Bahaya Narkoba
Bahaya Narkoba
OLEH ADMINISTRATOR
DI DALAM SEHATI
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah
lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini banyak dipakai
oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih sering digunakan
oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. [UU No.22 Tahun
1997 tentang Narkotika] bahan ini bisa mengarahkan atau sebagai jalan adiksi terhadap
narkotika.
Karena mengambangnya pengetahuan tentang narkotika ini sendiri, maka ketika kita ingin
bersosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkotika tidak akan maksimal
penyampaiannya. Maka dari itu pengetahuan dasar tentang narkotika perlu dipelajari
dengan baik.
Pada kesempatan mengikuti Training On Trainer (TOT) BNN bagi perwakilan BNNP di
seluruh Indonesia di Hotel Neo Jakarta, akhir Maret 2014 lalu, dengan narasumber Dra.Riza
Sarasvita, Msi, MHS, PhD dari Kementerian Kesehatan RI, mendapatkan wawasan tentang
terminologi narkotika yang dibagi menjadi 4 Bagian, diantaranya :
1. Terminologi 1
Dalam terminologi 1 yang dijelaskan Ibu Riza, mengacu pada UU 35/2009, definisi Narkotika
adalah obat yang berasal dari tanaman ataupun bukan dan yang sintesis atau semi sintesis
yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkanm ketergantungan.
Dalam hal ini, penggolongan Narkotika dalam Undang-Undang tidak sejalan dengan
terminologi yang ada pada Farmakologi, jadi yang dapat dipakai sebagai dasar adalah
besaran masalah penggunaannya.
1
2. Terminologi 2
Narkotika berasal dari Bahasa Yunani dari kata Narkotikos yang artinya obat apa saja yang
bisa menginduksi untuk tidur.Selalu diartikan dalam lingkup yang lebih sempit, yaklni
Opioda. Dalam konteks legal, sebagai senyawa yang sering disalahgunakan dan bersifat
adiktif.
3. Terminologi 3
Hal ini terjadi karena penggunaan zat berulang kali secara teratur sehingga terjadi gejala
toleransi dan gejala putus zat. Keadaan ini dapat terjadi sekalipun untuk tujuan terapeutik.
4. Terminologi 4
1. Alkohol : Minuman ber-etanol seperti bir, wiski, vodka, brem, tuak, saguer, ciu dan arak.
9. Inhalansia atau bahan pelarut yang mudah menguap, misalnya minyak cat, lem dan
aseton.
2
Seperti yang harus kita ketahui, bahwa Narkotika untuk beberapa golongan, disatu sisi
mempunyai manfaat sebagai pendukung ilmu pengetahuan dan pengobatan, agar
aturannya jelas dan terukur, serta tidak menimbulkan masalah yang tidak diinginkan, maka
diatur dalam UU 35/2009, yang menjelaskan aturan dalam penggolongan sebagai berikut :
Golongan I : opium, heroin, kokain, ganja, metakualon, metamfetamin, MDMA, STP dan
fensiklidin.
Dilarang digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan, karena akibatnya yang terlalu
beresiko dan akan menimbulkan efek kerugian jangka panjang bagi individu tersebut. Tetapi
dalam jumlah terbatas dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium
setelah mendapatkan persetujuan menteri atas rekomendasi kepala BPOM seperti yang
tercantum pada Pasal 8.
Semua zat yang terkandung dalam Narkotika Psikoaktif, menurut Ibu Riza, memberikan efek
kenikmatan menurut pemakainya, akan memengaruhi kerja otak dan akhirnya terjadi
perubahan perilaku yang akan menjadi lebih aktif atau menjadi lamban, perasaan (euforia),
proses pikir yang lebih cepat atau menjadi lebih lamban, isi pikir (waham), persepsi
(halusinasi), kesadaran (menurun atau lebih siaga). Bila zat psikoaktif dikonsumsi berlebih,
akan terjadi intoksikasi akut sampai overdosis.
Masyarakat perlu diberikan penerangan mulai dari mengenalkan jenis, penggolongan dan
fungsi dari narkotika dalam kehidupan manusia. Harus dipahami karena narkotika berperan
juga dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengobatan medis.
Bagi yang sudah telanjur kecanduan, sebaiknya direhabilitasi jika tak tersangkut masalah
kriminal sebagai pengedar atau kejahatan lainnya. Dengan demikian, para pecandu dapat
terselamatkan dan memperoleh kesempatan untuk menjalani hidup barunya dengan
berkarya lebih baik lagi. Untuk target Indonesia di Tahun 2015 untuk Indonesia bebas
3
Narkoba, langkah mengedukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang perlu digalakkan. Bisa dilakukan secara individu, kelompok atau
bekerjasama dengan narasumber kompeten dan suatu badan yang mendukung anti
penyalahgunaan narkoba.
Indonesia bergegas untuk kebaikan masa depan bangsa yang lebih baik, produktif, kreatif
dan inovatif tanpa narkoba. Langkah pencegahan penyalahgunaan narkotika dan obat-
obatan terlarang beserta penyelamatan pecandu dengan jalan rehabilitasi merupakan salah
satu dukungan untuk menyelamatkan bangsa untuk terhindar dari kans terjadinya lost
generation di negara kita. Masa depan bangsa terletak pada generasi penerus, maka dari itu
mari kita lindungi mereka dari bahaya penyalahgunaan narkotika dan obat-obat terlarang.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain "narkoba",
istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
adalah Napza yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35
tahun 2009). Narkotika digolongkan menjadi tiga golongan sebagaimana tertuang dalam
lampiran 1 undang-undang tersebut. Yang termasuk jenis narkotika adalah:
Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan insomnia
Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik
secara bergantian, risikonya adalah tertular penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV
Bahaya narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba
melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan
kematian.
4
2) Bahaya narkoba terhadap psikologi
Gangguan mental
Anti-sosial dan asusila
1) Opioid:
Depresi berat
Apatis, gugup dan gelisah
Selalu merasa curiga, rasa gembira berlebihan, rasa harga diri meningkat
5
2) Kokain
Mudah berkelahi
3) Ganja
Dehidrasi, liver
Skizofrenia
4) Ectasy
Dehidrasi
Gangguan liver
6
Tulang dan gigi keropos
5) Shabu-shabu:
Enerjik
Paranoid
Sulit tidur
Sulit berfikir
Kerusakan saraf otak, terutama saraf pengendali pernafasan hingga merasa sesak
nafas
Banyak bicara
Pendarahan otak
Shock pada pembuluh darah jantung yang akan berujung pada kematian.
Sebenarnya, tingkat pengetahuan masyarakat tentang bahaya narkoba sudah cukup baik,
hanya saja pemahaman tentang bagaimana upaya pencegahan narkoba masih tergolong
rendah. Dengan demikian, perlu adanya upaya komunikasi, edukasi, dan informasi yang
lebih maksimal tentang cara melakukan pencegahan efektif dari ancaman bahaya narkoba.
Dalam hal ini, peran orang tua memiliki andil sangat besar dalam melindungi anak-anak dari
ancaman barang haram dan berbahaya tersebut.
Nah moms, berikut ini 10 tips bagi para orangtua untuk membantu melindungi anak-anak
dari paparan obat terlarang. Simak ya moms!
Hal terbaik yang bisa dilakukan orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkoba,
alkohol termasuk rokok pada anak-anak adalah dengan cara melakukan komunikasi sejak
dini pada sang anak. Bicarakan dengan anak-anak tentang bagaimana zat ini berbahaya
bagi mereka. Jelaskan efeknya bagi tubuh, psikologis, bahkan masa depannya.
7
2. Fokus pada hal positif
Diskusikan pada buah hati, bagaimana cara mengambil keputusan yang bertanggung jawab
tanpa terpengaruh dari perilaku teman sebaya.
Jangan lupa untuk memuji prestasi yang dilakukan anak agar membangun harga dirinya.
Biarkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan positif seperti olahraga, seni lukis, dan kegiatan
lain yang disukainya. Selain itu selalu luangkan waktu bersama anak, untuk sekedar bicara
dan mengetahui kegiatannya seharian.
Orangtua adalah contoh teladan bagi anak. Hal ini yang membuat anak tak jarang meniru
perilaku orangtuanya. Jika Anda merokok, kemungkinan besar sang anak berpeluang untuk
merokok juga. Sama halnya dengan mengonsumsi alkohol ataupun narkoba. Oleh sebab itu,
lakukanlah kebiasaan positif agar anak mencontoh hal positif pula.
Melarang anak menggunakan narkoba, rokok ataupun minuman beralkohol harus menjadi
peraturan yang diterapkan keluarga. Peraturan yang dibuat haruslah spesifik, konsisten dan
masuk akal.
Contohnya, Anda harus menjelaskan konsekuensi setiap anggota keluarga jika melanggar
aturan. Apa hukumannya, bagaimana pelaksanaanya, dan apa tujuan hukuman tersebut.
Selain itu jangan lupa untuk menjelaskan kepada anak jika aturan yang dibuat bersifat tetap
dan berlaku di mana saja dan kapan saja.
Faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan rokok di kalangan remaja yang
paling sering terjadi dikarenakan keluarga yang tidak harmonis. So, ciptakanlah hubungan
yang harmonis dan penuh kasih sayang di rumah. Hal ini membuat sang anak tidak perlu
mencari kebahagiaan di luar rumah. Karena anak sudah mendapatkan limpahan kasih
sayang dan kebahagiaan dari orangtua dengan suasana yang menyenangkan di rumah.
8
Jika Anda mencurigai anak menggunakan obat terlarang, segeralah bertindak. Beberapa
penelitian menunjukkan, orang yang mencoba narkoba pada usia lebih muda, berisiko lebih
besar menjadi seorang pecandu. So, waspada selalu ya moms. Jika Anda mencurigai anak
menggunakan obat-obat terlarang, coba selidiki kebenarannya. Jika memang terbukti,
lakukan sesuatu agar anak berhenti dari pemakaian barang haram tersebut, misalnya
melakukan rehabilitasi.
Anak-anak dengan masalah kesehatan mental, atau yang mengalami kesulitan mengelola
emosi, memiliki risiko lebih tinggi menjadi pengguna narkoba dan alkohol. Membangun
dukungan emosional dari keluarga sejak dini dapat membendung masalah yang terkait
dengan penyalahgunaan obat pada remaja.
Para ahli dari Columbia University menemukan bahwa anak-anak yang memiliki
kesempatan makan malam dengan keluarga mereka cenderung tidak terjerumus pada
pengunaan obat-obatan atau minuman. So moms, jangan pernah lupa untuk terus
membangun ikatan emosional dengan anak-anak ya. Usahakan untuk makan malam
bersama di rumah. Atau ajak mereka berbincang-bincang sebelum mereka tidur. Intinya
selalu jalin komunikasi yang baik dengan anak-anak. Sehingga mereka tidak pernah merasa
diabaikan.
Banyak contoh kasus anak-anak yang terlibat narkoba. Bagaimana masa depan mereka
hancur, orangtua kecewa, belum lagi berbagai penyakit dan masalah kesehatan yang
dialami para pecandu narkoba.
Jelaskan pada anak secara detail dampak dan resiko yang akan mereka terima jika
mengkonsumsi narkoba. Dengan demikian diharapkan anak-anak akan lebih waspada dan
terhindar dari bahaya narkoba.
Jangan mengabaikan lingkungan pergaulan anak-anak di luar rumah. Kenali siapa saja
teman mainnya, teman nongkrong, teman sekolah atau teman hang out. Ketahuilah latar
9
belakang keluarga teman-teman anak Anda. Bukan bermaksud mengajarkan anak untuk
sombong, tapi selektif dalam bergaul itu penting.
Pastikan anak bergaul dengan mereka yang memberi pengaruh positif. Jika Anda
mencurigai ada temannya yang berprilaku aneh dan terindikasi memakai narkoba, jangan
ragu meminta anak untuk menjauhinya. Ingat ya moms, pengaruh teman pada anak remaja
begitu besar loh. Bahkan mereka kadang lebih percaya pada temannya, daripada pada
orangtuanya. So, jangan ragu bertindak tegas.
Mengajarkan anak nilai-nilai agama sejak dini merupakan hal yang sangat penting. Karena
ajaran agama mencakup semua nilai moral dan etika dalam kehidupan. Dengan memahami
ajaran agama sejak dini, mereka akan terhindar dari derasnya arus modernisasi yang
berpengaruh negatif.
Ingat ya moms, kita tak selalu bisa mengawasi mereka selama 24 jam. Kita tak bisa selalu
berada di dekatnya. Maka berikan mereka kepercayaan dan katakan bahwa kepercayaan itu
jangan sampai disalahgunakan. So, sirami mereka dengan kasih sayang dan kebaikan
setiap harinya. Hal ini akan menjadi pegangan yang kuat bagi mereka untuk tidak terjerumus
dalam hal yang menyesatkan.
Jangan lupa, anak-anak dan remaja adalah harapan bangsa. Dan dimulai dari keluargalah
mereka akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang bermanfaat. [Tri]
Pelajar Indonesia
By
Erlita
-
3422
10
mengacu kepada penyalahgunaan obat-obat berbahaya. Mengapa disebut
penyalahgunaan? Karena sebenarnya beberapa jenis narkoba merupakan
obat yang digunakan oleh dunia kedokteran sebagai obat bius, penghilang
rasa sakit, dan mengobati berbagai penyakit berbahaya. Namun,
penyalahgunaan terjadi ketika orang mengkonsumsi jenis obat narkoba
tanpa resep dokter dan atau menggunakannya di luar dosis yang dianjurkan.
Akibatnya, orang yang mengkonsumsi tersebut menjadi kecanduan.
Jenis-Jenis Narkoba
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman, dibuat
secara sintetis maupun semi sintetis. Zat ini digunakan untuk
menghilangkan kesadaran sebagian atau keseluruhan, mengurangi
dan menghilangkan rasa nyeri, dan menghilangkan rasa.
Dikonsumsi tidak mengikuti aturan / resep dokter, sehingga
mengakibatkan kecanduan atau ketergantungan.
Contoh narkoba jenis ini adalah ganja. Akibat menghisap
ganja sangat banyak bagi tubuh dan lingkungan sosial. Efek
ganja dapat dilihat dari segi psikologis, sosial, dan ekonomis.
Psikotropika, yaitu zat atau obat alami atau sintetis di luar
narkotika yang dapat menimbulkan efek psikoatif pada pemakainya.
Psikoaktif yang dimaksud berarti mempengaruhi kerja syaraf pusat
untuk merubah perilaku secara mental. Dengan pemakaian yang
berlebihan dan terus menerus, zat ini juga akan menyebabkan
11
ketergantungan / kecanduan.
Contoh zat psikotropika adalah heroin
Zat adiktif, yaitu bahan lain selain narkotika dan zat psikotropika
yang menyebabkan ketergantungan secara fisik dan psikologis.
Orang yang tidak menggunakan ini apabila sudah merasa
ketergantungan akan gelisah, tidak bisa berpikir, dan seterusnya.
Contoh zat ini adalah rokok dan alkohol. Oleh sebab itu, beberapa
negara menerapkan aturan yang sangat ketat dan mahal bagi
penjualan alkohol dan rokok. Dan diperlukan juga cara mengatasi
kecanduan rokok dan cara menghilangkan alkohol dari dalam tubuh.
12
Mengingat bahaya narkoba yang cukup serius dan sudah mengenai banyak
generasi muda bangsa, maka artikel kali ini akan membahas bahaya
narkoba dari segala sisi.
13
Selain empat dampak penyalahgunaan narkoba yang telah disebutkan di
atas, secara spesifik narkoba dapat membahayakan kesehatan. Bahaya
narkoba bagi kesehatan, yaitu :
Ada beberapa jenis narkoba yang penggunaannya dihisap seperti ganja dan
heroin. Penghisapan berarti melalui saluran pernapasan. Lewatnya zat-zat
beracun melalui saluran pernapasan dapat mengakibatkan kondisi gangguan
pada sistem pernapasan itu sendiri. Orang yang menggunakan narkoba jenis
ini lebih mudah atau beresiko tinggi terserang sesak napas, bronchitis,
infeksi paru-paru dan kanker paru-paru.
14
4. Gangguan sistem reproduksi
Doplamin yang dikeuarkan sangat banyak sehingga pada tahapan lanjut atau
pecandu akan menyebabkan pengguna tidak dapat mencerna informasi
secara benar, maupun mengingat sesuatu. Akibatnya, halusinasi terus
menurus sampai kehilangan kesadaran. Alih-alih akan menambah kreatifitas
dan meningkatkan fungsi kerja otak, narkoba menyebabkan kerusakan pada
otak.
Gangguan pada kulit biasanya terjadi pada pengguna narkoba dengan jarum
suntik. Suntikan yang terus menerus di daerah yang sama mengakibatkan
infeksi kulit. Kulit pengguna narkoba jenis ini terlihat lebam atau kebiruan di
daerah bekas suntikan terjadi.
15
bekerja berlebihan sehingga mengalami gangguan fungsi hati. Gejala
awal / ciri-ciri gangguan hati pengguna narkoba adalah perasaan tersengat
di mulut dan tenggorokan.
16
3. Paranoid
17
sekolah akan semakin banyak pengguna dari kalangan remaja. Berikut
adalah akibat penggunaan narkoba pada remaja :
18
dan ingin dianggap hebat oleh sesame pelajar. Dengan demikian, narkoba
menjadi sesuatu yang biasa dan lumrah di kalangan pelajar. Berikut adalah
bahaya penyalahgunaan narkoba bagi pelajar :
19
Mengingat remaja, khususnya pelajar adalah aset masa depan bangsa maka
harus ada cara mencegah narkoba di kalangan pelajar. Selain itu, agar
kerusakan tidak bertambah perlu dipikirkan cara mengatasi kecanduan
narkoba.
Bahaya Narkoba
1. Depresan
2. Stimulan
3. Halusinogen
20
Seorang pakar kesehatan pernah mengatakan, “Yang namanya narkoba
pasti akan mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang islam
benar-benar menjaganya, yaitu merusak agama, jiwa, akal, kehormatan dan
harta.”
Pertama: Allah Ta’ala berfirman,
“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk” (QS. Al A’rof: 157). Setiap yang khobits terlarang
dengan ayat ini. Di antara makna khobits adalah yang memberikan efek
negatif.
Kedua: Allah Ta’ala berfirman,
Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau
membinasakan diri sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti merusak
badan dan akal seseorang. Sehingga dari ayat inilah kita dapat menyatakan
bahwa narkoba itu haram.
رHٍ ل مُسْ ك ٍِر َو ُم َف ِّتHِّ َعنْ ُك- هللا عليه وسلمHصلى- ِ َن َهى َرسُو ُل هَّللا
21
dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if).
Jika khomr itu haram, maka demikian pula dengan mufattir atau narkoba.
لHَ َو َمنْ َت َح َّسى ُسمَّا َف َق َت, فِي َها َخالِ ًدا م َُخلَّ ًدا في َها اَ َب ًداHار َج َه َّن َم َي َت َر َّدى ِ ُو في َنHَ ل َن ْف َس ُه َفهHَ َمنْ َت َر َّدى مِنْ َج َب ٍل َف َق َت
َي ِد ِهHن َق َت َل َن ْف َس ُه ِب َح ِد ْي َد ٍة َف َح ِد ْي َد ُت ُه فِيHْ و َم, أَ َب ًداHار َج َه َّن َم َخالِ ًدا م َُخلَّ ًدا في َها ِ َنH َي ِد ِه َي َت َح َّساهُ فيHَن ْف َس ُه َف ُس َّم ُه في
ار َج َه َّن َم َخالِ ًدا م َُخلَّ ًدا فِ ْي َها أَ َب ًدا ْ ُ
ِ َبطنِ ِه فِيْ َنHَي َت َوجَّ أ في
“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati,
maka dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung
dalam) neraka itu, kekal selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja
menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia
menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama
lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi
itu akan ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam
dalam keadaan kekal selama lamanya” (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim
no. 109).
Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang
menyebabkan dirinya sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi
sebab yang bisa mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir
sama halnya dengan racun. Sehingga hadits ini pun bisa menjadi dalil
haramnya narkoba.
رار
َ ِض َر َر وال ض
َ ال
Jika jelas narkoba itu diharamkan, para ulama kemudian berselisih dalam
tiga masalah: (1) bolehkah mengkonsumsi narkoba dalam keadaan sedikit,
(2) apakah narkoba itu najis, dan (3) apa hukuman bagi orang yang
mengkonsumsi narkoba.
Menurut –jumhur- mayoritas ulama, narkoba itu suci (bukan termasuk najis),
boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit karena
dampak muskir (memabukkan) yang ditimbulkan oleh narkoba berbeda
dengan yang ditimbulkan oleh narkoba. Bagi yang mengkonsumsi narkoba
dalam jumlah banyak, maka dikenai hukuman ta’zir (tidak ditentukan
22
hukumannya), bukan dikenai had (sudah ada ketentuannya seperti hukuman
pada pezina). Kita dapat melihat hal tersebut dalam penjelasan para ulama
madzhab berikut:
Dari ulama Hanafiyah, Ibnu ‘Abidin berkata, “Al banj (obat bius) dan
semacamnya dari benda padat diharamkan jika dimaksudkan untuk mabuk-
mabukkan dan itu ketika dikonsumsi banyak. Dan beda halnya jika
dikonsumsi sedikit seperti untuk pengobatan”.
Dari ulama Malikiyah, Ibnu Farhun berkata, “Adapun narkoba (ganja), maka
hendaklah yang mengkonsumsinya dikenai hukuman sesuai dengan
keputusan hakim karena narkoba jelas menutupi akal”. ‘Alisy –salah seorang
ulama Malikiyah- berkata, “Had itu hanya berlaku pada orang yang
mengkonsumsi minuman yang memabukkan. Adapun untuk benda padat
(seperti narkoba) yang merusak akal –namun jika masih sedikit tidak sampai
merusak akal-, maka orang yang mengkonsumsinya pantas diberi hukuman.
Namun narkoba itu sendiri suci, beda halnya dengan minuman yang
memabukkan”.
Sedangkan ulama Hambali yang berbeda dengan jumhur dalam masalah ini.
Mereka berpendapat bahwa narkoba itu najis, tidak boleh dikonsumsi walau
sedikit, dan pecandunya dikenai hukuman hadd –seperti ketentuan pada
peminum miras-. Namun pendapat jumhur yang kami anggap lebih kuat
sebagaimana alasan yang telah dikemukakan di atas.
23
Hالضرورة تبيح المحظورات
Penutup
Referensi: An Nawazil fil Asyribah, Zainal ‘Abidin bin Asy Syaikh bin Azwin
Al Idrisi Asy Syinqithiy, terbitan Dar Kunuz Isybiliya, cetakan pertama, tahun
1432 H, hal. 205-229.
24
—
Baca selengkapnya https://muslim.or.id/9077-narkoba-dalam-pandangan-
islam.html
25