Anda di halaman 1dari 7

(Printed) ISSN 2598-3202

(Online) ISSN 2599-316X

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA LISAN BAIK DAN BENAR


DALAM KELOMPOK KECIL KALANGAN MAHASISWA PRODI
BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS VICTORY SORONG

Irwan soulisa
Universitas Victory Sorong
Email: Soulisairwan@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui
observasi, wawancara tak berstuktur bertujuan untuk mengetahui penggunaan bahasa Indonesia lisan baik
dan benar kalangan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Victory Sorong
tahun 2018. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif, mencakup analisis proses dan analisis data
produk Validitas yang digunakan dalam penelitian ini validitas demokratik. Hasil penelitian menyatakan
bahwa penggunaan kemampuan berbicara lisan Bahasa Indonesia baik dan benar kalangan mahasiswa prodi
bahasa dan sastra Indonesia Unvic Sorong dari 14.30 menjadi 26.36, meningkat sebesar 12.06 atau 84.33%.
Perubahan terjadi pada aspek pilihan kata, yaitu dari 1.56 menjadi 2.83 atau mengalami kenaikan 1.27 atau
81.41%. Perubahan juga terjadi pada aspek struktur yaitu dari 1.36 menjadi 2.63 atau mengalami kenaikan
1.27 atau 93. 38%. Perubahan juga terjadi pada aspek pelafalan yaitu dari 1.36 menjadi 2.70, naik1.14 atau
98.52%.Pada aspek intonasi naik dari 2.86 menjadi 5.20 artinya mengalami kenaikan sebesar 2.34 atau
81.88%. Pada aspek sikap wajar tenang dan tidak kaku naik dari 1.50 menjadi 2.63 artinya mengalami
kenaikan sebesar 1.13 atau 75.33%. Pada aspek penguasaan medan naik dari 1.53 menjadi 2.66 atau
mengalami kenaikan sebesar 1.13 atau 75.85%. Pada aspek penguasaan materi naik dari 2.66 menjadi 5.13
atau mengalami kenaikan sebesar 2.47 atau 92.85%. Kemudian pada aspek gerak-gerik dan mimic mengalami
kenaikan dari 1.43 menjadi 2.70 atau naik sebesar 1.13 atau 79.02%.

Kata kunci: Bahasa Indonesia Lisan, baik dan benar, dalam kelompok kecil.

Abstract
This research in a qualitative descriptive to technique data collection through observation ,
interview not berstuktur aims to know the use of indonesian language spoken good and right among students
prodi education language and literature indonesia university victory mizzen mizzen 2018 .Technique analysis
data is descriptive qualitative which includes analysis the process and analysis of data products validity used
in this research validity of democratic.The results of the study states that the use of the ability to speak oral
indonesian language good and right among students prodi language and literature indonesia unvic mizzen of
2.30 pm be 26.36 , increased by 12.06 or 84.33 % .The change occurred on the the chosen word , from 1.56
be 2.83 or increased 1.27 or 81.41 % .Changes also happened on the structure from 1.36 be 2.63 or
increased 1.27 or 93 .38 % .Changes also happened on the pronunciation from 1.36 be 2.70 , naik1.14 or
98.52 % .pada aspects intonation up from 2.86 be 5.20 it means increased by 2.34 or 81.88 %. On the
attitude reasonable calm and not stiff up from 1.50 be 2.63 it means increased by 1.13 or 75.33 %.On the
mastery medan up from 1.53 be 2.66 or increased by 1.13 or 75.85 %.On the their mastery of the material up
from 2.66 be 5.13 or increased by all 2.47 or 92.85 %.Then on the behaviors and mimic has increased from
1.43 be 2.70 or an increase of 1.13 or 79.02 %.

Keywords: Indonesian language spoken , good and right , small groups .

PENDAHULUAN berbahasa hanya dengan duduk dan


mendengar keterangan atau
Keterampilan berbahasa tidak
penjelasan dari pendidik.
dapat diperoleh melalui kegiatan
Keterampilan berbahasa dapat
menghafal. Keterampilan berbahasa
diperoleh dengan melakukan
bukanlah sesuatu yang dapat
kegiatan berbahasa secara terus
diajarkan melalui uraian atau
menerus.
penjelasan semata. Mahasiswa tidak
dapat memperoleh keterampilan
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA LISAN BAIK DAN BENAR | 81
DALAM KELOMPOK KECIL KALANGAN MAHASISWA PRODI BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS VICTORY SORONG
Irwan Soulisa
Pengajaran keterampilan teoretis dan praktisnya serta kurang
berbicara juga perlu mencakup (1) kreatif. Hal ini juga disebabkan oleh
kenyaringan suara, (2) kelancaran, beberapa faktor, seperti dosen,
(3) sikap berbicara, (4) gerak-gerik bahan pelajaran, kesiapan
mimik muka, (5) penalaran, (6) mahasiswa, dan sarana pengajar.
santun berbicara. Kemampuan Ketidakseimbangan dalam faktor-
berbicara mahasiswa, dapat faktortersebut dapat berdampak
dilakukan saat kegiatan berbicara pada hasil pengajaran bahasa.
dalam mengespresikan diri melalui Kurangnya sarana dan prasarana
kelompok kecil diharapkan mengakibatkan penyampaian materi
kemampuan berbahasa mahasiswa informasi dalam proses belajar
berkembang khususnya kemampuan mengajar kurang lancar dan tidak
berbicara. Selama periode usia efektif.
sekolah kognitif meningkat pesat Pengajaran kemampuan
sehingga memungkinkan anak berbicara untuk mahasiswa saat
menjadi komunikatif yang efektif. sekarang kurang sekali. Sistem
Kemampuan berbicara pengajaran pada waktu dulu banyak
mahasiswa pada semester satu perlu memberikan motivasi mahasiswa
ditingkatkan. Dalam hal ini upaya dalam mengembangkan
kemampuan berbicara tersebut dapat keterampilan berbicara melalui
berhasil baik atau tidak tergantung mendengarkan cerita yang diberikan
kepada upaya pendidik, metode oleh dosen. Dengan mendengarkan
pengajar yang digunakan, serta cerita mahasiswa dapat menambah
mahasiswa sebagai objek. wawasan serta imajinasi mereka.
Di samping penguasaan materi Berbeda dengan sekarang, dosen
pelajaran, pendidik hendaknya sedikit sekali dalam memberikan
mempunyai pengalaman yang ilmu dan pengetahuan melalui
beraneka ragam tentang metode berbicara. Selain itu, yang menjadi
mengajar atau teknik mengajar. faktor kurangnya pengetahuan
Dosen bahasa Indonesia yang tentang berbicara adalah faktor
mengetahui aneka ragam teknik orang tua. Pada saat ini jarang sekali
pengajar keterampilan berbahasa orang tua yang dapat memberikan
dan dapat mempraktikannya sangat sedikit berbicara kepada anaknya
membantu dalam mengajarkan dalam suasana santai. Pada zaman
keterampilan berbahasa. Pengajar dahulu orang tua selalu
atau dosen yang memiliki memberikan tatacara berbicara
pengetahuan luas, mampu sebagai arahan atau petunjuk kepada
memimpin mahasiswa untuk anaknya, tetapi seiring
memecahkan masalah yang perkembangan zaman anak selalu
kompleks. Dosen melontarkan dimanjakan oleh teknologi yang
kepada mahasiswa untuk dianalisis, serba maju.
pada tiap-tiap kelompok dapat
mendiskusikan apa yang Dalam keterampilan berbahasa
disampaikan oleh dosen pendidik harus dapat mengajarkan
(Roestiayah. N.K, 2008: 157). materi tentang keterampilan
Pengajaran yang tidak tepat berbahasa kepada mahasiswa.
dapat menyebabkan mahasiswa Sebaiknya pendidik keterampilan
tidak seimbang dalam kemampuan berbahasa hendaknya tidak
82 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 1 Oktober 2018
menggunakan pola lama dalam dalam pelajaran bahasa Indonesia.
mengajar mahasiswa, yakni pola Melalui kegiatan berbicara dalam
mengajar secara rutin, monoton kelompok kecil diharapkan
tanpa bervariasi; sehingga kemampuan berbahasa mahasiswa
mahasiswa kurang mendapatkan dapat lebih maju. Selama duduk
variasi berbicara dalam memperoleh dalam bangku perkuliahan
pelajaran di kelas. Di pihak lain, diharapkan mahasiswa menjadi
orang tua sebagai komponen komunikator yang baik, hal itu
penting yang dapat mempengaruhi sering dengan tingkat perkembangan
keterampilan berbahasa pada anak. proses kognitif.
Orang tua hendaknya dapat Melihat kenyataan yang ada di
memberikan suatu keterampilan lapangan selama ini sikap kerja
berbahasa lewat kegiatan berbicara sama dalam kelompok mahasiswa
kepada anak. belum memuaskan. Kerja sama
dalam kelompok masih diterapkan
KAJIAN TEORI dalam diskusi dan belum diterapkan
Upaya pendidik menggunakan pada kegiatan lain. Ini disebabkan
oleh beberapa hal antara lain
bahasa Indonesia lisan baik dan
kurangnya variasi dosen dalam
benar dalam kelompok kecil Prodi
menyampaikan materi perkuliahan
Bahasa dan Sastra Indonesia Unvic
seperti tugas secara kelompok, ada
Sorong kalangan mahasiswa melalui
perbedaan secara individual serta
kemampuan berbicara dapat
diperkirakan pemahaman dan minat
menggunakan beberapa metode
belajar mahasiswa terhadap mata
pengajaran berbicara. Banyak
pelajaran Bahasa dan Sastra
metode yang dapat digunakan oleh
Indonesia masih kurang.
pengajar dalam kemampuan
Kondisi tersebut mendorong
berbicara. Metode tersebut antara
peneliti untuk senantiasa berupaya
lain pendidik menggunakan kegiatan
menvariasikan penggunaan metode
berbicara dengan kelompok kecil
yang dapat melatih mahasiswa
dan pendidik sebagai pelatih,
sehingga proses pendidikan dan bekerja sama dengan mahasiswa
lain di antaranya metode kerja
pembelajaran memerlukan latihan
kelompok hanya dapat diskusi saja.
keterampilan, baik intelektual
Oleh karena itu, penulis mencoba
maupun motorik, yang menuntut
mengunakan metode kerja
pendidik untuk bertindak sebagai
kelompok dalam kegiatan berbicara
pelatih. Pelatihan yang dilakukan,
dalam kelompok kecil untuk
disamping harus memperhatikan
mempertinggi hasil belajar baik
kompetensi dasar, juga harus
secara kualitatif maupun kuantitatif,
memperhatikan perbedaan
dan untuk membantu mahasiswa
individual peserta didik dan
menjadi manusia demokratis
lingkungannya (Muslikah, 2010:
(Nasution, 2010: 147).
19).
Pada umumnya mahasiswa
Untuk mengetahui seberapa
lebih menyukai proses pembelajaran
jauh penggunaan kemampuan
yang melibatkan dirinya. Mereka
berbicara bahasa Indonesia lisan
diberikan kebebasan untuk memberi
baik dan benar kalangan mahasiswa,
dapat dilakukan kegiatan berbicara respon terhadap apa yang
diterimanya. Dengan cara demikian,
dalam kelompok kecil, khususnya
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA LISAN BAIK DAN BENAR | 83
DALAM KELOMPOK KECIL KALANGAN MAHASISWA PRODI BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS VICTORY SORONG
Irwan Soulisa
sikap kerja sama dalam kelompok Penelitian ini menggunakan teknik
dalam pembelajaran bahasa purposive sampling.
Indonesia dapat mengatasi segala Subjek penelitian diambil sesuai
kekurangan yang ada. dengan tujuan atau permasalahan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dikaji berdasarkan kebutuhan
peneliti, Banyak hal yang penelitian. Penelitian ini
mempengaruhinya, baik dari pihak menggunakan teknik pengumpulan
pendidik maupun mahasiswa. data berupa observasi, wawancara,
Mahasiswa kurang memahami dan dokumen. Analisis data
terhadap peran benar khususnya dilakukan menggunakan analisis
dalam keterampilan berbicara. isi/konten yang diaplikasikan dalam
Penentuan materi serta metode semua kerangka kerja analisis
pengajaran yang kurang tepat, dan penelitian deskriptif-kualitatif.
minimnya bahan bacaan. Oleh Langkah-langkah analisis meliputi,
karena itu, melalui penelitian ini analisis setiap komponen, reduksi
peneliti akan mendeskripsikan data, penyajian data, dan penarikan
upaya tentang kemampuan berbicara simpulan.
Bahasa Indonesia baik dan benar
dalam kelompok kecil pada prodi HASIL PENELITIAN
pendidikan bahasa dan sastra 1. Hasil Obsevasi Siklus I
Indonesia Universitas Victory Berdasarkan hasil observasi
Sorong.
terhadap kegiatan pendidik dalam
melaksanakan perkuliahan yang
METODE PENELITIAN dinilai dari empat aspek, yakni (1)
Metode penelitian yang membuka perkuliahan, (2)
diperlukan dalam pencapaian melaksanakan kegiatan inti
sasaran penelitian karena metode perkuliahan, (3) refleksi, dan
yang merumuskan ide dan pikiran penilaian (4) faktor penunjang yang
yang didasarkan pada pendekatan meliputi penggunaan bahasa
ilmiah. Metode kualitatif sebagai Indonesia lisan baik dan benar serta
prosedur penelitian yang percaya diri.
menghasilkan data deskriptif berupa Berdasarkan hasil penelitian
kata-kata tertulis atau lisan dari perkuliahan dalam hal ini
orang-orang dan perilaku yang dapat pembelajaran yang diperoleh nilai
diamati Pendekatan ini diarahkan yang dapat disimpulkan bahwa
pada latar dan individu tersebut penggunaan bahasa Indonesia lisan
secara holistik (Sugiyono, 2014). baik dan benar kalangan mahasiswa
Pendekatan yang digunakan prodi pendidikan bahasa dan sastra
adalah penelitian tindakan, yakni Indonesia dalam kelompok kecil
penelitian tindakan kelas (PTK) Unvic Sorong semester satu secara
prosedur penelitian meliputi rata-rata dalam katagori kurang pada
kegiatan sebelum pelaksanaan aspek kebahasaan antara lain (1)
berupa refleksi awal dan observasi aspek pilihan kata dengan nilai rata-
untuk mengidentifikasi masalah rata 1,56 (2) aspek struktur dengan
yang terjadi di prodi pendidikan nilai rata-rata 1,36 (3) aspek
bahasa dan sastra Indonesia di pelafalan dengan nilai rata-rata 1,36
kelas/ruangan, dilanjutkan dengan (4) aspek intonasi dengan nilai rata-
pelaksanaan sebanyak dua tahap. rata 2,86 dan pada aspek
84 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 1 Oktober 2018
nonkebahasaan anatara lain (1) kedua dengan nilai yang diperoleh
aspek sikap jujur,tenang, dan tidak berdasarkan aspek kebahasaan,
kaku dengan nilai rata-rata 1,50 (2) yakni aspek pilihan kata dengan
aspek penguasaan medan nilai rata- nilai rata-rata 2,10 (2) aspek struktur
rata 1,53 (3) aspek penguasaan dengan nilai rata-rata 1,86 (3) aspek
materi dengan nilai rata-rata 2,66 (4) pelafalan dengan nilai rata-rata 1,36
aspek gerak gerik/mimik dengan (4) aspek intonasi dengan nilai rata-
nilai rata-rata 1,43. Secara umum rata 2,86 dan aspek non kebahasaan
mahasiswa masih perlu anatara lain (1) aspek sikap wajar,
meningkatkan inovasi pembelajaran tenang, dan tidak kaku nilai rata-rata
dalam penggunaan bahasa Indonesia 1,90 (2) aspek penguasaan medan
lisan baik dan benar melalui aspek 1,90 (3) aspek penguasaan materi
kebahasaan dan aspek non nilai rata-rata 3,33 (4) aspek gerak
kebahasaan yang mengarah pada gerik/mimik nilai rata-rata 1,86.
perubahan penggunaan bahasa di Dilihat dari nilai rata-rata dari
kalangan mahasiswa Prodi Bahasa semua aspek penggunaan bahasa
dan Sastra Indonesia Unvic Sorong. Indonesia lisan baik dan benar
dalam kelompok kecil meningkat
2. Refleksi tahap I dibandingkan tahap pertama.
Refleksi dilakukan dengan
diskusi bersama anatara peneliti 4. Refleksi tahap II
dengan dosen. Dalam kegiatan ini Kegiatan refleksi dilaksanakan
peneliti menyampaikan kelebihan pada akhir pertemuan tahap II.
dan kelemahan dari masing-masing Tahap ini merupakan tahap
mahasiswa dalam pelaksanaan pengamatan secara rinci, segala hal
pembelajaran penggunaan bahasa yang terjadi di kelas atau ruangan
Indonesia lisan baik dan benar selama kegiatan pembelajaran atau
dalam kelompok kecil. Dalam perkuliahan baik berupa aktivitas
refleksi disampaikan kekurangan mahasiswa maupun dosen. Hasil
kesalahan-kesalahan dari masing- refleksi selama pembelajaran atau
masing mahasiswa, sehingga dapat perkuliahan pada tahap II
digunakan sebagai evaluasi diri. disampaikan kepada masing-masing
Hasil refleksi digunakan untuk mahasiswa baik temuan yang berupa
perbaikan pembelajaran pada tahap kelemahan maupun kelebihan, yang
ke dua. selanjutnya digunakan sebagai dasar
rencana tindak lanjut pada
3. Hasil Observasi Tahap II pembelajaran atau perkuliahan di
Setelah perkuliahan dan lain waktu, dan digunakan sebagai
pembelajaran berakhir peneliti dasar saran pelaksanaan penggunaan
mengadakan diskusi dengan dosen kemampuan berbahasa Indonesia
untuk mengetahui temuan-temuan lisan baik dan benar kalangan
selama kegiatan pembelajaran mahasiswa prodi pendidikan bahasa
perkulihaan berlangsung, dan dan sastra Indonesia di lapangan.
kendala-kendala yang dihadapi
dalam proses kegiatan belajar PEMBAHASAN
mengajar (KMB). Nilai dari masing- Berdasarkan hasil yang
masing mahasiswa, dengan rata-rata diperoleh dari pelaksanaan tindakan
mengalami perubahan pada tahap pada tahap satu dan tahap dua dapat
PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA LISAN BAIK DAN BENAR | 85
DALAM KELOMPOK KECIL KALANGAN MAHASISWA PRODI BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS VICTORY SORONG
Irwan Soulisa
dilihat bahwa ada kenaikan nilai SARAN
rata-rata yang diperoleh dari Berdasarkan hasil penelitian
masing-masing aspek kebahasaan pada mahasiswa prodi pendidikan
dan non kebahasaan di kalangan bahasa dan sastra Indonesia Unvic
mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Sorong, dengan hasil bahwa
Indonesia Unvic Sorong. Hal ini
kalangan mahasiswa dapat
sesuai dengan tujuan, yakni meningkatkan penggunaan bahasa
kemampuan penggunaan bahasa Indonesia lisan baik dan benar. Oleh
Indonesia lisan baik dan benar karena itu, penulis memberi saran
dikalangan mahasiswa. sebagai berikut.
Bila dibandingkan dengan nilai 1) Untuk mengembangkan
yang diperoleh secara rata-rata pada kemampuan penggunaan bahasa
tahap pertama untuk seluruh aspek Indonesia diperlukan sikap dan
kebahasaan dan non kebahasaan
keterampilan dalam
adalah 14,69 dan nilai yang menyampaikan pendapat,
diperoleh pada tahap kedua rata-rata menjawab pertanyaan
untuk seluruh aspek kebahasaan dan memerlukan banyak latihan.
non kebahasaan sebesar 18,25 maka, 2) Pendidik perlu melakukan
mengalami perubahan yang cukup
pendekatan untuk memberi
signifikan, yaitu sebesar 4,38. motivasi sehingga terbentuk
Artinya dengan pelaksanaan rasa percaya diri pada kalangan
penggunaan setiap aspek
mahasiswa Prodi Bahasa dan
kebahasaan dan non kebahasaan Sastra Indonesia Unvic Sorong.
penggunaan bahasa Indonesia lisan 3) Perubahan tingkah laku
baik dan benar dalam kelompok merupakan tujuan pembelajaran
kecil prodi pendidikan bahasa dan yang digunakan oleh peserta
sastra Indonesia Unvic Sorong didik sebagai terapan dan
mengalami perubahan atau pengembangan kemampuan
peningkatan nilai rata-rata berbicara.
mahasiswa sebesar 4,38. 4) Nilai sikap belajar untuk
mengetahui respon mahasiswa
SIMPULAN terhadap materi belajar
Berdasarkan temuan dari hasil digunakan untuk salah satu
pelaksanaan tindakan dan didukung bahan intropeksi seorang
dengan penelitian terdahulu dan pendidik terhadap usaha-usaha
berbagai pendapat pakar, dapat yang dilakukan dalam proses
disimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran
bahasa Indonesia lisan baik dan
benar kalangan mahasiswa Prodi
Bahasa dan Sastra Indonesia Unvic
Sorong dapat meningkatkan
kompetensi pendidik dan mahasiswa
terutama dalam penggunaan aspek
kebahasaan dan aspek
nonkebahasaan.

86 | Jurnal Kredo
Vol. 2 No. 1 Oktober 2018
DAFTAR PUSTAKA

Artati,b.2010. Panduan Pendidikan Bahasa Indonesia.Klaten: Intan Pariwara.


Arikunto, S. 2010. Penelitian Belajar Mengajar. Jogjakarta: Aditya Media.
Emzir.2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
Grapindo Persada.
Gorys, 1969.Tata Bahasa Indonesia.Jakarta: Nusa Indah.
Gorys. 1970.Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
Kerap, G. 1987. Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta: PT Gramedia.
Muslikah.2010. Sukses Profesi Guru.Jogjakarta: Kelompok Penerbit Pinus.
Muslich. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Nasution.2010. Didaktis Asas-Asas Mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.
Rostiyah.N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Restuti, E. 2006.Bahasa Indonesia Kelas VII.Jakarta: Erlangga.
Sri Ningsih, DKK. 2008. Bahasa Indonesia Kelas I. Klaten: Macanan Jaya.
Suryabrata, S. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grapindo Persada.
Suhendar, T. 1986. Materi Pokok Berbicara Modul 1-3. Jakarta: Karunika.
Sumirat.2010. Penuntut Perkuliahan Bahasa Indonesia.Bandung: Alfabeta.
Tarigan. 1986. Berbicara I. Jakarta: Karunika Jakarta.
Tarigan, D.T.N. 1997. Pengembangan Keterampilan Berbicara. Jakarta:
Depdikbud.
Tarigan,G. 1987. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA LISAN BAIK DAN BENAR | 87


DALAM KELOMPOK KECIL KALANGAN MAHASISWA PRODI BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS VICTORY SORONG
Irwan Soulisa

Anda mungkin juga menyukai