Diagnosis Keperawatan
Diagnosis Keperawatan
Disusun oleh
Kelompok 2 kelas 1C
Tn. K (43th) dirawat dengan mual muntah 7x/hari. Kondisi saat ini turgor kulit
kembali lambat. Hasil pemeriksaan fisik TD 110/70mmHg, nadi 78x/menit, suhu 37,5 C,
keadaan umjum lemah. Mukosa mulut kering. Hasil lab leukosit 14.000mg/dl, Na 70 mq/L, K
2,5 mmol/L.
DIAGNOSA
Menurut keadaan yang ada, didiagnosa pasien menderita Hypokalemia. Yaitu kondisi
ketika kadar kalium dalam aliran darah berada di bawah batas normal. Dalam kondisi normal,
kadar kalium di dalam darah berkisar antara 3,6 sampai 5,2 milimolar per liter (mmol/L).
Namun, pada Tn. K didapati jumlah kalium berkisar 2,5 mmol/L, maka hal tersebut bisa
berbahaya atau bahkan menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.
Kalium adalah elektrolit yang sangat penting untuk fungsi saraf dan otot, terutama
otot jantung. Kalium juga berperan sebagai pengatur tekanan darah. Kadar kalium di dalam
tubuh dikendalikan oleh ginjal. Selain itu, kadar kalium dalam tubuh juga bergantung pada
kadar natrium dan magnesium. Kelebihan natrium dalam tubuh akan meningkatkan
kebutuhan tubuh terhadap kalium, sementara kekurangan magnesium seringkali disertai
dengan hipokalemia.
Orang yang mengalami gangguan pola makan, pecandu alkohol, atau penderita AIDS
lebih berisiko mengalami kekurangan kalium. Selain itu, kekurangan kalium juga bisa
meningkatkan risiko komplikasi, seperti kelemahan pada otot, dan beberapa gangguan
jantung lainnya.
GEJALA
Pada Tn. K, didapati kadar kalium dan natrium yang rendah, juga gejala mual dan
muntah sebanyak tujuh kali perhari. Hal itu cukup membuktikan bahwa pasien menderita
Hypokalemia.
ASUHAN
1. Tes darah
Dijelaskan pada kasus, bahwa pasien, Tn. K telah menjalani tes darah yang
menunjukkan bahwa kadar kalium, dan natriumnya rendah.
PENGOBATAN
MENCEGAH
Setelah pasien kembali sembuh, kemudian pasien akan diberikan tips untuk mencegah
hypokalemia. Salah satunya merekomendasikan makanan yang dapat dikonsumsi untuk
membuat kadar kalium tetap normal, di antaranya adalah:
Alpukat.
Pisang.
Buah ara.
Kiwi.
Jeruk.
Bayam.
Tomat.
Susu.
Kacang-kacangan.
Selai kacang.
Gandum.
Selainitu, obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab seseorang mengalami kekurangan
kalium. Oleh karena itu, hindari penggunaan obat diuretik secara berlebihan untuk
mengurangi risiko dan segera berkonsultasi supaya bisa ditangani dengan tepat secara cepat.