Anda di halaman 1dari 5

Surat Dakwaan Alternatif

KEJAKSAAN NEGERI PALEMBANG


“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara : PDM – 84/Ep.2/02/2020

A. Identitas Terdakwa
Nama Lengkap : Reynhard Sinaga
Tempat Lahir : Cirebon
Umur / Tanggal Lahir : 33/01 April 1987
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Hindu
Tempat Tinggal : Jalan Taqwa Mata Merah, Suka Mulya, Sematang Borang,
Kota Palembang, Sumatera Selatan
Pekerjaan : Tukang Ojek
Pendidikan : SMA

B. Penahanan
1. Penyidik Kepolisian Sektor Kalidoni Kota Palembang.
Rutan Polsek Kalidoni, sejak tanggal 08 Januari 2020 s/d 27 Januari 2020.
2. Perpanjangan Kepala Kejaksaan Negeri Palembang selaku Penuntut Umum.
Rutan Polsek Kalidoni, sejak tanggal 28 Januari 2020 s/d 07 Maret 2020.
3. Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Palembang.
Rutan Kelas IA Pakjo Palembang, 19 Febuari 2020 s/d 09 Maret 2020.

C. Dakwaan
----------- Bahwa terdakwa Reynhard Sinaga pada hari Jumat tanggal 08 Januari 2020
sekiranya pukul 20.00 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam Tahun 2020
bertempat di Jalan Taqwa Mata Merah, Suka Mulya, Sematang Borang, Kota Palembang,
Sumatera Selatan atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam
Daerah Hukum Pengadilan Negeri Palembang, Melakukan Pemerkosaan. Perbuatan
Terdakwa
dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
------------ Bermula pada hari Jumat tanggal 08 Januari 2020 sekiranya pukul 20.00 WIB
bertempat di JL. Taqwa Mata Merah, Suka Mulya, Sematang Borang, Kota Palembang,
Sumatera Selatan Terdakwa Reynhard sedang dalam perjalan pulang setelah bekerja.
Terdakwa Reynhard melihat si Korban Julaiha wanita sedang berjalan kaki sehabis
pulang dari sebuah Minimarket di daerah tersebut. Korban Julaiha merupakan kembang
desa di daerah tersebut, melihat kemolekan tubuh Korban Julaiha dibalik baju tipisnya
dibawah penerangan lampu jalan yang remang-remang, Terdakwa Reynhard menjadi
gelap mata lalu berpura-pura menawarkan diri untuk mengantar Korban Julaiha pulang
kerumahnya.
------------ Saat dibonceng, Terdakwa Reynhard sambil mengobrol mulai menempelkan
tangan atau meraba-raba di paha Korban Julaiha, Korban Julaiha yang mulai merasa risih
pun meminta turun dari boncengan.
------------ Terdakwa Reynhard kesal karena Korban Julaiha meminta turun, sehingga
memacu motornya lebih cepat membuat Korban Julaiha ketakutan. Lalu motor yang
dikendarai Terdakwa Reynhard berhenti di rumah Terdakwa Reynhard yang berada di
ujung jalan sepi.
------------ Terdakwa Reynhard memaksa Korban Julaiha masuk kerumahnya. Korban
Julaiha menolak, tetapi karna tenaga Terdakwa Reynhard sebagai laki-laki sehingga
dengan mudah memaksa masuk Korban Julaiha. Didalam rumah, Terdakwa Reynhard
menampar Korban Julaiha sebanyak 3 kali hingga pingsan lalu menyetubuhi Korban
Julaiha sampai darah bercucuran di kaki Korban Julaiha.
------------ Terdakwa Reynhard panic lalu membawa Korban Julaiha untuk dibuang
dengan mengendarai motornya, tubuh Korban Julaiha diikat pada tubuhnya dengan
sebuah kain. Terdakwa Reynhard membawa Korban yang sudah tidak sadarkan diri ke
sebuah rumah kosong. Saksi Mulyono dan Saksi Barjo yang sedang ronda malam
melewati rumah kosong melihat Tersangka Reynhard sedang mencoba membuang
Korban Julaiha langsung menahan Tersangka Reynhard yang mencoba lari dengan
motornya, lalu Saksi Mulyono dan Saksi Barjo melaporkan ke Polisi Sektor Kalidoni.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 285 dan 286 KUHP
dengan pidana penjara paling lama 9 (Sembilan) tahun atau 12 (dua belas tahun).

Palembang, 25 Febuari 2020


Jaksa Penuntut Umum

NAFHA TAZKIYA
JAKSA MUDA NIP. 1810103045
Surat Dakwaan Kumulatif

KEJAKSAAN NEGERI PALEMBANG


“UNTUK KEADILAN”

SURAT DAKWAAN
No. Reg. Perkara : PDM – 84/Ep.2/02/2020

A. Identitas Terdakwa
1. Nama Lengkap : Andi Malaraeng
Tempat Lahir : Sekayu
Umur / Tanggal Lahir : 25/01 April 1994
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat Tinggal : Jalan Mayor Zen, Sei Selayur, Kalidoni, Kota
Palembang, Sumatera Selatan
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Pendidikan : SMP
2. Nama Lengkap : Marzuki Pratama
Tempat Lahir : Palembang
Umur / Tanggal Lahir : 20/20 Mei 2000
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat Tinggal : Jalan Mayor Zen, Sei Selayur, Kalidoni, Kota
Palembang, Sumatera Selatan
Pekerjaan : Tukang Ojek
Pendidikan : SMA
3. Nama Lengkap : Ahmad Karaeng
Tempat Lahir : Palembang
Umur / Tanggal Lahir : 25/15 Januari 1993
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tempat Tinggal : Jalan R.E. Martadinata, Kalidoni, Kota Palembang,
Sumatera Selatan
Pekerjaan : Satpam
Pendidikan : SMA

B. Penahanan
4. Penyidik Kepolisian Sektor Kalidoni Kota Palembang.
Rutan Polsek Kalidoni, sejak tanggal 14 Febuari 2020 s/d 25 Febuari 2020.
5. Perpanjangan Kepala Kejaksaan Negeri Palembang selaku Penuntut Umum.
Rutan Polsek Kalidoni, sejak tanggal 26 Febuari 2020 s/d 11 Maret 2020.
6. Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Palembang.
Rutan Kelas IA Pakjo Palembang, 12 Maret 2020 s/d 28 Maret 2020.

C. Dakwaan
------------- Bahwa terdakwa 1. Andi Malaraeng bersama-sama dengan Terdakwa 2.
Marzuki Pratama dan Terdakwa 3. Ahmad Karaeng pada hari Sabtu tanggal 18 Januari
2020 sekiranya pukul 07.30 WIB atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan
Januari atau setidak-tidaknya dalam tahun 2020, bertempat di Jalan Taqwa Mata Merah,
Suka Mulya, Sematang Borang, Kota Palembang, Sumatera Selatan atau setidak-
tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri
Palembang, Telah mengambil barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian
kepunyaan orang lain dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, yang
dilakukan dua orang atau lebih dengan bersekutu. Perbuatan Terdakwa dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut:
-------------- Bahwa sebelum kejadian yakni pada hari Jumat tanggal 17 Januari 2020
sekitar jam 21.15 WIB, Korban Hondra Nata Hadikusuma, sepulang dari kerja kemudian
memarkirkan sepeda motor miliknya didepan rumahnya, yakni di Perumahan Green Ren
1, Jalan Taqwa Mata Merah, Suka Mulya, Sematang Borang, Kota Palembang.
Kemudian keesokan harinya yakni pukul 08.00 WIB, saat Korban Hondra ingin
berangkat kerja, Korban Hondra tidak melihat motornya. Korban Hondra mencari di
sekitar komplek sampai ke gang-gang desa, namun motor Korban Hondra tidak dapat
ditemukan.

-------------- Korban Hondra melaporkan ke Polsek Kalidoni dan pada tanggal 14 Febuari
2020 sekitar jam 07.00 WIB, Korban Hondra mendengar kabar dari kepolisian bahwa
orang yang telah mengambil sepeda motor miliknya telah berhasil ditangkap oleh petugas
kepolisian yang awalnya telah menangkap Terdakwa 3. Ahmad Karaeng lebih dahulu
ketika dilakukan penggeledahan, menemukan barang bukti berupa 1(satu) buah gagang
kunci letter T yang disimpan dalam kantong celana bagian depan yang digunakan oleh
terdakwa 3. Ahmad Karaeng, setelah dilakukan interogasi, terdakwa 3. Ahmad Karaeng
langsung mengakui bahwa kunci letter T tersebut pernah digunakan bersama temna-
temannya yakni bersama Terdakwa 1. Andi Malaraeng dan Terdakwa 2. Marzuki
Pratama untuk mengambil sepeda motor Yamaha Vixion No.Pol.BG-6666-AAA di
Perumahan Green Ren 1, Jalan Taqwa Mata Merah, Suka Mulya, Sematang Borang,
Kota Palembang.

-------------- Setelah dilakukan pengembangan akhirnya petugas kepolisian berhasil


menemukan Terdakwa 1. Andi Malaraeng dan Terdakwa 2. Marzuki Pratama, dan ketika
di interogasi terdakwa mengaku telah merencanakan perbuatannya terlebih dahulu,
kemudian para terdakwa langsung membagi tugas dimana Terdakwa 3. Ahmad Karaeng
bertugas untuk mengawasi keadaan sekitar dan Terdakwa 2. Marzuki Pratama bertugas
untuk mengambil sepeda motor dengan cara merusak kunci kontak dengan menggunakan
letter T, selanjutnya Terdakwa 1. Andi Malaraeng bertugas membawa pergi seoeda motor
tersebut terlebih dahulu dibantu dengan didorong oleh Terdakwa 2. Marzuki Pratama
sedang Terdakwa 3. Ahmad Karaeng mengikuti dari belakang dengan menggunakan
seoeda motor yang sebelumnya digunakan untuk datang kerumah korban. Selanjutnya,
para terdakwa menjual motor hasil curian tersebut kepada seseorang bernama Saksi Oji
Saputra di Daerah Prabumulih dengan harga Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) dan uang
hasil penjualan tersebut dibagi rata oleh para terdakwa. Akibat perbuatan para terdakwa,
Korban Hondra mengalami kerugian sebanyak Rp. 13.000.000,- (tiga belas juta rupiah).

Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 363 ayat (1) ke-4
KUHPidana.

Palembang, 28 Febuari 2020


Jaksa Penuntut Umum

NAFHA TAZKIYA
JAKSA MUDA NIP. 1810103045

Anda mungkin juga menyukai