Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“Subcutan (SC)”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi

Dosen Pengampu:

Sri Hasanah, S.ST.,SKM.,MPH

Disusun Oleh:

TINGKAT I/ SEMESTER II

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN KELAS BALIKPAPAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMATERIAN KESEHATAN

KALIMANTAN TIMUR

TAHUN AJARAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunianya sehingga penyelesaian tugas
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Makalah tentang “Subcutan” ini disusun dan dikemas dari berbagai sumber sehingga
memungkinkan untuk dijadikan referensi maupun acuan. Besar harapan makalah ini dapat
memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan di bidang keilmuan khususnya dalam
Farmakologi.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk lebih menyempurnakan
makalah ini. Akhir kata penyusun ucapkan semoha makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
orang yang membaca makalah ini.
Terima kasih.

Balikpapan, 26 Januari 2020

Penyusun
Daftar Isi
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemberian obat parenteral merupakan pemberian obat yang di lakukan dengan
menyuntikan obat tersebut kejaringan tubuh. Pemberian obat melalui parenteral dapat
dilakukan dengan cara :
1. Subcutaneous (SC) yaitu penyuntikan obat kedalam jaringan yang berada
dibawah lapisan dermis.
2. Intradermal (ID) yitu penyuntikan obat kedalam lapisan dermis, dibawah
epidermis.
3. Intramuscular (IM) yaitu menyuntikan obat kedalam vena.
4. Intravenous (IV) yaitu menyuntikan obat kedalam vena.
Selain empat cara diatas dokter sering menggunakan cara intratechal atau
intraspinal, intrakardial, intrapleural, intra arteliar, dan intra articular untuk pemberian
obat parentialini.
Subkutan (SC) (‘Onset of action’ lebih cepat dari pada sedian suspensi,
determinan dari kecepatan absorbsi ialah total luas permukaan dimana terjadi
penyerapan menyebabkan konstruksi pembuluh darah lokal sehingga difusi obat
tertahan/diperlama, obat dapat dipercepat dengan menambahkan hyaluronidase,
suatuenzim yang memecah mukopoli sakarida dari matriks jaringan). Subkutan atau
dibawah kulit (SC) yaitu disuntikan kedalam tubuh melalui bagian yang sedikit
lemaknya dan masuk kedalam jaringan dibawah kulit ; volume yang di berikan tidak
lebih dari 1 ml (Wagiran, 2015).

B. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana konsep injeksi subkutan ?
1.2.2. Bagaimana cara indikasi pemberian obat ?
1.2.3. Apa saja kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan ?
1.2.4. Apa saja hal yang harus diperhatikan dalam injeksi subkutan ?

C. Tujuan
Setelah membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat
1.3.1. Memahami dan mengerti konsep injeksi subkutan
1.3.2. Memahami dan mengerti indikasi pemberian obat
1.3.3. Memahami dan mengerti kelebihan dan kekurangan injeksi subkutan
1.3.4. Memahami dan mengerti hal hal yang harus diperhatikan dalam injeksi
subkutan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Injeksi Subkutan


1. Definisi
Pemberian obat Subkutan adalah tindakan pemberian obat ke dalam
tubuh dengan cara memasukkan obat kedalam jaringan di bawah kulit dengan
menggunakan spuit. Injeksi subkutan diberikan dengan menusuk area dibawah
kulit yaitu jaringan konektif atau lemak dibawah dermis. Injeksi tidak
diberikan pada area yang nyeri, merah, pruitis atau edema. Pada pemakaian
injeksi subkutan jangka lama, maka injeksi perlu direncanakan untuk
diberikan secara rotasi pada area yang berbeda. Jenis obat yang lazim
diberikan secara subkutan adalah vaksin, obat-obatan preoperasi, narkotik,
insulin, dan heparin. Pemberian insulin terdapat dua tipe larutan, yaitu jernih
dan keruh. Larutan jernih atau juga dimaksudkan sebagai insulin tipe reaksi
cepat (insulin regular) dan larutan yang keruh karena adanya penambahan
protein sehingga memperlambat absorbsi obat atau juga termasuk tipe lambat.
Ada beberapa area tubuh yang dapat digunakan untuk memberi obat
dengan metode ini, antara lain lengan atas bagian dalam, paha bagian depan,
daerah perut, dan daerah punggung atas (Wagiran, 2015). Injeksi subkutan
bertujuan untuk mengontrol kadar gula darah dan juga untuk memasukkan
sejumlah toksin atau obat untuk diarbsorbs.

B. Indikasi Pemberian Obat


 Indikasi : bisa dilakukan pada pasien yang tidak sadar, tidak mau bekerja sama
karena tidak memungkinkan untuk diberikan obat secara oral, tidak alergi.
Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah dalam dan punggung bagian atas.
 Kontraindikasi : luka, berbulu, alergi, dan infeksikulit.

C. Tempat Injeksi Subkutan


Setiap jaringan subkutan dapat dipakai untuk area injeksi ini, yang lazim adalah
pada lengan atas bagian luar, paha bagian depan. Area lain yang lazim digunakan
adalah perut, area scapula, ventrogluteal dan dorsogluteal.
• Lengan : klien duduk atau bediri
• Abdomen : klien duduk atau terlentang
• Tungkai : klien duduk dikursi atau tempat tidur
Area injeksi subcutan perlu dirotasi secara regular untuk meminimalkan
kerusakan jaringan, membantu absorpsi, dan menghindari ketidaknyamanan.
Terutama penting untuk klien yang harus menerima injeksi berulang, seperti
penyandang diabetes. Karena insulin diabsorpsi dengan kecepatan berbeda pada
bagian tubuh yang berbeda, kadar glukosa klien diabetes dapat bervariasi ketika
beragam area digunakan. Insulin diabsorpsi lebih cepat ketika diinjeksikan di
abdomen kemudian ke lengan dan lebih lambat ketika diinjeksikan ke paha dan
bokong.

Anda mungkin juga menyukai