Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Intentive care unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit yang

mandiri dengan staf khusus dan perlengkapan yang khusus. Pasien yang layak

dirawat di ICU yaitu pasien yang memerlukan intensive medis segera,

pemantauan terus menerus, serta pengelolaan fungsi system organ tubuh

secara terkoordinasi oleh tim intensive care dengan tepat. Perawat di ruang

ICU identik dengan efek kebisingan, cahaya, dan interupsi pada ruangan.

Kebisingan merupakan salah satu faktor yang menimbulkan ketidaknyamanan

bagi pasien maupun keluarga. Selama perawatan. Isu mengenai distress

spiritual, kematian, disfungsi keluarga, duka cita, putus asa, ketidakberdayaan,

dan kecemasan. Kecemasan adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan

menyebar, yang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya

(Stuart, 2013)

Kecemas merupakan suatu perasaan subjektif mengenai ketegangan

mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dari ketidakmampuan

mngatasi suatu masalah atau tidak adanya rasa aman. Perasaan yang tidak

menentu tersebut pada umumnya tidak menyenangkan yang nantinya akan

menimbulkan atau disertai perubahan fisiologis dan psikologis (Kholil lur

rochman,2010)
Penelitian dilakukan di Amerika serikat setiap tahunnya lebih dari 23

juta orang terkena gangguan kecemasan. Hasil penelitian di New York

Amerika Serikat diperoleh dari 50 ribu orang yang anggota keluarganya

dirawat di beberapa rumah sakit di New York, 30% mengalami kecemasan

berat. Kecemasan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yaitu takut akan

kecacatan (60%), takut kehilangan (21,3%), masalah social ekonomi (10,7%)

takut akan hal yang tidak diketahui/ kurangnya informasi (5%). (Kumala

Sari,2010). Penelitian yang dilakukan oleh Ike Irawati Simamore (2012)

dengan judul gambaran tingkat kecemasan keluarga pasien yang dirawat di

ruang Intensive care unit (ICU) dan High care unit (HCU) dengan sample

sebanyak 33 orang, bahwa sebagian kecil responden tidak mengalami cemas

(9,1 %), hampir setengah responden mengalami kecemasan ringan (27,3 %) ,

lebih dari setengah responden mengalami cemas sedang (51,5%) dan sebagian

kecil responden mengalami kecemasan berat (12,1%).

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keluarga merasa cemas

dengan kondisi pasien yang dirawat di ICU di antaranya adalah keluarga takut

akan terjadinya kecacatan pada pasien, takut akan kehilangan masalah social

ekonomi dan kurangnya pemberian sebuah informasi atau pendidikan

kesehatan dari tenaga kesehatan (Rahmatiah,2012). Sedangkan faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat kecemasan keluarga menurut Depkes adalah

keadaan pasien, lamanya pasien dirawat, lingkungan dan kondisi perawatan,

pengalaman keluarga sebelumnya di rumah sakit dan social ekonomi.


Beberapa penelitian atau studi banyak yang menjelaskan dampak anggota

keluarga yang sakit terhadap unit keluarga. Dampak tersebut antara lain akan

menimbulkan permasalahan psikologis pada anggota keluarga yang tidak sakit

bahkan jika masalah psikologis tersebut tidak segera diatasi maka dapat

memicu terjadinya permasalahan fisik seperti timbulnya kondisi fisik yang

menurun sehingga mudah terkena penyakit. Pada unit ICU, perawat harus

menyadari apa yang menjadi kebutuhan keluarga dengan anggota keluarga

yang sedang dirawat karena kondisi yang kritis, akan tetapi menurut Cannon

(2011) antara perawat dan keluarga mempunyai alokasi waktu yang tidak

sama sehingga jarang sekali bertemu saat Conference, saat dilakukan prosedur

tindakan dan saat visitasi pasien.

Family centered care atau perawatan yang berpusat pada keluarga

didefinisikan sebagai filosofi perawat berpusat pada keluarga, mengakui

keluarga sebagai konstanta dalam kehidupan anak. Family centered care

menyakini adanya dukungan individu, menghormati, mendorong dan

meningkatkan kekuatan dan kompetensi keluarga. Intervensi keperawatan

dengan menggunakan pendekan family centered care menekankan bahwa

pembuatan kebijakan perencanaan program perawatan, perencangan fasilitas

kesehatan, dan interaksi sehari-hari antara klien dengan tenaga kesehatan

harus melibatkan keluarg. Keluarga diberikan kewenangan untuk terlibat

dalam perawatan klien, yang berarti keluarga dengan latar belakang

pengalaman untuk terlibat dalam perawatan keluarga memberikann manfaat

positif dalam perawatan. Memberikan kewenangan kepada keluarga berarti


membuka jalan bagi keluarga untuk mengetahui kekuatan kemampuan

keluarga.(Anonim, 2013)

Berdasar uraian dari latar belakang tersebut di atas penelitian

berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan objek penelitian pada

keluarga pasien dengan memilih judul “Hubungan Penerapan Family

Centered Care dengan tingkatan Kecemasan Keluarga pasien di Ruang ICU

RSU.Dr. Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto ?

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka Rumusan masalah penelitiannya

adalah : Apakah Hubungan Penerapan Family Centered Care dengan Tingkat

kecemasan Keluarga Pasien diruang ICU RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo

Mojokerto.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengtahui hubungan penerapan Family Centered Care dengan tingkat

kecemasan keluarga pasien diruang ICU RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo

Mojokerto.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Mendiskripsikan penerapan family centered care di ruang ICU RSU. Dr

Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.

b. Mendiskripsikan tingkat kecemasan keluarga pasien di ruang ICU RSU.

Dr Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.


c. Menganalisis Hubungan penerapan Family centered care dengan tingkat

kecemasan keluarga pasien di ruang ICU RSU. Dr Wahidin Sudiro

Husodo Mojokerto

1.4 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah tentang bagaimana

hubungan penerapan family centered care dengan tingkat kecemasan keluarga

pasien di ruang ICU RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan terhadap Rumah Sakit dalam penerapan family

centered care di ruang ICU RSU. Dr Wahidin Sudiro Husodo Mojokerto.

b. Memberikan masukan terhadap perawat untuk memberikan intervensi

dalam memberikan serta membantu pasien dan keluarganya selama

penerapan family centered care di ruang ICU RSU. Dr Wahidin Sudiro

Husodo Mojokerto.

Anda mungkin juga menyukai