Anda di halaman 1dari 25

Bahaya Narkoba

OLEH  ADMINISTRATOR 
DI DALAM SEHATI
 
 

Pengertian Narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah
lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini banyak dipakai
oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih sering digunakan
oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.

Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. [UU No.22 Tahun
1997 tentang Narkotika] bahan ini bisa mengarahkan atau sebagai jalan adiksi terhadap
narkotika.

Karena mengambangnya pengetahuan tentang narkotika ini sendiri, maka ketika kita ingin
bersosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika tidak akan maksimal
penyampaiannya. Maka dari itu pengetahuan dasar tentang narkotika perlu dipelajari
dengan baik.

Pada kesempatan mengikuti Training On Trainer (TOT) BNN bagi perwakilan BNNP di
seluruh Indonesia di Hotel Neo Jakarta, akhir Maret 2014 lalu, dengan narasumber Dra.Riza
Sarasvita, Msi, MHS, PhD dari Kementerian Kesehatan RI, mendapatkan wawasan tentang
terminologi narkotika yang dibagi menjadi 4 Bagian, diantaranya :

1. Terminologi 1

Dalam terminologi 1 yang dijelaskan Ibu Riza, mengacu pada UU 35/2009, definisi Narkotika
adalah obat yang berasal dari tanaman ataupun bukan dan yang sintesis atau semi sintesis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkanm ketergantungan. 

Dalam hal ini, penggolongan Narkotika dalam Undang-Undang tidak sejalan dengan
terminologi yang ada pada Farmakologi, jadi yang dapat dipakai sebagai dasar adalah
besaran masalah penggunaannya.

1
2. Terminologi 2

Narkotika berasal dari Bahasa Yunani dari kata Narkotikos yang artinya obat apa saja yang
bisa menginduksi untuk tidur.Selalu diartikan dalam lingkup yang lebih sempit, yaklni
Opioda. Dalam konteks legal, sebagai senyawa yang sering disalahgunakan dan bersifat
adiktif.

3. Terminologi 3

Ketergantungan zat (Narkotika) menurut UU No 35/2009 yang ditandai oleh dorongan


secara terus menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama
dan apabila penggunaan dikurangi atau dihentikan secara tiba-tiba, akan menimbulkan
gejala fisik yang khas.

Hal ini terjadi karena penggunaan zat berulang kali secara teratur sehingga terjadi gejala
toleransi dan gejala putus zat. Keadaan ini dapat terjadi sekalipun untuk tujuan terapeutik.

4. Terminologi 4

Tahun 1987, American Psychiatric Association (APA) menggunakan istilah ketergantungan


zat bagi penggunaan zat yang tak terkendali yang lazim disebut adiksi. Istilah Adiksi
ditinggalkan karena mengandung konotasi negatif bagi pasien.

Klasifikasi Zat Psikoaktif (PPDGJ III) adalah sebagai berikut :

1. Alkohol : Minuman ber-etanol seperti bir, wiski, vodka, brem, tuak, saguer, ciu dan arak.

2. Opiodia : Candu, morfin, heroin, petidin, kodein dan metadon.

3. Kanabinoid : Ganja atau mariyuana, hashih.

4. Sedatif dan hipnotik : Nitrazepam, klonasepam, bromazepam.

5. Kokain : Daun Koka, pasta kokain, bubuk kokain

6. Stimulan lain : Kafein, metamfetamin, MDMA.

7. Halusinogen : LSD, meskalin, psilosin, psilosibin.

8. Tembakau yang mengandung zat psikoatif nikotin.

9. Inhalansia atau bahan pelarut yang mudah menguap, misalnya minyak cat, lem dan
aseton.

2
Seperti yang harus kita ketahui, bahwa Narkotika untuk beberapa golongan, disatu sisi
mempunyai manfaat sebagai pendukung ilmu pengetahuan dan pengobatan, agar
aturannya jelas dan terukur, serta tidak menimbulkan masalah yang tidak diinginkan, maka
diatur dalam UU 35/2009, yang menjelaskan aturan dalam penggolongan sebagai berikut :

Golongan I : opium, heroin, kokain, ganja, metakualon, metamfetamin, MDMA, STP dan
fensiklidin.

Dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan, karena akibatnya yang terlalu
beresiko dan akan menimbulkan efek kerugian jangka panjang bagi individu tersebut. Tetapi
dalam jumlah terbatas dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium
setelah mendapatkan persetujuan menteri atas rekomendasi kepala BPOM seperti yang
tercantum pada Pasal 8.

Golongan II : morfin, petidin, metadon

Narkotika golongan II ini berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan, jika digunakan


sebagai pengobatan, dapat digunakan sebagai pilihan terakhir.

Golongan III : kodein, bufrenorfin

Biasanya digunakan dalam terapi karena berpotensi ringan dalam menyebabkan


ketergantungan.

Semua zat yang terkandung dalam Narkotika Psikoaktif, menurut Ibu Riza, memberikan efek
kenikmatan menurut pemakainya, akan memengaruhi kerja otak dan akhirnya terjadi
perubahan perilaku yang akan menjadi lebih aktif atau menjadi lamban, perasaan (euforia),
proses pikir yang lebih cepat atau menjadi lebih lamban, isi pikir (waham), persepsi
(halusinasi), kesadaran (menurun atau lebih siaga). Bila zat psikoaktif dikonsumsi berlebih,
akan terjadi intoksikasi akut sampai overdosis.

Masyarakat perlu diberikan penerangan mulai dari mengenalkan jenis, penggolongan dan
fungsi dari narkotika dalam kehidupan manusia. Harus dipahami karena narkotika berperan
juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengobatan medis. 

Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba melalui pendekatan edukasi, pengenalan


jenis narkotika dan bahayanya akan lebih efisien dalam pembentukan pemahaman yang
mudah bagi masyarakat tentang prosesnya perubahan fisik yang memburuk akibat narkotika
yang dikonsumsinya. Selain pendekatan edukasi, diperlukan pula pendekatan rohani dan
kegiatan-kegiatan bermanfaat dalam masyarakat. Misalnya, untuk sasaran anak muda, bisa
difokuskan dalam kegiatan prakarya, membekalinya dengan keahlian yang dapat menjadi
bekalnya dimasa depan, sehingga dirinya sibuk dengan persiapan masa depannya, dengan
mempelajari hal-hal yang bermanfaat. Sehingga mereka tak ada waktu lagi untuk mencoba-
coba narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya. 

Bagi yang sudah telanjur kecanduan, sebaiknya direhabilitasi jika tak tersangkut masalah
kriminal sebagai pengedar atau kejahatan lainnya. Dengan demikian, para pecandu dapat
terselamatkan dan memperoleh kesempatan untuk menjalani hidup barunya dengan
berkarya lebih baik lagi. Untuk target Indonesia di Tahun 2015 untuk Indonesia bebas

3
Narkoba, langkah mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang perlu digalakkan. Bisa dilakukan secara individu, kelompok atau
bekerjasama dengan narasumber kompeten dan suatu badan yang mendukung anti
penyalahgunaan narkoba.

Indonesia bergegas untuk kebaikan masa depan bangsa yang lebih baik, produktif, kreatif
dan inovatif tanpa narkoba. Langkah pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-
obatan terlarang beserta penyelamatan pecandu dengan jalan rehabilitasi merupakan salah
satu dukungan untuk menyelamatkan bangsa untuk terhindar dari kans terjadinya lost
generation di negara kita. Masa depan bangsa terletak pada generasi penerus, maka dari itu
mari kita lindungi mereka dari bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang. 

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35
tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam
lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:

Bahaya narkoba akan mempengaruhi fisik, psikologis, maupun lingkungan social:

1) Bahaya narkoba terhadap fisik

 Gangguan pada system syaraf (neurologis)


 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)

 Gangguan pada kulit (dermatologis)

 Gangguan pada paru-paru (pulmoner)

 Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan insomnia

 Gangguan terhadap kesehatan reproduksi yaitu gangguan padaendokrin, seperti:


penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta
gangguan fungsi seksual.

 Gangguan terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain


perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak
haid)

 Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV

 Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian.

4
2) Bahaya narkoba terhadap psikologi

 Kerja lamban dan seroboh, sering tegang dan gelisah


 Hilang rasa percaya diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga

 Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal

 Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan

 Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

3) Bahaya narkoba terhadap lingkungan sosial

 Gangguan mental
 Anti-sosial dan asusila

 Dikucilkan oleh lingkungan

 Merepotkan dan menjadi beban keluarga

 Pendidikan menjadi terganggu dan masa depan suram.

Berikut adalah bahaya narkoba sesuai jenisnya:

1) Opioid:

 Depresi berat
 Apatis, gugup dan gelisah

 Banyak tidur, rasa lelah berlebihan

 Malas bergerak, kejang-kejang, dan denyut jantung bertambah cepat

 Selalu merasa curiga, rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat

 Banyak bicara namun cadel, pupil mata mengecil

 Tekanan darah meningkat, berkeringat dingin

 Mual hingga muntah

 luka pada sekat rongga hidung

 Kehilangan nafsu makan, turunnya berat badan

5
2) Kokain

 Denyut jantung bertambah cepat


 Gelisah, banyak bicara

 Rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat

 Kejang-kejang, pupil mata melebar

 Berkeringat dingin, mual hingga muntah

 Mudah berkelahi

 Pendarahan pada otak

 Penyumbatan pembuluh darah

 Pergerakan mata tidak terkendali

 Kekakuan otot leher

3) Ganja

 Mata sembab, kantung mata terlihat bengkak, merah, dan berair


 Sering melamun, pendengaran terganggu, selalu tertawa

 Terkadang cepat marah

 Tidak bergairah, gelisah

 Dehidrasi, liver

 Tulang gigi keropos

 Saraf otak dan saraf mata rusak

 Skizofrenia

4) Ectasy

 Enerjik tapi matanya sayu dan wajahnya pucat, berkeringat


 Sulit tidur

 Kerusakan saraf otak

 Dehidrasi

 Gangguan liver

6
 Tulang dan gigi keropos

 Tidak nafsu makan

 Saraf mata rusak.

5) Shabu-shabu:

 Enerjik
 Paranoid

 Sulit tidur

 Sulit berfikir

 Kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas

 Banyak bicara

 Denyut jantung bertambah cepat

 Pendarahan otak

 Shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.

Sebenarnya, tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba sudah cukup baik,
hanya saja pemahaman tentang bagaimana upaya pencegahan narkoba masih tergolong
rendah. Dengan demikian, perlu adanya upaya komunikasi, edukasi, dan informasi yang
lebih maksimal  tentang cara melakukan pencegahan efektif dari ancaman bahaya narkoba.

Dalam hal ini, peran orang tua memiliki andil sangat besar dalam melindungi anak-anak dari
ancaman barang haram dan berbahaya tersebut.

Nah moms, berikut ini 10 tips bagi para orangtua untuk membantu melindungi anak-anak
dari paparan obat terlarang. Simak ya moms!

1. Jalin komunikasi sejak dini soal bahaya  narkoba

Hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba,
alkohol termasuk rokok pada anak-anak adalah dengan cara melakukan komunikasi sejak
dini pada sang anak. Bicarakan dengan anak-anak tentang bagaimana zat ini berbahaya
bagi mereka. Jelaskan efeknya bagi tubuh, psikologis, bahkan masa depannya. 

7
2. Fokus pada hal positif

Diskusikan pada buah hati, bagaimana cara mengambil keputusan yang bertanggung jawab
tanpa terpengaruh dari perilaku teman sebaya.

Jangan lupa untuk memuji prestasi yang dilakukan anak agar membangun harga dirinya.
Biarkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni lukis, dan kegiatan
lain yang disukainya. Selain itu selalu luangkan waktu bersama anak, untuk sekedar bicara
dan mengetahui kegiatannya seharian.

3. Mencontohkan kebiasaan yang baik

Orangtua adalah contoh teladan bagi anak. Hal ini yang membuat anak tak jarang meniru
perilaku orangtuanya. Jika Anda merokok, kemungkinan besar sang anak berpeluang untuk
merokok juga. Sama halnya dengan mengonsumsi alkohol ataupun narkoba. Oleh sebab itu,
lakukanlah kebiasaan positif agar anak mencontoh hal positif pula.

4. Terapkan peraturan di rumah

Melarang anak menggunakan narkoba, rokok ataupun minuman beralkohol harus menjadi
peraturan yang diterapkan keluarga. Peraturan yang dibuat haruslah spesifik, konsisten dan
masuk akal.

Contohnya, Anda harus menjelaskan konsekuensi setiap anggota keluarga jika melanggar
aturan. Apa hukumannya, bagaimana pelaksanaanya, dan apa tujuan hukuman tersebut.
Selain itu jangan lupa untuk menjelaskan kepada anak jika aturan yang dibuat bersifat tetap
dan berlaku di mana saja dan kapan saja.

5. Ciptakan keharmonisan keluarga

Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan rokok di kalangan remaja yang
paling sering terjadi dikarenakan keluarga yang tidak harmonis. So, ciptakanlah hubungan
yang  harmonis dan penuh kasih sayang di rumah. Hal ini membuat sang anak tidak perlu
mencari kebahagiaan di luar rumah. Karena anak sudah mendapatkan limpahan kasih
sayang dan kebahagiaan dari orangtua dengan suasana yang menyenangkan di rumah. 

6. Hadapi masalah dengan cepat

8
Jika Anda mencurigai anak  menggunakan obat terlarang, segeralah bertindak. Beberapa
penelitian menunjukkan, orang yang mencoba narkoba pada usia lebih muda, berisiko  lebih
besar menjadi seorang pecandu. So, waspada selalu ya moms. Jika Anda mencurigai anak
menggunakan obat-obat terlarang, coba selidiki kebenarannya. Jika memang terbukti,
lakukan sesuatu agar anak berhenti dari pemakaian barang haram tersebut, misalnya
melakukan rehabilitasi.

7. Bangun ikatan emosional

Anak-anak dengan masalah kesehatan mental, atau yang mengalami kesulitan mengelola
emosi, memiliki risiko lebih tinggi menjadi pengguna narkoba dan alkohol. Membangun
dukungan emosional dari keluarga sejak dini dapat membendung masalah yang terkait
dengan penyalahgunaan obat pada remaja.

Para ahli dari Columbia University menemukan bahwa anak-anak yang memiliki
kesempatan makan malam dengan keluarga mereka cenderung tidak terjerumus pada
pengunaan obat-obatan atau minuman. So moms, jangan pernah lupa untuk terus
membangun ikatan emosional dengan anak-anak ya. Usahakan untuk makan malam
bersama di rumah. Atau ajak mereka berbincang-bincang sebelum mereka tidur. Intinya
selalu jalin komunikasi yang baik dengan anak-anak. Sehingga mereka tidak pernah merasa
diabaikan.

8. Berikan contoh kasus yang nyata

Banyak contoh kasus anak-anak yang terlibat narkoba. Bagaimana masa depan mereka
hancur, orangtua kecewa, belum lagi berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang
dialami para pecandu narkoba.

Jelaskan pada anak secara detail dampak dan resiko yang akan mereka terima jika
mengkonsumsi narkoba. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan lebih waspada dan
terhindar dari bahaya narkoba.

9. Kenali pergaulan anak-anak

Jangan mengabaikan lingkungan pergaulan anak-anak di luar rumah. Kenali siapa saja
teman mainnya, teman nongkrong, teman sekolah atau teman hang out. Ketahuilah latar

9
belakang keluarga teman-teman anak Anda. Bukan bermaksud mengajarkan anak untuk
sombong, tapi selektif dalam bergaul itu penting.

Pastikan anak bergaul dengan mereka yang memberi pengaruh positif. Jika Anda
mencurigai ada temannya yang berprilaku aneh dan terindikasi memakai narkoba, jangan
ragu meminta anak untuk menjauhinya. Ingat ya moms, pengaruh teman pada anak remaja
begitu besar loh. Bahkan mereka kadang lebih percaya pada temannya, daripada pada
orangtuanya. So, jangan ragu bertindak tegas.

10. Tanamkan nilai-nilai agama sejak dini

Mengajarkan anak nilai-nilai agama sejak dini merupakan hal yang sangat penting. Karena
ajaran agama mencakup semua nilai moral dan etika dalam kehidupan. Dengan memahami
ajaran agama sejak dini, mereka akan terhindar dari derasnya arus modernisasi yang
berpengaruh negatif.

Ingat ya moms, kita tak selalu bisa mengawasi mereka selama 24 jam. Kita tak bisa selalu
berada di dekatnya. Maka berikan mereka kepercayaan dan katakan bahwa kepercayaan itu
jangan sampai disalahgunakan. So, sirami mereka dengan kasih sayang dan kebaikan
setiap harinya. Hal ini akan menjadi pegangan yang kuat bagi mereka untuk tidak terjerumus
dalam hal yang menyesatkan.

Jangan lupa, anak-anak dan remaja adalah harapan bangsa. Dan dimulai dari keluargalah
mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bermanfaat. [Tri]

24 Bahaya Narkoba bagi Kesehatan, Kejiwaan, Remaja dan

Pelajar Indonesia
By

 Erlita

 -

August 13, 2017

3422

Narkoba merupakan akronim dari narkotika dan obat-obatan berbahaya.


Istilah bahaya narkoba yang banyak digunakan di Indonesia sebenarnya

10
mengacu kepada penyalahgunaan obat-obat berbahaya. Mengapa disebut
penyalahgunaan? Karena sebenarnya beberapa jenis narkoba merupakan
obat yang digunakan oleh dunia kedokteran sebagai obat bius, penghilang
rasa sakit, dan mengobati berbagai penyakit berbahaya. Namun,
penyalahgunaan terjadi ketika orang mengkonsumsi jenis obat narkoba
tanpa resep dokter dan atau menggunakannya di luar dosis yang dianjurkan.
Akibatnya, orang yang mengkonsumsi tersebut menjadi kecanduan.

Kepolisian Republik Indonesia mempunyai istilah sendiri terhadap narkoba,


yaitu Napza, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif. Sedangkan menurut
badan kesehatan dunia di bawah PBB, WHO, 1982 narkoba adalah semua
jenis zat berupa padat, cair atau gas yang dapat merubah struktur dan
fungsi tubuh manusia secara fisik maupun secara psikis. Jenis zat-zat yang
dimaksud tidak termasuk zat makanan, karena makanan juga dapat

Jenis-Jenis Narkoba

Berdasarkan definisi narkoba menurut WHO di atas, maka jenis-jenis


narkoba terbagi menjadi tiga, yaitu :

 Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat
secara sintetis maupun semi sintetis. Zat ini digunakan untuk
menghilangkan kesadaran sebagian atau keseluruhan, mengurangi
dan menghilangkan rasa nyeri, dan menghilangkan rasa.
Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga
mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.
Contoh narkoba jenis ini adalah ganja.  Akibat menghisap
ganja sangat banyak bagi tubuh dan lingkungan sosial.  Efek
ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan ekonomis.
 Psikotropika, yaitu zat atau obat alami atau sintetis di luar
narkotika yang dapat menimbulkan efek psikoatif pada pemakainya.
Psikoaktif yang dimaksud berarti mempengaruhi kerja syaraf pusat
untuk merubah perilaku secara mental. Dengan pemakaian yang
berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan

11
ketergantungan / kecanduan.
Contoh zat psikotropika adalah heroin

 Zat adiktif, yaitu bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika
yang menyebabkan ketergantungan secara fisik dan psikologis.
Orang yang tidak menggunakan ini apabila sudah merasa
ketergantungan akan gelisah, tidak bisa berpikir, dan seterusnya.
Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa
negara menerapkan aturan yang sangat ketat dan mahal bagi
penjualan alkohol dan rokok.  Dan diperlukan juga cara mengatasi
kecanduan rokok dan cara menghilangkan alkohol dari dalam tubuh.

Penyebab Orang Mengkonsumsi Narkoba


Mengapa orang dapat mengkonsumsi narkoba? Padahal sekarang ini sudah
banyak sekali kampanye anti narkoba dan penjelasan tentang bahaya
narkoba. Beberapa hal yang menyebabkan orang tetap mengkonsumsi
narkona, antara lain :

 Anticipatory belief. Kondisi di mana melakukan sesuatu sebagai


pembuktian kehebatan dirinya, mengikuti tren, dan akan dianggap
sebagai orang dewasa. Contohnya, anak usia SD umumnya pertama
kali merokok karena ingin dianggap sebagai kelompok tertentu,
dianggap dewasa, dan dianggap hebat. Anak yang tidak berani
merokok akan diejek masih kecil, banci, dan sebagainya.
 Relieving belief. Penggunaan narkoba digunakan untuk
melepaskan diri atau melupakan sejenak masalah-masalah yang
dihadapi. Awalnya penggunaan narkoba sedikit. Namun karena
semakin banyak tekanan dan ketergantungan, tubuh menuntut
penggunaan yang semakin banyak.

 Permissive belief. Keadaan di mana seseorang menganggap


konsumsi narkotika, zat psikotropika, dan zat adiktif merupakan hal
yang biasa dan sesuai dengan gaya hidup, yang sebenarnya gaya
hidup tidak sehat. Contohnya mungkin banyak terjadi di kalangan
artis dan anak muda yang menganggap narkotika dan zat adiktif
seperti rokok adalah gaya hidup mereka.

12
Mengingat bahaya narkoba yang cukup serius dan sudah mengenai banyak
generasi muda bangsa, maka artikel kali ini akan membahas bahaya
narkoba dari segala sisi.

Bahaya Narkoba Bagi Kesehatan


Narkoba sesedikit apapun penggunaannya, sangat berbahaya bagi
kesehatan. Karena penggunaan yang sedikit biasanya tidak akan bertahan
lama. Secara umum, penyalahgunaan narkoba memberikan empat dampak
bagi kesehatan, yaitu :

 Dampak depresan. Dampak yang menyebabkan pemakai tertidur


atau tidak sadarkan diri. Dalam tahap ini, tidurnya pengguna
narkoba tidak sama dengan tidur orang biasa. Tidurnya tidak berarti
istirahat. Karena beberapa organ tubuh masih bekerja.
 Dampak halusinogen. Dampak ini menyebabkan pemakai narkoba
berhalusinasi atau melihat sesuatu yang tidak ada. Halusinasi atau
khayalan ini, bisa berupa sesuatu yang menakutkan baginya
sehingga bisa berteriak-teriak histeris atau berupa sesuatu yang
menyenangkan dan selama ini diinginkannya.

 Dampak stimulan. Dampak yang menyebabkan organ tubuh


seperti jantung dan otak pengguna narkoba bekerja lebih cepat.
Pada saat ini, orang tersebut akan merasa lebih bertenaga dan
mempunyai energi tambahan untuk berpikir dan berkreasi. Dampak
narkoba jenis ini biasanya digunakan oleh para pekerja kreatif,
pebisnis, dan semua orang yang merasa bahwa dia hanya bisa
berkarya jika di bawah pengaruh narkoba. Akibatnya, organ tubuh
dan otak yang dipaksa bekerja terus menerus melebihi batas
kemampuan akan rusak dan dapat mengakibatkan kematian.

 Dampak adiktif. Pada dasarnya, semua jenis narkoba


menyebabkan dampak ketagihan atau kecanduan. Dalam waktu
lama si pemakai tidak mengkonsumsinya, maka tubuh akan merasa
sakit. Bahkan, tubuh bisa menjadi kondisi kritis (sakaw).

13
Selain empat dampak penyalahgunaan narkoba yang telah disebutkan di
atas, secara spesifik narkoba dapat membahayakan kesehatan. Bahaya
narkoba bagi kesehatan, yaitu :

1. Merusak sistem pernapasan

Ada beberapa jenis narkoba yang penggunaannya dihisap seperti ganja dan
heroin. Penghisapan berarti melalui saluran pernapasan. Lewatnya zat-zat
beracun melalui saluran pernapasan dapat mengakibatkan kondisi gangguan
pada sistem pernapasan itu sendiri. Orang yang menggunakan narkoba jenis
ini lebih mudah atau beresiko tinggi terserang sesak napas, bronchitis,
infeksi paru-paru dan kanker paru-paru.

2. Perubahan fungsi otak

Mungkin di awal penggunaan narkoba, si pengguna merasa meningkat fungsi


otaknya ; lebih kreatif, lebih mudah berpikir, dan lain-lain. Namun, ketika
sudah sampai pada tahap kecanduan yang tinggi, fungsi tersebut tidak akan
dirasakan lagi. Banyak penelitian yang menggunakan percobaan pada hewan
akan menunjukkan bahwa penggunaan narkoba pada akhirnya akan merusak
fungsi syaraf pusat, yaitu otak. Daya pikir akan menurun. Dan fokus tidak
lagi pada pekerjaan dan lingkungan, tetapi kepada bagaimana cara
mendapatkan narkoba.

3. Merusak sistem peredaran darah

Paru-paru dan jantung bekerja saling berhubungan. Ketika zat-zat kimia


beracun memasuki paru-paru, maka zat-zat beracun tersebut akan masuk ke
jantung dan peredaran darah secara keseluruhan. Dan karena darah beredar
ke seluruh tubuh, maka akan menyebar pula zat-zat beracun yang
dibawanya ke seluruh tubuh. Sistem peredaran darah menjadi rusak dan
mudah terserang berbagai penyakit yang berhubungan dengan peredaran
darah. Yang paling pertama dapat terlihat dari pengguna narkoba yang rusak
sistem peredaran darahnya adalah mata yang memerah akibat melebarnya
pembuluh darah mata.

14
4. Gangguan sistem reproduksi

Penggunaan narkoba yang terus menerus mengakibatkan gangguan sistem


hormon, terutama hormon yang berkaitan dengan reproduksi. Akibatnya,
terjadi penurunan fungsi seksual pada wanita maupun pria yang
menggunakan narkoba.  Narkoba dapat menjadi salah satu penyebab
kemandulan.

5. Gangguan pada sistem syaraf pusat /otak

Ketika zat-zat narkoba sudah memasuki sistem pembuluh darah, hanya


dalam hitungan menit, senyawa kimia beracun dan berbahaya dibawa
menuju otak dan organ lainnya. Di otak, yang merupakan sistem syaraf
pusat, senyawa narkoba / THC melepaskan doplamin dan menyebabkan
pengguna merasa tenang atau”fly”.

Doplamin yang dikeuarkan sangat banyak sehingga pada tahapan lanjut atau
pecandu akan menyebabkan pengguna tidak dapat mencerna informasi
secara benar, maupun mengingat sesuatu. Akibatnya, halusinasi terus
menurus sampai kehilangan kesadaran. Alih-alih akan menambah kreatifitas
dan meningkatkan fungsi kerja otak, narkoba menyebabkan kerusakan pada
otak.

6. Gangguan pada kulit

Gangguan pada kulit biasanya terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum
suntik. Suntikan yang terus menerus di daerah yang sama mengakibatkan
infeksi kulit. Kulit pengguna narkoba jenis ini terlihat lebam atau kebiruan di
daerah bekas suntikan terjadi.

7. Gangguan pada hati

Dalam sistem pencernaan organ hati berfungsi menawarkan racun. Segala


jenis racun akan masuk ke dalam hati, terutama narkoba yang dikonsumsi
melalui mulut dan pernapasan. Karena banyaknya racun yang masuk, hati

15
bekerja berlebihan sehingga mengalami gangguan fungsi hati. Gejala
awal / ciri-ciri gangguan hati pengguna narkoba adalah perasaan tersengat
di mulut dan tenggorokan.

8. Merusak sistem kekebalan tubuh

Dengan masuknya berbagai jenis kimia sangat berbahaya ke dalam tubuh


dan buruknya berbagai organ tubuh, otomatis pengguna narkoba mengalami
kerusakan / penurunan sistem kekebalan / imun tubuhnya. Pengguna
narkoba akan mudah sekali terserang penyakit. Apalagi ditambah pecandu
narkoba yang sudah level tinggi tiak lagi memperhatikan hal lain selain cara
mendapatkan narkoba kembali.

Bahaya Narkoba Bagi Kejiwaan


Selain berbahaya bagi kesehatan, narkoba berbahaya bagi kejiwaan / psikis /
psikologis / mental. Hal ini dapat terjadi karena penggunaan narkoba yang
terus menerus mengakibatkan kerusakan sistem syarat pusat, yaitu otak.
Beberapa akibat narkoba bagi kejiwaan, antara lain :

1. Kerja menjadi lamban dan ceroboh serta tegang dan gelisah

Meskipun pada awalnya, pengguna narkoba merasakan peningkatan energi


dan kreativitas, pengguna narkoba yang sudah kecanduan akan rusak
otaknya sedikit demi sedikit. Akibatnya daya kerja dan kreativitas berkurang,
ingatan juga menurun. Pada pengguna yang masih terus bekerja,
pekerjaannya menjadi lamban dan sering salah (ceroboh).

2. Hilang percaya diri, penghayal, apatis dan penuh curiga dengan


lingkungannya

Ini terutama terjadi pada penggunaan narkoba yang mengakibatkan


halusinasi. Mereka tidak dapat lagi membedakan mana yang nyata dan tidak
nyata. Akibatnya, dalam lingkungan sosial mereka apatis dan mudah curiga.

16
3. Paranoid

Merupakan lanjutan dari akibat narkoba yang menimbukan halusinasi.


Halusinasi, terutama yang menakutkan membuat pengguna sering berteriak
histeris dan takut pada siapapun dan apapun.

4. Sulit berkonsentrasi, mudah tersinggung, dan tertekan

Pecandu narkoba, yang ada dalam pikirannya adalah bagaimana


mendapatkan narkoba kembali. , sehingga mereka akan sulit berkonsentrasi
dalam pekerjaan tertentu. Apalagi kalau kebutuhan tubuh akan narkoba
meningkat, perasaan tertekan semakin terasa. Ditambah dengan daya
halusinasi mereka menjadi cepat tersinggung.

5. Merasa tidak aman

Pengguna narkoba yang berhalusinasi semakin membawa kepada situasi


yang sulit. Halusinasi mengakibatkan paranoid. Paranoid mengakibatkan
perasaan tidak aman terhadap situasi sekelilingnya. Selanjutnya, tindakan
mereka dapat menjadi tidak terkendali dan brutal, karena menganggap
semua yang di sekelilingnya adalah musuh. Akibat paling buruk dari
perasaan tidak aman adalah bunuh diri.

Bahaya Narkoba Bagi Remaja


Sasaran dari para Bandar narkoba adalah generasi muda. Mengapa
demikian? Karena kebanyakan negara, terutama negara berkembang
memiliki generasi muda yang banyak. Sehingga pasar narkoba selalu ada.
Generasi muda yang dimaksud salah satunya adalah remaja. Selain pasar
remaja yang sangat banyak, remaja adalah manusia di masa yang paling
mudah dipengaruhi.

Dengan gaya hidup yang serba globalisasi, pengaruh terhadap remaja


semakin kuat. Dan apabila tidak ada benteng dari keluarga, masyarakat, dan

17
sekolah akan semakin banyak pengguna dari kalangan remaja. Berikut
adalah akibat penggunaan narkoba pada remaja :

1. Remaja akan tumbuh menjadi tidak sehat tubuhnya. Ini dapat


terjadi karena narkoba dan napza merusak hampir semua sistem organ
tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuhnya.

2. Remaja tumbuh menjadi manusia yang tidak sehat mentalnya.


Remaja akan menjadi orang yang mudah murah, gelisah, brutal, penghayal,
dan menjadi pribadi yang tidak produktif. Pekerjaannya tidak lain adalah
menunggu datangnya narkoba.

3. Kriminalisasi oleh kalangan remaja akan meningkat. Hal tersebut


dapat terjadi seiring dengan semakin tinggi tuntutan pada pecandu narkoba
untuk selalu mendapatkannya. Remaja akan menggunakan segala cara
untuk bisa membeli narkoba dan napza.

4. Rusaknya sistem reproduksi remaja. Sistem reproduksi menjadi


sistem organ yang ikut mengalami gangguan karena menggunakan narkoba.
Sistem reproduksi yang mengalami gangguan ini akan sulit diperbaiki di
masa mereka menjadi dewasa.

5. Kehancuran bangsa. Poin paling akhir tetapi paling penting dari


penggunaan narkoba adalah kehancuran bangsa. Tubuh remaja bangsa tidak
sehat, mental / kejiwaannya tidak sehat, konsentrasi di otaknya kriminal,
apalagi yang diharapkan suatu bangsa terhadap remaja yang demikian?
Padahal masa depan bangsa terletak di tangan remaja sebagai generasi
muda. Remajalah yang akan menjadi tokoh negara di segala bidang 20
sampai 30 tahun yang akan datang.

Bahaya Narkoba Bagi Pelajar


Remaja menurut istilah Bangsa Indonesia, berarti generasi muda yang
berusia antara 11 sampai 24 tahun. Dan sebagian dari remaja adalah para
pelajar. Keterlibatan pelajar dengan narkoba biasanya karena gaya hidup

18
dan ingin dianggap hebat oleh sesame pelajar. Dengan demikian, narkoba
menjadi sesuatu yang biasa dan lumrah di kalangan pelajar. Berikut adalah
bahaya penyalahgunaan narkoba bagi pelajar :

1. Perubahan dalam sikap dan kepribadian. Zat-zat kimia dalam


narkoba membuat pecandunya berubah sikap menjadi tidak percaya diri,
mudah tersinggung, dan banyak sikap buruk lain.

2. Pelajar menurun tingkat kedisiplinannya. Hal ini terjadi biasanya


karena pecandu sudah tidak konsentrasi lagi dengan pelajaran sekolah.
Akhirnya mereka menjadi sering bolos dan nilai-nilai pelajaran yang semakin
menurun.

3. Sering menguap, mengantuk dan malas. Apabila pelajar yang menjadi


pecandu narkoba tetap bisa memaksakan dirinya sekolah, mereka akan
menjadi pelajar yang malas dan suka mengantuk. Pengaruh zat-zat kimia
beracun telah bekerja efektif pada diri pelajar.

4. Pelajar tidak peduli dengan lingkungan dan dirinya. Pelajar menjadi


apatis terhadap lingkungannya karena fokus pada narkoba. Bahkan, mereka
tidak lagi memperhatikan keadaan dirinya.

5. Suka mencuri dan tindakan kriminal lainnya. Pelajar umumnya,


adalah anak yang masih tergantung kepada orangtua dalam hal mencukupi
kebutuhan hidupnya. Apabila kebutuhan akan narkoba semakin meningkat,
maka uang saku yang diberikan orang tua tidak lagi cukup. Mereka mulai
berpikir mendapatkan uang lebih untuk mebeli narkoba dari mencuri dan
tindakan kriminal lainnya. Yang paling buruk, mereka berusaha menjual
narkoba kepada teman lain untuk ditukar dengan narkoba dalam jumlah
tertentu.

6. Rusaknya pelajar, rusaknya generasi muda, rusaknya bangsa.


Jelas, karena pelajar adalah bagian dari generasi muda yang akan
meneruskan kehidupan berbangsa dan bernegara di masa yang akan datang.

19
Mengingat remaja, khususnya pelajar adalah aset masa depan bangsa maka
harus ada  cara mencegah narkoba di kalangan pelajar.  Selain itu, agar
kerusakan tidak bertambah perlu dipikirkan cara mengatasi kecanduan
narkoba.

Narkoba dalam Pandangan Islam


Muhammad Abduh Tuasikal, MSc. 3 May 2012 13 Comments

Narkoba sudah kita ketahui bersama bagaimana dampak bahayanya.


Narkoba dapat merusak jiwa dan akal seseorang. Berbagai efek berbahaya
sudah banyak dijelaskan oleh pakar kesehatan. Begitu pula mengenai
hukum penggunaan narkoba telah dijelaskan oleh para ulama madzhab
sejak masa silam.

Dalam istilah para ulama, narkoba ini masuk dalam


pembahasan mufattirot  (pembuat lemah) atau mukhoddirot  (pembuat mati
rasa).

Bahaya Narkoba

Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:

1. Depresan

 Menekan atau memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga


dapat mengurangi aktivitas fungsional tubuh.
 Dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa
melambung tinggi, member rasa bahagia dan bahkanmembuatnya
tertidur atau tidak sadarkan diri

2. Stimulan

 Merangsang sistem saraf pusat danmeningkatkan kegairahan (segar


dan bersemangat) dan kesadaran.
 Obat ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah,
mengurangi nafsu makan, mempercepat detak jantung, tekanan darah
dan pernafasan.

3. Halusinogen

 Dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah


perasaan dan pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau
halusinasi.

20
Seorang pakar kesehatan pernah mengatakan, “Yang namanya narkoba
pasti akan mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang islam
benar-benar menjaganya, yaitu merusak agama, jiwa, akal, kehormatan dan
harta.”

Dalil Pengharaman Narkoba

Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam


keadaan darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba sama
halnya dengan zat yang memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan
para ulama. Bahkan setiap zat yang dapat menghilangkan akal, haram untuk
dikonsumsi walau tidak memabukkan” (Majmu’ Al Fatawa, 34: 204).

Dalil-dalil yang mendukung haramnya narkoba:

Pertama: Allah Ta’ala berfirman,

Hَ ‫ت َوي َُحرِّ ُم َعلَي ِْه ُم ْال َخ َبائ‬


‫ِث‬ َّ ‫ح ُّل لَ ُه ُم‬
ِ ‫الط ِّي َبا‬ ِ ‫َو ُي‬

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk” (QS. Al A’rof: 157). Setiap yang khobits terlarang
dengan ayat ini. Di antara makna khobits adalah yang memberikan efek
negatif.

Kedua: Allah Ta’ala berfirman,

‫ ِبأ َ ْيدِي ُك ْم إِلَى ال َّت ْهل ُ َك ِة‬H‫َواَل ُت ْلقُوا‬

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS.


Al Baqarah: 195).

َ ‫ أَ ْنفُ َس ُك ْم إِنَّ هَّللا َ َك‬H‫َواَل َت ْق ُتلُوا‬


‫ان ِب ُك ْم َرحِيمًا‬

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha


Penyayang kepadamu” (QS. An Nisa’: 29).

Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau
membinasakan diri sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti merusak
badan dan akal seseorang. Sehingga dari ayat inilah kita dapat menyatakan
bahwa narkoba itu haram.

Ketiga: Dari Ummu Salamah, ia berkata,

‫ر‬Hٍ ‫ل مُسْ ك ٍِر َو ُم َف ِّت‬Hِّ ‫ َعنْ ُك‬-‫ هللا عليه وسلم‬H‫صلى‬- ِ ‫َن َهى َرسُو ُل هَّللا‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala yang


memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686

21
dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if).
Jika khomr itu haram, maka demikian pula dengan mufattir atau narkoba.

Keempat: Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,

‫ل‬Hَ ‫ َو َمنْ َت َح َّسى ُسمَّا َف َق َت‬,‫ فِي َها َخالِ ًدا م َُخلَّ ًدا في َها اَ َب ًدا‬H‫ار َج َه َّن َم َي َت َر َّدى‬ ِ ‫ُو في َن‬Hَ ‫ل َن ْف َس ُه َفه‬Hَ ‫َمنْ َت َر َّدى مِنْ َج َب ٍل َف َق َت‬
‫ َي ِد ِه‬H‫ن َق َت َل َن ْف َس ُه ِب َح ِد ْي َد ٍة َف َح ِد ْي َد ُت ُه فِي‬Hْ ‫ و َم‬,‫ أَ َب ًدا‬H‫ار َج َه َّن َم َخالِ ًدا م َُخلَّ ًدا في َها‬ ِ ‫ َن‬H‫ َي ِد ِه َي َت َح َّساهُ في‬H‫َن ْف َس ُه َف ُس َّم ُه في‬
‫ار َج َه َّن َم َخالِ ًدا م َُخلَّ ًدا فِ ْي َها أَ َب ًدا‬ ْ ُ
ِ ‫ َبطنِ ِه فِيْ َن‬H‫َي َت َوجَّ أ في‬
“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati,
maka dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung
dalam) neraka itu, kekal selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja
menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia
menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama
lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi
itu akan ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam
dalam keadaan kekal selama lamanya” (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim
no. 109).

Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang
menyebabkan dirinya sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi
sebab yang bisa mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir
sama halnya dengan racun. Sehingga hadits ini pun bisa menjadi dalil
haramnya narkoba.

Kelima: Dari Ibnu ‘Abbas, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda,

‫رار‬
َ ِ‫ض َر َر وال ض‬
َ ‫ال‬

“Tidak boleh memberikan dampak bahaya, tidak boleh memberikan dampak


bahaya” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al Baihaqi 6: 69, Al
Hakim 2: 66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih). Dalam hadits ini
dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan narkoba
termasuk dalam larangan ini.

Seputar Hukum bagi Pecandu Narkoba

Jika jelas narkoba itu diharamkan, para ulama kemudian berselisih dalam
tiga masalah: (1) bolehkah mengkonsumsi narkoba dalam keadaan sedikit,
(2) apakah narkoba itu najis, dan (3) apa hukuman bagi orang yang
mengkonsumsi narkoba.

Menurut –jumhur- mayoritas ulama, narkoba itu suci (bukan termasuk najis),
boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit karena
dampak muskir (memabukkan) yang ditimbulkan oleh narkoba berbeda
dengan yang ditimbulkan oleh narkoba. Bagi yang mengkonsumsi narkoba
dalam jumlah banyak, maka dikenai hukuman ta’zir (tidak ditentukan
22
hukumannya), bukan dikenai had (sudah ada ketentuannya seperti hukuman
pada pezina). Kita dapat melihat hal tersebut dalam penjelasan para ulama
madzhab berikut:

Dari ulama Hanafiyah, Ibnu ‘Abidin berkata, “Al banj (obat bius) dan
semacamnya dari benda padat diharamkan jika dimaksudkan untuk mabuk-
mabukkan dan itu ketika dikonsumsi banyak. Dan beda halnya jika
dikonsumsi sedikit seperti untuk pengobatan”.

Dari ulama Malikiyah, Ibnu Farhun berkata, “Adapun narkoba (ganja), maka
hendaklah yang mengkonsumsinya dikenai hukuman sesuai dengan
keputusan hakim karena narkoba jelas menutupi akal”. ‘Alisy –salah seorang
ulama Malikiyah- berkata, “Had itu hanya berlaku pada orang yang
mengkonsumsi minuman yang memabukkan. Adapun untuk benda padat
(seperti narkoba) yang merusak akal –namun jika masih sedikit tidak sampai
merusak akal-, maka orang yang mengkonsumsinya pantas diberi hukuman.
Namun narkoba itu sendiri suci, beda halnya dengan minuman yang
memabukkan”.

Dari ulama Syafi’iyah, Ar Romli berkata, “Selain dari minuman yang


memabukkan yang juga diharamkan yaitu benda padat seperti obat bius (al
banj), opium, dan beberapa jenis za’faron dan jawroh, juga ganja (hasyisy),
maka tidak ada hukuman had (yang memiliki ketentuan dalam syari’at) walau
benda tersebut dicairkan. Karena benda ini tidak membuat mabuk (seperti
pada minuman keras, pen)”. Begitu pula Abu Robi’ Sulaiman bin Muhammad
bin ‘Umar –yang terkenal dengan Al Bajiromi- berkata, “Orang yang
mengkonsumsi obat bius dan ganja tidak dikenai hukuman had berbeda
halnya dengan peminum miras. Karena dampak mabuk pada narkoba tidak
seperti miras. Dan tidak mengapa jika dikonsumsi sedikit. Pecandu narkoba
akan dikenai ta’zir (hukuman yang tidak ada ketentuan pastinya dalam
syari’at).”

Sedangkan ulama Hambali yang berbeda dengan jumhur dalam masalah ini.
Mereka berpendapat bahwa narkoba itu najis, tidak boleh dikonsumsi walau
sedikit, dan pecandunya dikenai hukuman hadd –seperti ketentuan pada
peminum miras-. Namun pendapat jumhur yang kami anggap lebih kuat
sebagaimana alasan yang telah dikemukakan di atas.

Mengkonsumsi Narkoba dalam Keadaan Darurat

Kadang beberapa jenis obat-obatan yang termasuk dalam napza atau


narkoba dibutuhkan bagi orang sakit untuk mengobati luka atau untuk
meredam rasa sakit. Ini adalah keadaan darurat. Dan dalam keadaan
tersebut masih dibolehkan mengingat kaedah yang sering dikemukakan oleh
para ulama,

23
H‫الضرورة تبيح المحظورات‬

“Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang terlarang”

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Seandainya dibutuhkan untuk


mengkonsumsi sebagian narkoba untuk meredam rasa sakit ketika
mengamputasi tangan, maka ada dua pendapat di kalangan Syafi’iyah. Yang
tepat adalah dibolehkan.”

Al Khotib Asy Syarbini dari kalangan Syafi’iyah berkata, “Boleh


menggunakan sejenis napza dalam pengobatan ketika tidak didapati obat
lainnya walau nantinya menimbulkan efek memabukkan karena kondisi ini
adalah kondisi darurat”.

Penutup

Demikian bahasan singkat kami mengenai hukum seputar narkoba. Intinya,


Islam sangat memperhatikan sekali keselamatan akal dan jiwa seorang
muslim sehingga sampai dilarang keras berbagai konsumsi yang haram
seperti narkoba. Namun demikian karena pengaruh lingkungan yang jelek,
anak-anak muda saat ini mudah terpengaruh dengan gelamornya dunia.
Sehingga mereka pun terpengaruh dengan teman-temannya yang jelek yang
mengajak untuk jauh dari Allah. Nasehat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam  sungguh bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.

‫ك‬Hِ ْ‫ب ْالمِس‬


ِ ‫ح‬ َ ‫ِن‬Hْ ‫ك م‬
ِ ‫صا‬ َ ‫ الَ َيعْ َد ُم‬، ‫ِير ْال َح َّدا ِد‬
Hِ ‫ َوك‬، ِ‫ب ْالمِسْ ك‬ ِ ‫ح‬ ِ ‫صا‬ َ ‫ِيس ال َّس ْو ِء َك َم َث ِل‬ ِ ‫صال ِِح َو ْال َجل‬ ِ ‫َم َث ُل ْال َجل‬
َّ ‫ِيس ال‬
‫ج ُد ِم ْن ُه ِريحً ا َخ ِبي َث ًة‬ ِ ‫ك أَ ْو َت‬
َ ‫ك أَ ْو َث ْو َب‬
Hَ ‫ر ْال َح َّدا ِد يُحْ ِر ُق َب َد َن‬Hُ ‫ َوكِي‬، ‫يح ُه‬
َ ‫ج ُد ِر‬ ِ ‫ أَ ْو َت‬، ‫إِمَّا َت ْش َت ِري ِه‬
“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang
jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai
besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa
membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan
pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak” (HR. Bukhari no.
2101, dari Abu Musa).

Moga Allah terus memberi hidayah demi hidayah.

Referensi: An Nawazil fil Asyribah, Zainal ‘Abidin bin Asy Syaikh bin Azwin
Al Idrisi Asy Syinqithiy, terbitan Dar Kunuz Isybiliya, cetakan pertama, tahun
1432 H, hal. 205-229.

@ KSU, Riyadh, KSA, 11 Jumadats Tsaniyah 1433 H

24

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


Artikel Muslim.Or.Id

Baca selengkapnya https://muslim.or.id/9077-narkoba-dalam-pandangan-
islam.html

25

Anda mungkin juga menyukai