AMELIA
AMELIA
NO : 25
KELAS : X IPS 2
- Pemurnian air
Pada tahun 1840-an, di perancis lapisan ozon dipengaruhi sebagai fasilitas
pemurnian air. Hal ini dilakukan untuk menggantikan klorin yang diketahui
menyebabkan berbagai penyakit, seperti gangguan hidung, iritasi mata, bahkan
kanker.
- Lapisan Stratosfer
Stratosfer merupakan lapisan atmosfer yang letaknya di atas troposfer. Lapisan
ini memiliki suhu yang lebih rendah dan menjadi tempat gas ozon yang berguna
untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet. Karakteristik dari lapisan atmosfer
ini adalah ketinggiannya yang mencapai radius 10 km hingga 50 km di atas
permukaan bumi.
- Lapisan Mesosfer
Di atas stratosfer, terdapat mesosfer yang memiliki ketinggian mulai dari 50 km
hingga 80 km. pada lapisan ini, suhu udara menjadi cukup tidak stabil karena
jarak 100 meter, suhu udara di mesosfer akan turun sebesar 0,4 derajat Celsius.
Dengan kata lain, bagian puncak lapisan mesosfer bersuhu -120 derajat celcius.
Karakteristik yang dimiliki oleh lapisan ini adalah rendahnya suhu udara yang
mampu membakar habis meteor atau benda-benda luar angkasa yang jatuh dari
langit.
- Lapisan Termosfer
Termosfer atau yang juga dikenal sebagai lapisan ionosfer. Lapisan ini
dimanfaatkan oleh manusia dalam memantulkan gelombang elektromagnetik
seperti radio, baik berupa gelombang pendek ataupun gelombang Panjang.
Lapisan atmosfer ini memiliki jarak ketinggian sekitar 80 km hingga 375 km dari
permukaan bumi.
- Lapisan Eksosfer
Eksosfer merupakan lapisan dimana terjadi gerakan-gerakan atom yang tak
beraturan di dalamnya. Di antaranya lapisan atmosfer sebelumnya, eksosfer
memiliki suhu yang paling panas. Selain itu, udara dari bumi tidak akan mampu
mencapai lapisan ini. Tak heran apabila eksosfer dianggap sebagai lapisan ruang
dan waktu antar geostasioner dan planet.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang
ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin.
Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih
panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca
suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan
Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di
atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.