Anda di halaman 1dari 18

Praktikum Biologi Mengenai Pertumbuhan dan Perkembangan

Tumbuhan
BAB I
PENDAHULUAN

 Pertumbuhan dan perkembangan merupakan salah satu sifat dari


makhluk hidup.  Kita terkadang mengalami kesulitan dalam
membedakan dua hal tersebut, karena dua hal tersebut selalu berjalan
secara beriringan, bersama dan saling melengkapi satu sama lain.
Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau
volume  serta jumlah sel secara irreversiabel atau tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses
fisiologis dalam organisme yang berupa perubahan bentuk dan ukuran
sebagai akibat adanya pembelahan, pembesaran dan perbanyakan sel.
Perkembangan adalah suatu proses menuju keadaan  yang lebih
dewasa. Dalam kenyataannya kedua istilah tersebut sulit dipisahkan.
Banyak faktor yang mempengaruhi proses tersebut.
Tujuan dari praktikum ini membuktikan bahwa tumbuhan dapat
tumbuh dan berkembang. Dalam hal ini yang digunakan adalah tanaman
jagung dan kacang tanah untuk diamati pertumbuhan dan
perkembangannya. Manfaatnya adalah mengamati secara langsung pada
tanaman jagung dan kacang tanah yang mengalami petumbuhan dan
perkembangan dan mengalami perubahan dari waaktu ke waktu.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangannya serta dapat membedakan beberapa periode
pertumbuhan suatu organisme dengan menggambarkan ke dalam grafik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah
sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan
jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat
irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke
bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya
pembelahan mitosis (Istamar, 2003). Pertumbuhan dan perkembangan
merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang
merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara
berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan
terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai
cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang
vital ini banyak tumpang tindih (Champbell, 2002). Pertumbuhan apikal
pada  ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran
sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

2.2. Tahap – tahap pertumbuhan dan perkembangan


Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi pertumbuhan
primer dan pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan primer terjadi sebagai
hasil pembelahan sel jaringan meristem primer. Pertumbuhan primer
diakibatkan oleh aktivitas meristem apikal yang terdapat pada ujung akar
dan pucuk tunas, menghasilkan sel–sel bagi tumbuhan untuk tumbuh
memanjang (Champbell, 2002). Pada ujung akar, batang dan daun
terdapat sel-sel meristem yang dapat berdeferensisasi menjadi sel-sel
yang memiliki struktur dan fungsi khusus (Istamar, 2003). Pertumbuhan
primer terdiri dari tiga system jaringan yaitu jaringan dermal, jaringan
pembuluh, dan jaringan dasar. Pertumbuhan primer akan mendorong
akar untuk menembus tanah. Pada ujung akar terdapat tiga zona , yaitu
zona pembelahan sel, zona pemanjangan, dan zona
pematangan (Champbell, 2003).
Aktivitas kambium mengakibatkan pertumbuhan sekunder yaitu
besar batang dan akar tanaman. Pertumbuhan sekunder yaitu adanya
aktivitas penebalan secara progersif. Pertumbuhan sekunder diakibatkan
aktivitas meristem lateral, silinder – silinder yang bterbentuk dari sel –
sel yang membelah ke samping di sepanjang tunas dan pertumbuhan
sekunder kearah dalam membentuk xylem dan ke arah luar membentuk
floem(Champbell, 2002). Bermacam ragam bentuk yang dihasilkan dari
proses pertumbuhan dan perkembangan, yang pertama adalah
pembelahan sel, pembesaran dan periklinan (Salisbury dan Cleon, 2002).
2.3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan adalah faktor dari dari dalam maupun faktor dari luar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
adalah faktor intern dan ekstern (Salisbury dan Cleon, 2002). Faktordari
dalam (intern)  yaitu faktor yang terdapat pada tanaman itu sendiri
berupa hormon – hormon dan faktor dari luar (ekstern) yaitu faktor
lingkungan hidup tumbuhan tersebut. Faktor intern meliputi zat dan
hormon tumbuh yang berperan penting  dalam proses perrtumbuhan.
Hormon adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh salah satu bagian
tubuh dan kemudian diangkut ke bagian tubuh yang lain, dimana
hormon tersebut akan memicu respon – respon di dalam sel dan jaringan
sasaran. Hormon, berpengaruh dalam proses pembelahan sel dan
pemanjangan sel untuk proses pertumbuhan (Yandaru, 2001) . Secara
umum hormon mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuh
dengan cara ,mempengaruhi pembelahan, pemanjangan, dan diferensiasi
sel. Hormon tumbuhan meliputi auksin, sitokinin, giberelin, asam
absisat, dan etilen  (Champbell, 2002). Hormon auksin berfungsi pada
pemanjangan dan diferensiasi sel. Hormon sitokinin berfungsi sebagai
pertumbuhan, perkembangan dan pembungaan. Hormon giberalin
berfungsi pada pertumbuhan, pemanjangan dan perkecambahan. Asam
absisat berfungsi untuk stomata. Sedang hormon etilen berfungsi dalam
pematangan buah.
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan yaitu intensitas cahaya, air, nutrisi, suhu atau
kelembaban, dan oksigen. Peran nutrisi adalah sebagai penunjang
pertumbuhan dan perkembangan. Cahaya sangat berpengaruh karena
dengan adanya cahaya dapat melakukan fotosintesis. Perkembangan
sangat dipengaruhi oleh lingkungan yaitu cahaya (Salisbury dan Cleon,
2002). Oksigen pada pertumbuhan dan perkembangan merupakan bahan
utama untuk respirasi. Air berfungsi untuk perkecambahan biji dan
menjaga kelembaban media (Salisbury dan Cleon, 2002).
BAB III
MATERI DAN METODE
Praktikum biologi dengan materi Pertumbuhan dan Perkembangan
organisme dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 07 November 2011,
Pukul 15.00–17.00 WIB di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia
Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Diponegoro Semarang.

3.1.  Materi
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai
pertumbuhan dan perkembangan organisme ini antara lain media tanam
yang berupa kapas yang dibasahi air, biji jagung dan kacang tanah,
polybag atau pot sebagai tempat menanam jagung dan kacang tanah,
pengaris atau meteran yang berfungsi untuk mengukur tinggi tanaman,
serta label untuk menunjukkan umur tanaman tersebut.
3.2. Metode
Praktikum biologi ini dilaksanakan untuk mengetahui proses
pertumbuhan dan perkembangan pada organisme yaitu dengan metode
mengukur tinggi pada tanaman jagung dan pada tanaman kacang tanah,
mengukur diameter tanaman jagung dan kacang tanah, menghitung
jumlah daun jagung dan kacang tanah, mengukur panjang tanaman
jagung dan tanaman kacang tanah, serta mengukur panjang akar jagung
dan kacang tanah.Cara kerja yang pertama mengisi 2 polybag atau pot
dengan kapas sebagai media tanam, kemudian basahi dengan air. Pada
minggu pertama menanam 2 hingga 3 biji jagung pada polybag 1, dan
melakukan hal yang sama pada biji kacang tanah. Pada minggu kedua
menanam biji jagung dan kacang tanah dengan jumlah yang sama dan
dengan perlakuan yang sama pada polybag 2. Pada minggu ketiga
menanam lagi biji jagung dan kacang tanah pada polybag 3 dengan
perlakuan yang sama. Dan pada minggu keempat menanam biji jagung
dan kacang tanah dengan perlakuan yang sama. Pada setiap polybag
mendapatkan perlakuan yang sama dan pada lingkungan yang sama
yaitu yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Kemudian
melakukan penyiraman setiap hari pada masing-masing polybag dengan
air secukupnya untuk menghindari kekeringan pada media tanam.
Setelah minggu keempat, bongkar semua tanaman dan bersihkan dari
tanah yang menempel pada masing-masing tanaman. Kemudian
mengamati panjang tanaman, panjang akar, tinggi tanaman, jumlah
daun, serta diameter batang pada setiap minggunya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Jagung
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan di dapatkan
hasil sebagai berikut :

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi 2011  Sumber : 


Ilustrasi 27 Gambar Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tanaman
Jagung
Keterangan :                                                         Keterangan :
1. Kuncup Daun                                                   1. Daun
2. Daun                                                                2. Koleoptille
3. Batang                                                              3. Kuncup daun
4. Biji                                                                   4. Biji Jagung
5. Akar
Tabel 1. Hasil Pengamatan Tanaman Jagung
Umur Panjang Tinggi Jumlah Diameter Panjang Sumber 
Tanaman Tanaman Daun (cm) Akar : Data
(cm) (cm) (helai) (cm) Primer
1 11,5 4 - 0,2 7,5
minggu
2 37,5 18,5 3 0,15 19
minggu
3 56 27 3 0,13 29
minggu
4 63 28 4 0,19 35
minggu
Praktikum Biologi, 2011
Ilustrasi 28. Tabel Pengamatan pada Tanaman Jagung

Grafik 1. Grafik pertumbuhan  dan perkembangan jagung

Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2011


Ilustrasi 29. Grafik Pertumbuhan dan Perkembangan Jagung

Berdasarkan hasil praktikum biologi pertumbuhan dan


perkembangan dapat diketahui bahwa tanaman jagung yang ditanam
pada minggu pertama hingga minggu keempat perubahan yang terjadi
dari pertumbuhan dan perkembangan terlihat sangat jelas. Pada umur 1
minggu panjang tanaman 11,5 cm dan terus bertambah panjangnya, pada
minggu ke 2 panjangnya mencapai 37,5 cm, pada minggu ketiga
bertambah menjadi56 cm dan terus bertambah hingga minggu keempat
mencapai 63 cm. Pertambahan tinggi tanaman jagung pada minggu
pertama adalah 4 cm dan pada minggu kedua tingginya bertambah
menjadi 18,5 cm, minggu ketiga tingginya semakin bertambah hingga
mencapai27 cm dan pada minggu keempat tingginya mencapai 28 cm,
dari minggu pertama hingga keempat pertumbuhan dan perkembangan
pada diameter juga terus bertambah, yang semula pada minggu pertama
diameternya 0,2 cm bertambah menjadi 0,15 cm pada minggu kedua,
pada minggu ketiga 0,13 cm dan pada minggu keempat mecapai
0,19 cm. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral (Champbell, 2002).
Panjang akar tanaman jagung dari minggu pertama hingga keempat juga
terus bertambah panjang. Jika pada minggu pertama panjang
akar 7,5 cm, minggu kedua bertambah hingga mencapai 19 cm, pada
minggu ketiga panjang akar mencapai 29 cm dan pada minggu keempat
panjangnya bertambah hingga 35 cm. Hal ini dikarenakan pada ujung
akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem
apikal. Hal ini dibuktikan oleh pernyataan Salisbury dan Cleon(2002)
yang menyatakan bahwa pertambahan ukuran mudah dirancukan dengan
pembelahan sel di meristem, karena pada ujung akar dan daerah ujung
tajuk (apeks) mempunyai meristem. Pertumbuhan dan perkembangan
juga terjadi pada daun jagung. Pada minggu pertama jumlah daun
jagung belum tumbuh, pada minggu kedua jumlah daunnya tumbuh
menjadi 3 helai. Pada minggu ketiga jumlah daun tetap yaitu 3 helai dan
minggu keempat  mengalami kenaikan yaitu tumbuh menjadi
4 helai. Hal ini sesuai dengan pendapat Champbell (2002) yang
menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan tidak selalu
diindentikkan dengan jumlah yang terus bertambah karena pada
pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor hormon yang
mempengaruhi pemanjangan, dan pembelahan sel. Hal ini dipertegas
oleh pendapat Salisbury dan Cleon (2002) yang menyatakan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
adalah faktor intern dan ekstern.

4.2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Kacang tanah


Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan di dapatkan
hasil sebagai berikut :
Sumber : Data primer Praktikum Biologi, 2011  Sumber :
Ilustrasi 30. Gambar Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Tanah
Keterangan :                                                          Keterangan :
1. Akar                                                                              1. Batang
2. Biji                                                                    2. Daun
3. Batang                                                               3. Akar
4. Daun                                                                 4. Biji kacang tanah
5. Pot

Tabel 2. Hasil Pengamatan pada Tanaman  Kacang Tanah
Umur Panjang Tinggi Jumlah Diameter Panjang
tanaman tanaman daun (cm) akar (cm)
(cm) (cm) (helai)
1 3,5 1 0 0,34 2,5
minggu 16,5 13 12 0,2 3,5
2 20 15 16 0,21 5
minggu 31 21 16 0,2 10
3
minggu
4
minggu
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi, 2011
Ilustrasi 31 Data Pengamatan pada Kacang Tanah
Grafik 3. Grafik Pertumbuhan dan Perkembangan
pada Kacang Tanah
Sumber : Data Primer Praktikum Biologi 2011
Ilustrasi 32. Grafik Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Tanah
Berdasarkan hasil praktikum biologi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman kacang tanah, kita dapat melihat pertumbuhan
dari sebuah biji yang pada tahapan awalnya biji tersebut mengalami
perkecambahan atau tumbuh tunas diantara kedua keping bijinya. Pada
minggu pertama panjang tanaman pada kacang tanah 3,5 cm dan pada
minggu kedua panjangnya bertambah menjadi 16,5 cm, begitu pula pada
minggu ketiga panjangnya menjadi 20 cm dan pada minggu keempat
panjangnya semakin bertambah hingga mencapai 31 cm. Dari minggu ke
minggu panjang kacang tanah mengalami pertambahan panjang yang
disebabkan oleh pembelahan pada sel-selnya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Istamar (2003) yang menyatakan bahwa pertambahan jumlah
sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan juga terjadi pada tinggi tanaman yang pada minggu
pertama 1 cm, pada minggu kedua tingginya justru menjadi 13 cm dan
pada minggu ketiga mengalami pertambahan menjadi 15 cm dan pada
minggu terakhir bertambah hingga mencapai 21 cm. Pada pertumbuhan
dan perkembangan suatu tanaman dapat dipengaruhi oleh faktor dari
dalam tanaman maupun faktor dari luar tanaman (lingkungan). Hal
ini sesuai dengan pernyataan Salisbury dan Cleon (2002) yang
menyatakan bahwa pertumbuhan dan perkembangan dapat dipengaruhi
oleh lingkungan. Hal ini dipertegas oleh pendapat Istamar (2003) yang
menyatakan bahwa faktor lingkungan juga mempengaruhi terjadinya
proses perkembangan, antara lain nutrisi yang terdiri dari senyawa kimia
dan diperlukan sebagai sumber energi, air dibutuhkan sebagai pelarut
dan media dalam reaksi kimia di dalam tubuh, cahaya berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh tumbuhan.Pada
diameter kacang tanah terjadi penurunan, jika pada minggu pertama
diametertanaman 0,34 cm, pada minggu kedua diameternya menurun
menjadi 0,2 cm dan pada minggu ketiga diameternya mengalami
kenaikan yaitu menjadi 0,21 cm dan pada minggu keempat mengalami
penurunan yaitu menjadi 0,2 cm. Panjang akar kacang tanah dari minggu
pertama hingga keempat selalu mengalami pertumbuhan yaitu pada
minggu pertama panjangnya 2,5 cm, dan pada minggu kedua bertambah
menjadi 3,5 cm. pada minggu ketiga bertambah menjadi 5 cm dan terus
bertambah hingga minggu keempat menjadi 10 cm. Hal ini  sesuai
dengan pernyataan Salisbury dan Cleon (2002) yang menyatakan bahwa
pertumbuhan selanjutnya akar primer kecambah dan akar cabangnya
membutuhkan aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan
perkembangan jumlah daun pada kacang tanah pada minggu
pertama daun belum tumbuh. Pada minggu kedua menjadi 12 helai. Pada
minggu ketiga mengalami pertambahan menjadi 16 helai. Pada minggu
keempat daun tidak mengalami pertambahan atau tetap yaitu 16 helai.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan
dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme
merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi
sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang
tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh
tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter
akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam.
Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

5.2. Saran
Dalam pelaksanaan praktikum sebaiknya para  praktikan benar –
benar memperhatikan semua bahan yang akan digunakan untuk
praktikum. Mulai dari pemilihan bibit jagung dan kacang tanah yang
akan ditanam dan cara pemeliharaannya sehingga biji – biji jagung dan
kacang tanah dapat tumbuh dengan baik. Dan dalam pengukuran harus
dilakukan dengan teliti dan cermat sehingga data yang dihasilkan lebih
akurat.

III.      METODE PERCOBAAN
       

A.    Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan antara lain kecambah biji kacang hijau umur 3 hari, 5 hari, 7 hari
masing-masing 3 buah.

B.     Cara Kerja
Dicabut kecambah kacang hijau dari masing-masing umur dan diukur panjang batang, lebar dan
panjang daun. Dihitung rata-rata hasil pengukuran tersebut dan dibuat grafik pertumbuhan.
        IV.      HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Tabel
Umur Ulangan Tinggi Batang Daun
Panjang Lebar
3 I 0,7 - -
II 0,6 - -
III 1 - -
Rata-rata 0,58 - -
5 I 1,7 0,4 0,3
II 1,8 0,3 0,2
III 1,9 0,5 0,3
Rata-rata 1,8 0,4 0,267
7 I 7,1 1,4 0,9
II 7 1,42 0,78
III 7,4 1,5 0,86
Rata-rata 7,167 1,44 0,8467

B.     Pembahasan
Pertumbuhan adalah pertambahan massa, ukuran, volume yang bersifat irreversibel (tidak
dapat balik). Pertumbuhan diikuti dengan diferensiasi, yaitu perubahan bentuk fisiologi sesuai
fungsinya atau proses perkembangan.
Beda dari pertumbuhan dan perkembangan dilihat dari perubahannya dan
parameternya. Sebagai contoh parameter pertumbuhan antara lain bobot segar, bobot kering,
pertambahan panjang, dan pertambahan luas. Jika makhluk hidup megalami pertambahan
panjang, pertambahan luas, maka makhluk hidup dikatakan mengalami pertumbuhan. Pada
perkembangan, misalnya pada tumbuhan mengalami pendewasaan organ-organ untuk melakukan
fotosisntesis, untuk melakukan reproduksi.
Faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan adalah faktor eksternal/lingkungan
yaitu, air, mineral, kelembaban, suhu, serta faktor internal yaitu hormon dan gen yang dihasilkan
oleh tanaman itu sendiri. Hormon-hormon yang ada pada tumbuhan antara lain, auksin, giberelin,
sitokinin, gas etilen, asam absisat, dan kalin.
Faktor-fakor yang memengaruhi perkembangan adalahnutrisi yang diterima oleh
jaringan-jaringan tumbuhan sehingga mengalami perkembangan dan pendewasaan yang
menyebabkan organ-organ dewasa aktif dan berfungsi bagi kehidupan tumbuhan.
Dari hasil percobaan didapatkan pertambahan panjang batang rata-rata dari umur 3 hari
ke 5 hari sampai 7 hari. Lebar daun dan panjang daun kecambah mengalami kecenderungan
pertambahan ukuran. Perkembangan pada kecambah yang memiliki batang, daun dan akar. Tiap
bagian organ tersebut akhirnya mampu memiliki fungsinya masing-masing untuk menopang
kehidupan kecambah.

V.      KESIMPULAN
          

Kesimpulan dari percobaan ini adalah pertumbuhan dapat diukur secara kuantitas dari
pertambahan ukuran tinggi, panjang dan lebar daun. Perkembangan dapat diukur dari tumbuh
dan fungsinya organ-organ pada makhluk hidup
DAFTAR PUSTAKA
Champbell. N A. 2002. Biologi Jilid 2. Erlangga: Jakarta.
Champbell. N A. 2003. Biologi Jilid 3. Erlangga: Jakarta.
Nuranti, Yandaru. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga.
Salisbury, Frank B dan Cleon W Ross. 2002. Fisiologi Tumbuhan Jilid III.
Institut Teknik Bandung. Bandung.

Syamsuri, Istamar. 2003. Biologi. Jakarta. Erlangga

Anda mungkin juga menyukai