= Siap
= Timbul
“Keadaan yang menempati dan siap
untuk timbul”
SEBAB dulu
atau
AKIBAT dulu ?
Karena saling mengondisikan maka antara :
SEBAB AKIBAT
Contoh :
* Kelahiran <===> kematian
* Pertemuan <===> perpisahan
Jati Vinnana
Bhava Nama-Rupa
NIDANA 12
Upadana Salayatana
Tanha Phassa
Vedana
1. Avijja
(Ketidaktahuan/kegelapan batin/kebodohan
batin)
Tidak mengerti adanya Dukkha
Tidak mengerti Sebab Dukkha (Samudaya)
Tidak mengerti Terhentinya Dukkha (Nirodha)
Tidak mengerti Jalan Terhentinya Dukkha
(Magga)
Tidak mengerti ada masa yang lalu (Pubbanta)
Tidak mengerti ada masa akan datang
(Aparanta)
Tidak mengerti ada masa yang lalu & ada masa
yang akan datang (Pubbantaparanta)
Tidak mengerti hukum sebab akibat yang saling
mengondisikan (Paticcasamuppada)
2. Sankhara
Dalam Tilakkhana (Tiga Corak Kehidupan),
kata Sankhara (Sangkhata) bermakna
segala sesuatu yang berkondisi, yang
merupakan perpaduan dan mengalami
proses
Dalam Cattari Ariya Saccani (Empat
Kebenaran Mulia), kata Sankhara bermakna
salah satu dari 4 Nama Khanda, yaitu
Sankhara Khanda (faktor-faktor mental
atau faktor-faktor pikiran)
Dalam Paticcasamuppada (hukum sebab
akibat yang saling mengondisikan), kata
Sankhara bermakna bentuk-bentuk kamma
atau perbuatan
3.Vinnana (Kesadaran)
Kesadaran timbul akibat adanya kontak (Phassa) antara
landasan indera (Pasada) dengan objeknya (Arammana)
1. Kesadaran Melihat (Dassana / Cakkhu Vinnana)
2. Kesadaran Mendengar (Savana / Sota Vinnana)
3. Kesadaran Mencium bau (Ghayana / Ghana Vinnana)
4. Kesadaran Mengecap rasa (Sayana / Jivha Vinnana)
5. Kes. Mengalami Sentuhan (Phussana / Kaya Vinnana)
6. Kesadaran Berpikir (Mano Vinnana) (KUBD 225)
Yang dibicarakan di dalam Paticcasamuppada ini adalah
“Patisandhi Vinnana”, yaitu kesadaran lahir, kesadaran yang
sesuai fungsinya menjadi kesadaran awal lahirnya makhluk
dan juga “Lokiya Vipaka Vinnana”, yaitu kesadaran
menerima hasil dalam kehidupan sehari-hari.
4. Nama Rupa
(Batin Jasmani)
Nama (Batin) dalam Pancakhanda terdiri dari :
Vinnana Khanda (kelompok Kesadaran)
Sanna Khanda (kelompok Persepsi / Ingatan)
Sankhara Khanda (kelompok Faktor-faktor
mental / pikiran)
Vedana Khanda (kelompok Perasaan)
Nama (Batin) yang dimaksud dalam
Paticcasamuppada ialah 3 kelompok saja yaitu :
Sanna Khanda (kelompok Persepsi / Ingatan)
Sankhara Khanda (kelompok Faktor-faktor
mental / pikiran)
Vedana Khanda (kelompok Perasaan)
Rupa (Jasmani) terdiri dari Mahabhuta 4 atau Avini
Bhoga Rupa 8 atau Rupa 28
5.Salayatana
(6 Landasan Indera)
6 landasan indera ini adalah:
1) Mata
2) Telinga
3) Hidung
4) Lidah
5) Jasmani
6) Pikiran
MATA KONTAK
BENTUK MELIHAT
KONTAK
TELINGA SUARA MENDENGAR
KONTAK
HIDUNG BEBAUAN MEMBAUI
KONTAK
LIDAH RASA MENGECAP
KONTAK
JASMANI SENTUHAN MENYENTUH
36 Tanha
36 Tanha
36 Tanha
Jadi, totalnya adalah 36 x3 = 108 Tanha
setiap masa.
9. Upadana (Kemelekatan)
Ada 4 macam yaitu :
1. Kama-upadana, kemelekatan pada kenafsuan
- Membawa pada pemuasan diri secara
berlebihan, akan mengantar pada Bhava
(perwujudan baru)
2. Ditthi-upadana, kemelekatan pada pandangan
Secara umum, melekat pada pandangan, misal:
- Kemoralan tidak menghasilkan Vipaka.
- Tidak ada akibat dari perbuatan baik (berdana,
dll) di masa sekarang maupun di masa akan
datang, dsb.
3. Silabbata-upadana, kemelekatan pada upacara
yang dianggap dapat membawa kesucian,
menganggap hal demikian penting, atau terikat
pada mereka dalam hal bersifat tahyul
4. Attavada-upadana, kemelekatan pada ‘sang Ego’
- Hal ini disebabkan kebanggaan yang berlebihan
dan sifat menonjolkan diri, sehingga menimbulkan
suatu perasaan curiga yang kuat terhadap orang
atau golongan lain.
- Pandangan ada sesuatu yg hidup (kekal) di dalam
badan: Ia hidup bila inti kehidupan ini ada, dan
sebaliknya, ia mati bila inti kehidupan ini berhenti.
- Ucchedaditthi (Nihilis), setelah mati tidak ada
apa apa
- Sasataditthi (Eternalis), ada inti yang tidak dapat
dihancurkan, yang abadi, yang berpindah dari satu
badan ke badan lainnya
• Kama-upadana termasuk Tanha karena
berhubungan dengan nafsu indera
• 3 Upadana yang lain termasuk Micchaditthi
(Pandangan Salah)
Perbedaan Tanha dan Upadana
• Tanha :
• - Keinginan rendah yang punya tenaga kecil. Misalnya awal se
sendok bakso
• - Kepuasan hati terhadap obyek yang diketemukan.
• - Keinginan terhadap obyek yang belum didapati.
Upadana :
• - Yang punya tenaga besar.
• - Kemelekatan terhadap obyek, selalu terkenang akan obyek, dan
tak akan lenyap. Misal :
• Terkenang pacaran cinta pertama … ketika melihat sinetron
• Melihat orang yang mirip suami yang jahat …. timbul kebencian
• - Kemelekatan pada obyek & tidak akan melepaskan obyek.
• - Mencengkeram, menimbulkan kondisi dari kemunculan /
kelahiran / syarat untuk kelahiran. Misal: Berbohong, karena hal
itu tidak dianggap sebagai bohong, akhirnya terpelihara dan
menjadi watak.
• Tanha seperti mencari barang dalam kegelapan, upadana ketemu
10. Bhava ( Proses Penjadian / Dumadi)
1. AVIJJA
(Kegelapan
Batin): Tidak
mengetahui
hakikat
sesungguhnya
segala sesuatu
2. Sankhara
(Bentuk- bentuk
Kamma)
3. Vinnana
(Patisandhi
Vinnana)
Kesadaran
Penghubung
4. Nama Rupa
(Batin dan
Jasmani) hasil
dari Kamma
lampau
5. Salayatana (6
Landasan Indera
dalam/internal
dan Enam
landasan Indera
luar/External)
Mata, Telinga,
Hidung, Lidah,
Jasmani, Pikiran
dan obyek-
obyeknya
Diibaratkan sebuah rumah yang
mempunyai 5 jendela dan 1 pintu.
I. 12 Faktor (12 Nidana)
6. Phassa (Kontak)
Ketika Indera telah
berkembang, dapat
terjadi kontak
dengan masing
masing objeknya
7. Vedana (Perasaan)
8. Tanha (Nafsu
Keinginan rendah )
9. Upadana
(Kemelekatan)
10. Bhava
(Perwujudan,
Proses menjadi)
Lambang dari akar sebab sebab “Penjadian” yang tidak ada henti
3 Binatang saling menggigit ekor satu & lainnya, menunjukkan 3 akar
kejahatan ini (Lobha, Dosa, dan Moha) saling bergantungan satu
dengan yang lainnya
Ayam Jago (Keserakahan)
Ular (Kebencian)
Babi (Kegelapan / kebodohan batin)
Jalan Gelap
dan Terang
SETAN/PETA
BINATANG
NERAKA
Manusia
Alam
Asura
PANCA KHANDHA:
1. KESADARAN
2. PERASAAN
3. PENCERAPAN
4. FAKTOR BATIN
5. FISIK / JASMANI
Seluruh roda
dilingkari oleh
api Lobha,
Dosa dan
Moha yang
membakar
dengan
panasnya.
* Raksasa
Kala (Waktu)
Mengcengkra
m 31 alam
kehidupan ini
EKOR DENGAN UJUNG
YANG TAK DAPAT DILACAK
ARIYA
SACCA
3 TAHAP
JALAN
MULIA DHAMMA-
BERUNSUR DESANA DI
DELAPAN ALAM MANUSIA
Hasil Jalan Mulia Berunsur Delapan melintasi dan memutus Rantai
kelahiran (Jati dan Jara marana) digambarkan dengan 8 teratai
Sang Buddha, berdiri di pantai seberang
melambangkan Beliau telah merealisasi Nibbana
Semua mata rantai beserta dunia dan isinya dicengkeram erat dan
dilahap raksasa “Kala”.
Mencakup 7 tinjauan Paticcasamuppada,yaitu:
(lalu, sekarang, dan yang akan datang)
(12 nidana)
Atita-addha
Paccupanna-addha
Anagata-addha
Atita Addha
Vinnana
Nama-rupa
Salayatana
Pacupanna-addha Phassa
(masa sekarang) Vedana
Tanha
Upadana
Bhava
Anagata-addha Jati
(masa akan datang) Jara-marana
Avijja Atita-hetu
Sankhara (sebab lampau)
Vinnana
Nama-rupa
Pacupanna-phala
Salayatana
(akibat sekarang)
Phassa
Vedana
Tanha
Upadana Pacupanna-hetu
(sebab sekarang)
Bhava
Jati
Anagata-phala
Jara-marana (akibat akan dtg)
3 Masa (Tayo Addha)
Lampau Sekarang Akan Datang
Hasil
Sebab Hasil
Sekarang
Yg akan datang
yg Lampau Vinnana
Jati
Avijja Nama Rupa
Jara
Sankhara Salayataana
Marana
(Tanha Phassa
Sebab
Upadana Vedana
Yg Akan datang
Bhava) Sebab Sekarang Tanha
Tanha Upadana
Upadana Bhava
Bhava (Avijja
(Avijja Sankhara)
Sankhara) )
3 Lingkaran (Tini Vattani)
KILESA VATTA
AVIJJA, TANHA,
UPADANA
SAL
NAMA JARA
AVIJJA SANKHARA VINNANA AYATANA PHASSA VEDANA TANHA UPADANA BHAVA JATI
RUPA MARANA
1
8
9
1
0
11
12
Samyuttanikaya II, 25,26,27.
(penderitaan)
(keyakinan)
(rasa gembira)
(kegiuran)
(ketenangan)
(kebahagiaan)
(konsentrasi)
(pengetahuan dan
pandangan akan segala sesuatu sebagaimana apa
adanya)
(rasa enggan) – dischantment.
(ketidakmelekatan) – detachment.
(penglepasan) – liberation.
(pengetahuan tentang padamnya nafsu
keinginan, yaitu keadaan Arahat) – final realization.
ANUMODANA