; berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan kegiatan dalam
hubungan dengan pemujaan arwah leluhur. Kata ini berasal dari bahasa Breton
(Prancis Utara), “dol” yang berarti meja, dan “men” yang berarti batu.
4.sarkofagus adalah bangunan peti mati yang bentuknya seperti lesung,
sarkofagus ini dianggap sebagai peti mati. Di dalamnya ditemukan tulang-tulang
manusia bersama bekal kuburnya.
Zaman perunggu atau zaman logam
2. Bejana Perunggu
4. Candrasa
Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak berfungsi sebagai alat
pertanian/pertukangan tetapi fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala
suku dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya yang indah dan
penuh dengan hiasan.
SMK N 1 KUPANG