Anda di halaman 1dari 11

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI DALAM

PELAYANAN KEBIDANAN

Dosen Pengampu:

Elisa Ulfiana, S.SiT.M.Kes

Disusun oleh :

1. Ati Maskhamah (P1337424419161)


2. Ima Musyarofah (P1337424419175)
3. Erlin Artifika D (P1337424419177)

DIV KEBIDANAN SEMARANG DAN PROFESI BIDAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

TAHUN 2020
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus


menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi resiko terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar
dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program kesehatan.

Pada awalnya surveilans epidemiologi banyak dimanfaatkan pada upaya


pemberantasan penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilans mutlak diperlukan pada
setiap upaya kesehatan masyarakat, baik upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit
menular, maupun terhadap upaya kesehatan lainnya.

Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namun yang paling
penting dari suatu system surveilans kesehatan masyarakat. Bertambahnya jumlah
penduduk dan “overcrowding” mempercepat terjadinya penularan penyakit dari orang ke
orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini juga memperngaruhi perubahan
gambaran Epidemiologis serta virulensi dari penyakit menular tertentu.

Perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah baru yang mempunyai


ekologi lain membawa konsekuensi orang-orang yang pindah tersebut mengalami kontak
dengan agen penyakit tertentu yang dapat menimbulkan masalah penyakit baru. Apapun
jenis penyakitnya, apakah dia penyakit yang sangat prevalens di suatu wilayah ataukah
penyakit yang baru muncul ataupun penyakit yang digunakan dalam bioteririsme, yang
paliang penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan adalah mengenal dan
mengidentifikasinnya sedini mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka system
surveilans yang tertata rapi sangat diperlukan. CDC Atlanta telah mengembangkan
rencana strategis untuk mengatasi masalah-masalah yang muncul termasuk
mengembangkan jaringan susrveilans sentinel, pengembangan pusat-pusat surveilans
berbasis masyarakat dan berbagai proyek yang melengkapi kegiatan surveilans. Sebagai
tambahan, Journal baru yang berjudul Emerging Infectious Diseases telah diterbitkan.
CDC dengan WHO telah pula melakukan kerjasama tukar menukar informasi melalui
media elektronika sejak tahun 1990 an. Bagaimanapun juga deteksi dini terhadap suatu
kejadian penyakit menular sangat tergantung kepada kejelian para petugas kesehatan
yang berada di ujung tombak untuk mengenali kejadian kesehatan yang tidak biasa secara
dini. Dokter atau tenaga kesehatan yang menemukan yang aneh di lapangan punya
kewajiban untuk melaporkan kepada otoritas kesehatan yang lebih tinggi agar dapat
dilakukan tindakan yang semestinya.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian survelains

2. Apa criteria survelians

3. Apa tujuan survelians

4. Apa manfaat/ kegunaan survelians

5. Bagaimana langkah langkah survelains

6. Bagaimana efek samping dan cara mengatasinya

C.     Tujuan

1.      Mengetahui pengertian surveilans

2.      Mengetahui criteria survelians

3.      Mengetahui tujuan survelians

4.      Mengetahui manfaat/ kegunaan survelians

5.      Mengetahui langkah langkah survelins


BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Surveilans Epidemiologi


Menurut German (dalam Kesmas, 2013), surveilans kesehatan masyarakat
(publichealth surveillance) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus-
menerus berupa pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi
data mengenaisuatu peristiwa yang terkait dengan kesehatan untuk digunakan
dalam tindakankesehatan masyarakat dalam upaya mengurangi angka kesakitan
dan kematian, danmeningkatkan status kesehatan
Surveilans kesehatan masyarakat adalah pengumpulan, analisis, dan
interpretasidata secara terus menerus dan sistematis yang kemudian
didiseminasikan (disebarluaskan) kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab
dalam pencegahan penyakit dan masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008)
Surveilans epidemiologi adalah suatu proses pengamatan tterus menerus dan
sistematis terhadap terjadinya penyebaran suatu penyakitserta kondisi yang
memperbesar resiko penularan dengan melakukan pengumpulan data, analisis,
interpretasi dan penyebaran interpretasi serta tindak lanjut untuk perbaikan dan
perubahan. Kata kunci penting dalam surveilans yang membedakan dengan
kegiatan lain adalah “tindak lanjut nya”. (Hasyimi, M. 2012)

B. Kriteria surveilance
Syarat-syarat sistem surveilans yang baik, hendaknya memenuhi karakteristik
sebagai berikut:
1. Kesederhanaan (simplicity); mencakup kesederhanaan dalah hal struktur dan
pengorganisasian sistem. Kesederhanaan erat kaitannya dengan Ketepatan
waktu dan jumlah sumber daya/sumber dana yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sistem tersebut.
2. Fleksibilitas (flexibility); sistem surveilans yang fleksibel dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan informasi yang dibutuhkan atau situasi
pelaksanaan tanpa disertai peningkatan yang berarti akan kebutuhan biaya,
tenaga dan waktu. Fleksibilitas dapat ditentukan secara retrospektif, dengan
mengamati bagaimana suatu sistem dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
baru.
3. Akseptabilitas (acceptability); menggambarkan kemauan seseorang dan
organisasi untuk berpartisipasi melaksanakan sistem surveilans guna
menyediakan data yang akurat, konsisten, lengkap dan tepat waktu. Untuk
menilai akseptabilitas, harus mempertimbangkan titik-titik interaksi antara
sistem dan partisipasinya termasuk orang-orang yang mengalami suatu
masalah kesehatan/ sakit dan mereka yang melaporkan kasus.

Indikator kuantitatif akseptabilitas sistem surveilans adalah:

a. Angka keikut-sertaan dari perorangan atau instansi/ organisasi


b. Jika angka keikut-sertaan tinggi, seberapa cepat angka tersebut tercapai
c. Angka Kelengkapan wawancara dan angka penolakan pertanyaan (jika
sistem menggunakan wawancara untuk mengumpulkan data)
d. Kelengkapan formulir pelaporan
e. Angka pelapor dari dokter, laboratorium atau rumah sakit/ fasilitas
kesehatan
f. Ketepatan waktu dari pelaporan
4. Sensitivitas (sensitivity)
Sensitivitas dari sistem surveilans dapat dilihat pada dua tingkatan yaitu
pertama, pada tingkat pengumpulan data, proporsi kasus dari suatu penyakit/
masalah kesehatan yang dideteksi oleh sistem surveilans, dan kedua sistem
dapat dinilai akan kemampuannya untuk mendeteksi kejadian luar biasa
(KLB). Sensitivitas dari sistem surveilans dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain:
a. Orang-orang dengan penyakit/ masalah kesehatan tertentu yang mencari
pelayanan kesehatan.
b. Keadaan atau penyakit yang didiagnosis di setiap unit pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, RS dan klinik akan menggambarkan
keterampilan petugas kesehatan dan sensitivitas dari tes diagnostic.
c. Keakuratan data yang dilaporkan
5. Nilai prediktif positif (predictive value positive)
adalah proporsi dari populasiyang diidentifikasikan sebagai kasus oleh
suatu sistem surveilans dan kenyataannya benar-benar kasus. Nilai prediktif
positif (NPP) menggambarkan sensitivitas dan spesifisitas kasus serta
prevalensi dari suatu keadaan yang terjadi dalm masyarakat. NPP akan
meningkat seiring dengan meningkatnya spesifisitas dan prevalensi.
6. Kerepresentatifan (representativeness)
Sistem surveilans yang representative akan mendeskripsikan, secara akurat
kejadian dari suatu penyakit/ masalah kesehatan dalam periode waktu
tertentu dan distribusi penyakit/ masalah kesehatan dalam masyarakat
menurut orang, waktu dan tempat. Kualitas data merupakan bagian yang
penting dari kerepresentatifan, dimana informasi yang dikumpulkan harus
mencerminkan karakteristik demografi dari penduduk yang terserang
penyakit, rincian dari masalah kesehatan dan laporan mengenai ada/ tidaknya
faktor risiko.
7. Ketepatan waktu (timeliness)
Ketepatan waktu suatu sistem surveilans dipengaruhi oleh kecepatan dan
ketepatan dalam pengumpulan data, pengolahan, analisis dan interpretasi
data serta penyebarluasan informasi. Hal tersebut dapat dinilai dari
tersedianya informasi tentang upaya penanggulangan/ pencegahan penyakit,
baik dalah hal tindakan penanggulangan yang segera maupun upaya jangka
panjang.
Faktor yang dapat mendukung ketepatan waktu penyediaan informasi
dari sistem surveilans adalah teknologi komputer.
C. Tujuan
Tujuan surveilans :
a. Memprediksi dan mendeteksi dini epidemic (outbreak)
b. Memonitor, mengevaluasi, dan memperbaiki program pencegahan dan
pengendalian penyakit
c. Memasok informasi untuk penentuan prioritas, pengambilan kebijakan,
perencanaan, implementasi, dan alokasi sumber daya kesehatan.
d. Monitoring kecenderungan (tren) penyakit endemis dan mengestimasi
dampak penyakit di masa mendatang
e. Mengidentifikasi kebutuhan riset dan investigasi lebih lanjut

Tujuan epidemiologi surveilans

Untuk memperoleh gambaran kejadian mobilitas serta kejadian serta


peristiwa vitar secara teratur sehingga dapat digunakan dalam berbagai
kepentingan perencanaan dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan dalam
masyarakat. Secara rinci tujuan tersebut dapat meliputi hal berikut ini :
1. Identifikasi
2. Investigasi kelompok penduduk tertentu dengan resiko tinggi
3. Untuk menentukan penyakit dengan prioritas penanggulangannya
4. Untuk bahan evaluasi antara input pada berbagai program kesehattan dengan
hasil luarannya berupa insiden dan prevelensi penyakit dalam masyarakat
5. Untuk memonitoring kecenderungan (tren) perkembangan situasi kesehatan

D. Manfaat dan kegunaan Surveilans Epidemiologi


Surveilans epidemiologi pada umumnya berfungsi untuk (Amiruddin, 2013) :
1. Mengetahui dan melengkapi gambaran epidemiologi dari suatu penyakit
2. Menentukan penyakit apa yang diprioritaskan untuk diobati atau diberantas
3. Meramalkan kejadian wabah
4. Menilai dan memantau pelaksanaan program pemberatasan penyakit
menular, serta program-program kesehatan lainnya seperti program
mengatasi kecelakaan, programkesehatan gigi, dan program gizi
5. Mengetahui jangkauan dari pelayanan kesehatan

Kegunaan dari sistem surveilans


Suatu sistem surveilans dikatakan berguna bila dapat membantu
mencegah dan menanggulangi penyakit atau peristiwa kesehatan yang
menggangggu termasuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang akibat
dari keadaan tersebut. Sistem ini akan berguna bila dapat membantu untuk
menentukan untuk menentukan dan menjelaskan suatu penyakit atau
peristiwa kesehatan yang sebelumnya tampak kurang penting menjadi
peristiwa kesehatan yang sangat penting.
Tergantung daripada tujuan suatu sistem surveilans dapat dikatakan berguna
bila memenuhi satu dari berbagai hal berikut ini.
1. dapat mendeteksi kecenderungan (tren) perubahan kejadian penyakit
tertentu
2. dapat mendeteksi kejadian lua biasa (epidemic)
3. dapat memberikan perkiraan tentang besarnya morbiditas dan mortalitas
sehubungan dengan masalah kesehatan yang menjalani survailans
tersebut
4. dapat merangsang dan mendorong untuk diadakannya penelitian
epidemiologi tentang kemungkinan pencegahan dan penanggulangannya
5. dapat mengidentifikasi faktor resiko yang berkaitan dengan kejadian
penyakit
6. dapat memperhitungkan kemungkinan tenntang adanya pengaruh atau
effek upaya penanggulangan kejadian penyakit atau gangguan kesehatan
7. dapat memberikan perbaikan di bidang klinis bagi pelaksanaan pelayanan
kesehatan (health care provider) yang juga merupakan bagian dari unsur
pokok sistem suurveilance.

E. Langkah-langkah surveillance
Langkah-langkah dalam surveilans epidemiologi yaitu :
1. Pengumpulan data :
a. Pasif : RS, puskesmas (data skunder)
b. Aktif : pengumpulan data (tabel, grafik menurut golongan umur, tempat,
waktu, dsb)
c. Analisis data (menurut umur, waktu, tempat, jenis kelamin, status
imunisasi, dsb)
d. Penyebaran informasi (kepada program atau pihak-pihak yang terkait)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Surveilans epidemiologi adalah suatu proses pengamatan tterus menerus
dan sistematis terhadap terjadinya penyebaran suatu penyakitserta kondisi yang
memperbesar resiko penularan dengan melakukan pengumpulan data, analisis,
interpretasi dan penyebaran interpretasi serta tindak lanjut untuk perbaikan dan
perubahan. Kata kunci penting dalam surveilans yang membedakan dengan
kegiatan lain adalah “tindak lanjut nya”. (Hasyimi, M. 2012). Tujuan
epidemiologi surveilans yaitu untuk memperoleh gambaran kejadian mobilitas
serta kejadian serta peristiwa vitar secara teratur sehingga dapat digunakan dalam
berbagai kepentingan perencanaan dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan
dalam masyarakat.
1. Kriteria surveilance
Syarat-syarat sistem surveilans yang baik, hendaknya memenuhi karakteristik
sebagai berikut:
a) Kesederhanaan (simplicity); mencakup kesederhanaan dalah hal struktur dan
pengorganisasian sistem. Kesederhanaan erat kaitannya dengan Ketepatan
waktu dan jumlah sumber daya/sumber dana yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sistem tersebut.
b) Fleksibilitas (flexibility); sistem surveilans yang fleksibel dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan informasi yang dibutuhkan atau situasi
pelaksanaan tanpa disertai peningkatan yang berarti akan kebutuhan biaya,
tenaga dan waktu. Fleksibilitas dapat ditentukan secara retrospektif, dengan
mengamati bagaimana suatu sistem dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
baru.
c) Akseptabilitas (acceptability); menggambarkan kemauan seseorang dan
organisasi untuk berpartisipasi melaksanakan sistem surveilans guna
menyediakan data yang akurat, konsisten, lengkap dan tepat waktu. Untuk
menilai akseptabilitas, harus mempertimbangkan titik-titik interaksi antara
sistem dan partisipasinya termasuk orang-orang yang mengalami suatu
masalah kesehatan/ sakit dan mereka yang melaporkan kasus.
B. Saran

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat menambah


wawasan bagi pembaca tentang Epidemiologi dalam pelayanan
kebidanan, Surveilans epidemiologi kesehatan masyarakat sangat
dibutuhkan dalam perencanaan dan  penanggulangan penyakit terutama
dalam penanggulangan wabah (KLB). Maka dari itu dalam pengoperasian data
surveilans haruslah relevan dan akurat sehingga dalam pengambilan keputusan
menjadi tepat sasaran.
DAFTAR PUSTAKA

NN, “Ruang Lingkup penyelenggaraan sistem surveilans epidemiologi


kesehatan”. Artikel diakses pada 05 april 2015 dari http://surveilans-
sumedang.blogspot.com/2008/07/ruang-lingkup-penyelengaraan-sistem.html
NN, “Surveilans dalam pelayanan kebidanan”. Artikel diakses pada 05 april dari
http://surveilsans-praktik-pelayanan-
kebidanan.riarawati94.wordpress.com/2014/0719//pelayanan-kebidanan.html
Hasyimi, M. 2012. Epidemiologi kebidanan. Jakarta : CV. Trans Info Media

Anda mungkin juga menyukai