Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KONSEP GANGGUAN JIWA


KEPERAWATAN JIWA

DOSEN PEMBIMBING : DARYANTO

DI SUSUN OLEH :
LISA KURNIAWATI
PO7120117178

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI
TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang telah memberikan
banyak nikmat, taufik dan hidayah. Sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Konsep Gangguan Jiwa” dengan baik tanpa ada halangan yang berarti.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu saya sampaikan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah
berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati , saya selaku penyusun menerima segala kritik dan
saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa saya sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah khazanah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat.

Jambi, 19 Maret 2020

Penulis

DAFTAR ISI
Judul Halaman ……………………………………………………………………………………i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………ii
Daftar Isi ………………………………………………………………………………………...iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………………..1
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
1. Definisi
2. Etiologi
3. Patofisiologi
4. Tanda dan gejala Gangguan Jiwa
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi
jiwa.Gangguan jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi,
proses berpikir, perilaku, dan persepsi (penangkapan panca indera).Gangguan jiwa ini
menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart & Sundeen,
1998).
Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama,
maupun status sosial-ekonomi.Gangguan jiwa bukan disebabkan oleh kelemahan
pribadi.Di masyarakat banyak beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai
gangguan jiwa, ada yang percaya bahwa gangguan jiwadisebabkan oleh gangguan roh
jahat, ada yang menuduh bahwa itu akibat guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas
dosanya. Kepercayaan yang salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya
karena pengidap gangguan jiwa tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat
(Notosoedirjo, 2005).

2. Rumusan Masalah
a. Apa Definisi Gangguan Jiwa?
b. Apa saja penyebab Gangguan Jiwa?
c. Apa saja Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa?
d. Bagaimana patofisiologi Gangguan Jiwa?
3. Tujuan Penulisan
a. Untuk mengetahui definisi Gangguan Jiwa.
b. Untuk membantu pengetahuan mahasiswa
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi
Gangguan jiwa adalah gangguan yang mengenai satu atau lebih fungsi jiwa.Gangguan
jiwa adalah gangguan otak yang ditandai oleh terganggunya emosi, proses berpikir, perilaku,
dan persepsi (penangkapan panca indera).Gangguan jiwa ini menimbulkan stress dan
penderitaan bagi penderita (dan keluarganya) (Stuart & Sundeen, 1998).
Gangguan jiwa dapat mengenai setiap orang, tanpa mengenal umur, ras, agama, maupun
status sosial-ekonomi.Gangguan jiwa bukan disebabkan oleh kelemahan pribadi.Di
masyarakat banyak beredar kepercayaan atau mitos yang salah mengenai gangguan jiwa, ada
yang percaya bahwa gangguan jiwadisebabkan oleh gangguan roh jahat, ada yang menuduh
bahwa itu akibat guna-guna, karena kutukan atau hukuman atas dosanya. Kepercayaan yang
salah ini hanya akan merugikan penderita dan keluarganya karena pengidap gangguan jiwa
tidak mendapat pengobatan secara cepat dan tepat (Notosoedirjo, 2005).
Gangguan jiwa menurut Depkes RI (2000) adalah suatu perubahan pada fungsi jiwa
yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan penderitaan pada
individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial. Penyebab gangguan jiwa itu
bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak
memuaskan seperti diperlakukan tidak adil, diperlakukan semena-mena, cinta tidak terbalas,
kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain. Selain itu ada
juga gangguan jiwa yang disebabkan faktor organik, kelainan saraf dan gangguan pada otak
(Djamaludin, 2001). Jiwa atau mental yang sehat tidak hanya berarti bebas dari gangguan.
Seseorang bisa dikatakan jiwanya sehat jika ia bisa dan mampu untuk menikmati hidup,
punya keseimbangan antara aktivitas kehidupannya, mampu menangani masalah secara sehat,
serta berperilaku normal dan wajar, sesuai dengan tempat atau budaya dimana dia berada.
Orang yang jiwanya sehat juga mampu mengekpresikan emosinya secara baik dan mampu
beradaptasi dengan lingkungannya, sesuai dengan kebutuhan.

2. Etiologi

Berikut ini beberapa hal yang pada umumnya menyebabkan gangguan kejiwaan:

 Adanya gangguan pada fungsi sel darah di otak


 Kelainan bawaan atau cedera di otak
 Kekurangan oksigen di otak saat persalinan
 Kekurangan nutrisi, terutama nutrisi otak
 Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka waktu panjang
 Mengalami peristiwa traumatik (seperti kecelakaan, kekerasan, bullying, dan lain-lain)

3. Patofisiologi

Penderita yang mengalami gangguan jiwa memiliki ciri-ciri biologis yang khas terutama
pada susunan dan struktur saraf pusat, dimana penderita biasanya mengalami pembesaran
ventrikel ke III bagian kiri. Ciri lainnya pada penderita yakni memiliki lobusfrontalis
yang lebih kecil dari rata-rata orang yang normal. Penderita yang mengalami gangguan
jiwa dengan gejala takut serta paranoid (curiga) memiliki lesi pada daerah Amigdala
sedangkan pada penderita skizofrenia memiliki lesi pada area Wernick’s dan area Brocha
bahkan terkadang disertai dengan Aphasia serta disorganisasi dalam proses
berbicara.Analisis Faktor-Faktor..., Haniva Hanum, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013
17Kelainan pada struktur otak atau kelainan yang terjadi pada sistem kerja bagian
tertentu dari otak juga dapat menimbulkan gangguan pada kejiwaan. Sebagai contoh,
masalah komunikasi di salah satu bagian kecil dari otak dapat mengakibatkan terjadinya
disfungsi secara luas. Hal ini akan diikuti oleh kontrol kognitif, tingkah laku, dan fungsi
emosional yang diketahui memiliki keterkaitan erat dengan masalah gangguan kejiwaan.
Beberapa jenis gangguan pada struktur otak yang berakibat pada gangguan jiwa, antara
lain:
(1) Gangguan pada cortex cerebral yang memiliki peranan penting dalam
pengambilan keputusan, pemikiran tinggi, dan penalaran dapat dilihat pada
penderita waham.
(2) Gangguan pada sistem limbik yang berfungsi mengatur perilaku emosional, daya
ingat, dan proses dalam belajar terlihat pada penderita perilaku kekerasan dan
depresi.
(3) Gangguan pada hipotalamus yang berperan dalam mengatur hormon dalam tubuh
dan perilaku seperti makan, minum, dan seks dapat terlihat pada penderita
bulimia, anoreksia, dan disfungsi seksual. Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada
bagian otak tertentu juga dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Kerusakan
tersebut, antara lain:Analisis Faktor-Faktor..., Haniva Hanum, Fakultas Ilmu
Kesehatan UMP, 2013
18(1)Kerusakan pada lobus frontalis yang menyebabkan kesulitan dalam proses
pemecahan masalah dan perilaku yang mengarah pada tujuan, berfikir abstrak,
perhatian dengan manifestasi gangguan psikomotorik. (2)Kerusakan pada Basal
Gangglia dapat menyebabkan distonia dan tremor. (3)Gangguan pada lobus
temporal limbic akan meningkatkan kewaspadaan, distractibility, gangguan
memori (short time).
4. Tanda dan Gejala Gangguan Jiwa
Tanda-tanda umum yang sering dijumpai pada pendertita dengan gejala gangguan jiwa
menurut Yoseph (2011), yaitu:
a. Gangguan Kognisi Gangguan kognisi yang meliputi gangguan sensasi dan
gangguan persepsi. Gangguan sensasi terdiri dari hiperestesia (suatu keadaan
dimana gangguan kepekaan terhadap proses penginderaan baik panas, dingin,
nyeri atau perabaan mengalami peningkatan), anestesia (suatu keadaan dimana
tidak adanya perasaan pada penginderaan/mati rasa), hiperkinestesia ( suatu
keadaan dimana kepekaan terhadap perasaan gerak tubuh mengalami peningkatan
secara berlebih), dan hipokinestesia (suatu keadaan dimana kepekaan terhadap
gerak perasaan tubuh mengalami penurunan). Sedangkan gangguan persepsi
terdiri dari ilusi (persepsi yang salah/palsu yang biasanya ada atau pernah ada
rangsangan dari Analisis Faktor-Faktor. Gangguan perhatian Beberapa jenis
gangguan perhatian yaitu distraktibiliti(perhatian yang mudah dialihkan oleh
rangsang yang tidak berarti), aproseksia(ketidaksanggupan untuk memperhatikan
secara tekun terhadap situasi atau keadaan), dan hiperproseksia (keadaan yang
memusatkan perhatian yang berlebihan).
b. Gangguan ingatan terdiri dariamnesia (ketidakmampuan mengingat kembali
pengalaman yang adaatau kondisi sebelumnya), hipernemsia (keadaan dimana
seseorang dapat menjelaskan kembali kejadian yang telah lalu dengan sangat
terperinci), danparamnesia (gangguan penyimpangan terhadap ingatan yang telah
lalu yang dikenal secara baik).
c. Gangguan pikiran Beberapa jenis gangguan pikiran yaitu gangguan bentuk
pikiran (pemikiran yang mengalami penyimpangan, tidak rasional dan logis, dan
terarah pada suatu tujuan), gangguan arus termasuk cara dan laju proses asosiasi
dalam pemikiran, dan gangguan isi pikiranbaik secara verbal maupun non verbal.
d. Gangguan kesadaranBeberapa macam gangguan kesadaran, antara lain: Analisis
Faktor-Faktor..., Haniva Hanum, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2013 20
1. Kesadaran kuantitatif, yang terdiri dari dua jenis, yaitu:
a) Kesadaran yang menurun (tingkat kesadaran dimana kemampuan
persepsi, perhatian, dan pemikiran yang berkurang secara keseluruhan)
b) Kesadaran yang meninggi (keadaan reaksi yang meningkat akibat
adanya suatu rangsang).
2. Kesadaran kualitatif dimana terjadinya perubahan dalam kualitas
kesadaran, baik yang disebabkan oleh toksik, organik atau psikogenetik
e. Gangguan kemauanBeberapa macam gangguan kemauan yaitu abulia(keadaan
seseorang yang tidak sanggup dalam membuat keputusan maupun memulai suatu
perbuatan), negativisme(ketidaksanggupan seseorang dalam bertindak/melakukan
sesuatu, kekakuan atau ketidakmampuan dalam memutuskan untuk mengubah
suatu tingkah laku), dan kompulsi (keadaan seseorang yang merasa didorong
dalam melakukan suatu tindakan).
f. Gangguan emosi dan afek Gangguan emosi dan afek diantaranyaeuforia(emosi
menyenangkan atau bahagia secara berlebihan sehingga apabila tidak sesuai
dengan keadaan maka hal ini menunjukkan adanya gangguan).

DAFTAR PUSTAKA

https://www.tokopedia.com/blog/penyakit-gangguan-jiwa-penyebab-gejala-cara-
mengobati/
https://www.academia.edu/14674608/KONSEP_GANGGUAN_JIWA

Anda mungkin juga menyukai