Anda di halaman 1dari 20

Tugas Biologi

Kelainan pada Tulang, Sistem Gerak,


Sistem Sirkulasi, dan Sistem pencernaan

I. Kelainan pada Tulang

A. Macam-macam Gangguan Pada Tulang


Tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik gangguan tulang sejak lahir, karena makanan
yang kita konsumsi, posisi tubuh yang salah, terkena penyakit, kecelakaann, dan lainnya. Dibawah ini
adalah macam-macam kelainan, gangguan tulang atau penyakit pada tulang yang akan dibahas secara jelas.

1. Gangguan Tulang karena Kebiasaan Posisi Tubuh Yang Salah


Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Sikap tubuh yang salah ketika duduk,
berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang
belakang/punggung sebagai berikut.

a. Skoliosis
Skoliosis, yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke kiri atau ke kanan.
Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah. Skoliosis juga dapat terjadi jika seseorang sering membebani
salah satu sisi tulang belakang dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.

b. Lordosis
Lordosis, yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Hal itu
dapat terjadi, jika kita sering duduk di kursi dengan meja yang terlalu tinggi.

c. Kifosis
Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis, yaitu tulang belakang bagian
dorsal perut membengkok ke depan. Hal itu dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu
membungkuk.
2. Gangguan Tulang Karena Penyakit
a. Polio
Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama kelamaan tulangnya akan mengecil.
Penyakit polio dapat dicegah dengan vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada
saat anak berusia di bawah lima tahun.

b. Layuh Semu
Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa dalam kandungan akibat tertular
oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis, akibat tulang tulang anggora gerak pada bayi atau anak menjadi
layuh atau tidak bertenaga.

c. Rakhitis
Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini
timbul karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit
rakhitis memiliki tulang yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak dapat menahan berat
tubuh.

d. Kaku Sendi
Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat digerakkan. Penyakit ini
disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi
kering dan tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan. Kaku sendi biasanya
ini terjadi pada orang dewasa.

e. Kanker Tulang
Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak terkendali, sehingga di beberapa
tempat pada tulang dapat tumbuh benjolan benjolan yang dapat berpindah pindah dan timbul rasa sakit.
Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.

f. TBC Tulang
TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis yang sehingga membuat tulang
menjadi rusak.

g. Osteoporosis
Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah.
Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah
tubuh kekurangan zat kapur (kalsium).

h. Rikets
Rikets merupakan kelainan tulang pada anak yang disebabkan defisiensi vitamin D. Tulang ini biasanya
lunak dan jika berjalan maka tulang akan melengkung.

i. Osteomalasia
Osteomalasia adalah kelainan tulang kerena defisiensi vitamin D pada orang dewasa. Tulang yang
kekurangan fosfor dan kalsium sehingga menjadi lunak. Osteomalasia kebanyakan diderita oleh wanita yang
kurang makan padi-padian, susu, jarang terkena sinar matahari, dan sering melahirkan.

j. Steoporosis atau osteopenia
Kelainan tulang yang kebanyakan diderita oleh orang tengah baya atau tua yang sudah menopause.
Kelainan ini berupa menurunnya kerja sel osteoblas sebagai akibat penurunan produksi hormon estrogen.
Tulang akhirnya menjadi rapuh dan mudah patah. Penyakit ini dapat diatasi dengan banyak minum susu
yang mengandung kalsium.

k. Artritis
Artritis merupakan gangguan tulang yang berupa peradangan pada sendi yang disebabkan keseleo,
infeksi, dan luka sendi.

l. Mikrosefalus
Mikrosefalus merupakan kelainan akibat pertumbuhan tulang-tulang tengkorak yang terhambat karena
kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada waktu bayi, sehingga ukuran kepala kecil
(ukurannya tidak proporsional). Akibat lebih lanjut biasanya berpengaruh pada perkembangan mental.

3. Gangguan Atau Kelainan Tulang Oleh Faktor Keturunan


Suatu sifat keturunan pada orang tua yang bersifat menurun akan diwariskan kepada keturunannya, sifat
itu disebut gen. Misalnya, kelainan bentuk tulang punggung yang dialami orang tua yang disebabkan oleh
gen, maka akan diwariskan kepada keturunannya.

4. Gangguan Atau Kelainan Tulang Yang Disebabkan Oleh Makanan


Pertumbuhan tulang tulang sangat tergantung dari makanan yang kita makan setiap hari. Makanan yang
kita makan harus mengandung zat zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang. Misalnya, mengandung
zat kapur, fosfor, dan vitamin D.

5. Gangguan Atau Kelainan Tulang Karena Kecelakaan


a. Fraktura, jika terjadi patah tulang karena kecelakaan.

b. Fisura, jika tulang mengalami retak.

c. Urai Sendi, jika terjadi pergeseram sendi karena selaput sendi sobek.

d. Kalus, jika tulang yang patah akibat kecelakaan, kemudian timbul gelembung pada bagian sambungan
tulang, tempat sambungan tulang yang menggelembung setelah sembuh.

e. Patah tulang tertutup, jika tulang yang patah tidak sampai merobek kulit.

f. Patah tulang terbuka, jika tulang yang patah merobek kulit dan tulang mencuat ke luar.
B. Macam-macam Kelainan dan Gangguan pada Persendian
Gangguan persendian ada beberapa macam, yaitu dislokasi, terkilir, ankilosis, dan artritis.

1) Dislokasi
Dislokasi terjadi apabila sendi bergeser dari kedudukan semula karena ligamentum (jaringan
penggantung) sobek atau tertarik.

2) Terkilir
Terkilir disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan sehingga ligamentum menjadi
tertarik, tetapi sendi tidak mengalami pergeseran posisi. Terkilir menyebabkan rasa sakit yang cukup hebat
dan mengalami pembengkakan.

3) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah kedua tulang
itu menyatu.

4) Artritis
Artritis adalah peradangan yang terjadi pada sendi disertai dengan rasa sakit dan kadang-kadang posisi
tulang mengalami perubahan.

C. Cara dan Proses Penyembuhan Patah Tulang


Dapatkah tulang patah disembuhnkan? Tulang yang patah dapat disambung kembali, tetapi tulang harus
diluruskan dan tidak boleh digerakkan. Tulang yang patah serius harus disisipkan pen dari logam antikarat.
Berikut ini gambaran perbaikan patah tulang.

a. Gumpalan darah mengumpul pada daerah tulang yang patah.

b. Fibrolas masuk ke gumpalan darah.

c. Kalsium didepositkan ke kalus sehingga kedua ujung tulang yang patah menyatu kembali.

d. Kedua ujung tulang telah menyatu kembali.


Berikut tahap-tahap proses penyembuhan patah tulang:

Tahap 1: Peradangan (inflammation)

Tulang patah baik terbuka atau tertutup akan menimbulkan perdarahan sekecil apapun itu dan membuat 

jaringan di sekitarnya  meradang yang ditandai dengan bengkak, memerah dan teraba hangat serta tentunya

terasa sakit. Tahap ini dimulai pada hari ketika patah tulang terjadi dan berlangsung sekitar 24 jam hingga

1minggu.

Tahap 2: Pembentukan kalus halus (soft callus) 

Antara 2 sampai 3  minggu setelah cedera, rasa sakit dan pembengkakan akan mulai hilang. Pada tahap

penyembuhan patah tulang ini, terbentuk kalus yang halus di kedua ujung tulang yang patah sebagai cikal

bakal yang menjembatani penyambungan tulang namun kalus ini belum dapat terlihat melalui rongsen.

Tahap ini biasanya berlangsung hingga 4 sampai 8 minggu setelah cedera.

Tahap 3: Pembentukan kalus keras (hard callus) 

Antara 4 sampai 8 minggu, tulang baru mulai menjembatani fraktur (soft callus berubah menjadi hard


callus) dan dapat dilihat pada x-rays atau rongsen. Dengan waktu 8 sampai 12 minggu setelah cedera, tulang

baru telah mengisi fraktur.

Tahap 4: Remodeling tulang 

Dimulai sekitar 8 sampai 12 minggu setelah cedera, sisi fraktur mengalami remodeling (memperbaiki

atau merombak diri) memperbaiki setiap cacat yang mungkin tetap sebagai akibat dari cedera. Ini tahap

akhir penyembuhan patah tulang yang dapat bertahan hingga beberapa tahun.
Waktu penyembuhan rata-rata patah tulang untuk setiap jenis tulang, yaitu:

A. Tulang jari : 3 minggu


B. Tulang metacarpals (telapak tangan) : 4 - 6 minggu
C. Distal radius : 4 - 6 minggu
D. Tulang lengan bawah: 8 - 10 minggu
E. Humerus (tulang lengan atas) : 6 - 8 minggu
F. Femoralis neck (tulang paha bagian leher): 12 minggu
G. Femoral shaft (tulang paha bagian poros): 12 minggu
H. Tibia dan fibula (tulang tungkai bawah dan tulang kering): 10 minggu

D. Menjaga Kesehatan Tulang

Berikut ini adalah cara menjaga kesehatan tulang yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

1. Mengatur posisi duduk

Cara menjaga kesehatan tulang yang sering disepelekan adalah tentang bagaimana posisi Anda
duduk. Posisi duduk tidak hanya bisa membuat struktur tulang berubah, tapi juga bisa meningkatkan
terjadinya kerusakan pada tulang.

2. Perbanyak kalsium dan vitamin D

Cara memelihara kesehatan tulang berikutnya adalah dengan memperbanyak kalsium dan vitamin D.
Kedua hal tersebut adalah nutrisi penting yang sangat dibutuhkan oleh tulang untuk membuatnya lebih sehat
dan kuat. Kedua nutrisi tersebut juga sangat mudah didapatkan dari keju, kedelai, susu, salmon, sarden, telur
dan yoghurt. Selain dari makanan, vitamin D juga dapat dibentuk di dalam tubuh dengan bantuan sinar
matahari.

3. Jalan kaki

Salah satu cara menjaga kesehatan tulang yang paling mudah adalah dengan rutin berjalan kaki. Dengan
jalan kaki setiap hari, struktur serta kepadatan tulang akan membaik. Cobalah untuk berjalan kaki sejauh 1
km setiap hari. Jarak tersebut adalah jarak yang cukup dekat bagi ukuran olahraga jalan kaki. Jika dirasa
kurang, Anda bisa menambahnya namun dengan batas wajar dan tidak sampai terlalu lelah.
4. Penuhi kebutuhan protein

Fakta menunjukkan bahwa sekitar 50 persen tulang terbuat dari protein. Jika Anda ingin memiliki tulang
yang kuat dan sehat, karenanya Anda harus memenuhi kebutuhan protein dengan baik. Asupan protein yang
rendah bisa mengurangi penyerapan kalsium pada tulang. Kondisi ini membuat tulang menjadi rapuh dan
pembentukan tulang terhambat.

5. Konsumsi sayuran

Brokoli, kubis dan beberapa sayuran lainnya dipercaya dapat mencegah kerusakan tulang. Bahkan,
sayuran-sayuran yang mengandung vitamin C juga bisa merangsang sel-sel pembentuk tulang dan
melindunginya dari kerusakan.

6. Hindari alkohol dan rokok

Cara menjaga kesehatan tulang lainnya adalah menghindari alkohol dan rokok. Alkohol dan rokok dapat
membawa pengaruh buruk pada tulang. Sebuah penelitian mengungkapkan, seorang pecandu alkohol lebih
berisiko terkena osteoporosis. Sementara aktivitas merokok bisa mengganggu penyerapan kalsium.

7. Olahraga angkat beban

Salah satu jenis olahraga terbaik untuk menjaga kesehatan tulang adalah dengan latihan menahan beban.
Pasalnya, cara yang satu ini dapat mendorong pembentukan tulang yang baru dan mencegah pengeroposan
tulang.
II. Kelainan pada Sistem Gerak

1. Myasthenia Gravis

Myasthenia gravis menyebabkan melemahnya otot-otot rangka pada tubuh. Penyebabnya adalah adanya
gangguan komunikasi antara sel saraf dengan jaringan otot, sehingga menyebabkan gerakan tubuh melemah.

Gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada tiap penderita, antara lain kesulitan bicara atau cadel, suara
serak, napas pendek, dan kelopak mata turun. Penderita juga bisa mengalami kesulitan bergerak, seperti
bangun dari posisi duduk ke berdiri, mengangkat benda, atau naik-turun tangga.

Gejala lain yang mungkin muncul ialah kesulitan dalam menunjukkan ekspresi wajah. Penderita
myasthenia gravis biasanya juga mengalami gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau ganda,
serta kesulitan mengunyah dan menelan.

Umumnya, gejala myasthenia gravis timbul ketika penderitanya beraktivitas dan akan membaik setelah
beristirahat. Gejala penyakit ini dapat muncul secara perlahan dan cenderung memburuk bila tidak diobati.

2. Tremor

Tremor adalah gerakan gemetar yang terjadi secara berulang tanpa disengaja. Tremor umumnya terjadi di
tangan dan kepala, tapi bisa juga terjadi di bagian tubuh lain, seperti kaki, perut, dan pita suara.

Meski umumnya tidak mengancam nyawa, tremor dapat menganggu aktivitas sehari-hari. Orang yang
mengalami tremor akan kesulitan untuk melakukan aktivitas atau pekerjaan, seperti menulis, berjalan,
menyuap makanan, atau menggenggam benda.

Tremor disebabkan oleh gangguan pada area otak yang berfungsi mengatur pergerakan otot. Tremor bisa
terjadi tanpa penyebab yang jelas, namun sering kali kondisi ini merupakan gejala dari suatu penyakit.

3. Penyakit Parkinson

Penyakit Parkinson terjadi karena tubuh kekurangan zat dopamin yang berperan dalam mengatur gerakan
tubuh. Pada kondisi ini, terdapat kerusakan sel saraf di otak yang mengakibatkan gerakan tubuh menjadi
lambat dan tidak normal.

Ada tiga gejala utama penyakit Parkinson, yakni tremor, gerak tubuh melambat, dan kaku otot. Gejala
lainnya yang mungkin muncul adalah:
 Gangguan keseimbangan yang membuat penderita rentan terjatuh dan cedera.
 Kesulitan dalam berjalan.
 Bicara melambat dan tidak jelas.
 Kesulitan dalam menulis.
 Susah menelan.
 Sulit menahan buang air kecil atau besar.
 Produksi air liur berlebih.
 Rentan mengalami depresi, cemas, serta demensia.

4. Distonia

Distonia adalah gangguan yang menyebabkan otot bergerak sendiri tanpa sadar. Gerakan otot ini dapat
terjadi pada salah satu anggota tubuh saja atau seluruhnya. Akibatnya, penderita distonia memiliki postur
tubuh yang aneh dan mengalami tremor.

Penyebab distonia adalah adanya gangguan pada bagian otak yang berfungsi mengendalikan kecepatan
dan koordinasi gerakan tubuh.

Kelainan sistem gerak tubuh ini dapat menimbulkan gejala berupa kedutan, tremor, kram otot, mata
berkedip tanpa kendali, gangguan bicara dan menelan, serta posisi salah satu bagian tubuh yang tidak
normal, misalnya leher miring.

5. Ataksia

Ataksia disebabkan oleh kelainan pada otak kecil dan saraf tulang belakang yang memengaruhi
koordinasi gerakan tubuh. Ataksia menyebabkan seseorang sulit menggerakkan tubuh dengan mulus dan
lancar.

Gejala ataksia meliputi koordinasi gerak tubuh yang buruk, gemetar atau tremor, langkah kaki yang tidak
stabil atau seperti mau jatuh, perubahan cara bicara, sulit bicara dan menelan, serta gerakan bola mata yang
tidak normal. Penderita ataksia juga bisa mengalami gangguan dalam berpikir atau emosi, serta kesulitan
dalam menulis.

6. Chorea

Chorea adalah kelainan saraf otot yang menyebabkan munculnya gerakan tubuh yang tidak disadari.
Penyakit ini ditandai dengan gerakan berulang yang singkat, cepat, dan tidak terkontrol.
Chorea umumnya terjadi pada wajah, mulut, lengan, tangan, dan kaki. Akibatnya, penderita mengalami
gangguan bicara, kesulitan menelan, lidah sering menjulur, tangan sulit dikepalkan, hingga gaya berjalan
yang aneh.

7. Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS)

ALS merupakan penyakit degeneratif yang mengganggu fungsi otak dan saraf tulang belakang. Penderita
kondisi ini bisa mengalami kesulitan dalam melakukan beberapa aktivitas, seperti berbicara, menelan,
berdiri, berjalan, dan menaiki tangga. Hingga saat ini, belum ditemukan pengobatan untuk ALS.

Gejala ALS pada setiap orang bisa berbeda, tergantung pada area sistem saraf yang mengalami kelainan.
Gejala yang mungkin muncul meliputi suara serak, sulit menelan, bicara tidak jelas, emosi tidak stabil, dan
produksi air liur berlebih. Gejala lainnya bisa berupa lemas, kedutan, sesak napas, hingga penyusutan
jaringan otot.

Di samping ketujuh penyakit di atas, masih ada kelainan sistem gerak lainnya yang umumnya
berupa gangguan otot, tulang, dan jaringan ikat. Dua di antaranya yang sering terjadi
adalah tendinitis dan osteoarthritis.

Penyakit-penyakit di atas sering kali membuat pasiennya kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Jika
dibiarkan, kelainan pada sistem gerak tersebut bahkan bisa membuat penderitanya menjadi difabel. Oleh
karena itu, kelainan pada sistem gerak perlu secepatnya dikonsultasikan ke dokter.
III. Kelainan pada Sistem Sirkulasi

1. Angina

Penyakit pada peredaran darah yang pertama adalah angina yang ditandai dengan berat dan berulang
ketidaknyamanan dada dan nyeri, disebabkan karena kurangnya pasokan darah atau suplai oksigen pada otot
jantung. Pada dasarnya, itu diwujudkan sebagai komplikasi yang disebabkan oleh penyempitan pembuluh
darah. Angina sering dianggap sebagai tanda peringatan serangan jantung yang akan datang. Jadi, sesegera
mungkin menghubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

2. Aritmia

Penyakit sistem peredaran darah juga munculnya gejala aritmia. Gejala utama aritmia jantung adalah
irama jantung yang tidak teratur, di mana jantung berdetak tidak normal, baik pada tingkat lebih lambat atau
lebih cepat. Dalam kebanyakan kasus, ditemukan menjadi masalah bawaan dan hasil dari cacat jantung.
Berdasarkan tingkat keparahan aritmia, mengonsumsi obat, menjalani prosedur bedah, dan menanamkan alat
pacu jantung yang diadopsi dalam rangka untuk mengatur irama jantung.

3. Aterosklerosis

Aterosklerosis adalah penyakit sistem peredaran darah, akibat akumulasi deposit lemak dalam dinding
pembuluh darah, terutama arteri. Dengan kata lain, arteri terutama dipengaruhi oleh aterosklerosis. Selama
periode waktu, arteri mengeras dan dinding kehilangan elastisitasnya. Komplikasi aterosklerosis termasuk
penyakit jantung dan serangan jantung.

4. Kardiomiopati

Penyakit dan gangguan sistem peredaran darah termasuk kardiomiopati, yang disebabkan karena
melemahnya otot jantung atau miokardium. Pada tahap awal, otot-otot ventrikel atau otot ruang jantung
yang lebih rendah terpengaruh. Jika tidak diobati, menyebar ke otot-otot jantung atas. Dalam kasus yang
parah, kardiomiopati dapat menyebabkan gagal jantung kongestif dan bahkan menyebabkan kematian.

5. Cacat jantung bawaan

Cacat jantung bawaan muncul pada saat lahir dan bisa ringan atau berat. Janin mungkin menunjukkan
perkembangan yang tidak lengkap atau organ jantung tidak normal (abnormal), menyebabkan gejala seperti
murmur jantung pada bayi. Penyebab pasti penyakit jantung bawaan tidak diketahui. Dalam beberapa kasus,
masalah genetik menyebabkan cacat ini, sementara yang lain berkembang tanpa alasan apapun.
6. Penyakit arteri koroner

Salah satu penyakit yang menyerang peredaran darah menyebakan penyakit arteri koroner, juga dikenal
sebagai penyakit jantung koroner sejauh ini merupakan penyakit yang paling umum dari sistem peredaran
darah didiagnosis pada orang dewasa. Hal ini disebabkan karena aterosklerosis, yaitu akumulasi plak di
dinding arteri koroner, yang secara tidak langsung merusak suplai darah ke jantung. Penyakit arteri koroner
adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia.

7. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah gangguan lain yang sering didiagnosis dari penyakit sistem
peredaran darah, di sini, tekanan darah (sistolik dan diastolik) membaca tetap konsisten lebih tinggi dari
tingkat yang direkomendasikan normal. Jika tidak ditangani tepat waktu, hipertensi menyebabkan kerusakan
pada jantung dan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko serangan jantung dan penyakit jantung
lainnya.

8. Kolesterol Tinggi

Kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia ditandai dengan meningkatnya kolesterol. Ada dua jenis utama
dari kolesterol, yaitu low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dan high density lipoprotein (HDL)
atau kolesterol baik. Tingginya kadar kolesterol jahat (LDL) meningkatkan risiko penyakit jantung
dan stroke.

9. Penyakit Vascular Peripheral

Penyakit peredaran darah perifer memengaruhi sirkulasi darah ke bagian tubuh yang ekstrem, termasuk
lengan dan kaki. Penyakit arteri perifer adalah jenis yang paling umum dari penyakit pembuluh darah
perifer, yang merupakan pengendapan asam lemak di dinding arteri. Gejala penyakit pada sistem peredaran
darah perifer adalah kesemutan, mati rasa, dan komplikasi lain.

10. Penyakit Jantung Rematik

Penyakit jantung rematik adalah komplikasi yang jarang diperhatikan pada anak-anak yang mengalami
demam rematik yang diobati, apa yang terjadi adalah antibodi yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons
terhadap infeksi bakteri (streptococcus) palsu menyerang bagian tubuh, termasuk katup jantung dan otot.
Gejala-gejala penyakit ini tidak berbeda dari gagal jantung kongestif, sehingga pengobatan untuk keduanya
diatasi dengan cara yang sama.
11. Serangan jantung

Myocardial infarction (MI) adalah istilah teknis untuk serangan jantung. Serangan jantung sering
menyerang banyak orang, dan ini adalah salah satu contoh penyakit yang mengganggu peredaran darah.

Serangan jantung dapat terjadi ketika suplai darah terhenti atau terputus dari jantung, biasanya
disebabkan oleh gumpalan darah. Beberapa serangan jantung kecil, tetapi yang lain bisa mengancam jiwa.

12. Iskemia jantung

Iskemia jantung bisa menyebabkan rasa sakit yang mirip dengan serangan jantung.
Iskemia jantung berarti otot jantung tidak mendapatkan cukup oksigen untuk berfungsi dengan baik.
Seseorang dengan iskemia jantung biasanya akan mengalami sakit seperti angina dan mungkin merasa
seolah-olah mengalami serangan jantung.

13. Stroke

Penyakit pada peredaran darah yang juga sering menyerang adalah stroke. Penyakit ini dapat terjadi
ketika salah satu pembuluh yang mengarah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah atau pecah. Ini
menghentikan aliran darah dan mencegah oksigen masuk ke otak.

14. Tromboemboli Vena (VTE)

Tromboemboli vena (VTE) adalah gumpalan darah yang tersangkut di pembuluh darah, yang
menghalangi aliran darah. Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis darurat.

15. Aneurisma Aorta

Penyakit yang menyerang peredaran darah adalah aneurisma aorta, yang memengaruhi arteri utama
dalam tubuh. Ini berarti dinding arteri telah melemah, memungkinkan untuk melebar. Arteri yang membesar
bisa pecah dan menjadi kondisi darurat medis. Segera mungkin hubungi dokter untuk mendapatkan
penanganan.

16. Anemia

Anemia adalah keadan tubuh yang kekurangan hemoglobin. Kadar hemoglobin normal adalah 12-16%.


Jumlah sel darah merah normal adalah 5juta/mm. Pada penderita anemia, kadar hemoglobin kurang dari
normal.
17. Leukemia

Leukemia adalah pertumbuhan sel-sel darah putih yang tidak normal. Leukimia disebut juga kanker darah.
Sel darah putih ini dapat memakan sel-sel darah merah sehingga penderita dapat mengalami anemia akut.

18. Thalasemia

Thalasemia adalah penyakit keturunan di mana tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan sel
darah merah. Akibatnya, penderita mengalami anemia.

19. AIDS (Acquered Immune Deficiency Syndrome)

 Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV yang menyerang sel darah putih manusia. Pada
pengidap AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi. Hal tersebut terjadi
karena penyakit AIDS merupakan penyakityang menyerang system kekebalan tubuh sehingga
kekebalan tubuh tidak berfungsi.

20. Tekanan Darah Rendah

Penderita kelainan ini memiliki tekanan darahnya berada di bawah normal. Penyebabnya antara lain


perubahan posisi tubuh dari jongkok menjadi berdiri. Gejala yang biasa timbul adalah pusing, lesu,
penglihatan berkunang-kunang, dan sering pingsan.

21. Varises

Gejala varises berupa pembuluh balik yang melebar atau berkelok-kelok terutama pada kaki.


Penyebabnya adalah kaki terlalu berat menahan beban. Misalnya karena hamil atau terlalu lama berdiri.
Varises yang terjadi di daerah anus dinamakan ambeien.

Cara menjaga kesehatan sirkulasi darah

1. Menghentikan kebiasaan merokok
Perokok memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner. Tidak hanya
perokok sendiri, orang-orang di sekitarnya yang menghirup asap rokok (perokok pasif) juga lebih berisiko
mengalami penyakit tersebut.
Hal ini karena zat beracun pada rokok dapat merusak pembuluh darah jantung, sehingga lama kelamaan
aliran darah pada jantung menjadi terganggu. Akibatnya, fungsi jantung juga akan terganggu karena
kekurangan oksigen dan nutrisi.
2. Melakukan aktivitas fisik (olahraga) secara rutin
Aktif secara fisik atau rutin olahraga dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Sempatkan waktu untuk
berolahraga sekitar 20 – 30 menit setiap hari, karena manfaatnya sangat baik untuk kesehatan
jantung. Pilihan olahraga ini bisa berupa jalan kaki, jogging, berenang, atau sekadar naik-turun tangga.
3. Mengonsumsi ikan
Mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dapat membantu mencegah penyakit
jantung. Ikan adalah salah satu makanan yang kaya akan asam lemak omega-3. Anda dapat memilih ikan
sarden, tuna, atau salmon. Konsumsilah ikan jenis ini dua kali seminggu secara teratur untuk mencukupi
kebutuhan tubuh akan asam lemak omega-3.
4. Mengonsumsi lebih banyak serat
Menu makanan kaya akan serat dapat menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung. Serat bisa didapatkan dari buah-buahan, sayuran, gandum, kacang,
dan sereal. Penuhilah kebutuhan serat paling tidak 30 gram per hari.
Perlu diperhatikan bahwa konsumsi makanan berserat harus dilakukan secara bertahap. Sebaiknya jangan
makan sayuran dalam jumlah banyak sekaligus, karena dapat mengakibatkan perut kembung. Saat
mengonsumsi serat, minumlah lebih banyak air putih untuk melancarkan pencernaan.
5. Mengurangi konsumsi lemak jenuh
Terlalu banyak mengonsumsi lemak jenuh dan lemak trans dapat meningkatkan kolesterol di dalam
darah. Kolesterol yang menumpuk berpotensi menyumbat pembuluh darah jantung.
Oleh karena itu, batasi konsumsi lemak jenuh. Lemak jenis ini banyak terdapat pada daging merah, kulit
ayam, makanan olahan, makanan yang digoreng, margarin, serta produk susu kaya lemak.
6. Menjaga tekanan darah
Tekanan darah tinggi bisa menyebabkan pecahnya pembuluh darah. Jika hal ini terjadi pada pembuluh
darah organ-organ yang penting, seperti jantung dan otak, dapat berakibat fatal.
Rutin berolahraga, mengurangi asupan garam, serta membatasi minuman beralkohol adalah beberapa cara
yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tekanan darah tinggi.
7. Menjaga kadar gula darah
Kadar gula darah yang tinggi tidak hanya dapat membuat Anda terkena diabetes, namun juga membuat
Anda berisiko terkena penyakit jantung. Hal ini karena gula darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan
saraf yang mengendalikan jantung serta pembuluh darah.
Beberapa upaya untuk mengurangi risiko diabetes adalah mengganti nasi putih dengan nasi merah, dan
mengurangi asupan gula. Selain itu, periksakan kadar gula darah secara rutin, terutama jika usia Anda di atas
45 tahun.
8. Mendapatkan istirahat yang cukup
Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap hari. Kurang istirahat dapat meningkatkan risiko terkena
penyakit darah tinggi, diabetes, dan serangan jantung.
IV. Kelainan pada Sistem Pencernaan

1. Diare
Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami. Dimana gangguan
pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi
karena selaput dinding usus besar si penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan
seseorang menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita mengkonsumsi makanan yang tidak
higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu gerakan peristaltik usus menjadi tidak terkendali
serta di dalam usus besar tidak terjadi penyerapan air. Jika fases penderita bercampur dengan nanah atau
darah, maka gejala tersebut menunjukan bahwa si penderita mengalami desentri yang mana gangguan itu
disebabkan karena adanya infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar orang yang menderitanya.

2. Grastritis
Grastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami peradangan.
Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau HCl terlalu tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat
disebabkan karena penderita mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kuman penyebab penyakit.

Ketika gastritis terjadi, ada penderita yang merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa gejala
gastritis di antaranya:

 Nyeri yang menggerogoti dan panas di dalam lambung


 Hilang nafsu makan
 Cepat merasa kenyang saat makan
 Perut kembung
 Cegukan
 Mual
 Muntah
 Sakit perut
 Gangguan saluran cerna
 BAB dengan tinja berwarna hitam pekat
 Muntah darah

3. Maag
Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena penyakit yang satu ini
biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan penyakit atau gangguan sistem pencernaan yang
ditandai dengan adanya rasa perih pada dinding lambung, selain itu maag juga disertai dengan adanya rasa
mual dan perut menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena tingginya kadar asam lambung. Penyebab
utama gangguan ini yaitu karena pola makan penderita tidak baik atau tidak teratur, stres dan lain
sebagainya. Helicobakter pylori, merupakan bakteri penyebab terjadinya maag pada manusia.
 

4. Konstipasi atau Sembelit


Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita akan
mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena usus besar menyerap air terlalu
banyak. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan berserat seperti misalkan buah dan
sayur atau kebiasaan buruk yang selalu menunda buang air besar.

5. Hemaroid atau Wasir


Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi pembuluh darah yang
membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di  sekitar atau di dalam bokong, entah
itu di dalam anus atau di dalam rektum. Biasanya kebanyakan hemaroid yaitu penyakit ringan serta tidak
menimbulkan adanya gejala. Jika saja seseorang terdapat gajala wasir, maka hal yang sering terjadi seperti
misalkan:

 Adanya pendarahan setelah buang air besar, dimana dengan warna darah merah terang.
 Adanya benjolan yang tergantung di luar anus. Biasanya benjolan ini harus didorong kembali ke
dalam anus setelah melakukan buang air besar.
 Adanya rasa gatal di sekitaran anus.

Hemaroid atau wasir biasanya sering dialami oleh mereka yang terlalu lama duduk atau wanita yang tengah
hamil.

6. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau usus buntu
mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa-sisa makanan yang terjebak serta
tidak bisa keluar di umbai cacing. Sehingga lama kelamaan umbai cacing tersebut akan menjadi busuk serta
akan menimbulkan peradangan yang menjalar ke usus buntu. Jika umbai cacing tidak segera dibuang, maka
lama kelamaan akan pecah. Dimana peradangan usus buntu ini biasanya ditandai dengan terdapatnya nanah.
Bila gangguan atau penyakit ini tidak terawat, maka akan menyebabkan angka kematian yang cukup tinggi.

7. Tukak Lambung

Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan ini disebabkan karena
terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri. Luka yang muncul ini juga bisa saja muncul pada dinding
duodenum atau usus kecil serta esofagus atau kerongkongan.
Penyakit yang satu ini dapat menyerang siapa saja tanpa mengenal usia. Namun meskipun begitu, orang
di atas usia 60 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi mengalmi penyakit ini.
Gejala yang biasanya muncul yaitu, penderita akan merasa nyeri atau perih pada bagian perut. Rasa nyeri
yang muncul akan menyebar ke leher, terasa semakin perih saat perut kosong, muncul ketika malam hari,
akan hilang dan kambuh lagi pada minggu kemudian.
8. Radang Usus Buntu
Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini terjadi karena usus
buntu terinfeksi oleh bakteri. Radang usus buntu terjadi karena lubang antara usus buntu dan usus besar
tersumbat oleh lendir atau biji cabai.

9. Sariawan

Seperti yang kita ketahui, sariawan merupakan gangguan sistem pencernaan yang biasanya muncul di
sekitar mulut.  Ketika kita mengalami gangguan ini maka ketika makan akan merasakan perih. Sariawan
terjadi karena panas dalam pada rongga lidah atau rongga mulut. Dimana penyebab yang paling mendasar
dari penyakit ini yaitu kurangnya vitamin C.

10. Kolik

Kolik merupakan suatu rasa nyeri yang muncul pada perut, dimana rasa nyeri ini akan hilang dan timbul.
Rasa nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena saluran di dalam rongga perut tersumbat, seperti
misalkan usus, saluran kencing, empedu dan saluran telur pada wanita. Salah satu penyebab gangguan ini
yaitu karena mengkonsumsi makanan yang terlalu pedas, asam atau makan terlalu banyak.

11. Gizi buruk atau Mallnutrisi


Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan. Gizi buruk ini disebabkan karena
sel-sel pankreas atropi mengalami kehilangan reticulum endoplasma terlalu banyak.

12. Keracunan
Keracunan biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan. Dimana keracunan biasanya
terjadi karena pengaruh bakteri seperti bakteri Salmonela, yang mana akan menyebabkan penyakit tipus dan
paratipus.

13. Cacingan

Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, hal ini
disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami penyakit yang satu ini. Cacingan merupakan
penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia. Penyakit ini biasanya dialami oleh anak-anak, namun
bukan berarti orang dewasa tidak akan mengalaminya.

14. Diverkulitis

Divertikula adalah kantong-kantong kecil yang dapat terbentuk di sepanjang saluran pencernaan.
Kantong-kantong ini paling sering ditemukan di usus besar. Ketika kantong meradang atau terinfeksi, maka
kondisi ini disebut sebagai divertikulitis. Divertikulitis sering ditemukan terutama pada orang di atas usia 40
tahun dan jarang menimbulkan keluhan.
Gejala dari penyakit pada pencernaan di usus besar ini adalah:
A. Perdarahan pada rektum
B. Demam
C. Sakit perut
D. Perut kembung
E. Diare atau sembelit
F. Muntah dan mual

Obesitas dan kurang makan serat dapat menjadi faktor risiko divertikulitis. Maka untuk mengatasi
gangguan sistem pencernaan divertukulosis Anda bisa mengonsumsi makanan berserat, obat-obatan dokter
seperti antibiotik, dan sumber probiotik.
15. Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit pencernaan yang ditandai dengan pembentukan endapan keras seperti batu
di kandung empedu. Batu ini terbentuk dari kelebihan kolesterol atau zat sisa yang mengkristal saat kantung
empedu tidak kosong dengan baik. 
Batu empedu mungkin memunculkan gejala nyeri di perut bagian kanan atas. Nyeri ini muncul saat batu
empedu menghalangi saluran yang menyambungkan kandung empedu dengan usus.
Batu empedu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti genetik, berat badan, masalah pada kandung
empedu, dan pola makan buruk.

Cara Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

1. Makan diet tinggi serat


Mengonsumsi makanan yang tinggi serat dan kaya biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, dan buah-
buahan dapat meningkatkan kesehatan pencernaan Anda. Selain itu juga membantu mencegah atau
mengobati berbagai kondisi pencernaan, seperti diverticulosis, wasir, dan sindrom iritasi usus besar, serta
mempertahankan berat badan yang sehat.
 
2. Konsumsi serat yang tidak larut dan larut
Sangat penting untuk mengonsumsi kedua jenis serat, karena mereka membantu memperlancar sistem
pencernaan Anda dengan cara yang berbeda.
 
3. Batasi makanan yang tinggi lemak
Secara umum, makanan berlemak cenderung memperlambat proses pencernaan, membuat Anda lebih
rentan mengalami sembelit. Makan makanan berlemak bersama makanan berserat tinggi agar lebih mudah
dicerna.
 
4. Pilih daging tanpa lemak
Protein adalah bagian penting dari diet sehat, tetapi potongan daging berlemak dapat menyebabkan
pencernaan tidak nyaman. Saat Anda makan daging, pilih potongan tanpa lemak, seperti daging ayam tanpa
kulit.
 
5. Masukkan probiotik ke dalam makanan Anda
Probiotik adalah jenis bakteri sehat yang sama yang secara alami ada di saluran pencernaan Anda, yang
membantu menjaga kesehatan tubuh dengan memerangi efek dari diet yang buruk, antibiotik, dan stres.
Selain itu, probiotik dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, dapat membantu memecah laktosa,
memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Konsumsi sumber probiotik yang baik seperti yogurt rendah
lemak atau kefir, setiap hari.
 
6. Makan sesuai jadwal
Mengonsumsi makanan dan camilan secara teratur dapat membantu menjaga sistem pencernaan Anda
tetap prima. Jadi coba sarapan, makan siang, makan malam, dan makanan ringan sekitar jam yang sama
setiap hari.
 
7. Tetap terhidrasi
Minum banyak air baik untuk kesehatan pencernaan Anda. Serat menarik air ke usus besar untuk
membuat tinja yang lebih lunak dan lebih besar, yang memungkinkan mereka untuk lewat dengan lebih
mudah.
 
8. Abaikan kebiasaan buruk: merokok, kafein berlebihan, dan alkohol
Minuman keras, kopi, dan rokok dapat mengganggu fungsi sistem pencernaan Anda, dan menyebabkan
masalah seperti bisul perut dan mulas.
 
9. Berolahraga secara teratur
Olahraga teratur membantu menjaga makanan bergerak melalui sistem pencernaan  dan mengurangi
sembelit.  Olahraga juga dapat membantu Anda mempertahankan berat badan yang sehat, yang bagus untuk
kesehatan pencernaan. Jadikan latihan olahraga teratur menjadi jadwal mingguan Anda.
 
10. Kelola stres
Terlalu banyak stres atau kecemasan dapat menyebabkan sistem pencernaan Anda bekerja lebih keras.
Temukan kegiatan yang mengurangi stres yang Anda nikmati dan praktikkan secara teratur.

Anda mungkin juga menyukai