Sawit
PENDAHULUAN
• Kwalitas bibit dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor genotyp dan
pehenotyp.
• Faktor genotype dipengaruhi oleh keturunan atau asal usul bibit itu
sendiri. Faktor ini tidak bisa dirubah meskipun dengan pemeliharaan
yang baik.
• faktor phenotyp yaitu faktor yang dipengaruhi oleh keadaan luar
yang bisa dirubah seperti: penyiraman, pemupukan, perawatan dan
naungan (intensitas cahaya matahari). Karena kwalitas bibit
merupakan faktor utama penentu tingginya produksi maka pemilihan
benih/kecambah harus mendapat prioritas utama tanpa terlalu
mempersoalkan harga benih itu sendiri.
• Kesalahan pemilihan benih berdampak kerugian produksi selama 25
tahun. Meskipun kecambah diperoleh dari sumber yang bagus tetapi
dalam pembibitan masih sering terjadi bibit abnormal, keadaan ini
perlu diseleksi kemudian dibuang. Jangan merasa sayang membuang
bibit yang dicurigai abnormal.
Tujuan
– Mendapatkan bibit yang baik dengan kwalitas
yang terjamin.
– Menyediakan bibit yang cukup sesuai kebutuhan
tanam dan sisipan.
– Memperkecil biaya pengadaan bibit.
PEMESANAN BENIH
Pemindahan bibit dari baby bag ke large bag pada umur 12 minggu. Jika pada umur
12 minggu bibit belum dipindahkan dan masih tetap di baby bag, maka pemupukan
harus tetap dilanjutkan dengan dosis umur 11 minggu yaitu pupuk 15:15:6:4
compound dengan dosis 25 gr/10 setiap 200 bibit setiap minggu sampai bibit
dipindahkan. Jangan memberikan pupuk dalam bentuk granular pada baby bag.
Setelah dipindahkan ke large bag, maka dapat dilakukan pemupukan dengan pupuk
granular mengikuti umur bibit dibawah ini.
Pemberantasan Hama & Penyakit di PN
Cara yang terbaik menangani hama dan penyakit di pembibitan adalah dengan
cara pencegahan, seperti menciptakan kondisi tidak terlalu lembab dan
menghilangkan sumber infeksi penyakit. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengurangi naungan, membuang bagian yang sakit kemudian dimusnahkan
dengan cara membakar. Pengamatan yang lebih sering dan teliti merupakan
tindakan yang terbaik.
Pemberantasan Gulma
Tidak diperkenankan pemberantasan gulma di pre nursery dengan
menggunakan herbisida. Gulma yang tumbuh dalam baby bag
dicabut dengan tangan dan gulma yang tumbuh di samping
bedengan digaruk dan disingkirkan. Pada saat merumput tersebut
jika ada tanah yang kurang di baby bag harus ditambahi.
Pengendalian Hama Penyakit di PN
Jenis Insektisida Dosis (produk Teknik
Jenis Hama
Bahan Aktif Nama dagang dagang) aplikasi
Valanga nigricornis (belalang) Karbofuran Furadan 3 G 2 – 5 gr/btg Tabur
Apogonia sp. (kumbang malam)
Deltametrin Decis 2 – 3 cc/lt air semprot
Aphid (kutu daun)
Setora nitens Wlk (ulat api) B. thuringiensis Foil 70 F, Florbac 2 – 4 cc/lt air semprot
Metisa plana (ulat kantong) Karbofuran Furadan 3 G 2 – 5 gr/btg tabur
Grillus sp. (jengkrik) Karbofuran Furadan 3 G 2 – 5 gr/btg tabur
Rattus tiomanicus, Phython, Klerat,
Brodifakum 2 – 3 bait umpan
Rattus jalorensis (tikus) Ramortal
Bibit harus dipindahkan ke lapangan pada umur 10-12 bulan. Jumlah dosis pupuk
per bibit per 52 minggu = 0,38 gram Urea + 45,75 gram NPK 15:15:6:4 Coump. +
180,0 gram NPK 12:12:17:2 + TE dan 40,0 gram Kieserit
• Hama Di Pembibitan
– Kumbang Malam (Apogonia sp dan Aderotus sp)
• Aktif pada sore dan malam hari sedang siang hari bersembnunyi di
semak-semak sekitar pembibitan atau di bawah permukaan tanah.
Menyerang dengan memakan epidermis daun hingga daun berlubang.
– Spider mites
• Tinggal di bawah anak daun yang agak tua, berkembang cepat terutama
pada musim panas. Serangan Spider mites sama dengan Aphids yaitu
mengisap cairan tanaman, pada serangan berat menyebabkan tanaman
menjadi lemah dan dapat terserang penyakit sekunder lainnya.
– Belalang (Valanga nigricomis)
• Jenis belalang yang menyerang cukup banyak dari mulai belalang
coklat, hijau, belalang kayu dan lain-lainnya. Memakan mulai dari
tepi daun dan selalu berpindah-pindah dari satu daun ke daun
lainnya.
– Black spot
• Disebabkn oleh cendawan Curvularia sp dan Helminthosporium sp.
Menyerang bibit umur 4 bulan. Bercak kecil pada daun berwarna kuning
kemudian menjadi hitam bulat atau lonjong yang selanjutnya bergabung.
• Pestisida yang digunakan untuk pengendalian
hama dan penyakit di pembibitan adalah
seperti padaPestisida
Jenis Hama/ table Yang 3 sebagai
Konsentrasi berikut
Interval : Cara
Penyakit Dipakai (% ) (Minggu) Aplikasi
1. H a m a
Kutu (Aphids) Perfektion 25 EC 0,1 2 Semprot
Spider mites Rogor 40 EC 0,1 2 Semprot
Apogonia sp Sevin 85 EC 0,05 2 Semprot
Belalang Sevin 85 EC 0,05 2 Semprot
Jangkerik Sevidol 4/4 G 5 gr/pkk 12 Tabur
Keong Metadex 5 gr/pkk 4 Tabur
Tikus Klerat RM 1 bh/50 m2 3 hari Tabur
Ulat api Hostathion 0,15 2 Semprot
2. Penyakit
Anthracnose Dithane M 45 0,1 2 Semprot
Curvularia/ Difolatan 0,2 2 Semprot
Helminthos- Thiram 0,2 2 Semprot
porium Benomyl 0,2 2 Semprot
Phytophtora Maneb 0,1 2 Semprot
Propineb 0,1 2 Semprot
Pedoman Pengendalian hama dan penyakit di
pembibitan
• Seleksi Bibit
• Seleksi bibit yaitu dengan cara membuang bibit yang abnormal dan
menyimpan bibit yang bagus. Bibit abnormal disebabkan oleh 2 hal
yaitu karena faktor genetik (keturunan) dan faktor accidental yaitu
timbul karena suatu sebab perlakuan atau lingkungan. Faktor
accidential antara lain :
Salah tanam di PN seperti terbalik, kedalaman atau kedangkalan.
Tanah terlalu padat sehingga akar sulit berkemban.
Kekeringnan (kurang air).
Tergenang air hingga akar busuk.
Gangguan hama dan penyakit.
Salah pemupukan
Keracunan pestisida
Jarak tanam terlalu rapat
Tanah tidak sesuai karena terlalu asam (peat soil)
Air penyiraman kurangn baik : asin, asam dan mengandung
racun