Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kimia analisis menjadi penting sejak awal adanya ilmu kimia.


Bidang ini menyediakan metode-metode untuk menentukan unsur dan
bahan kimia yang ada di dalam objek yang dipertanyakan. Selama periode
ini, kontribsi analisis pada ilmu kimia mencakup pengembangan analisis
unsur yang sistematis oleh Justus von liebig dan analisis organik
sistematis berdasarkan spesifik gugus fungsi.

Analisis instrumental pertama adalah spektrometri emisi nyala yang


dikembangkan oleh Robert Bunsen dan Gustav Kirchhof dengan
menemukan rubidium (Rb) dan caesium (Cs) pada tahun 1860.

Sebagian besar perkembangan dalam bidang kimia analitik terjadi


pasca 1900. Selama periode ini analisis instrumental menjadi semakin
dominan. Khususnya, semakin banyaknya teknik-teknik dasar spektroskopi
dan spektrometri yang ditemukan di awal abad 19 dan disempurnakan di
akhir abad ke 19.

Kimia analisis moderen didominasi oleh analisis instrumental. Banyak


analis kimia fokus pada satu jenis instrumen. Akademisi cenderung juga untuk
fokus pada aplikasi dan pengembangan baru atau pada metode analisis baru.
Penemuan adanya bahan kimia di dalam darah yang meningkatkan risiko kanker
membuka jalan bahwa analis kimia dapat terlibat di dalamnya. Metode baru
yang sedang dikembangkan adalah dengan melibatkan penggunaan laser yang
dapat diatur untuk meningkatkan spesifisitas dan sensitivitas metode
spektrometri. Banyak metode, salah satunya sedang dikembangkan, untuk
mengarsip data sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam waktu lama. Ini
diperlukan terutama untuk keperluan Quality Assurance (QA) industri, serta
aplikasi forensik dan lingkungan. Peran kimia analisis semakin penting di
bidang industri farmasi, selain QA, dalam hal pengembangan obat baru dan
aplikasi klinisnya untuk memahami interaksi antara obat dan pasien.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam Makala kami ini
adalah apa itu kimia analisis dan pengelompokannya dan bagaimana
tahapan tahapan kimia analisis itu.

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan khusus dalam makalah ini yaitu :

- Mendefinisikan kimia analisis .


- Menjelaskan pengelompokan kimia analisis berdasarkan jumlah
analit, berat sampel, dan metode yang digunakan.
- Mendefinisikan analisis kualitatif dan kuantitatif beserta contohnya.
- Menjelaskan tahapan tahapan dalam kimia analisis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGGOLONGAN KIMIA ANALISIS

Kimia analisis merupakan bagian dari ilmu kimia yang mempelajari


bagaimana menyelidiki zat atau bahan sehingga diketahui susunannya,
yaitu jenis unsur/snyawa yang terdapat di dalamnya serta kadar dari
unsur/snyawa yang tersebut. Menurut wekepedia Indonesia “ Kima analisis
adalah studi pemisahan, identifikasi, dan kuantifikasi komponen kimia
dalam bahan alam maupun buatan.”. Dari uraian tersebut maka kimia
analisis dapat dibagi menjadi dua bidang, yaitu:

1. Analisis Kualitatif, memberikan indikasi identitas spesies kimia di


dalam sampel. Analisis ini bertujuan untu mengetahui unsur/senyawa
apa yang terkandung dalam suatu bahan. Misalnya menganalisis
unsur/senyawa yang terdapat dalam suatu sampel air.
2. Analisis Kuantiatif, menentukan jumlah komponen tertentu dalam
suatu zat. Analisis ini bertujuan untuk menetapkan kadar
unsur/senyawa dalam suatu bahan. Zat yang ditetapkan sering
disebut sebagai konstituen yang diinginkan atau analit yang dapat
merupakan sebagai atau sebagian besar dari sampel yang dianalisis.

Pengelompkan analisis kimia dapat didasarkan pada persentase analit,


yaitu :

1. Analisis konstituen utama (major) : jika analit 1% dari sampel


2. Analisis konstituen kecil (minor) : jika analit 0,01-1%
3. Analisis konstituen runutan (trace): jika analit kurang dari
0,01%

3
Analisis kimia juga dikelompokan berdasarkan ukuran sampel, yaitu :

1. Analisis makro, bila sampel lebih dari 0,1 g


2. Analisis semimikro, bila sampel beratnya 10-100 mg
3. Analisis mikro, bila sampel beratnya 1-10 mg
4. Analisis ultramikro, bila sampel beratnya 1 mikrogram

Metode analisis dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu :

1). Metode klasik / konvensional

Metode ini juga dikenal sebagai metode kimia basah, Analisis ini
menggunakan pemisahan seperti pengendapan, ekstraksi, dan distilasi.

Kuantitatif :

metoda yang didasarkan pada reaksi-reaksi kimia yang juga disebut


metode stoikiometri. Metode ini terbagi atas :

a. Metoda Gravimetrik
Yaitu metoda analisis yang didasarkan pada berat endapan. Analisa
metode ini menentukan massa dari suatu analit dengan menimbang
sampel sebelum dan/atau setelah mengalami beberapa perubahan.
Contoh yang umum adalah menentukan massa air dalam suatu
hidrat dengan memanaskan sampelnya untk menghilangkan air yang
ada, sehingga akan ada perbedaan massa karena molekul air akan
terlepas.
b. Metoda Volumetrik
yaitu metoda analisis yang didasarkan pada volume
- Gasometrik : analit dereaksikan sehinga terbentuk suatu gas,
jumlah zat yang dicari dihitung berdasarkan volume gas
tersebut
- Titrimetrik : analit direaksikan dengan suatu pereaksi hingga
jumlah zat-zat yang direaksikan itu ekivalen

4
Kualitatif :

Metode yang didasarkan warna, bau, atau titik leleh ( organoleptis )


dan juga analisis ini hanya menentukan ada atau tidaknya sebuah
senyawa. analisis kualitatif metode klasik ini dapat dilakukan dengan cara :

a. Uji Kimia
Ada berbagai pengujian kimia analisis kulitatif , contohnya : test
asam untuk emas dan test kastle-Meyer untuk menguji keberadan
darah.
b. Uji nyala api

2). Metoda instrumental / modern

Menggunakan suatu peralatan untuk menentukan kuantitas fisik suatu


analit seperti serapan cahaya, fluoresensi, atau konduktivitas. Metoda yang
menggunakan peralatan yang modern yang terdiri dari :

a. Electrical methods (metode listrik)


pada metode ini parameter yang diukur adalah arus, tegangan , atau
hambatan (resistensi) yang berhubungan dengan konsentrasi dari
suatu ion. Yang termasuk metoda ini voltametri, coulometri,
potensiometri, dan konduktometri.
b. Spektroskopi
yaitu mengukur interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik.
c. Spektrometri massa
yaitu menentukan rasio massa terhadap muatan suatu molekul
menggunakan medan listrik dan magnet.
d. Analisis termal
yaitu mengkur interaksi material dengan panas
e. Pemisahan
proses pemisahan digunakan untuk menurunkan tingkat kompleksitas
campuran bahan. Contohnya : kromatografi, elektroforesis dan
fraksinasi aliran medan.

5
f. Optic Methods (Metode optic)
- Visible spectrophotometri
- UV spectrophotometri
- IR spectrophotometri
- Atomic absorption spectrophotometri

g. Emission methods (metode emisi)

h. X-ray fluorescence Methods

i. Kinetic Methods

j. Dll

2.2 TAHAPAN ANALISIS

Dalam melakukan analisis kimia, perlu dilakukan tahapan analisis


untuk memperoleh hasil analisis kimia yang tepat dan teliti. Adapun
tahapan - tahapannya yaitu :

1. Perencanaan Analisis
sebelum melakukan analisis kuantitatif, maka perlu memperhatikan
dua hal berikut in :
- informasi analisis apa yang diperlukan
- metode apa yang harus digunakan
2. Pengambilan sampel (sampling)
masalah utama dalam sampling adalah pengambilan sampel secara
representative. Hal ini sering tidak tercapai karena keadaan sampel
secara keseluruhan tidak homogen. Tahap ini sangat penting, karena
contoh yang keliru atau tidak homogen akan mengambarkan bahan
yang sesungghnya, sehingga hasil analisa kurang akurat.

6
3. Persiapan Sampel untuk Analisis
tahap ini meliputi pengeringan sampel, pengukuran sampel dan
pelarutan sampel.
– Pengeringan Sampel
tahap ini dilakukan untuk sampel dalam wujud padat. Pengeringan
dilakukan untuk menghilangkan kadar air dalam sampel. Pengeringan
dilakukan didalam oven dengan suhu sekitar 100-110 ° c sampai
mencapai berat konstan.
- Penimbangan atau Pengkuran Volume Sampel
dalam analisis kuantitatif, sampel yang dianalisis harus diketahui
secara kuantitatif berat atau volume sampel.
– Pelarutan Sampel
dalam melartkan sampel harus diplih pelarut yang dapat melarutkan
sampel secara sempurna.
4. Pemisahan Senyawa Pengganggu
kebanyakan metode analisis kimia bersifat selektif hanya untuk
unsur atau senyawa yang dianalisis. Ada beberapa metode analisis
yang idak selektif, karena adanya unsur pengganggu. Untk itu unsur
atau senyawa pengganggu harus dipisahkan dari sampel yang akan
dianalisis. Metode yang yang paling mudah dilakukan untuk
memisahkan unsur/senyawa pengganggu adalah dengan cara
pengendapan. Metode lain adalah ekstraksi pelarut atau kromatografi.
5. Pengkuran Unsur/Senyawa yang akan diketahui.
Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan kadar
unsur/senyawa, yang terbagi memjadi titrimetric (volumetric),
gravimetric, dan instrumental.
6. Perhitungan dan Penafsiran Pengukuran.
tahap akhir dalam analisis adalah perhitungan persentase analit
dalam sampel. Untuk analisis titrimetric dan gravimetric perhitungan
didasarkan pada perhitungan stoikiometri.

7
BAB III
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Kimia Analisis adalah bagian dari ilmu kimia yang mengidentifikasi


suatu zat atau bahan untuk mengetahui susunanya seperti
unsur/senyawa yang terkandung didalamnya serta kadar dari
unsur/senyawa tersebut.
2. Kimia Analisis dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu Analisis
Kuantitatif dan Analisis kualitatif.
3. Serta tahap – tahap dari Kimia Analisis yaitu sampling, persiapan
sampel, pemisahan pengganggu, pengukuran, dan tahap terakhir yaitu
perhitungan dan penafsiran pengukuran.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Nyayu Zubaidah, M.Si.,Ir Aisyah Suci Ningsih, M.T., Meilianti,ST.,M.T.


2016. Kimia Analisis Dasar. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.

https://id.wikipedia.org/wiki/Kimia_analisis

https://biasamembaca.blogspot.co.id/2016/07/tahapan-dalam-analisis-
kimia.html

9
CATATAN:

……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
.
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai