( MANAJEMEN ASN )
DISUSUN OLEH :
MANAJEMEN ASN
( BAPAK TOMAN HUTAPEA, SH. MH )
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang Undang
Dasar Tahun 1945.
1. Kedudukan ASN
- PNS
PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu,
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan, memiliki nomor
induk pegawai secara nasional.
- PPPK
PPPK adalah warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian berdasarkan perjanjian kerja
sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah untuk jangka waktu tertentu
dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
2. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut:
1) Pelaksana kebijakan public;
2) Pelayan public; dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa
1. Perencanaan
a) perencanaan kebutuhan pegawai harus mendukung sepenuhnya tujuan dan
sasaran organisasi.
b) Proses pengadaan dilakukan untuk mendapatkan pegawai dengan kualitas
yang tepat dan berintegritas untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
c) Pegawai ditempatkan sesuai dengan perencanaannya (untuk memenuhi
kebutuhan organisasi) dan tidak berdasarkan preferensi individu/kelompok
atau pertimbanyan subyektif lainnya.
2. Monitoring, Penilaian dan Pengembangan
Jaminan merit sistem dalam monitoring dan penilaian antara lain dapat
diwujudkan dengan:
a) Pangkat dan jabatan dalam ASN diberikan berdasarkan kompetensi,
kualifikasi dan persyaratan jabatan.
b) Pengembangan karier ASN dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
penilaian kinerja yang mencerminkan kebutuhan instansi masing-masing.
c) Mutasi pegawai dilakukan dengan mempertimbangkan kualifikasi,
kompetensi dan kebutuhan isntansi.
d) Penilaian kinerja dilakukan dengan dasar kinerja sesungguhnya dari
seorang pegawai. Sistem penilaian kienrja yang digunakan harus bisa
membedakan pegawai berkinerja dan tidak berkinerja.
e) Promosi pegawai dilakukan dengan berdasarkan pada kinerja pegawai dan
bukan pada pertimbangan subyektif.
1) Manajemen PNS
2) Manajemen PPPK