Bab Iv
Bab Iv
PEMBAHASAN
Pelaporan eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi kewajiban sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan meliputi pelaporan narkotika dan
psikotropika. Pelaporan narkotika dan psikotropika dilakukan sebelum tanggal sepuluh setiap
bulannya ke kementrian kesehatan secara online melalui website Sistem Pelaporan Narkotika
dan Psikotropika Kementrian Kesehatan (sipnap.kemkes.go.id). Selain pelaporan ke kementrian
kesehatan secara online, pelaporan narkotika dan psikotropika juga dilakukan secara tertulis,
yaitu pelaporan ke Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dengan tembusan Kepala Balai
Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) serta ke PBF Pusat Kimia Farma yang
ditandatangani oleh APA, dilengkapi dengan nama dan nomor SIPA, serta stempel apotek.
Pelaporan narkotika dan psikotropika memuat nama, bentuk sediaan dan kekuatan narkotika dan
psikotropika, jumlah persediaan awal dan akhir bulan, jumlah yang diterima, dan jumlah yang
diserahkan. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 tahun
2015 tentang Peredaran, Penyimpanan, Pemusnahan, dan Pelaporan Narkotika, Psikotropika,
dan Prekursor farmasi; seluruh dokumen pencatatan, dokumen penerimaan, dokumen
penyaluran dan dokumen penyerahan termasuk surat pesanan narkotika dan psikotropika
disimpan secara terpisah selama tiga tahun. Setiap pengeluaran narkotika dan psikotropika baik
dropping antar App atau pembelian dengan resep ditulis dalam buku terpisah untuk dilaporkan
ke BM Tangerang. Buku ini dilengkapi dengan tanggal pengeluaran, nama pasien, no. resep,
alamat pasien, nama dokter, nama obat dan jumlah obat yang dikeluarkan.
5. Pemusnahan
Pemusnahan sediaan farmasi non narkotik dan psikotropik, alat kesehatan dan bahan medis habis
pakai dilakukan di BM Tangerang untuk dimusnahkan bersama melalui pihak ketiga yaitu IPAL
(Instalasi Pengolahan Air Limbah). Hal ini dilakukan agar bahan yang yang dimusnahkan tidak
merusak lingkungan. Untuk sediaan farmasi yang mengandung narkotika, psikotropika, atau
obat-obat tertentu, pemusnahannya juga dilakukan di apotek masing-masing oleh Apoteker,
dengan disaksikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota dan BPOM. Setelah pemusnahan
dilakukan, maka berita acara pemusnahan harus dibuat sebagai bukti. Resep yang telah disimpan
lebih dari 5 tahun, dimusnahkan oleh Apoteker dengan cara dibakar, disaksikan oleh staff di
Apotek. Pemusnahan resep juga dibuktikan dengan membuat Berita Acara Pemusnahan Resep
yang dilaporkan kepada DinKes Kabupaten / Kota.