Anda di halaman 1dari 13

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN MAATEMATIKA

"STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI”


Dosen Pembimbing: Dr. Gelar Dwirahayu, M.Pd.

Disusun oleh:
Andri Wahyudi (11160170000040)
Izzatul Jannah (11160170000048)
Ai Nur’aliyah (11160170000065)
Dian Meiliawati (11160170000075)

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan karunia
dan rahmat-Nya kepada kami. Salawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah mengantarkan kami semua dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang seperti ini.

Makalah Belajar dan Pembelajaran Matematika dengan judul "Pembelajaran


Inkuiri" disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran
Matematika. Dalam penyusunan makalah ini, kami ucapkan banyak terimakasih
kepada dosen pengampu mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Matematika Ibu Dr.
Gelar Dwirahayu, M.Pd yang telah memberikan bimbingan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terimakasih atas
dukungannya baik moril maupun materi, kepada kedua orang tua , sahabat serta
teman-teman seperjuangan, dan semua pihak yang telah membantu kami yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa hormat kami.

Demikian pula dengan penulisan makalah ini. Kami menyadari bahwa


penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca. Semoga makalah ini dmenjadi
tambahan khazanah pengetahuan bagi siapa pun yang membacanya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ciputat, 25 Desember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................................2
A. Konsep Dasar Inkuiri...................................................................................................2
B. Prinsip-prinsip Penggunaan SPI...................................................................................3
C. Pendekatan-Pendekatan Inkuiri....................................................................................4
D. Tahap-Tahap Inkuiri.....................................................................................................5
E. Metode Inkuiri dan Metode Penemuan.........................................................................6
F. Keunggulan dan Kelemahan SPI..................................................................................7
BAB III....................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Strategi pembelajaran Inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan. Materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam
strategi ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran; sedangkan guru
berperan sebagai fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar.

Strategi pembelajaran inkuiri dipengaruhi oleh aliran belajar kognitif.


Menurut aliran ini belajar pada hakikatnya adalah proses mental dan proses berpikir
dengan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki setiap individu secara optimal.
Belajar lebih dari sekadar proses menghafal dan menumpuk ilmu pengetahuan, tetapi
bagaimana pengetahuan yang diperolehnya bermakna untuk siswa melalui
keterampilan berpikir. Aliran belajar kognitif selanjutnya melahirkan berbagai teori
belajar, seperti teori belajar Gestalt, teori medan, dan teori belajar kontruktivistik.
Menurut teori-teori belajar yang beraliran kognitif, belajar pada hakikatnya bukan
peristiwa behavioral yang dapat diamati, tetapi proses mental itulah yang sebenarnya
aspek yang sangat penting dalam perilaku belajar.

Teori belajar lain yang mendasaari strategi pembelajaran inkuiri adalah teori
belajar kontruktivistik. Teori belajar ini dikembangkan oleh Piaget. Menurut Piaget,
pengetahuan itu akan bermakna manakala dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa.
Sejak kecil, menurut Piaget, setiap individu berusaha dan mampu mengembangkan
pengetahuan sendiri melalui skema yang ada dalam struktur kognitifnya. Skema itu
secara terus-menerus diperbarui dan diubah melalui proses asimilasi dan akomodasi.
Dengan demikian, tugas guru adalah mendorong siswa untuk mengembangkan skema
yang terbentuk melalui proses asimilasi dan akomodasi itu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Inkuiri


Pembelajaran dengan metode inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang
melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan
menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuan mereka.1 Hal ini didasarkan karena pengetahuan yang
dimiliki manusia akan bermakna apabila didasari oleh keingintahuan.2
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan
menemukan.3 Metode ini menuntut peserta didik memproses belajar menjadi sesuatu
yang bermakna dalam kehidupan nyata. Dengan demikian, melalui metode ini peserta
didik dibiasakan untuk menjadi produktif, analitis, dan kritis. Jadi, metode inkuiri
adalah metode yang memberikan keleluasaan kepada siswa untuk belajar secara aktif,
analitis dan kreatif dalam memecahkan persoalan matematika.4
Ciri utama strategi pembelajaran inkuiri yaitu:
1. Menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan
menemukan. Siswa dijadikan sebagai subjek belajar.
2. Seluruh aktivitas dilakukan siswa untuk mencari dan menemukan jawaban
sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan untuk menumbuhkan rasa percaya
diri.
3. Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari
proses mental5

1
Ali hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika , (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014), hlm. 244
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2008), hlm. 196
3
Ibid, hlm.195
4
Ali Hamzah dan Muhlisarini, Op.Cit, hlm.246
5
Wina Sanjaya, Op.Cit, hlm.196-197

2
Strategi pelaksanaan inkuiri yaitu :
1. Guru memberikan penjelasan, intruksi atau pernyataan terhadap materi yang
akan diajarkan
2. Memberikan tugas kepada peserta didik untuk menjawab pertanyaan, yang
jawabannya bisa didapatkan pada proses pembelajaran yang dialami siswa
3. Guru memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang mungkin
membingungkan peserta didik
4. Resitasi untuk menanamkan fakta-fakta yang telah dipelajari sebelumnya
5. Siswa merangkum dalam bentuk rumusan sebagai kesimpulan yang dapat
dipertanggungjawabkan6

B. Prinsip-prinsip Penggunaan SPI


SPI merupakan strategi yang menekankan kepada penegmbangan
intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget
dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical experience, social
experience, dan equilibration.
Dalam penggunaan SPI terdapat beberapa prinsip yang harus
diperhatikan oleh guru.
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dalam strategi inkuri adalah kemampuan berpikir.
Dengan demikian, strategi ini bukan hanya berorientasi kepada hasil
belajar, melainkan juga pada proses belajar. Karena itu, kriteria
keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan strategi
inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa dapat menguasai mata
pelajaran, akan tetapi sejauh mana siswa beraktivitas menemukan sesuatu.
2. Prinsip Interaksi
Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru

6
Ali Hamzah dan Muhlisarini, Loc.Cit.
4

bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau


pemgatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa bisa
mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka.
3. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam proses inkuiri adalah guru
sebagai penany. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab dalam proses
inkuiri merupakan sebagian dari proses berpikir.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir
Belajar bukan hanya mengningat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
adalah proses berpikir., yakni proses mengembangkan potensi seluruh
otak dimana otak digunakan dan dimanfaatkan secara maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan
Belajar adalah salah satu proses mencoba menggali kemungkinan.
Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Maka dari itu anak perlu diberikan
kebebasan untuk mencoba sesuai dengan perkembangan kemampuan
logika dan nalarnya.

C. Pendekatan-Pendekatan Inkuiri
1. Open Inquiry (Pendekatan Terbuka)
Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang telah
berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dalam pendekatan ini,
siswa ditempatkan seolah-olah bekerja menjadi seorang ilmuwan. Siswa
diberi kebebasan menentukan permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan
menyelesaikan masalah secara mandiri, merancang prosedur atau langkah-
langkah yang diperlukan.
2. Guided Inquiry (Inkuiri Terbimbing)
Yaitu pendekatan inkuiri dimana guru membimbing siswa melakukan
kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu
5

diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan


tahap-tahap pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing ini digunakan bagi
siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri agar
siswa bisa belajar lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru
sehingga dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan ini
siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan baik
melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu
menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.

D. Tahap-Tahap Inkuiri
1. Merumuskan masalah; kemampuan yang dituntut adalah : (a) kesadaran
terhadap masalah; (b) melihat pentingnya masalah dan (c) merumuskan
masalah.
2. Mengembangkan hipotesis; kemampuan yang dituntut dalam
mengembangkan hipotesis ini adalah : (a) menguji dan menggolongkan
data yang dapat diperoleh; (b) melihat dan merumuskan hubungan yang
ada secara logis; dan merumuskan hipotesis.
3. Menguji jawaban tentatif; kemampuan yang dituntut adalah : (a) merakit
peristiwa, terdiri dari : mengidentifikasi peristiwa yang dibutuhkan,
mengumpulkan data, dan mengevaluasi data; (b) menyusun data, terdiri
dari : mentranslasikan data, menginterpretasikan data dan
mengkasifikasikan data.; (c) analisis data, terdiri dari : melihat hubungan,
mencatat persamaan dan perbedaan, dan mengidentifikasikan trend,
sekuensi, dan keteraturan.
4. Menarik kesimpulan; kemampuan yang dituntut adalah: (a) mencari pola
dan makna hubungan; dan (b) merumuskan kesimpulan
5. Menerapkan kesimpulan dan generalisasi
6

E. Metode Inkuiri dan Metode Penemuan


Metode inkuiri adalah metode mengajar yang paling mirip dengan
metode penemuan. Perbedaannya adalah:
1. Mengajar dengan penemuan biasanya dilakukan dengan ekspositori dalam
kelompok-kelompok kecil. Adapun metode inkuiri yang dapat dilakukan
melalui ekspositori, kelompok atau secara sendiri-sendiri.
2. Dalam metode penemuan, hasil akhir yang harus ditemukan siswa
merupakan sesuatu yang baru bagi dirinya, namun sudah diketahui oleh
guru. Sedangkan dalam metode inkuiri hal baru itu juga belum diketahui
oleh guru. Dalam metode ini selain sebagai pengarah dan pembimbing,
guru menjadi sumber informasi data yang diperlukan. Siswa masih harus
mengumpulkan informasi tambahan, membuat hipotesis, dan mengujinya.
Dalam metode penemuan siswa diharapkan menemukan sesuatu yang
penting.
3. Salah satu tujuan mengajar dengan inkuiri adalah agar siswa tahu dan
mampu mentransfer pengetahuan mereka ke dalam situasi lain
4. Metode penemuan adalah suatu cara untuk menyampaikan ide/gagasan
melalui proses menemukan. Peserta didik menemukan sendiri pola-pola
dan struktur matematika melalui sederetan pengalaman belajar yang
lampau. Metode discovery merupakan komponen praktik pendidikan yang
meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif.
5. Metode inkuiri adalah perluasan proses discovery yang digunakan lebih
mendalam. Artinya proses inkuiri mengandung proses-proses mental yang
lebih tinggi tingkatannya, misalnya merumuskan problema, merancang
eksperimen, melakukan eksperimen, mengumpulkan dan menganalisa
data, menarik kesimpulan, dan sebagainya.7

7
Ali hamzah dan Muhlisrarini, Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika , (Jakarta:
Rajawali Pers, 2014), hlm. 250
7

F. Keunggulan dan Kelemahan SPI


1. Keunggulan SPI
a. Strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga
pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
b. Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan
gaya belajar mereka.
c. Strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah lau
berkat adanya pengalaman.
d. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memilki kemampuan di atas
rata-rata. Siswa yang memilki kemampuan belajar bagus tidak akan
terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
2. Kelemahan SPI
a. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
b. Sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
c. Dalam mengimplementasikannya, terkadag membutuhkan waktu yang
panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah
ditentukan.
d. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka SPI akan sulit diimplementasikan
oleh setiap guru.8

8
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2008), hlm. 208-209.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran dengan metode inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari
dan menyelidiki sesuatu secara sistematis, kritis, logis dan analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuan mereka.
SPI merupakan strategi yang menekankan kepada penegmbangan
intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual) itu menurut Piaget
dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu maturation, physical experience, social
experience, dan equilibration.
Metode inkuiri adalah metode mengajar yang paling mirip dengan metode
penemuan. Salah satu perbedaannya adalah Mengajar dengan penemuan
biasanya dilakukan dengan ekspositori dalam kelompok-kelompok kecil.
Adapun metode inkuiri yang dapat dilakukan melalui ekspositori, kelompok
atau secara sendiri-sendiri.
A. Saran
Kami sebagai pemakalah memberi saran kepada pembaca, untuk
membaca dan memahami tentang strategi pembelajaran inkuiri dari berbagai
referensi. Karena perlu untuk pemahaman lebih mendalam lagi tentang
strategi ini, dengan memperdalam strategi pembelajaran inkuiri ini diharapkan
kita dapat mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran.

8
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika.
Jakarta: Rajawali Pers. 2014.
Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana. 2008.

Anda mungkin juga menyukai