Anda di halaman 1dari 14

ANDRI MEIRIKI, SP., ME. M.

Si
Perilaku konsumen ialah sebuah proses yang dilakukan oleh seorang individu maupun kelompok dalam
berbagai hal seperti membeli, mencari, menilai, dan menggunakan hingga membuah sebuah produk yang telah melal
ui proses konsumsi. Dilihat dari pengkonsumsian suatu produk perilaku konsumen dibedakan menjadi dua, yaitu

Rasional Irasional
1. Melakukan konsumsi barang atau 1. Melakukan konsumsi karna tergiur
jasa karena sangat dibutuhkan promo atau penawaran produsen
2. Melakukan konsumsi sesuai dan 2. Melakukan konsumsi atas dasar
dengan kemampuan konsumen gengsi
3. Melakukan konsumsi barang atau 3. Melakukan konsumsi diluar
jasa secara optimal kemampuan konsumen

Tahapan Konsumen

1. Pengenalan Masalah 2. Pencarian Informasi 3. Mengevaluasi Alternatif

5. Evaluasi pasca Pembelian 4. Keputusan Pembelian


PENDEKATAN PERILAKU
KONSUMEN

PENDEKATAN NILAI GUNA (UTILITY) PENDEKATAN NILAI GUNA (UTILITY)


KARDINAL ORDINAL

NILAI GUNA NILAI GUNA KURVA KURVA GARIS


TOTAL MARGINAL INDIFERENS ANGGARAN
Adalah nilai guna atau kegunaan dari suatu barang yang dapat di ukur dengan satuan
tertentu seperti uang yang tinggi rendahnya tergantung pada subjek yang menilai.
Semakin besar jumlah barang yang di konsumsi maka semakin besar pula tingkat kepuasan
konsumen. Dalam pendekatan ini, digunakan konsep Total Utility (TU) dan Marginal Utility (MU).

Total Utility (TU) Marginal Utility (MU)


Kepuasan total yang diperoleh konsumen Tambahan kepuasan dari menambah
dari mengkonsumsi sejumlah barang konsumsi sejumlah barang ditunjukkan
ditunjukkan oleh Total Utility (TU) oleh Marginal Utility (MU)

Berdasarkan pola konsumsi manusia dalam mengonsumsi satu jenis barang untuk
mencapai utilitasmaksimum lahirlah Hukum Gossen yang dikemukakan oleh Hermann Heinrich
Gossen yaitu :

Hukum gossen 1 Hukum gossen 2


Bila jumlah barang yang dikonsumsi pada Konsumen memaksimalkan kepuasan utilitas
waktu tertentu terus ditambah, maka guna dengan sumber daya atau anggaran yang
total yang diperoleh akan bertambah,tetapi terbatas agar mendapatkan kepuasan yang
guna marginal akan semakin berkurang. seimbang Dengan persamaan Mux = Muy =1
Px Py
Dengan kendala Qx.Px + Qy.Py = M
Pada tabel dibawah ini utilitas total akan naik sejalan
dengan kenaikan konsumsi air, tetapi laju kenaikannya
akan semakin menurun. Pada kurva ini juga
memperlihatkan bahwa utilitas total dari mengkonsumsi
sejumlah air sama dengan jumlah seluruh utilitas
marjinal yang diperoleh hingga ke titik tertentu.

Qx TU MU

0 0 ....
1 10 10
2 18 8
3 24 6
4 28 4
5 30 2
6 30 0
7 28 -2
Seorang konsumen berpenghasilan Rp 13.000,- perbulan. Ia membutuhkan barang X dan Y. Harga X diketahui Rp 1.000,-
perunit dan harga barang Y Rp 1.000,- perunit. Supaya kepuasan totalnya maksimum maka berapa X dan Y yang harus di
beli ?
Q 1 2 3 4 5 6 7 8
MUx 50 45 40 35 30 25 20 15
MUy 40 36 32 28 24 20 16 12

MUxMUy
Kepuasan maksimum akan tercapai jika 
Px Py
• Jika Px = Rp 1.000, Py = Rp 1.000, dan pendapatan individu = Rp 13.000, maka kepuasan maksimal ?
MUx = Muy = 20 = 20 = 1
Px Py 1000 1000
Qx = 7 ; Qy = 6
Qx.Px + Qy.Py = M
7(1.000) + 6(1.000) = 13.000
7.000 + 6.000 = 13.000
Jadi, dengan uang yang dimiliki sebesar Rp 13.000 konsumen dapat membeli 7 unit X dan 6 unit Y
Pada pendekatan Kardinal terdapat beberapa asumsi yang dapat digunakan untuk
menunjukan bahwa tingkah konsumennya,yaitu :

• Kepuasan komsumsi dapat di ukur dengan satuan ukur


• Semakin banyak barang yang di komsumsi maka semakin besar total kepuasan namun
semakin kecil marginal kepuasan
• Terjadi hukum the law of deminishing marginal utility ( hukum nilai guna marginal
yang semakin menurun) menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang diperoleh
seseorang dari mongkonsumsi suatu barang akan menjafi semakin sedikit apabila
orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya atas barang tersebut
• Tambahan kepuasan untuk konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga semakin besar kepuasan konsumen maka semakin mahal ia membayar dan
sebaliknya jika semakin rendah kepuasan konsumen maka semakin murah ia
membayar
Teori utilitas ordinal adalah teori yang menyatakan bahwa utilitas tidak dapat diukur,
melainkan hanya dapat dibandingkan. Jadi, menurut teori ini yang berlaku adalah apakah
seorang konsumen lebih menyukai kombinasi barang tertentu daripada kombinasi barang
lainnya. Dalam teori utilitas ordinal digunakan pendekatan :

1. Kurva Indeferen (Indifference Curve)


Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi (atau pembelian)
barang-barang yang menghasilkan tingkat kepuasan yang sama. Konsumen tidak akan lebih
suka atau lebih tidak suka pada suatu kombinasi tertentu karena setiap kombinasi
memberikan kepuasan yang sama besarnya.

2. Garis anggaran (budget line)


Garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah
pedapatan atau anggaran tertentu pada tingkat harga tertentu. Persamaan garis anggaran jika
konsumen ingin menggunakan sebagian anggarannya Qx.Px + Qy.Py ≤ M atau Qx.Px + Qy.Py = M
jika konsumen ingin menggunakan semua anggarannya.
BARANG PAKAIAN MAKANAN
Pada tabel disamping gabungan konsumsi yang
(X) (Y)
memberikan kepuasan yang sama besarnya kepada
A 2 10 seorang konsumen. Jika konsumsen mengkonsumsi
Makanan 10 makanan dan 2 pakaian (gabungan A) maka
B 3 7 kepuasan yang diperoleh tidak berbeda apabila ia
10 •A mengkonsumsi 7 makanan dan 3 pakaian
C 4 5
Titik MRS (gabungan B).
D 5 4
Penggantian ini menggambarkan besarnya
•B E 7 3 perngorbanan atas konsumsi suatu barang untuk
7
F 10 2,5 menaikkan konsumsi barang lain atau bisa disebut
dengan Tingkat penggantian marjinal (MRS)
5 •C
MRS = − ∆Y = − (-3) = 3
4 •D ∆X 1
•E
3 •F Maka kenaikan konsumsi satu unit pakaian
2,5 IC harus dibayar dengan pengurangan 3 unit konsumsi
makanan. atau perubahan gabungan A kepada
gabungan B tingkat MRS nya adalah 3
Pakaian
2 3 4 5 7 10
GABUNGAN PAKAIAN (X) MAKANAN (Y) Tabel disamping menggambarkan gabungan
Makanan A 0 15 barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan
harga Rp 90.000. Jika harga makanan Rp 6.000 /unit
•A B 2 12
15 dan pakaian 9.000 /unit
C 4 9
Gabungan A konsumen dapat membeli 15 unit
D 6 6 makanan jika dimasukan dengan persamaan
12 •B konsumen maka :
E 8 3
Qx.Px + Qy.Py = M
F 10 0 0(9.000) + 15(6.000) = 90.000
•Y 0 + 90.000 = 90.000
9 •C
Y = Garis anggaran yang menunjukan gabungan 10
unit pakaian dan 9 unit makanan menggambarkan
•X •D gabungan yang tidak dapat dibeli karena melebihi
6 anggaran.

X = garis anggaran yang menunjukan gabungan 2


3 •E unit pakaian dan 6 unit makanan menggambarkan
gabungan yang dapat dibeli dan uang yang tersedia
•F masih tersisa.
Pakaian
2 3 4 6 8 10
Pendekatan ordinal memiliki beberapa asumsi penting, antara lain :

• Konsumen yang bersifat rasional


• Konsumen memiliki skala prioritas terhadap barang yang disusun berdasarkan
urutan besar kecilnya daya guna
• Konsumen memiliki sejumlah uang
• Konsumen selalu berupaya untuk mendapatkan kepuasan maksimal
• Konsumen selalu konsistenn, artinya bila A lebih dipilih daripada B karena A lebih
disukai daripada B, dan tidak berlaku sebaliknya B lebih disukai daripada A
• Hukum yang berlaku adalah hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B,
dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C
CONTOH SOAL 1
Misalkan harga mangga dan durian masing-masing adalah Rp 2.000,. / buah berapakah jumlah durian dan
mangga yang akan dibelinya apabila uang yang akan dibelanjakan adalah sebanyak Rp 20.000,-. Agar kepu
asan totalnya maksimum maka berapa X dan Y yang harus dibeli ?

Q MUx MUy Diket :


Px = 2.000
1 16 15
Py = 2.000
2 14 13 I = 20.000
Dit : Jumlah durian dan mangga yang akan dibeli ?
3 11 12
Jawab :
4 10 8 MUx = Muy = 8 = 8
Px Py 2000 2000
5 9 6
Qx = 6 ; Qy = 4
6 8 5 Qx.Px + Qy.Py =I
6(2.000) + 4(2.000) = 20.000
7 7 4
12.000 + 8.000 = 20.000
8 2 3 Jadi dengan uang yang dimiliki sebesar Rp 20.000 konsumen dapat
membeli 6 buah durian dan 4 buah mangga
CONTOH SOAL 2
1. Seorang konsumen ingin membeli durian dan mangga yang masing – masing harganya
adalah Rp 4.000 dan Rp 2.000 . Uang konsumen tersebut sebesar Rp 40.000 .
a. Buatlah garis anggaran pengeluaran konsumen sesuai denga tabel dibawah ini.
b. Pada saat gabungan mana konsumen tidak dapat membeli mangga dan durian

Gabungan Durian(X) Mangga (Y)

A 0 20
B 2 16
C 4 12
D 5 8
E 7 4
F 9 0
CONTOH SOAL 2
Mangg
a I = Qx.Px + Qy.Py 1. Gabungan A : 0(4.000) + 20(2.000) = 40.000

20 •A 2. Gabungan B : 2(4.000) + 16(2.000) = 40.000


3. Gabungan C : 4(4.000) + 12(2.000) = 40.000
4. Gabungan D : 7(4.000) + 8(2.000) = 44.000
16 •B
5. Gabungan E : 9(4.000) + 4(2.000) = 44.000
12 •C 6. Gabungan F : 11(4.000) + 2(2.000) = 48.000
•X
Jadi garis anggaran (Y) yang menunjukan gabungan 11
•D •Y buah durian dan 8 buah mangga menggambarkan
8
gabungan yang tidak dapat dibeli karena melebihi
anggaran.
4 •E
Sedangkan garis anggaran (X) menunjukan gabungan
2 •F maksimal konsumen dapat dibeli kombinasi buah durian
dan mangga.
Durian
2 4 7 9 11

Anda mungkin juga menyukai