Anda di halaman 1dari 6

RA

SOP K3 PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap

JUWITA PEBRIANTI
25117070
RA
SOP K3 PT. Holcim Indonesia Tbk Pabrik Cilacap

PT. Holcim merupakan perusahaan besar yang memiliki program perusahaan dan
program keselamatan kerja perusahaan. Program kesehatan dan keselamatan kerja yang
dilakukan secara berkelanjutan, di departemen Health & Safety di perusahaan yaitu
menggunakan sistem action log yang mana tiap program yang selesai maka akan diperbaharui
dan digantikan dengan action log yang baru dan ada program K3 yang diterapkan yaitu :
1. Training
Program ini dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tentang pemahaman K3 pada pekerja,
tetapi peltihan ini bergantung pada kebutuhan setiap departemen. Training ini dilaksanakan
pada internal perusahaan dan external perusahaan. Training diwajibkan dan dipahami oleh
pekerja yang ada di PT. Holcim Indonesia Tbk pabrik Cilacap terutama pada pekerja khusus,
dan training yang dilkukan sesuai dengan bidangnya masing-masing misalnya seperti
training tentang LOTO, Working at Height, Confine space dst.

2. Safety Inspection
Safety inspection ini dilakukan oleh Safety Officer yang ada di departmen H&S untuk
memeriksa dengan metode pengamatan atau observasi lingkungan kerja apakah terdapat
penyimpangan ataupun bahaya yang ada di tempat kerja, jadi tak hanya pada peralatan,
mesin saja melainkan juga mengamati pekerjanya baik penggunaan APD yang digunakan,
SOP kerja maupun pengisian data rutin tiap area. Hasil dari inspeksi ini lalu di analisis dan
mencari pengendalian yang akan dilakukan jika masih ada bahaya ataupun penyimpangan
yang ada lingkungan kerja. Lalu yang memiliki bahaya yang tingkatnya sedang hingga high
risk maka akan didiskusikan oleh pihak terkait yang ada di pabrik sehingga dapat terlaksana
pengendalian yang tepat untuk masalah yang ada. Inspeksi yang dilakukan yaitu inspeksi
mengenai housekeeping, area kerja, karyawan dan lingkungan.
Tak hanya pihak safety saja yang melakukan inspeksi tapi juga dari pihak fire and rescue
yang melakukan banyak kegiatan inspeksi seperti inspeksi peralatan perlengkapan Confined
Space Rescue, peralatan Ambulance dan perlengkapannya, APAR, Hydrant jenis pilar/
gedung, Eye Washer Jenis Fix, peralatan Ziegler, peralatan Genset, Cable Tunnel dll.

3. Reporting
Laporan yang dilakukan oleh departemen Occupational Health and Safety yaitu laporan
harian, mingguan, bulanan, juga tahunan. Laporan One a day adalah laporan yang dilakukan
secara harian, laporan weekly, monthly, yearly berisi tentang kegiatan yang dilakukan
anggota departemen Health & Safety dalam melaksanakan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di perusahaan.

4. OHIH (Occupational Health Industrial Higiene)


Pada program ini dilakukan untuk menjaga kesehatan dari karyawan yang bekerja di PT.
Holcim Indonesia Tbk pabrik Cilacap. Di perusahaan ini terdapat satu klinik yang menjadi
tempat khusus yang disediakan untuk melakukan hal yang berhubungan dengan kesehatan
kerja seperti perawatan pada karyawan yang sakit atau melakukan konsultasi mengenai
kesehatan. Dokter yang ada di klinik ini juga sudah memiliki surat ijin dan sertifikat untuk
lekakukan praktik di PT. Holcim Indonesia Tbk. Di OHIH ini juga melakukan medical
check up untuk mengetahui kondisi karyawan sehingga perusahaan dapat mengetahui
kondisi kesehatan karyawan dan bagaimana upaya yang harus dilakukan untuk mengontrol
agar kondisi karyawan PT. Holcim Indonesia Tbk selalu dalam kondisi yang baik dan
produktifitasnya terjaga.
Tes kesehatan untuk karyawan baru dilakukan saat akan merekrut karyawan baru yang
akan dipekerjakan. Tes kesehatan ini hampir sama dengan medical check up yang
diperuntukan bagi karyawan baru untuk mengetahui kondisi awal dan penempatan pekerja
pada divisi apa yang cocok sesuai dengan kemampuannya.
Yang disediakan oleh Occupational Health yaitu :
a. Kotak P3K
Pengelolaan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja
adalah penerapan P3K. Program ini dijalankan dengan seksama dan memerlukan
koordinasi yang kuat dari semua karyawan dilingkungan kerja. Kotak P3K disediakan
di masing-masing office.
b. Medical Check Up
Medical check up dilakukan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk selama satu tahun sekali,
untuk mengetahui kondisi dari pekerja apakah ada perubahan signifikan pada
kesehatannya seperti kemungkinan adanya penyakit akibat kerja.
c. Medical Service
Melakukan perawatan terhadap pekerja di PT. Holcim Indonesia Tbk yang sakit.
d. Rumah Sakit Rujukan
PT. Holcim Indonesia Tbk memiliki dokter perusahaan yang bertugas untuk menangani
pasien jika terjadi hal yang berkaitan dengan kesehatan pekerja tetapi untuk jenis
penyakit atau kecelakaan besar dan memerlukan pertolongan pertama atau perawatan
yang lebih intensif, maka pihak perusahaan akan mengirimkan pasien atau karyawan
tersebut ke rumah sakit rujukan terdekat seperti Rumah Sakit Fatimah Cilacap.

5. CIP Safety Matrix


Suatu program dari PT. Holcim Indonesia Tbk untuk melakukan audit terhadap hal yang
berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan. Audit yang dilakukan
yaitu meliputi :
Working at height, vehicle and traffic management, isolations/machine guarding,
electritical safety, lifting & supporting loads, contractor management system, working near
water, quarrys,cement, geocycle.

6. Program JSA (Job Safety Analysis)


Job Safety Analysis (JSA) banyak dikenal dengan nama Job Hazard Analysis merupakan
dokumen yang berisi mengenai cara melakukan pekerjaan yang aman dengan diawali dari
melakukan pembagian pekerjaan dalam tahapan langkah kerja, identifikasi bahaya yang
terkait, serta tindakan pencegahan yang direkomendasikan. Tahap dari JSA yang ada di PT.
Holcim Indonesia Tbk yaitu :
1. Sequent Of Activity
a. Dilakukan secara sistematis hingga selesai.
b. Berfokus pada inti kegiatan yang dilakukan.
c. Sequent kegiatan jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit.
d. Semakin detil sequent aktivitas maka semakin tajam identifikasi bahaya.
2. Risk Identification
a. Mempertimbangkan kondisi tidak aman yang ada di tempat kerja
b. Semakin detil risiko, semakin baik.
c. Menyebutkan risiko dan penyebabnya, untuk memudahkan dalam menentukan
control measure.
d. Mempertimbangkann semua masukan, baik dari si pekerja, pengawas, maupun
orang yang punya pengalaman dalam melakukan pekerjaan tersebut.
3. Risk Control Measure Recommendation
a. Mengutamakan tindakan pencegahan (preventif)
b. Menggunakan Hierarchy of control (APD sebagai pilihan terakhir)
c. Mempertimbangkan emergency action, jika akan melakukan pencegahan pada
risiko bahaya.
d. Setelah JSA dikomunikasikan ke penanggung jawab dan disetujui, maka JSA
tersebut akan disosialisasikan ke seluruh pekerja yang terlibat dengan pekerjaan
tersebut.

7. Other Program
a. Safety Induction and Security Induction
Melakukan safety induksi untuk karyawan yang masih baru maupun tamu seperti
mahasiswa yang sedang magang, serta kontraktor agar mengetahui peraturan dan
mengetahui hal yang terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja yang ada di PT.
Holcim. Sedangkan security induksi yaitu suatu proses penjelasan mengenai peraturan
keamanan yang berlaku dalam perusahaan agar bisa tercipta keamanan bagi pengguna
dan bisa meminimalisir kejadian yang mungkin terjadi di area pabrik. Dalam Safety
induction penjelasannya mencakup :
1) Definisi bahaya, insiden, kecelakaan, near miss, konsekuensi, risiko
2) Hazard (unsafe Action and unsafe Condition)
3) Teori gunung es
Dimana semakin banyak bahaya maka semakin banyak kemungkinan kematian
4) 5 Rules of OH&S
 Aturan 1 : Saya melakukan penilaian dan mengontrol risiko sebelum memulai
pekerjaan, lakukan assessment dan identifikasi bahaya sebelum melakukan
pekerjaan, lakukan JSA (Job Safety Analysis), menerapkan Hierarki
Pengendalian.
 Aturan 2 : Saya hanya melakukan aktifitas yang menjadi kewenangan saya.
 Aturan 3 : Saya tidak pernah melanggar atau menyalahgunakan peralatan
kesehatan dan keselamatan dan saya selalu memakai APD yang dipersyaratkan
saat mengemudi kendaraan, saat bekerja di ketinggian, saat bekerja pada mesin,
proses isolasi (elektritical/mesin guarding) LOTOTO.
 Aturan 4 : Saya tidak bekerja dalam pengaruh alkohol dan obat – obatan.
 Aturan 5 : Saya melapor seluruh insiden.
5) Tindakan darurat, komunikasi dalam kondisi emergency, titik evakuasi, Kotak P3K
& Obat, health care center, emergency plan
6) Kebijakan lingkungan (housekeeping/5S)
7) Eco Office Projects yitu program untuk mengurangi dampak kesehatan dengan
menjaga lingkungan yang tidak sehat terhadap tempat kerja kita, lingkungan kerja
serta diri sendiri. Contoh penerapan dari program ini yaitu : hemat air, hemat energi,
mengurangi sampah plastik, menjaga udara sekitar tetap sehat.
b. Safety Talk
Safety Talk adalah salah satu kegiatan untuk bertukar informasi dan mensosialisasikan
bahaya dari pekerjaan yang akan dilakukan. Pada kegiatan ini semua pekerja dapat
menyampaikan seluruh informasi yang mungkin penting untuk seluruh pekerja tak
terkecuali masalah keselamatan kerja disini juga merupakan proses dimana supervisor
memberikan arahan kepada pekerjanya terkait tempat kerja dan apa yang akan dilakukan
pada hari itu. Untuk keselamatan kerja setiap hari harus memberikan informasi apa saja
mengenai penyimpangan atau nasihat-nasihat lainnya berkaitan dengan keselamatan
kerja pada pekerja yang ada di PT. Holcim Indonesia Tbk.
c. Safety Board
Safety baord ini disediakan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk yaitu sebagai tempat untuk
menaruh gambaran dari peralatan atau mesin, untuk meletakkan GWP, LST, JPT dan
sertifikat, serta ijin kerja lainnya. Tak hanya itu yang di tampilkan pada safety board pun
beragam biasanya mengenai isu yang terbaru tentang kesehatan dan keselamatan kerja
yang ada di area yang terdapat safety board tersebut.
d. Safety Patrol
Safety patrol adalah kegiatan pemantauan rutin oleh Safety Officer pada area kerja untuk
melihat atau mengamati perilaku pekerja, potensi bahaya baru, kelengkapan APD dan
kelengkapan berkas kerja harian seperti Work Permit dan Life Saving Talk. Temuan
ketidaksesuaian dari aktifitas yang didapat dari kegiatan safety patrol nantinya akan
dishare dan selanjutnya hasil temuan tersebut akan di follow up.
e. Instrumen Keselamatan Kerja APD (Alat Pelindung Diri)
PT. Holcim Indonesia Tbk menyediakan perlengkapan pelindung diri yang diperlukan
oleh seluruh pegawai serta pengunjung secara cuma-cuma karena APD merupakan
tanggung jawab perusahaan dalam rangka melindungi pekerja dan pengunjung. APD
yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya yang ada di setiap area kerja.
Macam alat pelindung diri yang disediakan oleh PT. Holcim Indonesia Tbk yaitu :
1. Pakaian kerja
Standar pakaian kerja di daerah kerja adalah memiliki garis pendar cahaya dan
warna mencolok.
2. Safety Shoes
Safety shoes wajib dikenakan oleh pegawai Holcim setiap waktu apabila bekerja
pada area kerja.
3. Safety Helmet
Safety helm dikenakan wajib oleh seluruh pekerja pada area kerja terkecuali pada
kantor.
4. Alat pelindung telinga
Personil yang wajib menggunakan yaitu dengan area kerja yang menjadi sumber
kebisingan seperti earplug atau earmuff.
5. Alat pelindung mata
Pekerja wajib menggunakan kacamata di area pabrik karen aterdapat potensi bahaya
debu, dan juga untuk pekerja yang melakukan pekerjaan menggunakan alat seperti
pada pekerjaan pengelasan dll.
6. Masker hidung dan mulut
APD digunakan untuk pekerjaan pada area berdebu, terpapar bahan kimia dan
penggunaan gas berbahaya.
7. Sarung tangan
Sarung tangan digunakan untuk melindungi tangan saat handling botol atau
pekerjaan lainnya yang diharuskan memakai sarung tangan. Seperti di area lab
chemical dll.
8. Celemek pelindung (apron)
Celemek pelindung ini digunakan oleh area pengelasan untuk melindungi pekerja
dari percikan api yang terbuat dari kulit.
9. Safety Harness
APD ini digunakan untuk pekerjaan di ketinggian wajib mengenakan safety harness
karean pada pekerjaan di ketinggian terdapat poensi bahaya terjatuh. Safety harness
ini gunakanya untuk menopang badan agar tidak terjatuh.
f. Safety Sign
Rambu digunakan untuk membantu penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di
perusahaan ditempatkan di area sesuai dengan potensi bahayanya. Seperti bahan yang
berbahaya atau tempat yang berisiko mengalami kecelakaan kerja. Rambu dipasang
ditempat yang mudah dilihat oleh mata, rambu tidak boleh rusak atau dipindahkan dalam
keadaan apapun serta rambu-rambu ini harus dipatuhi dan ditaati oleh seluruh pekerja
yang adadi tempat tersebut.
g. Housekeeping
Bagian dari kegiatan departemen yang dilakukan untuk mengatur atau menata peralatan,
menjaga kebersihan, melaporkan kerusakan, member dekorasi dengan tujuan agar tempat
tersebut tampak bersih, rapi, menarik, dan menyenangkan, dan nyaman saat digunakan
untuk melakukan pekerjaan.

Referensi:
Dewanggi, Hening Tungga. 2017. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Dan Pengendalian
Bahaya Pelepasan Panas Preheater Pada Proses Produksi Klinker Pt. Holcim Indonesia Tbk
Pabrik Cilacap. Tugas Akhir. Surabaya: Universitas Airlangga.

Anda mungkin juga menyukai