PELAYANAN KEBIDANAN
Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namun yang paling
penting dari suatu system surveilans kesehatan masyarakat. Bertambahnya jumlah
penduduk dan “overcrowding” mempercepat terjadinya penularan penyakit dari orang ke
orang. Faktor pertumbuhan dan mobilitas penduduk ini juga memperngaruhi perubahan
gambaran Epidemiologis serta virulensi dari penyakit menular tertentu.
C. Tujuan
TINJAUAN TEORI
B. Kriteria surveilance
Syarat-syarat sistem surveilans yang baik, hendaknya memenuhi karakteristik
sebagai berikut:
1. Kesederhanaan (simplicity); mencakup kesederhanaan dalah hal struktur dan
pengorganisasian sistem. Kesederhanaan erat kaitannya dengan Ketepatan
waktu dan jumlah sumber daya/sumber dana yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sistem tersebut.
2. Fleksibilitas (flexibility); sistem surveilans yang fleksibel dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan informasi yang dibutuhkan atau situasi
pelaksanaan tanpa disertai peningkatan yang berarti akan kebutuhan biaya,
tenaga dan waktu. Fleksibilitas dapat ditentukan secara retrospektif, dengan
mengamati bagaimana suatu sistem dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
baru.
3. Akseptabilitas (acceptability); menggambarkan kemauan seseorang dan
organisasi untuk berpartisipasi melaksanakan sistem surveilans guna
menyediakan data yang akurat, konsisten, lengkap dan tepat waktu. Untuk
menilai akseptabilitas, harus mempertimbangkan titik-titik interaksi antara
sistem dan partisipasinya termasuk orang-orang yang mengalami suatu
masalah kesehatan/ sakit dan mereka yang melaporkan kasus.
E. Langkah-langkah surveillance
Langkah-langkah dalam surveilans epidemiologi yaitu :
1. Pengumpulan data :
a. Pasif : RS, puskesmas (data skunder)
b. Aktif : pengumpulan data (tabel, grafik menurut golongan umur, tempat,
waktu, dsb)
c. Analisis data (menurut umur, waktu, tempat, jenis kelamin, status
imunisasi, dsb)
d. Penyebaran informasi (kepada program atau pihak-pihak yang terkait)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Surveilans epidemiologi adalah suatu proses pengamatan tterus menerus
dan sistematis terhadap terjadinya penyebaran suatu penyakitserta kondisi yang
memperbesar resiko penularan dengan melakukan pengumpulan data, analisis,
interpretasi dan penyebaran interpretasi serta tindak lanjut untuk perbaikan dan
perubahan. Kata kunci penting dalam surveilans yang membedakan dengan
kegiatan lain adalah “tindak lanjut nya”. (Hasyimi, M. 2012). Tujuan
epidemiologi surveilans yaitu untuk memperoleh gambaran kejadian mobilitas
serta kejadian serta peristiwa vitar secara teratur sehingga dapat digunakan dalam
berbagai kepentingan perencanaan dan tindakan yang berkaitan dengan kesehatan
dalam masyarakat.
1. Kriteria surveilance
Syarat-syarat sistem surveilans yang baik, hendaknya memenuhi karakteristik
sebagai berikut:
a) Kesederhanaan (simplicity); mencakup kesederhanaan dalah hal struktur dan
pengorganisasian sistem. Kesederhanaan erat kaitannya dengan Ketepatan
waktu dan jumlah sumber daya/sumber dana yang dibutuhkan untuk
melaksanakan sistem tersebut.
b) Fleksibilitas (flexibility); sistem surveilans yang fleksibel dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan informasi yang dibutuhkan atau situasi
pelaksanaan tanpa disertai peningkatan yang berarti akan kebutuhan biaya,
tenaga dan waktu. Fleksibilitas dapat ditentukan secara retrospektif, dengan
mengamati bagaimana suatu sistem dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan
baru.
c) Akseptabilitas (acceptability); menggambarkan kemauan seseorang dan
organisasi untuk berpartisipasi melaksanakan sistem surveilans guna
menyediakan data yang akurat, konsisten, lengkap dan tepat waktu. Untuk
menilai akseptabilitas, harus mempertimbangkan titik-titik interaksi antara
sistem dan partisipasinya termasuk orang-orang yang mengalami suatu
masalah kesehatan/ sakit dan mereka yang melaporkan kasus.
B. Saran