Coba perhatikan foto pohon di atas. Pernahkah kalian membayangkan bagaimana sebuah pohon
yang tadinya kecil menjadi besar. Lalu bagaimana pohon itu mendapatkan nutrisi sehingga ia
bisa tumbuh? Kali ini kita akan membahas mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
Pohon tumbuh dari kecil menjadi besar karena adanya proses pertumbuhan yang berkaitan
dengan jaringan meristem dan adanya aktivitas kambium. Pohon mendapatkan nutrisi dengan
cara menyerap air dan zat-zat lain dari akar melalui pembuluh xylem. Untuk lebih memahami
mengenai apa itu jaringan meristem, kambium, pembuluh xylem dan lainnya akan dibahas pada
materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan berikut ini.
Pada tumbuhan tingkat tinggi, sel-sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan
membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan ini bergabung membentuk organ seperti akar,
batang, dan daun. Organ-organ ini akan bekerja sama membentuk sistem organ. Selanjutnya,
sistem organ bekerja sama membentuk individu.
A. Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah kumpulan sel mempunyai bentuk, asal, fungsi, dan struktur sama. Secara garis
besar, jaringan penyusun tumbuh-tumbuhan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu jaringan
meristem dan jaringan dewasa.
Derivat epidermis
Yang dimaksud dengan derivat adalah perubahan struktur epidermis dimana fungsinya juga
ikut berubah. Beberapa macam derivat jaringan tumbuhan antara lain:Macam-macam derivat
epidermis yaitu:
1. Stomata
Merupakan derivat epidermis yang berfungsi sebagai jalan masuknya O2 dan CO2 dari udara ,
Sebagai jalan penguapan (transpirasi), Sebagai jalan pernafasan (respirasi)
2. Trikoma
Trikoma adalah alat tambahan pada epidermis yang berupa tonjolan/rambut
5. Litokis
Litokis merupakan derivat epidermis yang terdapat di dalam mesofil daun.
Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem, umumnya terdiri atas sel-sel yang panjang dan
bergerombol membentuk anyaman atau pita. Contohnya, pelepah daun pisang. Sedangkan,
sklereid merupakan jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding sel yang
mengalami penebalan. Contohnya, tempurung kelapa atau kulit biji keras.
1. Akar
Akar memiliki fungsi untuk menyerap air dan nutrisi, memperkokoh tumbuhan, sebagai
penyimpan cadangan makanan, dan ada juga yang berfungsi untuk respirasi pada tumbuhan
tertentu.
Pada tumbuhan dikotil dan monokotil, ujung akarnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra
agar akar tidak rusak saat menembus lapisan tanah. Pada tumbuhan dikotil, akar lembaga terus
tumbuh sehingga dihasilkan akar tunggang. Sedangkan, pada tumbuhan monokotil akar lembaga
mati sehingga tidak bisa tumbuh.Berikut ini merupakan animasi irisan membujur akar.
Penampang melintang akar dapat dilihat di gambar berikut ini .
2. Batang
Batang berfungsi sebagai penyokong tumbuhan tersebut, sarana transportasi atau pengangkut,
penyimpan cadangan makanan, membantu proses respirasi yaitu melalui lentisel.
Pada epidermis tumbuhan dikotil ada yang membentuk lentisel yang berfungsi sebagai tempat
keluar masuknya udara pada tumbuhan. Batang tumbuhan dikotil memiliki lingkaran tahun hal
ini disebabkan oleh aktivitas kambium yang menyebabkan pertumbuhan membesar. Tipe ikatan
pembuluh pada batang dikotil yaitu kolateral terbuka karena antara xilem dan floem terdapat
kambium.
b. Batang Monokotil
Tipe ikatan pembuluh pada batang monokotil yaitu kolateral tertutup karena letak xilem dan
floem berdampingan tidak dibatasi oleh kambium menyebabkan pertumbuhan monokotil hanya
memanjang.
a. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan dan bawah daun. Jaringan ini
berfungsi melindungi jaringan daun di bawahnya. Biasanya dilapisi kutikula untuk mencegah
terjadinya penguapan air yang terlalu besar.
Epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk
pertukaran udara. Pada tumbuhan darat, stomata ini terletak di epidermis permukaan bawah
daun, tetapi untuk tumbuhan air, seperti teratai (Nelumbium nelumbo), stomatanya terletak di
permukaan atas daun.
b. Mesofil
Mesofil disebut juga jaringan dasar, terletak di antara epidermis atas dan bawah. Mesofil terdiri
atas jaringan palisade dan jaringan bunga karang (jaringan spons). Kedua jaringan ini banyak
mengandung kloroplas yang berperan sebagai tempat fotosintesis.
Jaringan palisade bentuknya memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan tersusun rapat.
Jaringan ini terletak di bawah epidermis. Sedangkan, jaringan bunga karang bentuknya beragam,
tidak teratur, mengandung sedikit kloroplas, dan tersusun renggang. Jadi, proses fotosinteis
terjadi di jaringan palisade dan hasilnya ditampung sementara di jaringan spons. Setelah itu,
disebarkan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh jaringan pembuluh.
Kelopak bunga adalah bagian bunga terluar, terletak pada dasar bunga. Kelopak ini berwarna
hijau dan merupakan modifikasi dari daun. Bagian atau lembaran kelopak bunga disebut juga
daun kelopak (sepal). Mahkota dan kelopak bunga sering disebut perhiasan bunga. Ukuran
mahkota biasanya besar dan berwarna-warni. Tumbuhan dikotil umumnya empat atau lima helai.
Sedangkan, pada tumbuhan monokotil tiga atau enam helai.
Berdasarkan uraian di atas tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu sebagai berikut
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
Biasanya air yang keluar dapat kita lihat pada pagi hari berupa tetesan atau butiran air pada
ujung-ujung helai daun rumput atau pinggir daun kecil herba (proses gutasi).
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang terus-menerus membelah. Berdasarkan asal usulnya,
jaringan meristem dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
Berdasarkan posisi dalam tubuh tumbuhan, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a. Meristem apikal; terdapat di ujung pucuk utama, pucuk lateral, serta ujung akar.
b. Meristem interkalar; terdapat di antara jaringan dewasa, contoh pada pangkal ruas suku
rumput-rumputan.
c. Meristem lateral; terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya
kambium dan kambium gabus (felogen).
2. Jaringan Dewasa
Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah berhenti membelah. Sifat-sifat jaringan dewasa
antara lain sebagai berikut.
a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri.
b. Ukuran relatif besar dibanding sel meristem.
c. Memiliki vakuola yang besar.
d. Kadang-kadang selnya sudah mati.
e. Dinding sel telah mengalami penebalan.
f. Terdapat ruang antarsel.
Menurut asal meristemnya, jaringan dewasa dibedakan atas jaringan primer dan jaringan
sekunder. Jaringan primer berasal dari meristem primer, sedangkan jaringan sekunder berasal
dari meristem sekunder.
Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain :
e. Jaringan sekretoris
Jaringan sekretoris disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar
dari tubuh. Jaringan sekretoris dibagi menjadi sel kelenjar, saluran kelenjar, dan saluran getah.
Sel kelenjar mengandung bermacam senyawa hasil metabolisme. Saluran kelanjar adalah sel
berdinding tipis dengan protoplasma yang kental mengelilingi suatu ruas berisi senyawa yang
dihasilkan oleh sel-sel tersebut. Saluran getah terdiri atas sel-sel atau sederet sel yang mengalami
fusi, berisi getah, dan membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain.
B. Organ Tumbuhan
1. Akar
Akar merupakan bagian tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan mineral dari dalam tanah.
Tidak semua akar dapat mengisap zat-zat makanan, tetapi hanya bagian tertentu saja yaitu bagian
yang belum diliputi gabus dan bagian yang belum tua. Bagian yang berperan dalam penghisapan
makanan ini mudah mengalami kerusakan karena lingkungan yang tidak cocok, misalnya karena
aerasi yang jelek, kurangnya kadar air dalam tanah, tingginya keasaman tanah.
b. Kaliptra
Kaliptra merupakan tudung akar atau bagian yang menutupi meristem apikal. Kaliptra berfungsi
sebagai sarung pelindung akar. Tudung akar berasal dari meristem apikal dan terdiri dari sel-sel
parenkim. Sel sel dipermukaannya terus menerus lepas secara berkesambungan, dan sel
dibawahnya menjadi berlendir. Sel-sel baru terbentuk pada tudung akar bagian dalam dari
meristem apikal.
Berdasarkan strukturnya, secara umum terdapat dua macam akar, yaitu akar tunggang dan akar
serabut.
a. Akar tunggang
Akar tunggang berasal dari akar lembaga yang tumbuh terus menjadi akar primer (akar pokok).
Akar tunggang terdapat pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka. Berdasarkan
percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibagi dalam 2 kelompok, yaitu:
1) Akar tunggang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Jika ada percabangannya biasanya
terdiri atas akar-akar halus yang berbentuk serabut. Akar tunggang demikian sering kali
berhubungan dengan fungsinya menyimpan air dan makanan. Akar tersebut mempunyai bentuk
yang istimewa. Akar tunggang pada tanaman wortel dan lobak disebut dengan akar tombak atau
akar pena. Ada juga akar tunggang yang berbentuk gasing seperti yang terdapat pada tanaman
bengkoang dan bit karena pangkal akar besar membulat. Akar-akar serabut sebagai cabang hanya
terdapat pada ujung yang sempit meruncing.
2) Akar tunggang bercabang. Akar ini berbentuk kerucut panjang tumbuh lurus ke bawah,
bercabang banyak sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang. Daerah perakaran
menjadi luas sehingga penyerapan makanan lebih banyak. Akar tunggang jenis ini banyak
dijumpai pada tanaman yang ditanam dari biji missal pohon mangga, nangka, rambutan dll.
b. Akar serabut
Akar serabut adalah akar yang tumbuh dari pangkal batang setelah akar lembaga (embrio) mati.
Akar ini terutama terdapat pada tumbuhan monokotil. Pada tumbuhan berakar tunggang terdapat
akar lembaga yang tumbuh terus membesar dan memanjang dan akhirnya menjadi akar primer
atau akar pokok, sedangkan pada tumbuhan berakar serabut akar lembaga tidak tumbuh terus dan
akhirnya mati. Pada pangkal batang akan tumbuh akar serabut yang ukurannya lebih kecil
daripada akar lembaga, namun bercabang-cabang.
d. Bernapas (respirasi)
Sel-sel yang terdapat pada akar juga membutuhkan oksigen untuk melakukan pernapasan seperti
halnya sel-sel pada makhluk hidup lainnya. Untuk mencukupi kebutuhan akan oksigen tersebut
maka akar mengambil oksigen dari rongga-rongga partikel tanah. Tanah yang gembur akan lebih
mudah ditembus oleh udara sehingga kandungan oksigennya akan semakin banyak dibandingkan
tanah yang padat. Tanah gembur dan banyak mengandung kompos atau tanah berpasir memiliki
banyak rongga sehingga mudah ditembus udara.
2. Batang
Fungsi batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas
tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan
cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem
jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. endodermis
Beberapa spesies tumbuhan memiliki batang yang mengalami modifikasi untuk fungsi yang
beragam. Modifikasi batang antara lain sebagai berikut.
1. Rhizoma
Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal di dalam tanah atau dekat dengan permukaan
tanah. Rhizoma mempunyai ruas-ruas pendek dan pada bukunya terdapat daun-daun seperti
sisik. Di sepanjang rhizome dapat dijumpai adanya akar adventif, terutama di permukaan bagian
bawah. Rhizoma merupakan tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya pada famili
Zingiberaceae (jahe-jahean).
2. Stolon
Stolon mirip dengan runner, tetapi biasanya tumbuh tegak di dalam tanah.
3. Runner
Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan
tanah, dan mempunyai ruas yang panjang, misalnya pada tanaman stroberi.
3. Daun (Folium)
Pada daun terjadi peristiwa fotosintesis. Fotosintesis untuk memasak bahan makanan penyusun
energi bagi tumbuhan ini dilakukan pada bagian daun yang disebut klorofil.
Stomata berupa pori-pori kecil terdapat di epidermis atas dan bawah daun. Pada tumbuhan darat
jumlah stomata pada epidermis bawah daun lebih banyak daripada epidermis atas daun. Hal ini
merupakan adaptasi tumbuhan untuk meminimalisasi hilangnya air dari daun. Celah stomata
terbentuk apabila sepasang sel penjaga stoma mengerut. Sel penjaga ini mengatur ukuran
stomata yang berperan penting dalam pertukaran gas (CO2 dan O2) yang terdapat di dalam daun
dengan lingkungan luar. Selain itu, stomata juga berperan dalam pengaturan hilangnya air dari
tumbuhan. Sistem jaringan dasar pada daun disebut dengan mesofil. Pada daun tumbuhan dikotil,
mesofilnya terdiferensiasi menjadi jaringan pagar dan bunga karang.
Jaringan pagar dapat mengandung lebih dari 80 % kloroplas daun, sedangkan jaringan bunga
karang merupakan tempat pertukaran gas karena sel-selnya tersusun longgar dengan ruang
interselular yang banyak. Tulang-tulang daun yang mengandung berkas pembuluh tersebar di
seluruh mesofil. Satu berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem dikelilingi oleh sel-sel
parenkim berdinding tebal yang disebut dengan seludang pembuluh.
Berkas pembuluh yang terdapat pada daun tersambung secara kontinu dengan berkas pembuluh
yang terdapat pada batang. Hal ini memungkinkan tersalurkannya air dan mineral terlarut dari
tanah ke daun dan juga memungkinkan tersalurkannya hasil fotosintesis dari daun ke bagian
tumbuhan lainnya. Pada tumbuhan jagung dan tebu, seludang pembuluh adalah tempat terjadinya
siklus Calvin dari proses fotosintesis.
Soal Lathian Struktur Dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan cara mengnyilang salah satu jawaban yang paling benar
2. Daya kapilaritas adalah salah satu proses untuk mengangkut air dari akar ke daun, yang dapat
terjadi karena ….
3. Pembuluh yang mengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh tubuh tumbuhan
adalah pembuluh ….
o A. Xylem
o B. Floem
o C. Kapiler
o D. Kayu
4. Pada jaringan epidermis tumbuhan, terdapat lapisan lilin yang berfungsi mengurangi
penguapan yang disebut ….
o A. Palisade
o B. Kutikula
o C. Stomata
o D. Xilem
5.
o A. Kolateral tertutup
o B. Kolateral terbuka
o C. Bikolateral
o D. Konsentris
6. Struktur akar terdiri atas : 1. Korteks 2. silinder pusat 3. epidermis 4. endodermis Susunan
jaringan akar berturut–turut dari luar ke dalam adalah ……
o A. 1-2-3-4
o B. 3-1-2-4
o C. 1-2-4-3
o D. 3-1-4-2
7. Jaringan parenkim spons atau jaringan bunga karang pada daun tumbuhan monokotil
berfungsi untuk...
o A. Plastida
o B. Kolenkim
o C. Stomata
o D. Palisade
9. Jaringan permanen di bawah ini merupakan jaringan yang sel-selnya sudah berhenti tumbuh,
kecuali . . . .
o A. Sklerenkim
o B. Xilem
o C. Epidermis
o D. Kambium
o A. Epidermis – proteksi
o B. Parenkima – tempat cadangan makanan
o C. Skelerenkima – meristematis
o D. Xilem – transportasi
o A. Kolenkim tersusun atas sel hidup, sklerenkim tersusun atas sel mati
o B. Kolenkim berdinding tebal, sklerenkim berdinding tipis
o C. Kolenkim menyusun organ tubuh tua, sklerenkim menyebabkan kelentingan
o D. Kolenkim terletak di bawah epidermis, sklerenkim di dalam empulur
13. Floem dan xylem pada batang dikotil berbeda dengan batang monokotil, karena pada batang
dikotil ...
o A. Adanya perisikel
o B. Bentuk kambium
o C. Adanya endodermis
o D. Letak xylem dan floem
o A. Trikoma
o B. Sel Kipas
o C. Sistolit
o D. Vakuola
o A. Daun
o B. Akar
o C. Batang
o D. Bunga
18.
o A. 1 dan 2
o B. 2 dan 3
o C. 1 dan 4
o D. 2 dan 4
19. Keluarnya air pada pagi hari karema kelembaban tinggi melalui hidatoda pada ujung daun
disebut peristiwa ...
o A. Gutasi
o B. Evaporasi
o C. Imbibisi
o D. Transpirasi
20.
1. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar makhluk hidup baik secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi kehidupan organisme tersebut. Lingkungan terdiri atas 2
komponen utama, yaitu : Faktor Abiotik, yang terdiri atas benda – benda mati, seperti : air,
tanah, udara, cahaya, suhu, kelembaban dan sebagainya. Faktor Biotik,yang terdiri atas
makhluk hidup seperti : manusia, hewan, tumbuhan, mikroorganisme (jasad renik). Habitat
adalah tempat hidup suatu makhluk hidup,dapat berupa darat maupun perairan.
2. Interaksi Organisme
a. Rantai Makanan (Food Chain) adalah peristiwa makan dan dimakan yang membentuk
rangkaian lurus dan tak bercabang. Contoh rantai makanan di darat : rumput – ulat – burung –
ular dan contoh rantai makanan di perairan : fitoplankton – zooplankton – ikan kecil – ikan
besar.
b. Jaring – Jaring Makanan (Food Web) adalah kumpulan rantai yang saling berhubungan
antara satu dengan yang lain sehingga membentuk jaring – jaring yang rumit.
Gambar 2. Jaring – Jaring Makanan
c. Piramida Makanan adalah komposisi rantai makanan yang makin ke atas jumlahnya makin
kecil.
b. Simbiosis Komensalisme : simbiosis yang satu untung sedang yang lain tidak dirugikan, contoh
:
1. Ikan Hiu dengan ikan Remora
2. Tanaman Anggrek dengan tanaman mangga
3. Tanaman paku Sarang burung dengan tanaman sawo
c. Simbiosis Parasitisme : Simbiosis yang satu untung sedang yang lain dirugikan, contoh :
1. Kutu kepala dengan kulit kepala manusia
2. Jamur panu dengan kulit manusia
3. Tanaman tali putri dengan tanaman beluntas.
Gambar 6. Tanaman Tali Putri
b. Karnivora adalah hewan pemakan daging, contoh : harimau, kucing, anjing, elang.
c. Omnivora adalah organisme pemakan tumbuhan dan hewan , contoh : manusia, gorilla,
simpanse, orangutan, ayam, tikus dan sebagainya.
Gambar 9. Simpanse
d. Dekomposer (Pengurai) adalah organisme yang berperan menguraikan makhluk hidup yang
telah mati, contoh : fungi (jamur) dan bakteri.
Suhu, kelembapan, dan zat organik tanah tersebut disebut komponen fisik
dan kimia. Kedua komponen ini merupakan komponen abiotik. Komponen
fisik dan kimia merupakan lingkungan abiotik bagi cacing tanah.
Pada tanah yang lembap, cacing tanah tidak hidup sendiri. Berbagai jenis
makhluk hidup juga hidup sendiri. Berbagai jenis makhluk hidup juga di
habitat yang sama, misalnya keluwing, berbagai jenis bakteri, tumbuhan
paku, jamur, semut, dan lumut. Seluruh makhluk hidup tersebut merupakan
komponen biotik. Bagi satu individu cacing tanah, seluruh makhluk hidup di
luar dirinya adalah lingkungan biotikya. Berikut akan kami uraikan berbagai
komponen kedua lingkungan tersebut.
1. Lingkungan Biotik
Biotik adalah makhluk hidup. Lingkungan biotik suatu makhluk hidup adalah
seluruh makhluk hidup, baik dari spesiesnya sendiri maupun dari spesies
berbeda yang hidup di tempat yang sama. Dengan demikian, dalam suatu
tempat, setiap makhluk hidup merupakan lingkungan hidup bagi makhluk
hidup lain. Komponen-komponen biotik terdiri dari berbagai jenis
mikroorganisme, jamur, ganggang, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan
tingkat tinggi, invertebrata dan vertebrata, serta manusia. Setiap komponen
biotik memiliki cara hidup sendiri yang akan menentukan interaksinya
dengan komponen biotik lain dan komponen abiotik. Misalnya, tumbuhan
hijau melakukan fotosintesis untuk memperoleh makanan, herbivora
memakan tumbuhan, dan mikroorganisme menguraikan sisa-sisa tumbuhan
serta hewan untuk memperoleh energi.
2. Lingkungan Abiotik
Abiotik adalah bukan makhluk hidup atau komponen tak hidup. Komponen
abiotik merupakan komponen fisik dan kimia yang membentuk lingkungan
abiotik. Lingkungan abiotik membentuk ciri fisik dan kimia yang tempat
hidup makhluk hidup. Contoh komponen abiotik antara lain suhu, cahaya,
air, kelembapan, udara, garam-garam mineral, dan tanah. Komponen ini
tidak berdiri sendiri, tetapi saling berinteraksi sehingga mempenharuhi sifat
yang satu dengan sifat yang lain.
2.1. Suhu
Suhu atau temperatur adalah derajat energi panas. Sumber utama energi
panas adalah radiasi matahari. Suhu merupakan komponen abiotik di udara,
tanah, dan air. Suhu sangat diperlukan oleh setiap makhluk hidup, berkaitan
dengan reaksi kimia yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi kimia
dalam tubuh makhluk hidup memerlukan enzim. Kerja suatu enzim
dipengaruhi oleh suhu tertentu.
2.2. Cahaya
Cahaya merupakan salah satu energi yang bersumber dari radiasi matahari.
Cahaya matahari terdiri dari beberapa macam panjang gelombang. Jenis
panjang gelombang, intensitas cahaya, dan lama penyinaran cahaya
matahari berperan dalam kehidupan organisme. Misalnya, tumbuhan
memerlukan cahaya matahari dengan panjang gelombang tertentu untuk
proses fotosintesis.
2.3. Air
Air terdiri dari molekul-molekul H2O. Air dapat berbentuk padat, cair, dan
gas. Di alam, air dapat berbentuk padat, misalnya es dan kristal es (salju),
serta berbentuk gas berupa uap air. Dalam kehidupan, air sangat diperlukan
oleh makhluk hidup karena sebagian besar tubuhnya mengandung air.
2.4. Kelembapan
2.5. Udara
Udara terdiri dari berbagai macam gas, yaitu nitrogen (78,09%), oksigen
(20,93%), karbon dioksida (0,03%), dan gas-gas lainnya. Nitrogen diperlukan
makhluk hidup untuk membentuk protein. Oksigen diperlukan makhluk hidup
untuk bernapas. Karbon dioksida diperlukan tumbuhan untuk melakukan
fotosintesis.
2.7. Tanah
Tanah merupakan hasil pelapukan batuan yang disebabkan oleh iklim atau
lumut, dan pembusukan bahan organik. Tanah memiliki sifat, tekstur, dan
kandungan garam mineral tertentu. Tanah yang subur sangat diperlukan
oleh organisme untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tumbuhan akan
tumbuh dengan baik pada tanah yang subur.