Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yosua Bonatua

Seksi: C
Mata Kuliah: Sosiologi
NIM: 2015-050-197

Jawaban:

1. Ya karna, fenomena banjir setiap tahun di Kota Jakarta adalah perlu ada regulasi bagi
penanggulangan banjir di Kota Jakarta dalam bentuk Undang-Undang. Banjir telah
mengakibatkan tidak sedikit kerugian materiil maupun immateriil. Hal ini harus
menjadi konsideran jika dikemudian hari ada Undang-Undang mengenai
penanggulangan banjir di Kota Jakarta. Mengingat hal tesebut, semua pembuatan
Undang-Undang mengenai penanggulangan banjir di Jakarta tentu harus ada. Kota
Jakarta merupakan Ibu Kota Negara, sehingga banjir harus cepat ditanggulangi.
Dalam hal inilah sosiologi berperan dalam penanggulangan serta penyelesaian
masalah dari banjir Jakarta dengan cara melihat faktor-faktor menggapa terjdinya
banjir serta cara mengatasinya melalui regulasi undang-undang.

2. Hukum merupakan rangkaian kaidah, peraturan-peraturan, tata aturan, baik tertulis


maupun tidak tertulis, yang menentukan atau mengatur hubungan-hubungan antara
para anggota masyarakat. Sedangkan suatu kelompok sosial adalah suatu kesatuan
yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana diantara mereka terjadi komunikasi dua
arah atau timbal balik serta interaksi satu dengan yang lainnya. Jarak fisik yang dekat
tidak menjadi ukuran karena belum tentu terjadi interaksi, tetapi pada kesadaran untuk
berinteraksi. Dalam mempelajari kelompok sosial merupakan hal yang penting bagi
hukum, oleh karena hukum merupakan abstraksi dari interaksi sosial sinamis di dalam
kelompok-kelompok sosial tersebut. Interaksi sosial yang dinamis tersebut lama-
kelamaan karena pengalaman, menjadi nilai-nilai sosial yaitu konsepsi-konsepsi
abstrak yang hidup di dalam alam pikiran bagian terbesar warga masyarakat tentang
apa yang dianggap baik dan tidak baik di dalam pergaulan hidup. Lembaga sosial
(kemasyarakatan) merupakan himpunan dari pada norma-norma dari segala tingkatan
yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan masyarakat. Lembaga
sosial terbentuk dari norma-norma yang hidup dimasyarakat. Norma-norma tersebut
mengalami pelembagaan, yaitu proses menjadi bagian dari dari kehidupan masyarakat
sehingga dikenal, diakui, dihargai, dan ditaati. pelembagaan, internalisasi, penyerapan
norma-norma oleh masyarakat sehinngga norma- norma atau telah berakar sebagai
pedoman cara berfikir, bersikap, berprilaku dalam kehidupan sehari-hari. Jika
mengidentifikasi hukum sebagai lembaga sosial, maka kita akan mengamati hukum
lebih dari suatu sistem peraturan belaka, melainkan juga bagaimana hukum
menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam dan untuk masyarakat.
Lembaga sosial (kemasyarakatan) merupakan himpunan dari pada norma-norma dari
segala tingkatan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok di dalam kehidupan
masyarakat. Lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang hidup dimasyarakat.
Norma-norma tersebut mengalami pelembagaan, yaitu proses menjadi bagian dari dari
kehidupan masyarakat sehingga dikenal, diakui, dihargai, dan ditaati. pelembagaan,
internalisasi, penyerapan norma-norma oleh masyarakat sehinngga norma- norma atau
telah berakar sebagai pedoman cara berfikir, bersikap, berprilaku dalam kehidupan
sehari-hari. Jika mengidentifikasi hukum sebagai lembaga sosial, maka kita akan
mengamati hukum lebih dari suatu sistem peraturan belaka, melainkan juga
bagaimana hukum menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam dan untuk masyarakat.

Hukum sangat berkaitan erat dengan kebudayaan. Hukum sendiri merupakan produk
kebudayaan, karena sejatinya produk hukum adalah produk ciptaan manusia. Dalam
studi hukum dikenal struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum. Hukum
diciptakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari satu daerah ke daerah
lainnya sesuai dengan kebudayaan setempat. Artinya, kebudayaan membentuk
hukum.

3. Hukum sangat berkaitan erat dengan kebudayaan. Hukum sendiri merupakan produk
kebudayaan, karena sejatinya produk hukum adalah produk ciptaan manusia. Dalam
studi hukum dikenal struktur hukum, substansi hukum, dan budaya hukum. Hukum
diciptakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda dari satu daerah ke daerah
lainnya sesuai dengan kebudayaan setempat. Artinya, kebudayaan membentuk
hukum.

4. A. Kontrol sosial (social control) adalah suatu upaya teknik dan strategi yang
mencegah perilaku manusia untuk menyimpang dalam masyarakat.

B. Pentingnya kontrol sosial dalam masyarakat agar masyarakatnya dapat di arahkan


ke prilaku yang baik dan juga diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat
yang berperilaku menyimpang / membangkang.
5. Benar, mazhab ini memang berlaku di indonesia, dimana masyarakat tradisional dan
masyarakat modern mempunyai sanksi hukum yang berbeda, contohnya kita lihat saja
seperti masyarakat yang di ibu kota dan masyarakat di pedesaan atau di pelosok,
dalam melakukan suatu kesalan masyarakat perkotaan/ibu kota tunduk kepada hukum
negara atau hukum nasional yang berlaku, berbeda dengan masyarakat tradisional
dalam melakukan suatu kesalahan, dimana dalam pemberian sanksinya mereka
tunduk kepada hukum adatnya.

Anda mungkin juga menyukai