Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Pembimbing:
Disusun Oleh :
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
1
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
judul “ANC”. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
dokter pembimbing kami dr. Arvitamuriany T. Lubis, M.Ked(OG), Sp.OG yang
telah meluangkan waktunya kepada kami dan memberikan bimbingan serta
masukan dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi yang membaca dan dapat menjadi
referensi dalam pengembangan wawasan di bidang medis.
Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
1.2 Tujuan............................................................................................... 2
2.1 Pengertian.......................................................................................... 3
2.2 Tujuan............................................................................................... 3
2.3 Fungsi................................................................................................ 6
2.4 Standar............................................................................................... 6
2.5 Kunjungan......................................................................................... 8
2.6 Cakupan............................................................................................ 9
2.7 Kebijakan.......................................................................................... 10
2.8 Intervensi........................................................................................... 10
BAB 3 KESIMPULAN...................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
sampai dengan K4 (Rosfanty,2010).
yaitu menurunkan AKI sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu (Mboi, 2012).
Cakupan kunjungan ibu hamil K1 di Indonesia pada tahun 2011 adalah 95,71%
dari target 95 % dan kunjungan ibu hamil K4 sebanyak 88,27% dari target 90%
(Kemenkes RI,2012).
Indonesia kini menjadi salah satu dari 13 negara dengan AKI tertinggi di
dunia. Menurut WHO (2010) sekitar 287.000 ibu meninggal karena komplikasi
kehamilan dan kelahiran anak, seperti perdarahan 28%, preeklampsi/eklampsi
24%, infeksi 11%, dan penyebab tidak langsung (trauma obstetri) 5%. Dan
sebagian besar kasus kematian ibu didunia terjadi di negara- negara berkembang
termasuk Indonesia (WHO, 2011). Salah satu upaya yang dilakukan Departemen
Kesehatan RI dalam mempercepat penurunan AKI dan AKB adalah dengan
menempatkan bidan di desa (Hasnah, 2007).
1.2 Tujuan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
6
untuk menghadapi persalinan. Dengan pengawasan hamil dapat diketahui
berbagai komplikasi ibu yang dapat memengaruhi kehamilan atau komplikasi
hamil sehingga segera dapat diatasi (Manuaba,1999).
2.2 Tujuan
2. Adanya kelainan fisik atau psikologi harus ditemukan dini dan diobati.
3. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat pula
fisik dan mental.
7
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
eksklusif.
Hasil-hasil penelitian yang dikaji oleh WHO yang dikutip oleh Dewi dan
Sunarsih (2011), menunjukkan hal-hal berikut ini:
8
2. Banyak ibu yang digolongkan dalam kelompok resiko tinggi pernah
mengalami komplikasi, walaupun mereka telah memakai sumber daya
yang cukup mahal dan jarang didapat. Penelitian menunjukkan bahwa
pemberian asuhan khusus pada ibu yang tergolong dalam kategori
resiko tinggi terbukti tidak dapat mengurangi komplikasi yangterjadi.
Pelajaran yang dapat diambil dari pendekatan resiko adalah bahwa setiap
ibu hamil beresiko mengalami komplikasi yang sangat tidak bisa diprediksi
sehingga setiap ibu hamil harus mempunyai akses asuhan kehamilan dan
persalinan yang berkualitas. Oleh karena itu, fokus ANC perlu diperbarui
(refocused) agar asuhan kehamilan lebih efektif dan dapat dijangkau oleh setiap
wanita hamil.
2.3 Fungsi
9
Perilaku ANC penting untuk mengetahui dampak kesehatan bayi dan si
ibu sendiri, sementara faktanya masih banyak ibu-ibu yang menganggap
kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati, mereka merasa tidak perlu
memeriksakan kehamilannya secara rutin ke bidan atau tenaga kesehatan sehinga
menyebabkan tidak terdeteksinya faktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh
mereka (Maas, 2004).
2.4 Standar
Pertambahan berat badan yang normal pada ibu hamil yaitu berdasarkan
massa tubuh (BMI: Body Mass Index), di mana metode ini menentukan
pertambahan optimal selama masa kehamilan, karena merupakan hal yang
penting untuk mengetahui BMI wanita hamil. Total pertambahan berat
badan pada kehamilan yang normal adalah 11,5-16 kg. Adapun tinggi
badan menentukan tinggi panggul ibu, ukuran normal yang baik untuk ibu
hamil antara lain <145 cm.
10
3. Tinggi fundus uteri
4. Tetanus Toxoid
Zat besi pada ibu hamil adalah mencegah defisiensi zat besi pada ibu
hamil, bukan menaikan kadar hemoglobin. Wanita hamil perlu menyerap
zat besi rata- rata 60 mg/hari, kebutuhannya meningkat secara signifikan
pada trimester 2, karaena absorpsi usus yang tinggi. Fe diberikan 1 kali
perhari setelah rasa mual hilang, diberikan sebanyak 90 tablet selama masa
kehamilan. Tablet zat besi sebaiknya tidak diminum dengan teh atau kopi,
karena akan mengganggu penyerapan. Jika ditemukan anemia berikan 2-3
tablet zat besi perhari. Selain itu untuk memastikannya dilakukan
pemeriksaan Hb yang dilakukan 2 kali selama kehamilan yaitu pada saat
kunjungan awal dan pada usia kehamilan 28 minggu atau jika ada tanda-
tanda anemia.
11
laki-laki maupun perempuan bisa beresiko tertular penyakit kelamin.
Perempuan beresiko lebih besar tertular karena bentuk alat reproduksinya
lebih rentan terhadap PMS. Beberapa jenis penyakit menular seksual,
yaitu:
a. Gonorrhea (GO)
c. Trikonomiasis
e. Klamida
f. Kutil kelamin
g. Herpes
h. HIV/AIDS
i. Trikomoniasis
7. Temu Wicara
12
ibu sudah mempersiapkannya sesuai dengan golongan darah ibu.
Diberikan kepada ibu hamil pendatang dari daerah malaria juga kepada ibu
hamil dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai menggigil dan
hasil apusan darah yang positif. Dampak atau akibat penyakit tersebut
kepada ibu hamil yakni kehamilan muda dapat terjadi abortus, partus
prematurus juga anemia.
13
a. Standar 1: Identifikasi ibu hamil
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami, dan
keluarganya pada trimester ketiga untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan bersih dan aman, serta suasana yang menyenangkan.
14
memenuhi standar tersebut.
2.5 Kunjungan
Sungguh sangat ideal bila tiap wanita hamil mau memeriksakan diri ketika
haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan (Sarwono, 2005). Menurut
Departemen kesehatan RI (2002), kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu
hamil dengan petugas kesehatan yang memberikan ANC standar untuk
mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Hasil pencapaian program pelayanan
kesehatan ibu hamil dapat dinilai dengan menggunakan indikator cakupan K1 dan
K4, yaitu:
K1 adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan
untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan kesehatan pada
15
trimester 1, dimana usia kehamilan 1 sampai 12 minggu
K4 adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas
kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan dan pelayanan
kesehatan pada trimester III, usia kehamilan >24 minggu.
2.6 Cakupan
2.7 Kebijakan
16
Departemen Kesehatan dalam upaya mempercepat penurunan AKI dan AKB pada
dasarnya mengacu kepada intervensi strategis “Empat Pilar Safe Motherhood”
yaitu meliputi: Keluarga Berencana, ANC, Persalinan Bersih dan Aman, dan
Pelayanan Obstetri Essensial.
Pendekatan pelayanan obstetri dan neonatal kepada setiap ibu hamil ini
sesuai dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS), yang mempunyai 3
(tiga) pesan kunci yaitu:
17
rutin yang selama ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan
antara lain meliputi:
1. Deteksi dini ibu hamil melalui kegiatan P4K dengan stiker dan buku KIA,
denganmelibatkankaderdanperangkatdesasertakegiatankelompokKelasIbu Hamil.
2.8 Intervensi
1. Pemberian TT, yang diberikan untuk melindungi janin dari tetanus neonatorum
yang diberikan sekurang-kurangnya 2 kali selama kehamilan dengan interval
minimal 4 minggu, apabila ibu belum pernah mendapatkan suntikan TT
sebelumnya.
2. Pemberian vitamin zat besi, yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan Fe pada
ibu hamil dan nifas karena pada masa kehamilan dan nifas kebutuhan meningkat,
diberikan sesegera mungkin setelah rasa mual hilang. Minimal 90 tablet, dan
diminum sebaiknya tidak bersama teh atau kopi, karena dapat mengganggu
penyerapan.
18
hamil sesuai dengan resiko dan kelainan yang ditemukan, meliputi:
1. Faktor resiko
a. Umur, terlalu muda yaitu di bawah 20 tahun dan terlalu tua yaitu
di atas 35 tahun
2. Komplikasi kehamilan
19
BAB III
KESIMPULAN
20
1. Timbang dan ukur tinggi badan
4. Tetanus Toxoid
7. Temu wicara
DAFTAR PUSTAKA
Dewi VNL & Sunarsih T. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Salemba
Medika, Jakarta.
21
Hasnah, N. 2007. Peranan Para Bidan Menekan AKI.
http://www.waspada.co.id/index.php?
option=comcontent&view=article&id=4 89:peranan-para-Bidan-menekan-
aki&catid=31&itemed=99.
Saifuddin AB. dkk. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
22