MANAJEMEN RISIKO
DefinisiRisiko
Risiko atau dalam bahasa inggris Risk merupakan suatu bentuk ketidak
pastian keadaan yang memungkinkan akan terjadi atau tidak terjadi di masa
depan. Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert risikoadalahuncertainty
about future events. Adapun Joel G. Siegel dan Jae K. Shim mendefinisikanrisiko
pada tigahal, pertama adalah keadaan yang mengarah ke pada sekumpulan hasil
khusus, dimanahasilnya dapat diperoleh dengan kemungkinan yang telah
diketahui oleh pengambilkeputusan, kedua adalah variasi dalam keuntungan,
penjualan, atau varibel keuangan lainnya, dan ketiga adalah kemungkinan dari
sebuah masalah keuangan yang mempengaruhi kinerja operasi perusahaan atau
posisi keuangan, seperti risiko ekonomi, ketidak pastian politik, dan masalah
industri.
Joel G. Siegel dan Jae K. Shim menjelaskan lebih jauh pengertian dari analisis
risiko yaitu proses pengukuran dan penganalisaan risiko disatukan dengan
keputusan keuangan dan investasi. Sementaraitu David K. Eiteman, Arthur I.
Stonehill dan Michael H. Moffett mengatakan bahwa risiko dasar adalah the
mismatching of interest rate bases for associated assets and liabilities.
Manajemen risiko adalah ilmu yang menerangkan tntang pemetakan masalah yang
terdapat dalam suatu organisasi dengan menggunakan pendekatan manajemen
secara sistematis dan komprehensif.
Tahap-tahapdalamMelaksanakanManajemenRisiko
a. IdentifikasiRisiko
Pihak manajemen perusahaan mengidentifikasi setiap bentuk risiko yang
telahatau yang mungkinakan dialami oleh perusahaan. Identifikasiini
dilakkukan dengan cara melihat potensi-potensi risiko yang sudah dan atau
yang akanterlihat.
b. Mengidentifikasibentuk-bentukrisiko
Pada tahap ini perusahaan diharap kan mampu mengidentifikasi bentuk-
bentuk risiko yang dimaksud dan mampu menjelaskannya secara detail
akanciri-ciri dan faktor-faktor timbulnya risiko tersebut. Perusahaan juga
diharapkandapatmengumpulkan dan menerima data-data yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif.
c. Menempatkanukuran-ukuranrisiko
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan sudah menempatkan ukuran
atau skala yang dipakai, termasuk rancangan model metodologi penelitian
yang akan digunakan. Data-data yang masuk sudah dapat diterima dan
dipilih sesuai pendekatan metodologi yang digunakan, baik data-data
tersebut berbentuk kualitatif maupun kuantitatif.
d. Menempatkanalternatif-alternatif
Pada tahapinipihakmanajemenperusahaantelahmelakukanpengolahan data
yang hasilnyakemudiandijabarkandalambentukkualitatif dan
kuantitatifbesertaakibat-akibatataupengaruh- pengaruh yang
akantimbulketikaperusahaanmengambilkeputusan-keputusantersebut.
e. Menganalisissetiapalternatif
Pada
tahapiniperusahaandiharapkantelahmampumenganalisissetiapalternatifsert
adapatmengemukakanberbagaisudutpandang dan efek-efek yang
mungkintimbulbaik yang bersifaatjangkapendekmaupunjangkapanjang
yang bergunadalampengambilankeputusan yang tepat.
f. Memutuskansatualternatif
Pada tahap ini perusahaan pihak sudah memiliki pemahaman secara
khusus dan mandalam.
g. Melaksanakanalternatif yang dipilih
Perusahaan sudahmengeluarkan Surat Keputusan (SK) yang
dilengkapidenganrincianbiaya yang telahdisetujui oleh bagian keuangan
serta otoritas pengambil pentinglainnya.
Pada tahap ini alternatif yang dipilih telah dilaksanakan dan pihak tim
manajemen beserta para manajer perusahaan. Tugas utama manajer
perusahaan adalah melakukan kontrol yang maksimal gunamenghindari
timbulnya berbagai risiko yang tidak diinginkan.
Pihaktimmanajemenperusahaanmelaporkankepadapihakmanajerperusahaa
n yang berbentuk data-data yang bersifat fundamental dan
teknikalsertadengantidakmengesampingkaninformasi yang bersifatlisan.
TipeRisiko
Secaraumumrisikomemilikiduatipe, yaitu:
Risikosulituntukkitahindaridalamkehidupansehari-hari,
akantetapikitadapatmengelolarisikotersebut.
Terdapatempatcarauntukmengelolarisiko, yaitu:
a. Memperkecilrisiko
Meminimalisirrisikosebisamungkindengantidakmemperbesarkeputusan
yang beresikotinggi
b. Mengalihkanrisiko
Hal inidilakukandengancaramengalihkanrisiko yang kitaterimakepihak
lain sepertihalnyamengasuransikansuatuaset.
c. Mengontrolrisiko
Melakukankebijakanantisipasiterhadaptimbulnyarisikosebelumrisikoituterj
adi.
d. Pendanaanrisiko
Menyangkut penyediaan sejumlah dana sebagai cadangan (reserve) guna
mengantisipasi timbulnya risiko di kemudian hari seperti perubahan nilai
tukar dolar terhadapmata uang domestik di pasaran.
Kita dapat melihat lebih detail bentukorganisas imanajemen risiko pada suatu
perusahaan pada gambar di bawahini:
Pada gambar di atasdapatkitalihatbahwasetiapbagiansalingbekerjasama dan
salingberhubungansatudenganlainnya, haliniperludijadikanbase of
thinkingdalammemahamimanajemenrisikokarenapermasalahanrisikohanyadapatdi
petakkan dan dicarisolusinyadenganadanyakerjasamaantarkomisaris pada
setiapmasalah.
Cara MenyelesaikanRisiko
Adapuncaramenyelesaikanrisikosetiapperusahaanmemilikicara yang berbeda-
bedaakantetapi, cara yang
disarankanpenulisbukuiniadalahdengansalingbekerjasamauntukmemetakkanrisiko
(risk mapping) yaitusalingbekerjasamauntukmemberikansolusi dan
memilihsatualternatifsolusiterbaikuntukdijadikanrekomendasisertasalingbertanggu
ngjawabuntukmenyelesaikanrisikohinggaselesai.
Gambar strukturorganisasimanajemenrisiko di
atasmenunjukkanbahwakomisarisperusahaanterdiridariketuakomisaris,
anggotakomisaris dan komisarisindependen.
Gambarandariketigakomisaristersebutdalamperspektifmanajemenrisikoadalah:
a. KetuaKomisaris
Adalahpihak yang memilikisahamterbesar pada suatuperusahaan dan
memilikirisikoterbesardalamperkembanganpereusahaan.
b. AnggotaKomisaris
Adalahpihak-pihak yang memilikisahamminoritas pada suatuperusahaan
dan memilikirisiko yang lebihkecildaripadarisiko yang
dimilikiketuakomisaris yang sesuaidenganprosentasesahammereka.
c. Komisarisindependen
Adalahmereka yang
tidakmemilikisahamnamunditunjukuntukmenjadikomisarisindependenkare
nafaktorkapasitaskepemilikanilmu dan
pengalamandalambidangtersebuttelahdiakui dan
mampumemberimasukankepadapihak dewan
komisarisdalamsetiappengambilankeputusan, terutamakeputusan-
keputusan yang diusulkan oleh pihakmanajemenperusahaan.
BAB 2
RESIKO KREDIT
BAB 3
RESIKO SUKU BUNGA
1. DefinisiRisikoSukuBunga
Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat dari perubahan suku bunga
yang terjadi di pasaran yang mampumemberipengaruhbagipendapatanperusahaan
2. RisikopadaSituasiSukuBungadanSaham
Pada saat seorang memutuskan untuk menempatkan dananya di bank
dalam bentuk time deposit (deposito) maka artinya ia sudah melihat sisi
keuntungan dan kenyamanan, terutama jika ia membandingkan berinvestasi di
tempat lain seperti membeli saham. Kondisi pasar saham yang berfluktuasi
menyebabkan tingkat risiko memiliki posisi tersendiri, tingkat returnyang
diharapkan juga penuh dengan kondisi yang berfluktuasi, dengan kata lain jika
estimasi keuntungan yang diharapkan tidak tercapai atau actual returnnya adalah
tidak diperoleh bahkan terlalu jauh maka kerugian finansialah yang akan
diperoleh.
3. SukuBungadanJangkaWaktuObligasi
Suku bunga dan jangka waktu obligasi memiliki keterkaitan dalam memberikan
ketetapan. Untuk ini ada dua bentuk keputusan yang biasa berlaku atau diterapkan
oleh pemerintah dan perusahaan, yaitu obligasi dengan jangka waktu pendek
(short term) dan obligasi dengan jangka waktu Panjang (long term).
4. KonsepManajemenRisikopadaSukuBungaObligasi
Ada beberapa alasan yang bisa kita pahami mengapa suku bunga
obligasi memiliki angka suku bunga yang berbeda pada masa kurun waktu 5
hingga 10 tahun, jika ini kita lihat dari segi perspektif manajemen risiko, yaitu:
■ Pertama, dengan kondisi suku bunga obligasi yang cenderung stabil maka
masyarakat akan merasa lebih nyaman serta lebih
40
menguntungkan dari pada menempatkan uang tersebut di
pasar atau dengan asumsi menginvestasikan uang tersebut ke pasar akan
jauh memiliki tingkat risiko yang t inggi.
■ Kedua, jika seorang membeli obligasi dengan masa tenor 10 (sepuluh)
tahun dan suku bunga fixedyang ditetapkan adalah 11,75% maka artinya
pemegang obligasit ersebut adalah akan selalu menerima keuntungan secara
stabil selamas epuluh tahun sebesar angka tersebut. Di samping penerimaan
dari keuntungan bunga obligasi tersebut ia juga memiliki kesempatan untuk
mengalokasikan dananya ke tempat lain yang juga memiliki sisi profitabel
dan risiko yang rendah.
■ Ketiga, penjual obligasi dengan masa waktu 5 hingga 10 tahun dan jarak
sukubunga yang juga tidak begitu tinggi ini akan memberi kenyamanan dari
segi mengelola dana hasil penjualan obligasi sesuai dengan master plan
yang di konsepkansejakawa l tanpa harus terburu-buru dan bekerja secara
under pressure (dibawah tekanan)
■ Keempat, pemegang serta pembeli obligasi umumnya adalah mereka yang
memiliki kelebihan dana dan menginginkan dana tersebut diamankan ke
tempat yang memiliki risiko yang seminimal mungkin, yaitu salah satunya
adalah membeli obligasi khususnya obligasi yang dijual oleh pemerintah.
■ RisikopadaHubunganObligasidanSaham
Obligasi adalah suatu surat berharga yang dijual kepada publik, dimana
di sana dicantumkan beberapa ketentuan yang menjelaskan berbagai hal
seperti nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit dan
beberapa ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam undang-undang yang
disahkan oleh lembaga terkait4).
5. DampakPerubahanSukuBungaBagi Perusahaan
Menurut Mamduh M. Hanafi7’ perubahan tingkat bunga bisa
menyebabkan perusahaan menghadapi dua tipe risiko, yaitu:
a. Risiko perubahan pendapatan: pendapatan bersih (hasil investasi
dikurangi biaya) berubah yaitu berkurang dari yang diharapkan).
b. Risiko perubahan nilai pasar berubah karena perubahan tingkat bunga,
yaitu berubah karena lebih kecil (turun nilainya).
6. RisikopadaPerubahanSukuBungadanPermintaanUang
Secara sederhana kita bisa menyimpulkan bahwa permintaan uang
sangat dipengaruhi oleh faktor kondisi berlakunya suku bunga dipasaran dan
begitu pula sebaliknya.
hot m y t ga
pendek).
8. Faktor yang MenyebabkanPerubahanpadaSukuBungaDomestik
Ada 3 (tiga) faktor yang mampu memberi pengaruh pada suku bunga
domestik suatu negara, yaitu:
a. Kondisi ekonomi global.
b. Stabilitas ekonomi dalam negeri.
c. Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.
Bila ketiga hal ini terjadi terus dan tidak mendapat penanganan yang serius
terutama dari lembaga yang berwenang khususnya Bank Sentral yaitu Bank
Indonesia maka diperkirakan secara jangka panjang akan memberi efek pada
stabilitas suku bunga.
Tabel Perkembangan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia (Bl Rate)
Waktu Bl Rate (persen)
Juli 2006 12,25
Namun sebaliknya jika suku bunga cenderung stabil dan berada pada kondisi
yang diharapkan maka artinya risiko yang akan diterima adalah lebih kecil dari
yang diperkirakan. Kecilnya risiko menyebabkan pihak pelaku bisnis cenderung
akan mampu memperbesar profit secara sistematis. Pada tabel di atas dapat kita
lihat bagaimana setiap tahun BI rate terus saja mengalami penurunan yaitu dari
12,25% (Juli 2006), kemudian 9,50% (Januari 2007), dan 8,00% (Januari 2008).
BAB 4
RESIKO OPERASIONAL
c. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja terjadi pada saat suatu perusahaan tidak menerapkan
dan memberlakukan suatu konsep keselamatan dan jaminan bekerja sesuai
dengan aturan dan ketentuan yang belaku. Perusahaan mengabaikan konsep
keselamatan dan jaminan kerja untuk menghindari pengeluaran biaya (cost).
Penghindaran biaya tersebut mencakup beberapa hal seperti:
1. Biaya asuransi kepada setiap karyawan yang harus dibayar setiap
bulannya.
2. Biaya tanggungan pada saat karyawan mengalami kecelakaan dan pihak
asuransi belum menyerahkan atau belum keluarnya ajuan klaim asuransi
yang diajukan, sehingga perusahaan harus menanggung sementara waktu.
3. Jika aturan tentang jaminan dan konsep keselamatan kerja dicamtumkan
saat kontrak kerja, maka saat perusahaan melanggar dapat dituntut ke
pengadilan karena telah melanggar kontrak dan harus membayar ganti
rugi kepada pihak penggugat.
f. Pegawai Outsourcing
Penerimaan dan penempatan pegawai secara konsep outsourcingmemberi
pengaruh besar bagi perusahaan baik secara jangka pendek dan jangka
panjang.
Berikut risiko yang harus ditanggung perusahaan saat menerima pegawai
outsourcing :
1. Pegawai tersebut bukan pegawai tetap, ia hanya bekerja sebatas masa
kontrak kerjanya. Dengan begitu rasa tanggung jawab psikologis untuk
menjaga perusahaan tidak begitu dipikirkan, karena pegawai tersebut
lebih bertangggung jawab kepada perusahaan penyalur.
2. Rahasia perusahaan selama ia bekerja memungkinkan sekali untuk
diketahui oleh publik luar ketika ia tidak lagi bekerja di perusahaan
tersebut.
Keterangan:
E(R) = Expected returnatau keuntungan yang diharapkan.
o = Standar deviasi atau simpangan baku. Simpangan baku di sini sering
diartikan dengan tingkat risiko yaitu semakin besar simpangan bakunya
maka semakin besar tingkat risiko yang akan terjadi.
Dimana setiap titik-titik dan wilayah tersebut dapat kita jelaskan sebagai
berikut: Gambar: Hubungan Expected Return dan Standar Deviasi dalam
Perspektif Risiko Operasional
1. Posisi I adalah dimana E(R) berada di posisi yang tertinggi dan o juga
berada di posisi yang tertinggi dalam artian semakin tinggi pengharapan
pada E(R) maka semakin tinggi kemungkinan terjadinya o. Dengan kata
lain, kondisi maksimalitas expected return bersifat searah (linier) dengan
risiko yang akan diterima. Hal ini akan menimbulkan resiko sebagai
berikut :
a. Mesin produksi akan mengalami masa penyusutan dengan cepat karena
dipakai dalam waktu lebih lama dan bersifat mengejar target produksi.
b. Kebutuhan bahan baku yang diperlukan akan mengalami peningkatan
yang tinggi.
c. Ketersediaan barang hasil produksi harus selalu tersedia di gudang
karena menyangkut dengan kelancaran order pesanan dari para
distributor atau para pembeli.
2. Posisi II adalah dimana E(R) berada pada posisi rendah dan o berada pada
posisi yang tinggi atau dengan kata lain E(R) dan o bersifat tidak searah
(non linier).Hal ini akan menimbulkan resiko sebagai berikut :
a. Peningkatan kerugian perusahaan akan terusbertambah dan lebih jauh
dana cadangan akan banyak terkuras.
b. Jika risiko kerugian ini dibiarkan secara terus menerus maka akan
menyebabkan perusahaan berada dalam kondisi financial distress
(kesulitan keuangan).
c. Kredibilitas dan reputasi perusahaan akan semakin menurun.
d. Lebih jauh mampu menimbulkan risiko kebangkrutan (bankrupt).
3. Posisi III adalah dimana E(R) berada pada posisi rendah dan o juga berada
pada posisi yang rendah, atau dengan kata lain E(R) dan o bersifat searah
(liniei).
4. Posisi IV adalah dimana E(R) berada pada posisi tinggi dan o berada pada
posisi rendah atau dengan kata lain E(R) dan o bersifat tidak searah (non
liniei).
5. Posisi M adalah posisi yang dianggap sebagai titik yang paling optimal
untuk kondisi E(R) dan o.
1. Hard currencies
Hard currencies (mata uang keras) mencakup mata uang yang yang
berasal dari negara-negara yang memiliki tingkat kestabilan moneter tinggi
atau biasanya berasal dari negara maju dan sering berbagai pihak
menjadikan mata uang negara tersebut sebagai ukuran dalam
mengkonversikan dengan mata uang negaranya. Contohnya USD/JPY atau
dollar Amerika dengan Yen Jepang, USD/EUR atau dollar Amerika
dengan Euro, dan sebagainya.
2. Soft currencies
Soft currencies(mata uang lembut) adalah jenis mata uang yang diterbitkan
oleh suatu negara namun jarang dipakai sebagai standar acuan dalam
transaksi pasar bisnis internasional, dengan alasan dianggap belum
memiliki nilai kelayakan. Pasar keuangan ini sangat bebas dari berbagai
intervensi, dimana berbagai regulator di dunia baik otoritas moneter
berbagai negara maupun lembaga keuangan. Hal ini terjadi karena alasan
berikut :
3. Berbagai pihak dapat dengan mudah mengakses seluruh data dan
informasi tentang keuangan dan non keuangan.
4. Masuknya berbagai investor dari berbagai negara untuk ikut bermain
valas.
5. Berbagai pihak baik analis ekonomi dan non ekonomi serta para pelaku
pasar dan juga pemerintah sebagai regulator tidak pernah mengetahui
dengan pasti dimana equilibrium point itu berada.
6. Setiap pihak memiliki berbagai bentuk data dan informasi.
d. Dynamic prevention
Pencegahan yang dinamis adalah pengawasan berbasis risiko
yang berfungsi sebagai alat utama untuk mengindentifikasi
hambatan dalam mencapai tujuan.
e. Proactive detection
Suatu organisasi perlu memahami kejahatan, risiko yang akan
timbul secara proaktif dalam hal terjadi suatu kejahatan dan
bagaimana kejahatan dapat ditangani.
f. Investigation
Memiliki tim investigasi yang mampu melakukan investigasi
atas suatu kasus yang terjadi. Tim tersebut dapat terdiri dari tim
intern dan/atau tenaga ahli dari luar yang dalam pelaksanaanya
harus dilengkapi dengan standar/pedoman investigasi.
Sebuah lembaga perbankan dengan kepemilikan manajemen
perusahaan yang baik memungkinkan perbankan tersebut untuk terus
mampu memberi profit and continuitysecara stabil. Manajemen akan
berperan ganda sebagai pekerja dan sebagai pengontrol.
7. Biaya Risiko dan Kredit Macet
Rasio likuiditas ada dua yaitu current ratio dan quick ratio (acit tert ratio).
Rumus current ratio adalah:
Current Assets
Current Liabilities
Keterangan:
■ Current Assets = Aset lancar
■ Current liabilities = Utang lancar Rumus quick ratio (acit tert ratio)
adalah:
Current Assets - Inventories
Current Liabilities
Keterangan:
■ Inventories = Persediaan
Rumus rasio solvabilitas adalah:
Dalam berbagi ilmu yang menggunakan pendekatan kualitatif, risk and return menjadi suatu hal
yang dipertimbangkan pada setiap keputusan yang diambil. Suatu keputusan harus meliaht efek
ayang ditimbulkan. Efek inilah yang dilihat sebagai risiko yang ditimbulkan.
1. Definisi Risiko (risk)
Risiko dapat ditafsirkan sebagai keadaan tidak pasti yang akan terjadi di masa
depan (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan pertimbangan saat ini.
Pembahasan risiko mempunyai keterkaitan kuat dengan pembahasan investasi
sebagaimana dikemukakan oleh Raharjo bahwa risiko adalah kerugian yang mungkin
timbul atas hasil investasi yang tidak sesuai harapan.
Setiap keputusan investasi berkaitan dengan keputusan adanya risiko, karena
perangkat pendukung keputusan investasi yang tidak selalu lengkap dan sempurna.
Karenanya, risiko menjadi barometer utamayang dianalisis dalam investasi. Jae K. Shim
menyatakan bahwa pengertian analisis risiko adalah proses pengukuran dan
penganalisisan risiko disatukan dengan keputusan investasi dan keuangan. David K.
Eiteman, Arthur I. Stonehill dan Michael H Moffett menyatakan bahwa risiko dasar
adalah the missmatching of interest rate bases for associated assets and liabilities.
Sehingga risiko dapat diartikan secara umum sebagai keadaan tidak pasti di masa depan
atas keputusan yang diambil berdasarkan suatu pertimbangan.
2. Definisi Return
Return adalah keuntuntungan yang diperoleh dari hasil kebijakan investasi yang
dilakukan. Return menurut R.J Shock adalah laba investasi (bunga dan dividen).
Beberapa pengertian return yang dipakai dalan investasi antara lain:
a. Return on equity
b. Return on capital
c. Return on investment
d. Return on invested capital
e. Return realisasi
f. Return on net work
g. Return on sales
h. Return ekspektasi
i. Return total
j. Return realisasi portofolio
k. Return ekspektasi portofolio
Semakin besar cadangan yang dimiliki, maka akan semakin besar pula kemampuan
menjamin bebas risiko.
Hubungan risiko dan expected return dapat disebutkan tentang posisi “goverment
protection” yaitu,
- SBI (Sertifikat Bank Indonesia)
- Obligasi pemerintah pusan dan obligasi pemerintah daerah
- Obligasi pemerintah asing
- Time deposit dan saving
6. Expected Return
Expected Return adalah keuntungan yang diharapkan oleh investor terhadap seumlah
investasi.
∑ Ri 1 +¿ Ri 2+ …+ R¿
E ( R )i= J= I ¿
n
Dimana :
E(Ri) = Expected return pada i
Ri = Return pada i
Rin = Return pada i pada periode akhir diperhitungkan
N = jumlah periode amatan
19. Portofolio Dua Saham dengan Expected Return dan Standar Deviasi yang Berbeda
Dalam suatu hitungan portofolio saham sering kita menemukan perbedaan pada
hasil hitungan standar deviasi. Perbedaan tersebut mempengaruhi pada terbentuknya garis
portofolio saham tersebut, yaitu sebagaimana tergambarkan pada gambar portofolio dua
saham dengan standar deviasi (o) yang berbeda.
20. Dana Pinjaman dan Expected Return
Expected returnatau keuntungan yang diharapkan merupakan gambaran keinginan
dari seorang investor dalam memperhitungkan return investasi dan besarnya
probabilityyang mungkin akan timbul.
21. Risk and Return pada Tiga Sektor Bisnis yang Berbeda
a. Sektor bisnis food and beverage
b. Sektor bisnis travel dan perhotelan
c. Sektor bisnis real estate
1. Definisi Asuransi
Asuransi adalah lembaga yang menstabilkan berbagai kemungkinan risko yang
terjadi dengan harapan perusahan lebih fokus pada usahnya. Jaminan asuransi adalah
klaim kepada nasabah.
Asuransi menurut KUHD (Kitab Undang- Undang Hukum Dagang) pasal 246
adalah, “Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, yang mana seorang
penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk
memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
yang tak tentu”.
Dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu:
a. Pihak tertanggung (insured)yang berjanji untuk membayar uang premi kepada
pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur- angsur.
b. Pihak penanggung (insurer)yang berjanji akan membayar sejumlah uang
(santunan) kepada pihak tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur
apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tentu.
c. Suatu peristiwa (accident)yang tak tentu (tidak diketahui sebelumnya).
d. Kepentingan (interest)yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa
yang tak tentu.
Konsep manajemen risiko pada perusahaab asuransi ada dua pihak, yaitu:
a. Penanggung (insurer)
b. Tertanggung (insured)
2. Manfaat Asuransi
a. Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko
b. Asuransi sebagai pihak pengganti kerugian
c. Mengurangi sisaan mental dan fisik pihak tertanggung
d. Menghasilkan tingkat produksi, tingkat harga dan struktur yang optimum
e. Meperbaiki posisi persaingan perusahaan kecil
3. Transfer Risiko
a. Mentransfer risiko ke perusahaan asuransi
b. Mentransfer risiko ke perusahaan non asuransi
Alasan umum perusahaan asuransi yang berpendapat risiko tidak dapat diasuransikan ada
2 (dua) yaitu:
a. Tingkat risiko tersebut tidak dapat diprediksi
b. Tingkat risiko bersifat jangka panjang serta sulit dan tidak dapat dimengerti kapan
akan terjadinya