PENDAHULUAN
1.2 Biografi
Dorothea Elizabeth Orem, merupakan salah satu ahli teori
keperawatan terkemuka di Amerika, lahir di Baltimore, Maryland pada
tahun1994. Dia memulai karir keperawatan di Providence Hospital School
Of Nursing di Washington DC, di sekolah tersebut dia menerima diploma
keperawatan di awal 1930. Orem menerima gelar sarjana (BS) dalam
pendidikan Keperawatan dari Catholic University Of America (CUA) pada
tahun 1939, dan dia menerima gelar Master (MS) dalam Pendidikan
Keperawatan dari universitas yng sama pada tahun 1946.
Pengalaman keperawatan awal Orem dimulai di perawatan ruang
operasi, perawat pribadi (di rumah dan rumah sakit) staf perawatan pada
unit penyakit dalam dan bedah baik anak maupun dewasa, pengawas
malam di ruang gawat darurat serta mengajar ilmu biologi. Orem pernah
menjabat Direktur Sekolah Perawat dan Kepala DepartemenKeperawatan
di Providence Hospital Detroit dari tahun 1940 sampai 1949. Setelah
meninggalkan Detroit, dia menghabiskan 8 tahun (1949-1957) di Indiana
bekerja di Divisi Rumah Sakit dan Institusi Pelayanan Dewan Kesehatan
Negara Bagian Indiana. Orem bertujuan untuk meningkatkan kualitas
keperawatan di rumah sakit umum di seluruh Negara bagian Amerika.
Selama kurun waktu tersebut, Orem mengembangkan pemahamannya
tentang praktik keperawatan.
Pada tahun 1957, Orem pindah ke Washington DC untuk
mengambil posisi sebagai konsultan kurikulum di Kantor Pendidikan,
Departemen Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan Amerika Serikat,
dari tahun 1958sampai 1960, dia bekerja pada sebuah proyek pelatihan
untuk meningkatkan kemampuan perawat praktisi. Proyek itu merangsang
keingintahuan untuk menjawab pertanyaan: Apakah masalhpokok
keperawatan itu?sebagai upaya menjawabnya, Orem menulus buku dengan
judul “Guides for Developing Curricula for the Education of Practical
Nursing” (Orem, 1959). Pada akhir tahun tersebut , Orem menjadi asisten
professor pendidikan keperawatan di CUA, kemudian menjabat sebagai
dekan di sekolah keperawatan dan menjadi professor pendidikan
keperawatan dan melanjutkan mengembangkan konsep keperawatan dan
perawatan di CUA. Para anggota Komite Model Keperawatan di CUA dan
Grup Peningkatan Keperawatan, yang kemudian menjadi Group
Konferensi Pengembangan Keperawatan (NDCG), semua berkontribusi
untuk pengembangan teori. Orem memberikan kepemimpinan intelektual
dalam seluruh upaya kolaboratif ini,
Pada tahun1970 Orem meninggalkan CUA dan memulai
perusahaan konsultan sendiri. Buku Orem yang diterbitkan pertama kali
adalah Nursing: Concepts of Practice (Orem, 1971). Dia adalah editor
untuk NDCG ketika mereka mempersiapkan dan kemudian merevisi
Concept Formalization In Nursing: Process and Product (NDCG, 1973,
1979). Edisi berikutnya Nursing: Concepts of Practice diterbitkan pada
tahun 1980,1985,19911995 dan 2001. Orem pension pada tahaun 1984 dan
terus bekerja, kadang sendirian dan kadang dengan rekan-rekannya dalam
mengembangkan Teori Keperawatan Deficit Perawatan Diri (SCDNT).
Georgetown University menganugerahkan gelar kehormatan
Doctor of Science kepada Orem pada tahun 1976. Dia menerima
penghargaan Ikatan Alumni CUA untuk teori keperawatan pada tahun
1980. Gelar kehormatan lain yang diterima termasuk Honorary Doctor of
Science,Incarnate World College, 1980; Doctor of Humane Letters,
Illinois Wesleyan Universitt, 1988; Linda Richards Award, Liga Nasional
untuk Keperawatan, 1991; dan Honorary Fellow dari American Academy
of Nursing, 1992. Dia dianugerahi Doctor of Nursing Honoris Causa dari
Univesity of Missouri pada tahun 1998.
Pada usia 92 tahun, kehidupan Dorothea Orem berakhir setelah
menjalani masa terbaring di tempat tidur. Dia meninggal hari Jumat, 22
Juni 2007, di kediamannya di Skidaway Island, Georgia. Para
penolongnya saat ituadalah temannya seumur hidup yaitu Walene Shields
dari Savannah dan sepupunya Martin Conover dari Minneapolis,
Minneasota. Persembahan oleh rekan-reakan dekat Orem yang
ditampilkan dalam jurnal resmi IOS, Self-Care Defendant-Care, Nursing
(SCDCN). (Aligood, 2014).
1.3 Tujuan Menganalisa Model Konsep Dorothea E. Orem
1.3.1. Untuk mengetahui bagaimana asal muasal dari model konsep
keperawatan Dorothea E. Orem tentang teori deficit perawatan diri.
1.3.2. Untuk mengetahui fokus yang unik (apa yang paling menonjol)
dalam konsep keperawatan Dorothea E. Orem.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep/Defenisi
Teori defisit perawatan diri dari Dorothea Orem (1971) berfokus
pada kebutuhan pelayanan diri klien. Orem mendefenisikan pelayanan diri
sebagai sesuatu yang dipelajari kegiatan yang bertujuan membantu diri
untuk mengelola kehidupan yang diinginkan,kesehatan, perkembangan
dan kesejahteraan.tujuan teori Orem adalah untuk membantu klien
merawat dirinya sendiri. Pelayanan keperawatan penting saat klien tidak
dapat memenuhi kebetuhan biologis, psikologis, perkembangan atau
social, perawat mencari tahu mengapa klien tidak dapat memenuhi semua
kebutuhan tersebut, apa yang harus dilakukan supaya klien mendapatkan
kebutuhannya, dan seberapa banyak perawatan diri yang dapat dilakukan
klien. Tujuan keperawatan adalah untuk meningkatkan kemampuan klien
untuk mendapatkan kebutuhannya (Orem, 2001 dalam buku Perry &
Potter, 2010).
Teori keperawatan defisit perawatan diri adalah teori umum yang
terdiri dari empat teori yang terkait sebagai berikut:
2.1.1 Teori perawatan diri
Teori perawatan diri yang menjelaskan mengapa dan
bagaimana orang merawat diri mereka sendiri. Perawatan diri
terdiri dari kegiatan praktik yang mendewasakan dan orang dewasa
memulai dan melakukan dalam kerangka waktu atas nama mereka
sendiri dalam rangka kepentingan mempertahankan hidup,
memfungsikan kesehatan, melanjutkan pengembangan pribadi dan
kesejahteraan dengan memenuhi syarat yang dikenal untuk
pengaturan fungsional dan perkembangan.
2.1.2 Teori ketergantungan perawatan
Teori ketergantungan perawatan yang menjelaskan bagaimana
anggota keluarga dan/atau teman-teman memberikan perawatan
untuk orang yang ketergantungan secara sosial. Ketergantungan
perawatan mengacu pada perawatan yang diberikan kepada
seseorang yang, karena faktor usia atau faktor yang berhubungan,
tidak dapat melakukan perawatan diri sendiri yang diperlukan
untuk mempertahankan hidup, memfungsikan kesehatan,
melanjutkan pengembangan pribadi dan kesejahteraan.
2.1.2.1 Syarat Perawatan Diri
Syarat perawatan diri adalah sebuah wawasan yang
dirumuskan dan dinyatakan tentang tindakan yang harus
dilakukan yang diketahui atau diduga diperlukan di dalam
regulasi sebuah aspek atau aspek-aspek dari fungsi dan
pengembangan manusia, secara terus-menerus atau
dibawah kondisi dan keadaan yang ditentukan. Syarat
perawatan diri yang dirumuskan menyebutkan dua elemen
sebagai berikut:
2.1.2.1.1 Faktor yang dikendalikan atau dikelola untuk
menjaga sebuah aspek atau aspek-aspek dari
fungsi dan pengembangan manusia dalam
norma-norma yang kompatibel dengan
kehidupan dan kesejahteraan pribadi.
2.1.2.1.2 Sifat tindakan yang diperlukan.
2.1.2.2 Syarat Perawatan Diri Universal
Tujuan-tujuan yang diperlukan secara universal
harus dipenuhi melalui perawatan diri atau ketergantungan
perawatan, dan mereka memiliki asal-usulnya dalam apa
yang diketahui dan apa yang divalidasi, atau apa yang ada
dalam proses yang sedang divalidasi, tentang integritas
structural dan fungsional manusia pada berbagai tahap
lingkaran kehidupan. Delapan syarat umum perawatan diri
universal untuk pria, wanita, dan anak-anak yang
disarankan:
2.1.2.2.1 Pemeliharaan asupan udara yang cukup
2.1.2.2.2 Pemeliharaan asupan makanan yang cukup
2.1.2.2.3 Pemeliharaan asupan air yang cukup
2.1.2.2.4 Penyediaan perawatan yang terkait dengan
proses eliminasi dan kotoran.
2.1.2.2.5 Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas
dan istirahat.
2.1.2.2.6 Pemeliharaan keseimbangan antara
kesendirian dan interaksi social
2.1.2.2.7 Pencegahan bahaya bagi kehidupan manusia,
fungsi manusia dan kesejahteraan manusia.
2.1.2.2.8 Promosi fungsi dan perkembangan manusia
dalam kelompok-kelompok sosial sesuai
dengan potensi manusia, keterbatasan manusia
yang dikenal dan keinginan manusia untuk
menjadi normal.
2.1.2.3 Syarat Perawatan Diri Berkembang
Syarat perawatan diri perkembangan (development
self-care requisites (DSCR)) dipisahkan dari syarat
perawatan diri universal dalam edisi ke dua nursing
concept of practice. Tiga perangkat DSCR telah
diidentifikasi sebagai berikut :
2.1.2.3.1 Penyediaan kondisi yang mempromosikan
perkembangan.
2.1.2.3.2 Keterlibatan dalam pengembangan diri
2.1.2.3.3 Pencegahan atau penanggulangan efek-efek dari
kondisi manusia dan situasi kehidupan yang
dapat mempengaruhi perkembangan manusia
secara negative (Orem, 1980 dalam buku
Alligod, 2014).
2.1.2.4 Syarat Perawatan Diri Penyimpangan Kesehatan
Syarat ini ada untuk orang sakit atau terluka, yang
memiliki bentuk-bentuk khusus kondisi atau gangguan
patologis, termasuk defek dan disabilitas danyang berada
dibawah diagnosis dan pengobatan medis. Karakteristik
penyimpangan kesehatan sebagai kondisi memanjang
menentukan jenis perawatan individu alami seperti halnya
mereka hidup dengan efek kondisi patologis yang
dialaminya. Lamgkah-langkah perawatan untuk memenuhi
syarat-syarat perawatan diri penyimpangan kesehatan
yang ada harus dibuat komponen –komponen tindakan
dari sebuah sistem individu atau ketergantungan
perawatan.
2.1.2.5 Permintaan Perawatan Diri Terapeutik
Permintaan diri terapeutik terdiri dari penjumlahan
langkah-langkah perawatan yang diperlukan pada waktu
atau selama durasi waktu tertentu untuk memenuhi semua
syarat perawatan diri individu yang diketahui, terutama
untuk kondisi dan situasi yang ada dengan metode yang
tepat untuk hal-hal sebagai berikut:
2.1.2.5.1 Mengontrol atau mengelola faktor-faktor yang
diidentifikasi dalam syarat-syarat, nilai-nilai
dimana peraturan manusia berfungsi
(kecukupan udara, air dan makanan)
2.1.2.5.2 Memenuhi unsur aktivitas dari syarat-syarat
pemeliharaan, promosi, pencegahan, dan
penyediaan. (Orem, 2001 dalam buku Alligod,
2014)
2.1.2.6 Permintaan Ketergantungan Perawatan
Penjumlahan dari langkah-langkah perawatan pada
suatu titik waktu atau selama durasi waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri terapeutik
ketergantungan ketika agen perawatan dirinya tidak
memadai atau operasional (Taylor, Renpenning, Geden,et
al, 2001, hal. 40 dalam Aligood 2014)
2.1.2.7 Agen Perawatan diri
Agen ketergantungan perawatan mengacu pada
kemampuan yang diperoleh dari seseorang untuk
mengetahui dan memenuhi permintaan perawatan diri
terapeutik dari orang yang ketergantungan dan /mengatur
pengembangan dan pelaksanaan agen ketergantungan
perawatan diri ini.
2.1.3 Teori Defisit Perawatan Diri
Teori deficit perawatan diri yang menggambarkan dan
menjelaskan mengapa orang dapat dibantu melalui keperawatan.
Teori defisit perawatan diri adalah hubungan antara tuntutan
perawatan diri terapeutik individual dan kekuatan agen perawatan
dirinya dimana kemampuan perwatan diri yang telah
dikembangkan di dalam agen perawatan diri tidak bisa
dioperasikan atau tidak memadai untuk mengetahui dan memenuhi
beberapa atau semua komponen permintaan perawatan diri
terapeutik yang ada atau yang diproyeksikan (Orem, 2001, hal 522
dalam buku Aligood 2014)
2.1.3.1 Defisit Ketergantungan Perawatan
Defisit ketergantungan perawatan adalah hubungan
yang ada ketika agen penyedia ketergantungan
keperawatan ini tidak cukup untuk memenuhi
permintaan perawatan diri terapeutik orang yang
menerima ketergantungan perawatan.
2.1.3.2 Agen Keperawatan
Agen keperawatan terdiri dari kemampuan yang
dikembangkan dari orang-orang yang dididik sebagai
perawat yang memberdayakan mereka untuk mewakili
diri mereka sebagai perawat dan dalam rangka hubungan
interpersonal yang sah untuk bertindak mengetahui dan
untuk membantu orang-orang dalam hubungan tersebut
untuk memenuhi tuntutan perawatan diri terapeutik
mereka dan untuk mengatur pengembangan atau
pelaksanaan agen perawatan diri mereka (Orem, 2001,
hal. 518 dalam Aligood 2014).
2.1.3.3. Desain Keperawatan
Desain keperawatan, sebuah fungsi professional
yang dilakukan baik sebelum maupun setelah diagnosis
dan resep keperawatan, memungkinkan perawat atas
dasar penilaian praktis reflektif tentang kondisi yang ada,
untuk mensintesis unsur situasional konkret ke dalam
hubungan yang teratur dalam rangka menyusun unit-unit
operasional. Tujuan dari desain keperawatan adalah
untuk memberikan panduan dalam mencapai hasil yang
diperlukan dan diramalkan dalam produksi keperawatan
terhadap pencapaian tujuan-tujuan keperawatan, unit-unit
yang diambil bersama-sama ini merupakan pola yang
memandu produksi keperawatan (Orem, 2001, hal. 519
dalam Aligood 2014)
2.1.4 Teori Sistem Keperawatan
Teori sistem keperawatan yang menggambarkan dan
menjelaskan hubungan yang harus dilakukan dan dipelihara untuk
menghasilkan keperawatan. Sistem keperawatan adalah seri dan
urutan tindakan praktis perawat yang sengaja yang dilakukan pada
waktu berkoordinasi dengan tindakan pasien mereka untuk
menngetahui dan memenuhi komponen tuntutan perawatan diri
terapeutik pasien dan untuk melindungi dan mengatur pelaksanaan
atau pengembangan agen perawatan diri pasien.
2.1.4.1 Metode Pertolongan
Sebuah metode pertolongan dari perspektif
keperawatan adalah serangkaian tindakan berurutan yang
jika dilakukan akan mengatasi atau mengkompensasi
keterbatasan kesehatan individu yang terkait untuk terlibat
dalam tindakan pengaturan fungsi dan pengembangan
mereka sendiri aatau mereka yang menjadi tanggungan
mereka. Perawat menggunakan semua metode, memilih dan
menggabungkan metode itu supaya terhubung dengan
tuntutan tindakan pada individu-individu dibawah asuhan
keperawatan dan keterbatasan tindakan kesehatan yang
terkait dengan mereka, sebagai berikut:
2.1.4.1.1 Bertindak untuk atau melakukan untuk yang lain
2.1.4.1.2 Membimbing dan mengarahkan
2.1.4.1.3 Memberikan dukungan fisik atau psikologis
2.1.4.1.4 Menyediakan dan memelihara lingkungan yang
mendukung pengembangan pribadi
2.1.4.1.5 Pengajaran (Orem, 2001, hal. 55-56 dalam
Aligood, 2014)
2.1.4.2 Faktor Kondis Dasar
Faktor kondisi dasar mengkondisikan atau
mempenagruhi nilai permintaan perawatan diri terapeutik
dan/atau agen perawatan diri individu pada waktu tertentu
dan di bawah keadaan tertentu. Berikut ini sepuluh faktor
yang telah diidentifikasi:
2.1.4.2.1 Usia
2.1.4.2.2 Jenis kelamin
2.1.4.2.3 Kondisi perkembangan
2.1.4.2.4 Kondisi kesehatan
2.1.4.2.5 Pola hidup
2.1.4.2.6 Faktor sistem perawatan kesehatan
2.1.4.2.7 Faktor sistem keluarga
2.1.4.2.8 Factor sosial budaya
2.1.4.2.9 Ketersediaan sumber daya
2.1.4.2.10 Faktor lingkungan eksternal
Gambar: Sistem Keperawatan Dasar ( Dari Orem, D,E.2001.
Nursing: Concept Of practice dalam Aligood, 2014 )
Mengkompensasi
Tindakan perawat ketidakmampuan pasien untuk
terlibat dalam perawatan diri
Mendukung dan melindungi
pasien
Mengkompensasi keterbatasan
perawatan diri pasien
Kategori Pengetahuan
4.1 Kesimpulan
Pertanyaan kritis “Apa kondisi yang menunjukkan bahwa
seseorang perlu perawatan?” adalah titik awal untuk pengembangan
Self Care Deficit Nursing Theory tersebut. Orem mencatat bahwa hal
itu ada karena ketidakmampuan orang untuk menjaga secara terus-
menerus perawatan mereka sendiri atau perawatan bagi orang-orang
yang dalam ketergantungan. Dari pengamatan ini, dia memulai proses
memformalkan pengetahuan tentang apa yang orang perlu lakukan
atau telah dilakukan untuk diri mereka sendiri dalam menjaga
kesehatan dan kesejahteraan. Ketika seseorang membutuhkan bantuan,
tindakan keperawatan apa yang sesuai? Teori keperawatan ini
menjelaskan tentang apa yang seseorang butuhkan dan tindakan apa
yang perlu diambil untuk memenuhi kebutuhan itu. Teori
ketergantungan perawatan adalah kompleks. Teoti ini sejajar dengan
teori Orem tentang perawatan diri. Teori defisit perawatan diri
menjelaskan keterbatasan dalam memenuhi persyaratan untuk
perawatan berkelanjutan dan pengaruh yang mereka miliki pada
kesehatan dan kesejahteraan orang atau mereka yang dalam
ketergantungan. Teori sistem keperawatan memberikan struktur untuk
menguji tindakan dan pengetahuan awal yang diperlukan untuk
membantu orang tersebut. Teori ini juga menjelaskan situasi ketika
melibatkan keluarga dan masyarakat.
Karya Orem terkait dengan keperawatan sebagai ilmu praktis dan
identifikasi tiga ilmu praktik dan tiga ilmu keperawatan dasar telah
memberikan arah bagi pengembangan ilmu pengetahuan keperawatan.
Karya ini menawarkan yang ada, serta untuk generasi pengetahuan
baru.
Dalam sebuah wawancara dengan Jacqueline Fawcett (2001),
Orem mengidentifikasi factor-faktor penting untuk pengembangan
ilmu keperawatan. Factor-faktor tesebut adalah: model ilmu praktik,
sebuah teori keperawatan yang valid, terpercaya dan umum, model
pelaksanaan praktik keperawatan, pengembangan struktur konseptual
dari teori umum dan integrasi unsur-unsur konseptual teori dengan
pelaksanaan praktik.
Karya Orem terkait dengan Self Care Deficit Nursing Theory dan
bentuk ilmu keperawatan sebagai ilmu praktis telah memberikan dasar
bagi pengembanagan tubuh pengetahuan keperawatan. Upaya para
sarjana perawat dan peneliti perawat untuk membangun diatas dasar
ini akan menghasilkan sebuah tubuh pengetahuan yang melayani
perawat dalam ketentuan perawatan mereka untuk orang yang
membutuhkan perawatan.
4.2 Saran
Kondisi yang sering dijumpai di lapangan adalah belum adanya
penerapan yang optimal tentang konsep self care, dimana perawat
sepertinya lebih senang memberikan bantuan kepada klien yang
seharusnya sudah mampu dilakukan secara mandiri baik oleh klien
maupun keluarganya, seperti; memandikan klien ditempat tidur,
membantu pemberian makanan, eliminasi dan personal hygiene
lainnya. Keadaaan ini kemungkinan dikarenakan belum adanya
standar yang baku dalam memandirikan klien dan masih kurangnya
kemampuan serta rendahnya tingkat pendidikan tenaga keperawatan.
Self care adalah performance atau praktik kegiatan individu untuk
berinisiatif dan membentuk prilaku mereka dalam memelihara
kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Jika self care dibentuk
dengan efektif maka hal tersebut akan membantu membentuk
integritas struktur dan fungsi manusia dan erat kaitannya dengan
perkembangan manusia