Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2017

ISBN : 978-602-6428-12-7

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN HARGA POKOK


PENJUALAN BERDASARKAN METODE AKUNTANSI PADA USAHA
TENUN

I Gusti Ayu Purnamawati1, Gede Adi Yuniarta2, I Putu Gede Diatmika 3


1,2,3
Jurusan D3 Akuntansi FE UNDIKSHA
Email: ayupurnama07@yahoo.com

ABSTRACT

In general, community service program aims to provide training and assistance for the preparation of Cost
Of Goods Sold based on accounting method on Traditional Weavers Business in Sidemen District, Karangasem
Regency. The method used in this activity is the direct practice method. The material provided during the training
and assistance includes: (1) the importance of bookkeeping and the benefits of its use in running the business; (2)
how to calculate the cost of production for the product; (3) cost information required in controlling production
costs. The result of the activity shows that: after the training activity is done, the craftsman community's skill starts
to increase. Most have been able to calculate the cost of production and determine the selling price correctly.

Keywords: cost of goods sold, weaving

ABSTRAK

Secara umum program pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan pelatihan dan pendampingan
untuk penyusunan harga pokok penjualan berdasarkan metode akuntansi pada Usaha Tenun di Kecamatan
Sidemen Kabupaten Karangasem. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode praktik langsung.
Adapun materi yang diberikan selama pelatihan dan pendampingan meliputi : (1) pentingnya pembukuan dan
keuntungan penggunaannya dalam menjalankan usaha, (2) cara menghitung harga pokok produksi untuk produk
yang dihasilkan, (3) informasi biaya yang diperlukan dalam pengendalian biaya produksi. Hasil kegiatan
menunjukkan bahwa: setelah kegiatan pelatihan dilakukan maka keterampilan masyarakat pengerajin mulai
mengalami peningkatan. Sebagian besar sudah dapat menghitung harga pokok produksi dan menentukan harga
jual dengan benar.

Kata Kunci: harga pokok penjualan, tenun

1. Pendahuluan
Harga pokok produksi merupakan elemen penting untuk menilai keberhasilan (performance)
dari perusahaan dagang maupun manufaktur. Harga pokok produksi mempunyai kaitan erat dengan
indikator-indikator tentang sukses perusahaan. Harga pokok produksi pada dasarnya menunjukkan
harga pokok produk (barang dan jasa) yang diproduksi dalam suatu periode akuntansi tertentu. Hal
ini berarti bahwa harga pokok produksi merupakan bagian dari harga pokok, yaitu harga pokok dari
produk yang terjual dalam satu periode akuntansi.
Harga Pokok Produksi yang dikemukakan oleh Raiborn dan Kinney (2011:56), Harga Pokok
Produksi adalah “total produksi biaya barang-barang yang telah selesai dikerjakan dan di transfer ke
dalam persediaan barang jadi selama sebuah periode.
Dunia dan Abdullah (2012:42) menyatakan “Harga pokok produksi adalah biaya yang terjadi
sehubungan dengan produksi, yaitu jumlah biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung”.
Mulyadi (2010:14), mengungkapkan harga pokok produksi dalam pembuatan produk terdapat dua
kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya nonproduksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya
yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya nonproduksi
merupakan biaya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan nonproduksi, seperti kegiatan pemasaran
dan kegiatan administrasi umum. Biaya produksi membentuk harga pokok produksi, yang digunakan
untuk menghitung harga pokok produk yang pada akhir periode akuntansi masih dalam proses.
Biaya nonproduksi ditambahkan pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok
produk.
Berdasarkan definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah
semua biaya, baik langsung maupun tidak langsung yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu

SENADIMAS 2017 196


SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2017
ISBN : 978-602-6428-12-7

barang selama periode tertentu dimana biaya-biaya tersebut terdiri dari total biaya bahan langsung,
biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik akan berhubungan langsung dengan
proses produksi. Biaya produksi ini pada akhir periode akuntansi harus diperhitungkan ke dalam
produk yang tidak selesai dan yang masih dalam proses produksi atau memerlukan penyelesaian
kembali untuk menjadi produk jadi. Produk jadi merupakan kumpulan dari biaya produksi tersebut
yang sudah siap untuk dijual sedangkan barang dalam proses adalah kumpulan biaya produksi
yang masih memerlukan penambahan biaya lagi untuk diselesaikan menjadi barang jadi yang siap
untuk dijual. Perhitungan harga pokok produksi.
Untuk mengetahui laba atau rugi secara periodik suatu perusahaan dihitung dengan
mengurangkan pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
nilai laba atau rugi tersebut. Oleh karena itu diperlukan informasi dari harga pokok produksi.
Manfaat dari penentuan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai berikut: (a)
Menentukan Harga Jual Produk. Perusahaan yang berproduksi memproses produk untuk memenuhi
persediaan digudang, dengan demikian biaya produksi dihitung untuk jangka waktu tertentu untuk
menghasilkan informasi biaya produksi per satuan produk. Penentuan harga jual produk, biaya
produksi per unit merupakan salah satu data yang dipertimbangkan disamping data biaya lain serta
data non biaya. (b) Memantau Realisasi Biaya Produksi. Manajemen memerlukan informasi biaya
produksi yang sesungguhnya dikeluarkan dibandingkan dengan rencana produksi yang telah
ditetapkan, oleh sebab itu akuntansi biaya digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau
apakah produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai dengan yang diperhitungkan
sebelumnya. (c) Menghitung Laba Rugi Periodik. Guna mengetahui apakah kegiatan produksi dan
pemasaran perusahaan dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto, manajemen
memerlukan informasi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam
periode tertentu. (d) Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk Dalam Proses
yang Disajikan dalam Neraca. Saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban per
periode, manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi,
yang menyajikan harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok yang pada tanggal neraca
masih dalam proses, berdasarkan catatan biaya poduksi yang masih melekat pada produk jadi yang
belum dijual pada tanggal neraca serta dapat diketahui biaya produksinya. Biaya yang melekat pada
produk jadi pada tanggal neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk jadi. Biaya
produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan
disajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses (Mulyadi, 2007).
Perhitungan harga pokok produksi adalah untuk mengetahui besarnya biaya produksi yang
dikeluarkan dalam memproduksi suatu barang. Pada umumnya biaya produksi tersebut meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku
menurut (Kholomi dan Yuningsih 2009:26) menjelaskan bahwa biaya bahan baku merupakan bahan
yang sebagian besar membentuk produk setengah jadi (barang jadi) atau menjadi bagian wujud dari
suatu produk yang di telusuri ke produk tersebut. (Mulyadi 2009) biaya bahan baku merupakan
bahan yang membentuk bagian menyeluruh produk jadi. Bahan baku yang di olah dalam
perusahaan manufaktur dapat di peroleh dari pembelian lokal, impor, atau dari pengelolaan sendiri.
Dalam memperoleh bahan baku perusahaan tidak hanya mengeluarkan sejumlah harga beli bahan
baku saja, tetapi juga mengeluarkan biaya-biaya pembelian, pengundangan, atau biaya-baiya
perolehan lainnya.
Biaya tenaga kerja menurut (Kholmi & Yuningsih 2009:32) biaya tenaga kerja langsung adalah
kompensasi yang di bayarkan kepada tenaga kerja yang mengubah (konvensasi) bahan baku
langsung menjadi produk setengan jadi (barang jadi) atau menjadikan jasa kepada para pelanggan.
Biaya overhead pabrik menurut Mulyadi (2009:67) adalah baiya yang mencangkup semua biaya
selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Activity Based Costing System
merupakan suatu alternatif sistem yang dapat digunakan dalam upaya mendapatkan harga pokok
yang akurat melalui pembebanan biaya overhead pabrik yang lebih teliti. ABC adalah pendekatan
yang relatif baru untuk BOP. Namun, karena kemampuannya untuk memberikan analisis yang lebih

SENADIMAS 2017 197


SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2017
ISBN : 978-602-6428-12-7

rinci dan relevan biaya untuk keputusan internal keputusan, itu akan mendapatkan pengakuan
sebagai biaya sistem tugas yang unggul secara tradisional digunakan untuk pelaporan keuangan.
Saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban per periode, manajemen harus
menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi, yang menyajikan harga pokok
persediaan produk jadi dan harga pokok yang pada tanggal neraca masih dalam proses,
berdasarkan catatan biaya poduksi yang masih melekat pada produk jadi yang belum dijual pada
tanggal neraca serta dapat diketahui biaya produksinya. Biaya yang melekat pada produk jadi pada
tanggal neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk jadi. Biaya produksi yang melekat
pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam proses pengerjaan disajikan dalam neraca
sebagai harga pokok persediaan produk dalam proses (Mulyadi, 2007).
Tenun kain endek sutra warna alam ini merupakan hasil karya masyarakat di Desa Sidemen
yang sekaligus merupakan mata pencaharian masayarakat setempat. Usaha ini berlokasi di Banjar
Budamanis, Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem. Perusahaan harus menerapkan strategi
manajemen keuangan yang baik dalam mencapai tujuan yaitu bagaimana produk yang dihasilkan
dapat diserap oleh pasar, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Harga jual produk juga
berpengaruh terhadap keberlangsungan perusahaan. Sebab jika tidak sesuai dengan tingkat
ekonomi konsumen, maka produk yang diproduksi tidak akan berkembang.

2. Metode
Dalam kegiatan ini dilakukan suatu perbandingan antara perhitungan harga pokok produksi
menurut perusahaan dan perhitungan harga pokok produksi menurut kaidah akuntansi. Selanjutnya
akan dibandingkan apakah metode yang digunakan perusahaan berdampak negatif terhadap
perusahaan atau tidak. Kegiatan akan diawali dengan: 1) Tahap persiapan, yang terdiri dari tahap :
(a) penyiapan bahan administrasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pelatihan, (b) melakukan
koordinasi dengan para pengerajin tenun ikat endek (c) menyiapkan materi pelatihan, (d)
menyiapkan narasumber yang memiliki kompetensi sesuai dengan target dan tujuan pelatihan
(pakar Akuntansi), dan (e) menyiapkan jadwal pelatihan selama 1 hari efektif, 2) tahap
pelaksanaan, yang terdiri dari : (a) melakukan pelatihan membuat pembukuan sederhana untuk
menentukan modal dan harga jual barang hasil kerajinan, (b) simulasi terbatas membuat
pembukuan sederhana untuk menentukan modal dan harga jual barang hasil tenun ikat endek di
Desa Sidemen yang telah dibuat dalam pelatihan, dan 3) tahap evaluasi, yang terdiri dari (a)
persentasi hasil pelatihan, (b) koreksi dari pakar, dan (c) memberikan hasil membuat pembukuan
sederhana untuk menentukan modal dan harga jual barang hasil kerajinan endek yang dibuat dalam
pelatihan.
Subjek dalam penelitian ini adalah pemilik usaha tenun ikat maupun tenaga kerja pada usaha
tersebut di kecamatan Sidemen karangasem. Objek dalam penelitian ini adalah harga pokok
produksi, pengetahuan pemilik tentang harga pokok produksi, dan kesiapan pemilik ataupun tenaga
kerja dalam menerapkan penentuan harga pokok produksi pada usaha tenun ikat di Sidemen,
Karangasem. Adapun skema pelatihan dan pendampingan program digambarkan sebagai berikut:

SENADIMAS 2017 198


SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2017
ISBN : 978-602-6428-12-7

Gambar 1. Skema Program Pengabdian masyarakat

3. Hasil dan Pembahasan


Hasil

Pelatihan membuat pembukuan sederhana untuk menentukan modal dan harga jual barang
hasil kerajinan tenun endek yang dibuat bagi pengerajin tenun ikat ini dilakukan pada bulan Juli 2017
di Desa Sidemen Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem dengan mendatangkan tim pakar dari
Universitas Pendidikan Ganesha. Adapun alur pelatihan membuat pembukuan sederhana untuk
menentukan modal dan harga jual barang hasil kerajinan ini dimulai dari, 1) Tahap persiapan, yang
terdiri dari tahap : (a) penyiapan bahan administrasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pelatihan,
(b) melakukan koordinasi dengan para pengerajin tenun ikat endek (c) menyiapkan materi pelatihan,
(d) menyiapkan narasumber yang memiliki kompetensi sesuai dengan target dan tujuan pelatihan
(pakar Akuntansi), dan (e) menyiapkan jadwal pelatihan selama 1 hari efektif, 2) tahap pelaksanaan,
yang terdiri dari : (a) melakukan pelatihan membuat pembukuan sederhana untuk menentukan modal
dan harga jual barang hasil kerajinan, (b) simulasi terbatas membuat pembukuan sederhana untuk
menentukan modal dan harga jual barang hasil tenun ikat endek di Desa Sidemen yang telah dibuat
dalam pelatihan, dan 3) tahap evaluasi, yang terdiri dari (a) persentasi hasil pelatihan, (b) koreksi dari
pakar, dan (c) memberikan hasil membuat pembukuan sederhana untuk menentukan modal dan
harga jual barang hasil kerajinan endek yang dibuat dalam pelatihan.

Pembahasan

Setelah diberikan pelatihan pengerajin tenun endek yang ada di Desa Sidemen mengakui
mereka memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai dalam membuat pembukuan yang
digunakan untuk menghitung aliran masuk dan kelurnya dana. Adapun hasil dari kegiatan pelatihan
pembukuan sederhana yang telah dirasakan oleh para pengerajin tenun ikat endek di Desa Sidemen
yaitu: (1) sebagian besar pengerajin tenun ikat endek di Desa Sidemen sudah bisa membuat
pembukuan sederhana yang digunakan sebagai dasar dalam menentukan modal dan harga jual
barang hasil tenun ikat endek di Desa Sidemen yang dibuat, (2) pengerajin tenun ikat endek di Desa
Sidemen setalah diberikan pelatihan mengaku tidak lagi mengalami kekeliruan dalam menentukan
harga jual, (3) antara pengeluaran kebutuhan rumah tangga dengan pengeluaran untuk kegiatan
usaha sekarang tidak lagi dijadikan satu, (4) penentuan gaji (upah) bagi karyawan sudah disesuaikan
dengan pendapatan yang diperoleh dari hasil tenun ikat endek yang dibuat.

SENADIMAS 2017 199


SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2017
ISBN : 978-602-6428-12-7

Tujuan dan fungsi perhitungan harga pokok produksi: (1) Untuk menentukan harga jual, serta
keuntungan dari harga jual pokok produksi yang dihasilkan. (2) Untuk menetukan nilai persediaan
akhir tahun atau periode yang dapat berupa produk jadi atau produk dalam proses dulu. (3) Untuk
menghitung besarnya laba kotor penjualan produk dengan cara mengurangkan harga pokok terhadap
hasil penjualan dalam periode yang sama. (4) Untuk membuat manajemen dalam proses
pengambilan keputusan Fungsi produksi adalah sebagai salah satu fungsi perusahaan dimana dalam
pelaksanaanya harus didukung oleh sistem akuntansi biaya yang memadai, agar pelaksanaan proses
produksi dapat dikendalikan dalam pencapaian hasil kegiatan produksi dapat dilakukan secara efektif
dan efisien.

4. Simpulan
Setelah diberikan pelatihan pengerajin tenun ikat endek di Desa Sidemen mengakui mereka
memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai dalam membuat pembukuan yang digunakan
untuk menghitung aliran masuk dan keluarnya dana. Untuk mengetahui laba atau rugi secara periodik
suatu perusahaan dihitung dengan mengurangkan pendapatan yang diperoleh dengan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk memperoleh nilai laba atau rugi tersebut. Oleh karena itu diperlukan informasi
dari harga pokok produksi.

Daftar Rujukan

Ade Lutfia Nugraha Heni. 2015. Analisis perhitungan Harga Pokok Produksi menggunakan metode
Job Order Costing untuk menentukan harga jual pada kerajinan tenun ikat (ATBM) Medali
Mas Kediri.
Astuti, Wati Aris & Herliana, Gyan. 2011. Analisis Perhitungan Harga Pokok Jasa Pengiriman Untuk
Penetapan Tarif Pengiriman Paket Internasional (Tujuan Jepang) di PT Pos Indonesia Tahun
2011. tersedia pada http://jurnal.unikom.ac.id/_s/data/jurnal/volume-11-1/03-miu-11-1
wati.pdf/pdf/03-miu-11-1-wati.pdf
Baridwan, Zaki. 2010. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE.
Bastian Bustami dan Nurela. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, Kasita Rachmayanti. 2011. Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Sepatu Dengan
Metode Full Costing (Studi Kasus: Ukm Galaksi Kampung Kabandungan Ciapus Bogor).
Tersedia pada
http://repository.ipb.ac.id/bitsteam/handle/123456789/4767/H11dkr.pdf?sequence=1
Hanggana. 2009. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Surakarta: Media Utama.
Hansen & Mowen. 2009. Manajemen Biaya, edisi 2, buku 1 diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan
Deny Arnos Kwary, thomson learning. Jakarta : Salemba empat.
Kholomi dan Yuningsih. 2009. Akuntansi Biaya untuk Perhitungan Biaya Pokok Produksi. (Sistem
Biaya Historis). Yogyakarta: BPFE-UGM.
Latib Suprihatin. 2009. Penyusunan Harga Pokok Produksi Pada Pabrik Tahu Bu Gito Pedan
Dengan Metode Process Costing”. Tersedia pada
http://eprints.uns.ac.id/9975/1/105762010200908011.pdf.
Melly, Kusumawardhani. 2008. Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Bibit Krisan pada PT.
Inggu Laut Abadi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, tersedia pada
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/2369/A08mku.pdf?sequence=5
Mulyadi. 1999. Akuntansi Manajerial. Yogyakarta: Aditya Medika
Mulyadi. 2007. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE-UGM.
Mulyadi. 2009. Akuntansi biaya. Edisi kelima.Yogyakarta. Universitas Gadjah Mada

Mulyadi, 2010, Akuntansi Biaya, Yogyakarta: BPFE UGM.


Mulyadi. 2010, Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa.Edisi 3. Jakarta: Salemba
Empat.
Rahany. 2003. penetapan harga pokok produksi kecap dan pendekatan Activity Based Costing
(ABC) di PT Surabraja Food Industry Cirebon, Jawa Barat. Tersedia pada
http://repository.ipb.ac.id..

SENADIMAS 2017 200


SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 2017
ISBN : 978-602-6428-12-7

Risma Catharin Rahmawaty Sirait. 2006. Analisa Perhitungan Harga Pokok Produksi dan
Penentuan Harga Jual Coca Cola Pada PT.Coca Cola. Tersedia pada
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/9248 .
Secapramana, Verina H. 2001. “Model Dalam Strategi Penetapan Harga”. Tersedia pada
http://repository.ubaya.ac.id/45/1/ART003.pdf
Swastha, Basu & Irawan, 2005, Menejemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty.
Wibisono, Moh. Yusuf. 2015, Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Sistem
Activity Based Costing Pada UD. Katon Ragil

SENADIMAS 2017 201

Anda mungkin juga menyukai