Anda di halaman 1dari 38

Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Coba perhatikan foto pohon di atas. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah pohon
yang tadinya kecil menjadi besar. Lalu bagaimana pohon itu mendapatkan nutrisi sehingga ia
bisa tumbuh? Kali ini kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.

Pohon tumbuh dari kecil menjadi besar karena adanya proses pertumbuhan yang berkaitan
dengan jaringan meristem dan adanya aktivitas kambium. Pohon mendapatkan nutrisi dengan
cara menyerap air dan zat-zat lain dari akar melalui pembuluh xylem. Untuk lebih memahami
mengenai apa itu jaringan meristem, kambium, pembuluh xylem dan lainnya akan dibahas pada
materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berikut ini.

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN

Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini bergabung membentuk organ seperti akar,
batang, dan daun. Organ-organ ini akan bekerja sama membentuk sistem organ. Selanjutnya,
sistem organ bekerja sama membentuk individu.
A.       Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur sama. Secara garis
besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan
meristem dan jaringan dewasa.

1.      Jaringan Meristem


Jaringan meristem adalah jaringan yang selalu membelah. Jaringan meristem terdapat pada
ujung batang dan akar sehingga sering disebut meristem apikal. 

2.      Jaringan Dewasa


Jaringan dewasa adalah jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Berdasarkan bentuk dan
fungsinya, jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu jaringan epidermis,
parenkim, kolenkim, sklerenkim, pengangkut, dan gabus

a.       Jaringan Epidermis


Jaringan epidermis adalah jaringan paling luar yang menutupi seluruh permukaan tubuh
tumbuhan. Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan di dalamnya dan sebagai tempat
pertukaran zat.

Derivat epidermis
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya juga
ikut berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan antara lain:Macam-macam derivat
epidermis yaitu:
1.      Stomata
Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuknya O2 dan CO2 dari udara ,
Sebagai jalan penguapan (transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
2.      Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut

3.      Sel Kipas / Bulliform Cell


Sel Kipas merupakan sel yang berfungsi dalam proses pembukaan gulungan daun dalam tunas
dan untuk mengurangi penguapan yang berlebihan.

4.      Sel silika dan sel gabus


Fungsi sel silika dan sel gabus yang berfungsi untuk memperkuat batang dan kulit batang
menjadi keras. 

5.      Litokis
Litokis merupakan derivat epidermis yang terdapat di dalam mesofil daun. 

b.      Jaringan Parenkim


Jaringan parenkim sering disebut jaringan dasar karena terbentuk dari meristem dasar. Jaringan
ini terletak di sebelah dalam jaringan epidermis. Fungsinya yaitu untuk menyimpan air dan
cadangan makanan. sel-sel parenkim ada yang memiliki klorofil yang disebut klorenkim. .
c.       Jaringan Kolenkirm
Kolenkim merupakan jaringan penyokong atau penguat pada organ tubuh tumbuhan muda dan
tanaman herba. Kolenkim merupakan sel hidup dan sifatnya mirip parenkim. Ada sel kolenkim
yang mengandung kloroplas dan berperan dalam proses fotosintesis.

d.      Jaringan Sklerenkim


Sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri atas sel mati. Dinding sel sklerenkim
sangat kuat, tebal, dan mengandung lignin. Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi
dua macam, yaitu serabut dan sklereid (sel batu).

Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang dan
bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang. Sedangkan,
sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang
mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras.

e.       Jaringan Pengangkut


Jaringan pengangkut atau jaringan pembuluh, merupakan jaringan tumbuhan yang berfungsi
untuk pengangkutan zat. Jaringan ini dibagi menjadi dua macam,yaitu floem dan xilem. Floem
berfungsi untuk mengangkut zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh.
Sedangkan, xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun dan
bagian tubuh lainnya.

f.       Jaringan Gabus


Jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun atas sel-sel gabus yang berbentuk memanjang.
Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan lain yang terdapat di bawahnya agar tidak
terlalu banyak kehilangan air. Oleh karena itu, sel gabus biasanya ditemukan di permukaan
luar batang.

B.       Organ pada Tumbuhan


Organ pokok tumbuhan ada tiga, yaitu akar, batang, dan daun. Pada tumbuhan berbiji terdapat
bunga sebagai alat perkembangbiakannya.

1.      Akar

Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan, sebagai
penyimpan cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi pada tumbuhan
tertentu.

Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra
agar akar tidak rusak saat menembus lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga dihasilkan akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil akar lembaga
mati sehingga tidak bisa tumbuh.Berikut ini merupakan animasi irisan membujur akar.
Penampang melintang akar dapat dilihat di gambar berikut ini .

2.      Batang
Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan tersebut, sarana transportasi atau pengangkut,
penyimpan cadangan makanan, membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.

a.       Batang Dikotil


Berikut ini merupakan penampang melintang batang dikotil. 

Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran tahun hal
ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan membesar. Tipe ikatan
pembuluh pada batang dikotil  yaitu kolateral terbuka karena antara xilem dan floem terdapat
kambium.
b.      Batang Monokotil

Berikut merupakan penampang melintang batang monokotil dan batang dikotil

Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil  yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan
floem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil hanya
memanjang.

Modifikasi pada batang


Batang dapat memiliki fungsi tambahan, yang berakibat pada berubahnya bentuk (morfologi)
dari bentuk dasar menjadi bentuk yang lain. Berikut adalah beberapa bentuk modifikasi batang.

1. Rhizoma,brfungsi sebagai alat perkermbangbiakan vegetative,Contohnya


pada tanaman jahe.
2. Tuber(umbi batang),berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan,contohnya pada tanaman kentang.
3. Bulbus(umbi lapis),berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan
makanan dan alat perkembangbiakan vegetative,contohnya pada bawang
merah.
4. Runner,tumbuh sebagai tunas aksilaris batang(tunas ketiak batang).
5. Stolon,tunas yang tumbuh atau timbul dari bagian dasar batang
6. Offset,tunas yang tumbuh dari ketiak daun (tunas aksilaris daun)
3.      Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk fotosintesis. Hal ini disebabkan karena
daun memiliki zat hijau daun (klorofil) yang bisa menyerap sinar matahari. Secara anatomi,
jaringan yang menyusun daun adalah epidermis, mesofil, dan jaringan pembuluh.

a.       Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini
berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang terlalu besar.

Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk
pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata ini terletak di epidermis permukaan bawah
daun, tetapi untuk tumbuhan air, seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya terletak di
permukaan atas daun.

b.      Mesofil
Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara epidermis atas dan bawah. Mesofil terdiri
atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini banyak
mengandung kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis.
Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat.
Jaringan ini terletak di bawah epidermis. Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya beragam,
tidak teratur, mengandung sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses fotosinteis
terjadi di jaringan palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons. Setelah itu,
disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh.

c.       Jaringan Pembuluh


Jaringan pembuluh atau pengangkut daun terdapat pada tulang daun. Pada tulang daun terdapat
urat-urat halus yang berperan sebagai pembuluh nadi dan sebagai kerangka daun sehingga daun
menjadi kuat.
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua, yaitu floem dan xilem. Susunan kedua jaringan ini
sama seperti susunan pada batangnya karena merupakan terusan dari jaringan pengangkut di
batang.
4.      Bunga
Bunga merupakan alat perkembangbiakan pada tumbuhan Angiospermae. Bunga merupakan alat
perkembangbiakan karena di dalam bunga terdapat alat-alat reproduksi, seperti benang sari, 
putik, dan kandung lembaga.
Pada dasarnya, anatomi bunga tumbuhan monokotil dan dikotil adalah sama, yaitu kelopak
bunga (kaliks), mahkota bunga (corolla), benang sari (stamen), putik, dan lembaga (ovarium).

Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada dasar bunga. Kelopak ini berwarna
hijau dan merupakan modifikasi dari daun. Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga
daun kelopak (sepal). Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Ukuran
mahkota biasanya besar dan berwarna-warni. Tumbuhan dikotil umumnya empat atau lima helai.
Sedangkan, pada tumbuhan monokotil tiga atau enam helai.

Perbedaan Tumbuhan Monokotil dan Dikotil

Berdasarkan uraian di atas tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu sebagai berikut
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang

2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun


- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari

3. Kaliptrogen / tudung akar


- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji

5. Kandungan akar dan batang


- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium

6. Jumlah kelopak bunga


- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima

7. Pelindung akar dan batang lembaga


- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil

8. Pertumbuhan akar dan batang


- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengangkutan air pada tumbuhan

1.      Daya Hisap Daun (Tarikan Transpirasi)


Pada organ daun terdapat proses penguapan air melalui mulut daun (stomata ) yang dikenal
sebagai proses transpirasi. Proses ini menyebabkan sel daun kehilanagan air dan timbul tarikan
terhadap air yang ada pada sel-sel di bawahnya 

2.      Kapilaritas Batang


Pengangkutan air melalui pembuluh kayu (xilem), terjadi karena pembuluh kayu (xilem)
tersusun seperti rangkaian pipa-pipa kapiler. Dengan kata lain, pengangkutan air melalui xilem
mengikuti prinsip kapilaritas. Daya kapilaritas disebabkan karena adanya kohesi antara molekul
air dengan air dan adhesi antara molekul air dengan dinding pembuluh xilem. Baik kohesi
maupun adhesi ini menimbulkan tarikan terhadap molekul air dari akal sampai ke daun secara
bersambungan.

3.      Tekanan Akar


Tekanan pada akar terjadi jika transpirasinya rendah, artinya kelembapan pada tanah cukup
tinggi. Tekanan akar juga menyebabkan tumbuhan mengalami gutasi, yaitu keluarnya air yang
berlebih pada malam hari melalui katup pelepasan (hidatoda) pada daun.

Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (proses gutasi).

Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

 A. Jaringan pada Tumbuhan


Jaringan adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awal
perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun, pada perkembangan
lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang bersifat embrionik. Jaringan yang
bersifat embrionik adalah jaringan meristem yang selalu membelah diri. Pada korteks batang
terjadi pembelahan tetapi pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami
spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan. Jaringan yang terbentuk tersebut tidak
mempunyai kemampuan untuk membelah diri lagi. Jaringan ini disebut jaringan dewasa.

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya,
jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu :

a. Jaringan meristem primer


Jaringan meristem primer merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contohnya ujung batang dan ujung akar. Meristem yang di ujung batang dan ujung akar disebut
meristem apikal. Aktivitas jaringan meristem primer mengakibatkan batang dan akar bertambang
panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.

b. Jaringan meristem sekunder


Jaringan meristem ini berasal dari jaringan dewasa, yaitu kambium dan gabus. Pertumbuhan
jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem
menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku
rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya
kambium dan kambium gabus (felogen).

2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan dewasa
antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.

Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan jaringan
sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal
dari meristem sekunder.
Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain :

a. Jaringan pelindung (epidermis)


Jaringan ini terdapat pada permukaan organ-organ tumbuhan primer seperti akar, batang, daun,
buah, dan biji. Jaringan epidermis berfungsi melindungi bagian dalam tumbuhan dari pengaruh
faktor luar yang merugikan pertumbuhannya. Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat-
alat tambahan lain (derivat epidermis), misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan
sel gabus.

b. Jaringan dasar (parenkim)


Jaringan ini terbentuk dari sel-sel hidup dengan struktur morfologi dan fisiologi yang bervariasi
dan masih melakukan kegiatan proses fisiologis. Pada daun, parenkim merupakan mesofil daun
yang kadang berdiferensiasi menjadi jaringan tiang dan jaringan bunga karang.

c. Jaringan penyokong (penguat)


Jaringan penyokong merupakan jaringan yang memberi kekuatan bagi tumbuhan. Berdasarkan
bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi 2 yaitu :
1) Jaringan kolenkim
Jaringan kolenkim terdiri atas sel-sel yang bagian sudut dinding selnya mengalami penebalan
selulosa dan sel-selnya hidup. Jaringan ini terdapat pada organ-organ tumbuhan yang masih aktif
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Kolenkim mempunyai protoplas, sel primer yang
lebih tebal daripada sel parenkim. Jaringan kolenkim biasanya berkelompok dalam bentuk
untaian atau silinder. Oleh karena kolenkim tidak mempunyai dinding sekunder dan bahan
penguat (lignin) maka kolenkim dapat menyokong batang tanpa menghalangi pertumbuhan.
Kolenkim tumbuh memanjang mengikuti daun dan akar yang disokongnya.
2) Jaringan sklerenkim
Jaringan sklerenkim tersusun oleh sel-sel mati yang seluruh dindingnya mengalami penebalan
sehingga memiliki sifat kuat. Jaringan ini hanya dijumpai pada bagian tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan sklerenkim terdiri atas serabut (serat-
serat sklerenkim) dan sklereid (sel batu). Serabut umumnya dalam bentuk untaian atau dalam
bentuk lingkaran. Di dalam berkas pengangkut, serabut biasanya berbentuk seludang yang
berhubungan dengan berkas pengangkut atau dalam kelompok yang tersebar di dalam xilem dan
floem. Sklereid lebih pendek daripada serat.

d. Jaringan pengangkut (vaskuler)


Jaringan pengangkut pada tumbuhan tingkat tinggi berupa xilem dan floem. Xilem terdiri atas
trakea, trakeid, serta unsur lain seperti serabut xilem dan parenkim xilem.
1) Xilem
Umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati, dinding sangat tebal tersusun dari zat lignin
sehingga xylem berfungsi juga sebagai jaringan penguat. Xilem berfungsi mengangkut air dari
akar melewati batang dan menuju ke daun. Unsur xilem terdiri atas unsur trakeal, serabut xilem,
dan parenkim xilem.
2) Floem
Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun menuju ke seluruh tubuh tumbuhan.
Floem terdiri atas buluh tapis, unsur-unsur tapis, sel pengiring, parenkim floem, dan serabut
floem. Berdasarkan posisi xilem dan floem, berkas pengangkut dapat dibedakan menjadi 3 tipe,
yaitu kolateral, konsentris, dan radial.
1) Tipe kolateral
Berkas pengangkut disebut kolateral jika berkas pengangkut xilem dan floem terletak
berdampingan. Floem berada di bagian luar dari xilem.
Tipe kolateral dibagi menjadi 2, yaitu kolateral terbuka dan kolateral tertutup. Jika antara xilem
dan floem terdapat kambium maka disebut kolateral terbuka. Kolateral terbuka dijumpai pada
dicotyledon dan gymnospermae.  Pada kolateral tertutup, antara xilem dan floem tidak terdapat
kambium misal pada monocotyledon.
2) Tipe konsentris
Tipe berkas pengangkut disebut konsentris apabila xylem dikelilingi floem atau sebaliknya.
3) Tipe radial
Disebut tipe radial apabila xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran.
Contoh pada akar monocotyledon.

e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar
dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah.
Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel
berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang
dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami
fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.

B. Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya bagian tertentu saja yaitu bagian
yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan
makanan ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak cocok, misalnya karena
aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya keasaman tanah.

Bagian-bagian akar adalah sebagai berikut.


a. Meristem apikal
Meristem apikal terdapat di bagian ujung akar, merupakan titik awal pertumbuhan akar.
Pembelahan meristem apikal membentuk daerah pemanjangan, dan kemudian daerah
deferensiasi. Daerah diferensiasi dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Daerah pendewasaan jaringan primer
b. Daerah jaringan primer yang sudah dewasa. Setelah itu terjadi pertumbuhan jaringan
sekunder.

b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau bagian yang menutupi meristem apikal. Kaliptra berfungsi
sebagai sarung pelindung akar. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel
parenkim. Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara berkesambungan, dan sel
dibawahnya menjadi berlendir. Sel-sel baru terbentuk pada tudung akar bagian dalam dari
meristem apikal.

Struktur anatomi akar dari luar ke dalam adalah sebagai berikut.


a. Epidermis (lapisan luar/kulit luar)
Epidermis akar terdiri atas satu lapis sel yang tersusun rapat. Epidermis akar umumnya tidak
berkutikula. Pada daerah dekat ujung akar, sel-sel epidermis ini termodifikasi menjadi bulu-bulu
akar. Bulu akar berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

b. Korteks (lapisan pertama/kulit pertama)


Korteks merupakan daerah antara epidermis dengan silinder pusat. Korteks terdiri atas sel-sel
parenkim yang berdinding tipis dan tersusun melingkar. Di dalam korteks terdapat ruang-ruang
antarsel sebagai tempat penyimpanan udara. Fungsi korteks adalah sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan.
c. Endodermis (lapisan antara korteks dan stele)
Lapisan endodermis akar terletak di sebelah dalam korteks, yaitu berupa sebaris sel yang
tersusun rapat tanpa ruang antarsel. Dinding sel endodermis mengalami penebalan gabus.
Penebalan berupa rangkaian berbentuk pita. Penebalan seperti pita ini disebut pita kaspari.
Penebalan semula berupa titik yang disebut titik kaspari. Penebalan gabus menyebabkan dinding
sel tidak dapat ditembus oleh air. Untuk masuk ke silinder pusat, air melalui endodermis yang
dindingnya tidak mengalami penebalan yang disebut dengan sel penerus. Endodermis berperan
mengatur lalu lintas zat ke dalam pembuluh akar.

d. Stele (silinder pusat, yaitu lapisan tengah akar)


Silinder pusat terletak di sebelah dalam endodermis. Di dalamnya terdapat pembuluh kayu
(xilem), pembuluh tapis (floem) yang sangat berperan dalam proses pengangkutan air dan
mineral, dan perisikel yang berada tepat di sebelah dalam endodermis. Perisikel berfungsi
membentuk akar cabang. Akar ini akan menembus ke luar melalui endodermis, korteks, dan
epidermis. Pertumbuhan cabang akar ini disebut pertumbuhan endogen. Pada tanaman dikotil, di
antara xilem dan floem terdapat kambium ikatan pembuluh. Pada tanaman monokotil, selain
xilem dan floem terdapat empulur tetapi tidak terdapat kambium ikatan pembuluh.

Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat dua macam akar, yaitu akar tunggang dan akar
serabut.
a. Akar tunggang
Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar primer (akar pokok).
Akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka. Berdasarkan
percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:

1) Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Jika ada percabangannya biasanya
terdiri atas akar-akar halus yang berbentuk serabut. Akar tunggang demikian sering kali
berhubungan dengan fungsinya menyimpan air dan makanan. Akar tersebut mempunyai bentuk
yang istimewa. Akar tunggang pada tanaman wortel dan lobak disebut dengan akar tombak atau
akar pena. Ada juga akar tunggang yang berbentuk gasing seperti yang terdapat pada tanaman
bengkoang dan bit karena pangkal akar besar membulat. Akar-akar serabut sebagai cabang hanya
terdapat pada ujung yang sempit meruncing.

2) Akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah,
bercabang banyak sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang. Daerah perakaran
menjadi luas sehingga penyerapan makanan lebih banyak. Akar tunggang jenis ini banyak
dijumpai pada tanaman yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka, rambutan dll.

b. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar lembaga (embrio) mati.
Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan berakar tunggang terdapat
akar lembaga yang tumbuh terus membesar dan memanjang dan akhirnya menjadi akar primer
atau akar pokok, sedangkan pada tumbuhan berakar serabut akar lembaga tidak tumbuh terus dan
akhirnya mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang ukurannya lebih kecil
daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.

Berdasarkan cirinya, akar serabut dibagi dalam berbagai bentuk, yaitu:


1) akar bentuk benang, misalnya pada tanaman padi dan jagung,
2) akar gantung atau akar udara, misalnya pada pohon beringin,
3) akar pengisap, misalnya pada benalu,
4) akar pelekat, misalnya pada sirih,
5) akar nafas, misalnya pada bogem,
6) akar tunjang, misalnya pada pandan dan bakau,
7) akar pembelit, misalnya pada vanili,
8) akar banir, misalnya pada sukun, dan
9) akar lutut, misalnya pada pohon tanjung.

Fungsi akar antara lain sebagai berikut :


a. Menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah
Akar dipergunakan oleh tumbuhan untuk memperoleh bahan-bahan yang diperlukan untuk
pertumbuhannya. Akar menyerap bahan-bahan mineral bersamaan dengan air dari
lingkungannya. Air masuk ke dalam akar melalui rambut-rambut akar. Rambut akar atau bulu
akar merupakan perubahan bentuk dari jaringan epidermis akar yang berfungsi mengisap air dan
unsur-unsur hara dari dalam tanah.

b. Memperkokoh berdirinya batang tanaman


Akar dapat memperkokoh berdirinya tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak di tempat
tumbuhnya. Tumbuhan yang tinggi membutuhkan sistem perakaran yang semakin kuat untuk
menahan terpaan angin yang semakin besar.

c. Tempat menyimpan cadangan makanan


Sebagian tanaman menyimpan cadangan makanan pada akarnya. Makanan yang disimpan
biasanya berupa pati atau tepung. Cadangan makanan yang tersimpan dalam akar dipergunakan
selama masa pertumbuhan tertentu dan akan digunakan untuk proses pertumbuhan pada masa
pertumbuhan selanjutnya. Sebagian tanaman yang tergolong herba sangat tergantung pada
cadangan makanan yang tersimpan dalam akar terutama untuk mengatasi kondisi lingkungan
yang buruk, misalnya pada musim kemarau sehingga tanaman tersebut dapat bertahan hidup.

d. Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga membutuhkan oksigen untuk melakukan pernapasan seperti
halnya sel-sel pada makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen tersebut
maka akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang gembur akan lebih
mudah ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan semakin banyak dibandingkan
tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos atau tanah berpasir memiliki
banyak rongga sehingga mudah ditembus udara.

e. Alat perbanyakan secara vegetatif


Akar sebagai alat perbanyakan secara vegetatif, misalnya pada pohon sukun dan cemara. Pada
tanaman sukun dan cemara akar yang menyumbul dari dalam tanah dapat menghasilkan tunas
dan akhirnya menjadi tanaman baru.

2. Batang
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.

Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas
tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem
jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis

Jenis batang pada tumbuhan angiospermae ada tiga, yaitu:


1. Tipe lunak berair (herbaseus atau terna). Contoh: Kaktus.
2. Tipe berkayu (lignosus). Contoh: Pohon mangga, pohon beringin, pohon jati.
3. Tipe rumput (kalmus). Contoh: Tanaman padi.

Beberapa spesies tumbuhan memiliki batang yang mengalami modifikasi untuk fungsi yang
beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.
1. Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau dekat dengan permukaan
tanah. Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun seperti
sisik. Di sepanjang rhizome dapat dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan bagian
bawah. Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada famili
Zingiberaceae (jahe-jahean).

2. Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.

3. Runner
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan
tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, misalnya pada tanaman stroberi.

4. Umbi batang (tuber)


Misal pada kentang berkembangnya beberapa ruas di ujung stolon. Mata tunas pada umbi
kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setiap mata tunas tersebut akan
mampu berkembang menjadi individu baru.

5. Umbi lapis (bulb)


Umbi lapis merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu
batang kecil dan pendek pada ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan.
Pada bawang merah, daun berdaging selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik. Umbi lapis
juga dijumpai pada tanaman tulip, lili, dan lain-lain.

6. Umbi kormus (corm)


Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian yang membengkak seluruhnya merupakan
jaringan batang. Helaian daun berbentuk sisik menutupi seluruh permukaan kormus.

3. Daun (Folium)
Pada daun terjadi peristiwa fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak bahan makanan penyusun
energi bagi tumbuhan ini dilakukan pada bagian daun yang disebut klorofil.

Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Pada tumbuhan darat
jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun. Hal ini
merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata
terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran
stomata yang berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun
dengan lingkungan luar. Selain itu, stomata juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari
tumbuhan. Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan dikotil,
mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.

Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga
karang merupakan tempat pertukaran gas karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang
interselular yang banyak. Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di
seluruh mesofil. Satu berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel
parenkim berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh.

Berkas pembuluh yang terdapat pada daun tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh
yang terdapat pada batang. Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari
tanah ke daun dan juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke bagian
tumbuhan lainnya. Pada tumbuhan jagung dan tebu, seludang pembuluh adalah tempat terjadinya
siklus Calvin dari proses fotosintesis.
Soal Lathian Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara mengnyilang salah satu jawaban yang paling benar

 1. Jaringan pengangkut tumbuhan adalah ....


o A. Xilem dan floem
o B. Mesodermis dan epidermis
o C. Stomata dan trikoma
o D. Kloroplas dan protoplas

2. Daya kapilaritas adalah salah satu proses untuk mengangkut air dari akar ke daun, yang dapat
terjadi karena ….

o A. Air di daun menguap sehingga daun mengambil air di pembuluh.


o B. Daun memiliki urat-urat daun yang banyak.
o C. Terdapat pembuluh-pembuluh kapiler yang bisa menarik air ke daun.
o D. Adanya tekanan dari akar ke daun.

3. Pembuluh yang mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan
adalah pembuluh ….

o A. Xylem
o B. Floem
o C. Kapiler
o D. Kayu
4. Pada jaringan epidermis tumbuhan, terdapat lapisan lilin yang berfungsi mengurangi
penguapan yang disebut ….

o A. Palisade
o B. Kutikula
o C. Stomata
o D. Xilem

5. 

Pengangkut tipe apakah yang terdapat pada gambar ini?

o A. Kolateral tertutup
o B. Kolateral terbuka
o C. Bikolateral
o D. Konsentris

6.  Struktur akar terdiri atas : 1. Korteks 2. silinder pusat 3. epidermis 4. endodermis Susunan
jaringan akar berturut–turut dari luar ke dalam adalah ……

o A. 1-2-3-4
o B. 3-1-2-4
o C. 1-2-4-3
o D. 3-1-4-2
7. Jaringan parenkim spons atau jaringan bunga karang pada daun tumbuhan monokotil
berfungsi untuk...

o A. Melindungi bagian daun yang lain


o B. Tempat terjadinya fotosintesis
o C. Tempat pertukaran gas
o D. Tempat terjadinya penguapan

8. Jaringan parenkim yang mengandung tilakoid , grana , stroma adalah …..

o A. Plastida
o B. Kolenkim
o C. Stomata
o D. Palisade

9. Jaringan permanen di bawah ini merupakan jaringan yang sel-selnya sudah berhenti tumbuh,
kecuali . . . .

o A. Sklerenkim
o B. Xilem
o C. Epidermis
o D. Kambium

10. Pasangan karakter yang kurang tepat untuk dibawah ini adalah …

o A. Epidermis – proteksi
o B. Parenkima – tempat cadangan makanan
o C. Skelerenkima – meristematis
o D. Xilem – transportasi

11. Manakah yang bukan merupakan fungsi jaringan parenkim

o A. Tempat terjadinya peristiwa fotosintesis


o B. Tempat penimbunan bahan makanan
o C. Alat untuk menyokong kekuatan organ tumbuhan
o D. Menyimpan kelebihan air

12. Pernyataan yang membedakan antara jaringan kolenkim dengan sklerenkim adalah …

o A. Kolenkim tersusun atas sel hidup, sklerenkim tersusun atas sel mati
o B. Kolenkim berdinding tebal, sklerenkim berdinding tipis
o C. Kolenkim menyusun organ tubuh tua, sklerenkim menyebabkan kelentingan
o D. Kolenkim terletak di bawah epidermis, sklerenkim di dalam empulur
13. Floem dan xylem pada batang dikotil berbeda dengan batang monokotil, karena pada batang
dikotil ... 

o A. Hanya terdapat floem dan xylem saja


o B.Floem dan xylem tersusun beraturan
o C. Floem dan xylem tersebar
o D. Tersusun teratur floem di dalam, xylem diluar

14. Penampang melintang akar monokotil berbeda dengan penampang melintang batangnya :


Perbedaan itu terletak pada pernyataan berikut, kecuali ... 

o A. Adanya perisikel
o B. Bentuk kambium
o C. Adanya endodermis
o D. Letak xylem dan floem

15. Jaringan penyokong dibagi menjadi 2 yaitu …

o A. Kolenkim dan parenkim


o B. Kolenkim dan sklerenkim
o C. Parenkim dan sklerenkim
o D. Parenkim dan sklereid

16. Beberapa nama di bawah ini merupakan derivat epidermis, kecuali . . . .

o A. Trikoma
o B. Sel Kipas
o C. Sistolit
o D. Vakuola

17. Runner adalah bentuk modifikasi dari . . . .

o A. Daun
o B. Akar
o C. Batang
o D. Bunga
18. 

Bagian daun yang mengandung klorofil ditunjukan oleh nomor . . . .

o A. 1 dan 2
o B. 2 dan 3
o C. 1 dan 4
o D. 2 dan 4

19. Keluarnya air pada pagi hari karema kelembaban tinggi melalui hidatoda pada ujung daun
disebut peristiwa ...

o A. Gutasi
o B. Evaporasi
o C. Imbibisi
o D. Transpirasi

20. 

Bagian bunga yang ditunjuk oleh no 1, 3, 4, 9 adalah


o A. mahkota, serbuk sari, kepala putik, kelopak bunga
o B. mahkota, kepala putik, serbuk sari, kelopak bunga
o C. kelopak bunga, serbuk sari, kepala putik, mahkota
o D. kelopak bunga, kepala putik, serbuk sari, mahkota
Makhluk Hidup dan Lingkungannya

1.      Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup baik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan organisme tersebut. Lingkungan terdiri atas 2
komponen utama, yaitu : Faktor Abiotik, yang terdiri atas benda – benda mati, seperti : air,
tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban dan sebagainya. Faktor Biotik,yang terdiri atas
makhluk hidup seperti : manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme (jasad renik). Habitat
adalah tempat hidup suatu makhluk hidup,dapat berupa darat maupun perairan.
2.      Interaksi Organisme
a.      Rantai Makanan (Food Chain) adalah peristiwa makan dan dimakan yang membentuk
rangkaian lurus dan tak bercabang. Contoh rantai makanan di darat : rumput – ulat – burung –
ular dan contoh rantai makanan di perairan : fitoplankton – zooplankton – ikan kecil – ikan
besar.

Gambar 1. Rantai Makanan

b.      Jaring – Jaring Makanan (Food Web) adalah kumpulan rantai yang saling berhubungan
antara satu dengan yang lain sehingga membentuk jaring – jaring yang rumit.
Gambar 2. Jaring – Jaring Makanan

c.       Piramida Makanan adalah komposisi rantai makanan yang makin ke atas jumlahnya makin
kecil.

Gambar 3. Piramida Makanan


3.      Simbiosis
Simbiosis adalah suatu cara hidup bersama antara 2 makhluk hidup atau lebih yang berbeda
dalam hubungan yang erat. Berdasarkan untung ruginya, simbiosis dibedakan menjadi 3 macam,
yaitu :
a.      Simbiosis Mutualisme : simbiosis yang keduanya saling menguntungkan, contoh :
1.      Kerbau / badak dengan burung jalak
2.      Lebah / kupu – kupu dengan tanaman bunga
3.      Akar tanaman polong – polongan dengan bakteri Rhizobium radicicola
Gambar 4. Kupu – Kupu Dengan Tanaman Bunga

b.      Simbiosis Komensalisme : simbiosis yang satu untung sedang yang lain tidak dirugikan, contoh
:
1.      Ikan Hiu dengan ikan Remora
2.      Tanaman Anggrek dengan tanaman mangga
3.      Tanaman paku Sarang burung dengan tanaman sawo

Gambar 5. Ikan Hiu Dengan Ikan Remora

c.       Simbiosis Parasitisme : Simbiosis yang satu untung sedang yang lain dirugikan, contoh :
1.      Kutu kepala dengan kulit kepala manusia
2.      Jamur panu dengan kulit manusia
3.      Tanaman tali putri dengan tanaman beluntas.
Gambar 6. Tanaman Tali Putri

4. Autotrof dan Heterotrof


Autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri (berfotosintesis).Organisme
yang termasuk kelompok ini, misalnya tumbuhan hijau, alga (ganggang), lumut, tumbuhan
paku dan sebagian bakteri dan di alam bertindak sebagai produsen.Sedangkan heterotrof
adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri. Organisme heterotrof dibagi
menjadi :
a.      Herbivora adalah hewan pemakan tumbuhan, contoh : sapi, kambing, kuda, kerbau.
Gambar 7. Sapi

b.      Karnivora adalah hewan pemakan daging, contoh : harimau, kucing, anjing, elang.

Gambar 8. Harimau mengejar Zebra

c.       Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan dan hewan , contoh : manusia, gorilla,
simpanse, orangutan, ayam, tikus dan sebagainya.
Gambar 9. Simpanse

d.      Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang berperan menguraikan makhluk hidup yang
telah mati, contoh : fungi (jamur) dan bakteri.

Gambar 10. Bakteri dan Fungi


SOAL – SOAL INTERAKSI MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN

1.      Tuliskan pengertian dari lingkungan !


2.      Sebutkan 2 komponen lingkungan dan berilah masing – masing contohnya !
3.      Jelaskan pula pengertian dari habitat !
4.      Sebutkan pengertian dari rantai makanan (food chain) !
5.      Tuliskan satu contoh rantai makanan yang terjadi di darat !
6.      Tuliskan pula satu contoh rantai makanan yang terjadi di perairan !
7.      Sebutkan pengertian dari jaring – jaring makanan (food web) !
8.      Tuliskan satu contoh jaring – jaring makanan yang terjadi di darat !
9.      Jelaskan pengertian dari piramida makanan dalam suatu ekosistem !
10.  Gambarkan contoh piramida makanan disertai peranannya dalam ekosistem !
11.  Sebutkan pengertian dari simbiosis yang terjadi dalam suatu ekosistem !
12.  Sebutkan macam – macam simbiosis yang terjadi dalam suatu ekosistem !
13.  Jelaskan arti simbiosis mutualisme dan sebutkan 3 contohnya !
14.  Jelaskan arti simbiosis komensalisme dan sebutkan 3 contohnya !
15.  Jelaskan arti simbiosis parasitisme dan sebutkan 3 contohnya !
16.  Apa yang dimaksud dengan istilah organisme autotrof ? Jelaskan !
17.  Berilah 3 contoh makhluk hidup yang termasuk organisme autotrof !
18.  Apa yang dimaksud dengan istilah organisme heterotrof ? Jelaskan !
19.  Apa yang dimaksud dengan herbivore, karnivora, dan omnivore dan berilah masing –
masing 3 contohnya !
20.  Apa yang dimaksud dengan dekomposer (pengurai) dan sebutkan 2 contohnya !
Makhl
uk hidup dan lingkungan hidupnya tidak dapat dipisahkan satu dengan yang
lain, keduanya saling mempengaruhi. Setiap kelompok makhluk hidup
menetap di tampat tertentu. Tempat hidup suatu makhluk hidup disebut
habitat. Misalnya habitat cacing tanah (Pheretima sp.) di tanah yang lembap.
Tanah yang lembap memiliki ciri-ciri seperti suhu, kelembapan, dan
kandungan zat organik yang sesuai dengan kebutuhan hidup cacing tanah.

Suhu, kelembapan, dan zat organik tanah tersebut disebut komponen fisik
dan kimia. Kedua komponen ini merupakan komponen abiotik. Komponen
fisik dan kimia merupakan lingkungan abiotik bagi cacing tanah.

Pada tanah yang lembap, cacing tanah tidak hidup sendiri. Berbagai jenis
makhluk hidup juga hidup sendiri. Berbagai jenis makhluk hidup juga di
habitat yang sama, misalnya keluwing, berbagai jenis bakteri, tumbuhan
paku, jamur, semut, dan lumut. Seluruh makhluk hidup tersebut merupakan
komponen biotik. Bagi satu individu cacing tanah, seluruh makhluk hidup di
luar dirinya adalah lingkungan biotikya. Berikut akan kami uraikan berbagai
komponen kedua lingkungan tersebut.
1. Lingkungan Biotik

Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah
seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies
berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu
tempat, setiap makhluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi makhluk
hidup lain. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis
mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan
tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata, serta manusia. Setiap komponen
biotik memiliki cara hidup sendiri yang akan menentukan interaksinya
dengan komponen biotik lain dan komponen abiotik. Misalnya, tumbuhan
hijau melakukan fotosintesis untuk memperoleh makanan, herbivora
memakan tumbuhan, dan mikroorganisme menguraikan sisa-sisa tumbuhan
serta hewan untuk memperoleh energi.

2. Lingkungan Abiotik

Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen
abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan
abiotik. Lingkungan abiotik membentuk ciri fisik dan kimia yang tempat
hidup makhluk hidup. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya,
air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah. Komponen ini
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempenharuhi sifat
yang satu dengan sifat yang lain.

2.1. Suhu

Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi
panas adalah radiasi matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara,
tanah, dan air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup, berkaitan
dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi kimia
dalam tubuh makhluk hidup memerlukan enzim. Kerja suatu enzim
dipengaruhi oleh suhu tertentu.

Suhu juga mempengaruhi perkembangbiakan makhluk hidup. Contohnya,


beberapa jenis burung melakukan migrasi menuju ke daerah yang suhunya
sesuai untuk berkembang biak.

2.2. Cahaya

Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari.
Cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis
panjang gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya
matahari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya, tumbuhan
memerlukan cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk
proses fotosintesis.

2.3. Air

Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair, dan
gas. Di alam, air dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristal es (salju),
serta berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan
oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.

2.4. Kelembapan

Kelembapan merupakan salah satu komponen abiotik di udara dan tanah.


Kelembapan di udara berarti kandungan uap air di udara, sedangkan
kelembapan di tanah berarti kandungan air dalam tanah. Kelembapan
diperlukan oleh makhluk hidup agar tubuhnya tidak cepat kering karena
penguapan. Kelembapan yang diperlukan setiap makhluk hidup berbeda-
beda. Sebagai contoh, jamur dan cacing memerlukan habitat yang sangat
lembap.

2.5. Udara

Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen
(20,93%), karbon dioksida (0,03%), dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperlukan
makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen diperlukan makhluk hidup
untuk bernapas. Karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk melakukan
fotosintesis.

2.6. Garam-Garam Mineral

Garam-garam mineral antara lain ion-ion nitrogen, fosfat, sulfur, kalsium,


dan natrium. Komposisi garam mineral tertentu menentukan sifat tanah dan
air. Contohnya kandungan ion-ion hidrogen menentukan tingkat keasaman,
sedangkan kandungan ion natrium dan klorida di air menentukan tingkat
salinitas (kadar garam). Tumbuhan mengambil garam-garam mineral (unsur
hara) dari tanah dan air untuk proses fotosintesis.

2.7. Tanah

Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau
lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat, tekstur, dan
kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan
oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan
tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.

Anda mungkin juga menyukai