DISUSUN OLEH :
Kelompok 2
BAB I........................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah...............................................................................3
1.2 Tujuan Penulisan Paper.................................................................................3
BAB II.......................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................4
2.1. Pengertian Budaya ( Secara Luas )..................................................................4
2.1.1. Pengertian Budaya Lingkup Bisnis lnternasional.....................................4
2.2. Enam Cara dalam Melakukan Bisnis Lintas Budaya Internasional................5
2.3. Komponen-Komponen Budaya.......................................................................5
2.4. Karakteristik kebudayaan................................................................................7
2.5. Pengaruh Implikasi Budaya Terhadap Bisnis lnternasional............................8
2.6 Study Kasus....................................................................................................10
BAB III...................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1. Kesimpulan....................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Sampai saat ini belum ada kesepakatan antara para ahli untuk mendefinisikan bahwa
budaya secara umum, namun terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai definisi budaya itu
sendiri diantaranya: menurut (Edward B. Taylor) Kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,
adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota
masyarakat. Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan.
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan relajar. Sedankan menurut Dr. K. Kupper kebudayaan merupakan sistem
gagasan yang menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku,
baik secara individu maupun kelompok. Dan menurut William H. Haviland kebudayaan adalah
seperangkat peraturan dan norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika
dilaksanakan oleh para anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat di
terima oleh semua masyarakat.
1. Lakukanlah Persiapan.
2. Jangan Terburu buru.
3. Bangkitkan Kepercayaan.
4. Memahami pentingnya Bahasa.
5. Menghormati Budaya.
6. MemahamiUnsur Unsur Budaya.
Budaya juga sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam pemasaran,
beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk menggunakan bauran
pemasaran yang sama disemua pasar. Begitu juga dalam manajemen sumber daya manusia,
budaya nasional merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para manajer ,serta dalam
produksi dan keuangan faktor budaya sangat mempengaruhi dalam kegiatan produksi dan
keuangan
5
untuk memproduksi, mendistribusikan, dan mengkonsumsi barang dan jasa dalam
masyarakat. Perbedaan dalam lingkungan material menjelaskan mengenai perbedaan
dalam tingkat dan jenis permintaan barang konsumsi.
2. Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu-individu dalam
masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu dalam masyarakat tertentu.
Strafikasi sosial didefinisikan semua masyarakat mengelompokkan orang-orang dalam
batas tertentu berdasarkan kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri
lainnya. Namun, pentingnya kategori ini dalam menentukan bagaimana individu-individu
berinteraksi satu sama lain dalam dan diantara kelompok kelompok ini berbeda beda dari
satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
3. Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata masyarakat ke
strata lainnya, mobilitas social cenderung akan lebih tinggi dalam masyarakat yang
kurang terstratifikasi.
4. Bahasa adalah cerminan utama kelompok-kelompok budaya karena bahasa merupakan
sarana penting yang dipakai anggota anggota masyarakat untuk berkomunikasi satu sama
lain. Ada beberapa jenis bahasa diantarnya: bahasa sebagai senjata bersaing, bahasa
sebagai perantara, bahasa sebagai terjemahan. dan bahasa untuk berkata tidak.
Bahasa merupakan tantangan yang dihadapi oleh pemasaran internasional. Bahasa sering
digambarkan sebagai elemen yang paling penting dalam melakukan interaksi sosial.
Bahasa merupakan sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi di
dalam lingkungan.
5. Komunikasi diluar batas budaya, secara verbal maupun non verbal adalah suatu keahlian
yang sangat penting bagi para manajer internasional, walaupun komunikasi terkadang
dapat berlangsung secara salah diantara orang orang yang mempunyai kebudayaan yang
sama, peluang miskomunikasi akan sangat meningkat apabila orangorang tersebut berasal
dari budaya yang berbeda.
6. Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi bagaimana
cara anggotaanggota masyarakat berhubungan satu sama lain dan dengan pihak luar,
agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan, konsumsi,
tanggung jawab individu, dan perencanaan untuk masa depan. memainkan peran penting
dalam banyak masyarakat. Ketika agama adalah bagian penting dalam kehidupan
6
konsumen. perusahaan harus dapat menyadarinya. Dalam masyarakat Islam, perusahaan
dapat memperluas daya tarik merek mereka dan mengembangkan bisnis mereka dengan
terlibat dengan konsumen Muslim dengan memastikan bahwa produk-produk yang dijual
adalah halal dan menempelkan logo halal pada setiap produk yang akan di pasarkan.
7. Nilai dan sikap budaya juga mempengaruhi nilai dan sikap anggota anggota suatu
masyarakat. Nilai adalah prinsip dan standar yang diterima anggota-anggota tersebut.
Sikap terdiri atas tindakan, perasaan, dan pemikiran yang dihasilkan nilainilai tersebut.
Nilai-nilai budaya sering berasal dari kepercayaan yang sangat mendalam tentang
kedudukan individu dalam hubungan dengan Tuhan. keluarga, dan hierarki sosial. Sikap
budaya terhadap factor-faktor seperti waktu, umur, pendidikan, dan status mencerminkan
nilai-nilai ini dan pada gilirannya membentuk perilaku dan kesempatan yang tersedia
bagi bisnisbisnis internasional pada suatu negara tertentu.
8. Interaksi sosial bahwa sebuah aspek penting dari budaya adalah interaksi sosial antara
orang-orang. Interaksi sosial mengacu pada cara di mana anggota masyarakat
berhubungan satu sama lain. Mungkin ungkapan yang paling penting dari interaksi sosial
adalah konsep kekerabatan. Konsep ini bervariasi secara dramatis di seluruh masyarakat.
9. Estetika mengacu pada ide-ide dan persepsi bahwa budaya sangat menjunjung tinggi
keindahan dan rasa yang baik. Di wilayah Asia-Pasifik, ekspresi estetika didorong oleh
dua prinsip yakni: (1) kompleksitas dan dekorasi (berbagai bentuk, bentuk, dan warna),
(2) harmoni dan pandangan mengenai alam (misalnya, pegunungan, bunga, pohon-
pohon).
10. Pendidikankan adalah salah satu instrumen utama untuk penyaluran budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Dua aspek pendidikan yang penting bagi pemasar
internasional adalah tingkat pendidikan dan kualitas pendidikan tersebut.
11. Sistem Nilai bahwa Semua budaya memiliki sistem nilai yang membentuk masyarakat
norma dan standar. Norma-norma mempengaruhi sikap masyarakat terhadap obyek dan
kode perilaku.
7
2.4. Karakteristik kebudayaan
Dalam bisnis Internasional beberapa karakteristik kebudayaan ini perlu diperhatikan bagi
manajer yang menjalankan bisnis internasional, karena karakteristik ini mempunyai relevansi
dengan bisnis internasional
a) Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behaviour) yang ditularkan
dari satu anggata masyarakat yang lainnya.
b) Unsur-unsur kebudayaan saling terikat (interrelated)
c) Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive) Kebudayaan berubah Sesuai dengan
kekuatan-kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut
d) Kebudayaan dimiliki bersama (Shared) oleh anggota-anggota masyarakat tersebut Dan
tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu orang-orang yang sama-sama
memiliki suatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat orang-orang yang tidak
memilikinya.
Salah satu cara untuk mencirikan perbedaan dalam berbagai budaya adalah pendekatan
konteks rendah konteks tinggi ( low context high contex)yang dikembangkan oleh Edward dan
Mildred Hall dalam budaya konteks rendah ( low context culture) kata-kata yang dipakai
pembicaraan secara eksplisit menyampaikan pesan pembicara tersebut kepada pendengarnya.
Dalam budaya konteks tinggi (high context culture), konteks terjadinya pembicaraan tersebut
akan sama pentingnya dengan katakata yang benar-benar diucapkan dan petunjuk-petunjuk
budaya berperan penting dalam memahami apa yang sedang dikomunikasikan.
Pendekatan kelompok budaya adalah teknik lain dalam mengklasifikasi dan memahami
budaya-budaya nasional dan Kesamaan -kesamaan pendapat dalam banyak budaya, dengan
demikian mengurangi sebagian kebutuhan menyesuaikan praktik-praktik bisnis untuk memenuhi
permintaan permintaan budaya lokal. Antropolog. sosiolog. dan para sarjana bisnis internasional
telah menganalisa faktor-faktor seperti kepuasan kerja. peran kerja. dan hubungan antar pribadi
di tempat kerja dalam upaya untuk mengenali kelompok-kelompok Negara yang memiliki nilai-
nilai budaya serupa yang dapat mempengaruhi praktik bisnis internasional. Suatu kelompok
budaya terdiri atas Negara-negara yang memiliki banyak kesamaan budaya walaupun juga
terdapat perbedaan budaya.
8
2.5. Pengaruh Implikasi Budaya Terhadap Bisnis lnternasional
a) Produk Dalam Pemasaran internasional, pelaku usaha harus dapat menciptakan produk
yang sesuai dengan target pasar mereka. Dan budaya merupakan suatu instrumen yang
sangat penting untuk digunakan dalam menciptakan produk dalam perspektif global.
Karena setiap daerah pemasaran membutuhkan produk yang berbeda serta pendekatan
yang berbeda dalam penciptaan produk tersebut. Produk tertentu, khususnya, makanan,
minuman, dan pakaian memiliki hubungan dan ikatan budaya yang sangat kental
dibandingkan dengan produk lainnya seperti mobil dan sepeda motor. Produk atau jasa
juga dapat dilarang atau dibatasi karena alasan budaya. Pada bulan Maret 2004,
pemerintah Arab Saudi melarang impor dan penjualan ponsel yang menggunakan kamera
setelah adanya laporan tindakan pelanggaran (memotret perempuan) oleh pemilik ponsel
tersebut. Di China Pepsi menciptakan produk dengan kemasan berwarna merah untuk
menarik perhatian pembeli dengan alasan warna merah merupakan warna keberuntungan
bagi masyarakat China.
b) Harga ( Price ) Kesediaan pelanggan untuk membayar produk yang dipasarkan akan
bervariasi pada daerah yang memiliki budaya yang berbeda. Produk yang dianggap
memiliki nilai yang baik dalam satu budaya, mungkin memiliki nilai lebih dan dihargai
lebih mahal dibandingkan dalam budaya lain. Di China penetapan harga barang sering
menggunakan angka 8. Misalnya 20 dollar sering dibuat dengan angka 19.8 dollar dari
pada menggunakan angka 19.9 dollar yang biasa dilakukan pada pasar secara luas di
dunia. Hal ini karena Dalam budaya Cina, angka 8 dikaitkan dengan kemakmuran dan
c) Tempat ( Place ) Distribusi Variabel budaya juga dapat menentukan strategi distribusi.
Hal ini bergantung dari gaya hidup masing-masing dan budaya masing-masing daerah.
Sebagai contoh Avon, pembuat kosmetik dari Amerika menggunakan pendekatan
distribusi yang berbeda dengan cara penjualan langsung kepada pelanggannya yang biasa
di lakukan di Amerika. untuk pangsa pasar Taiwan dan China, Avon bereksperimen
dengan alternatif distribusi untuk menjual produk-produknya dengan penggunaan kios,
counter kecil di department store, internet, dan menjual produk di rumahbelania saluran
TV. Hal ini lebih menarik konsumen Taiwan dan China untuk melakukan pembelian.
Contoh lain adalah pendekatan distribusi yang di lakukan oleh Mc Donald. Di beberapa
negara McDonald sekarang menawarkan layanan antar untuk setiap produk yang di beli
9
oleh konsumennya. Model ini berjalan efektif untuk daerah perkotaan ygng telah maju
dengan tingkat kesibukan penduduknya yang tinggi serta ketersediaan tenaga pengantar
yang masih relatif murah. Di Mesir, sistem layanan antar menyumbangkan 27% dari
pendapatan MC Donald.
d) Promosi ( Promotion ) adalah salah satu yang paling menonjol. Budaya biasanya akan
memiliki pengaruh besar pada strategi komunikasi perusahaan. Peristiwa penting dari
kalender budaya suatu negara (misalnya, Tahun Baru Cina, Ramadhan) sering
menciptakan peluang pemasaran utama dengan komunikasi pemasaran yang berbeda.
Promosi menjadi sangat penting dalam strategi pemasaran internasional karena Cara di
mana pelanggan memproses komunikasi pemasaran seringkali bergantung pada nilai-nilai
budaya mereka. Oleh karena itu pelaku pemasaran internasional harus berhati-hati
melakukan komunikasi oemasaran melalui strategi promosi iklan dan advertising lainnya,
hal inikarena gaya iklan yang efektif 'dalam budaya tertentu dapat menjadi
kontraproduktif dalam budaya lain. Dalam konteks budaya tinggi (misalnya, Spanyol,
Italia, Jepang), gaya komunikasi cenderung lebih langsung dan halus. Dalam konteks
budaya rendah (misalnya, Jerman)
10
2.6 Study Kasus
11
Berdasarkan case studi dari P&G di Jepang, dapat disimpulkan pentingnya memahami
budaya negara yang dituju dalam menjalankan bisnis internasional. Dan dari case studi tersebut
dapat disimpulkan bahwa budaya memiliki pengaruh terhadap bisnis internasional. Kesimpulan
tersebut sesuai dengan hasil penelitian dari (Aiqner dan Kraemer 1994-2000). Para eksekutif
telah mengidentifikasi "Perbedaan Budaya" sebagai masalah yang paling serius mempengaruhi
penjualan dan operasi bisnis internasional mereka,
Karena perbedaan budaya terdapat di seluruh negara sebuah pemahaman dari pengaruh
budaya dalam perdagangan internasional merupakan hal penting untuk diketahui manajemen
internasional Jika manajer internasional tidak mengetahui sesuatu tentang budaya dari Negara
lain yang mereka tuju untuk berbisnis., maka hal tersebut akan menimbulkan bencana bagi
perusahaan
manajer yang menjalankan bisnis
12
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Kebudayaan adalah kumpulan dari nilai, kepercayaan, pen'laku, kebiasaan dan sikap yang
membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat
menentukan ketentuan ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam
masyarakat tersebut. 2. Kebudayaan dimiluki bersama (shared) oleh anggota anggota
masyarakat tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu, orang-orang
yang sama sama memnhkl suatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat. orang
orang yang tidak memilkinya berada diluar batas-batas masyarakat.
2. Para ahli sangat bervariasi dalam memahami apa yang mereka anggap komponen budaya
sosiokultural, antara lain: Estetika, Sikap dan kepercayaan. Sikap terhadap. waktu, sikap
terhadap pencapaian pekerjaan, sikap terhadap perubahan atau ide baru.
3. Faktor budaya merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam kegiatan pemasaran internasional. Budaya adalah salah satu pondasi utama yang di
jadikan landasan bagi para pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan usahanya. Hal ini
karena budaya pada level internasional sangat beragam, berbeda-beda dan dinamis
sehingga memerlukan cara, strategi dan pendekatan yang berbeda-beda pula untuk
memasarkan produk tersebut. Oleh karena itu dalam penyusunan program pemasaran yang
tepat para pemasar di tingkat intenasional harus dapat memformulasikan strategi
pemasaran.
13
Daftar pustaka
Donal A Ball, Dkk. 2001. Intenational Bisnis Jilid 1. Salemba Empat: Jakarta
Griffin, Ricky W. Michael W Pustay. 2005. Bisnis Internasiona jilid 1 . PT ldeks kelompok
Gramedia: Jakarta
Wild, Jhon. Wild, Kenneth. Internasional Business The Challenges of Globalization Eight
Edition
Simamora, Henry. 2000. Manajemen Pemasaran Internasional Jilid 7. Salemba Empat: Jakarta
14