BUDAYA ORGANISASI
(ORGANIZATION CULTURE THEORY)
DISUSUN OLEH:
M. FAISAL HAFIZ
120904054
DEPT. ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
PENGERTIAN
Teori Budaya Organisasi
A. Definisi Organisasi
Sebelum menjelaskan konsep budaya organisasi, maka terlebih dahulu
dijelaskan konsep organisasi. Berbagai konsep tentang organisasi telah banyak
disampaikan oleh banyak pakar dengan berbagai sudut pandangnya. Namun, berbagai
konsep organisasi yang dikemukakan oleh pakar setidak-tidaknya mengandung dua
unsur adanya dua orang ataulebih yang melakukan kerjasama, adanya sistem kerjasama
dan adanya tujuan bersama yang hendak dicapai. Definisi tersebut sebagaimana
disampaikan oleh Siagian (1997: 138) yaitu :
“ Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan antara dua orang atau lebih yang
bekerjasama untuk tujuan bersama dan terikat secara formal dalam persekutuan yang
selalu terdapat hubungan antarasorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan
dan seorang atau orang lain yang disebut bawahan ”.
Dari konsep-konsep tersebut dapat dirumuskan konsep organisasi, yakni :
organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri dari sekelompok orangyang mempunyai
tujuan yang sama, yang dapat dicapai secara lebih efektif dan efisien melalui tindakan
secara bersama-sama, dimana dalam melakukan tindakan itu ada pembagian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab bagi tiap-tiap personal yang terlibat didalamnya untuk
mencapai tujuan organisasi.
B. Definisi Budaya
Budaya merupakan nilai-nilai yang dimiliki manusia, bahkan mempengaruhi
sikap dan perilaku manusia. Dengan kata lain, semua manusia merupakan aktor
kebudayaan karena manusia bertindak dalam lingkup kebudayaan. Budaya merupakan
satu unit interpretasi, ingatan, dan makna yang ada di dalam manusia dan bukan sekadar
dalam kata-kata.
1|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
GAGASAN UTAMA
A. Fungsi Budaya Organisasi
Robbins (2003: 311) menyatakan bahwa budaya menjalankan sejumlah fungsi di
dalam sebuah organisasi, yaitu:
1. Budaya mempunyai suatu peran menetapkan tapal batas, yang artinya budaya
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi
yang lain.
2. Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
3. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas
daripada kepentingan pribadi seseorang.
4. Budaya memantapkan sistem sosial, yang artinya merupakan perekat sosial yang
membantu mempersatukan suatu organisasi dengan memberikan standar-standar
yang tepat untuk apa yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan.
2|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
3|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
4|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
ASUMSI TEORI
Asumsi-asumsi dari Teori Budaya Organisasi antara lain:
1. Artifacts (unsur dasar organisasi yang paling mudah dikanali karena ia dapat
dilihat, didengar, dan dirasakan ).
2. Keyakinan, nilai-nilai, dan sikap yang berlaku didalam organisasi.
3. Asumsi-asumsi dasar yang mau tidak mau harus diterima sebagai solusi bila
terjadi suatu masalah.
Menurut Schein, sebagaimana diadopsi oleh Brown, ada lima dimansi yang
perlu diperhatikan jika kita berbicara tentang asumsi-asumsi dasar dalam konteks
budaya organisasi, yaitu hubungan manusia dengan lingkungan, hakikat kenyataan dan
kebenaran, sifat dasar manusia, hakikat aktifitas manusia, danhakikat hubungan antar
manusia.
5|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
CONTOH KASUS:
Faisal adalah pengurus di salah satu organisasi kesiswaan di SMA nya. Dia
menjabat posisi penting di dalam organisasinya. Dengan anggota departemen nya yang
solid dan tangguh dalam menjalankan tugas, dia tidak pernah merasa kesulitan dalam
menjalankan visi dan misi organisasi yang ditekuninya.
Hubungannya dengan ketua dan anggota lain juga sangat erat. Dia mengenal
siapa nama mereka, dimana mereka tinggal, dan hobi masing-masing. Mereka sudah
mengganggap diri mereka bukan hanya sahabat, tapi saudara sekeluarga yang diikat
oleh visi misi organisasi: dakwah berkibar, prestasi berkibar.
Ditengah usaha usaha untuk menjalankan visi dan misi organisasi, tiba tiba ada
anggota organisasi bernama Ahmad yang mengundurkan diri dengan alasan tidak bisa
membagi waktu antara jam sekolah dengan jam berkumpul organisasi. Tambah pula
sang Ketua organisasi, saudara Hafiz pindah sekolah satu minggu kemudian mengikuti
jejak ayahnya yang dipindahtugaskan.
Keadaan organisasi sempat limbung, banyak yang menjadi tidak aktif semenjak
kepergian Hafiz dan terpengaruh oleh Ahmad karena melihat keadaan Ahmad yang
lebih bebas setelah keluar dari organisasi. Faisal melihat keadaan organisasi yang
sedang terpuruk tetap menjalankan kegiatan organisasi dengan anggota yang masih
aktif.
Faisal mengadakan rapat internal terbatas untuk memilih Pelaksana Tugas
Ketua. Dipilihlah Faisal sebagai Plt. Karena dilihat kemampuan dan kecakapannya.
Tugas pertama Faisal adalah mengeratkan kembali anggota yang bercerai berai. Dia
menggalakkan slogan organisasi dan menempelkan symbol organisasi di setiap ruangan
rapat dan didepan masjid.
Faisal rutin mengadakan rapat mingguan dengan para anggota, sibuk bercerita
tentang prospek ke depan, dan menginformasikan kegiatan organisasi ke Kepala
Sekolah. Lamabat laun anggota organisasi yang tadinya malas kembali aktif.
Sekarang, mereka punya budaya baru, yaitu Rujak Party di setiap akhir bulan.
Buah buahan dan bumbu rujak disiapkan oleh masing masing anggota, dan mengajak
para guru dan Kepala Sekolah. Terbukti dengan kegiatan baru ini, kekompakan dan
6|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
keakraban para anggota yang sempat luntur kembali erat dan harmonis. Mereka pun
kembali mendapatkan pujian dan acungan jempol dari para siswa dan guru serta Kepala
Sekolah1
1
Sekolah yang dimaksud adalah SMA Negeri 1 Medan dan organisasinya adalah Badan Kemakmuran
Musholla Ibnu Sina (BAKMISS)
7|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
LAMPIRAN
e
p
K
d
a
h
a
d
p
e
B
K
u
t
n
K
d
a
R
u
p
e a
n
D
r
p
e
d
m
h
a
a
t
r
k
e
S
B
i
n
l r
s
i
l
s
m
I
a
T
i
n
e
S
g
a
M
D
A
U
.
fi
w
k
u
y
h
s
H h
z
l
a
f
N
M
u
.
F
s
i
ti
a
s
u
n
G
T
i
t
y
h R
fi
o
l
h
a
y
i
n
m
a
l
u
r
s
D
S
Y
U
h
f
z
H
fi
a J
N
a
n
i
LOGO
8|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
9|Page
Teori Budaya Organisasi M.Faisal
Hafiz
REFERENSI:
Buku:
Luthans, Fred. Perilaku Organisasi, (Yogyakarta:Andi), 2006, hlm.124
Sutrisno, Mudji dan Putranto, Hendar. Teori-Teori Kebudayaan. Jakarta: Kanisius. Hal
148. ISBN 9792112014, 9789792112016.
West, Richard dan Turner, Lynn H. 2008. Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan
Aplikasi. Jakarta: PT. Salemba Humanika. Bab 7.
Website:
http://petrusandung.wordpress.com/2009/12/23/uncertainty-reduction-theory-teori-
pengurangan-ketidakpastian/
10 | P a g e