Anda di halaman 1dari 18

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar belakang 1

B. Rumusan masalah 1

C. Tujuan 1

BAB II PEMBAHASAN 2

A. Analisis Kewirausahaan 2

B. Menganalisa Peluang Usaha 5

C. Mengembangkan ide dan peluang usaha 6

D. Menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan usaha 8


E. Analisis SWOT 12

BAB II PENUTUP 15

A. Kesimpulan 15
B. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA iii

1
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan memerlukan adanya
kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk menemukan sesuatu yg berbeda
dari yang sudah ada sebelumnya. Kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran dan
langkah wirausahawan adalah Bisnis.
Ada beberapa bentuk kegiatan wirausaha/bisnis yang dapat dilakukan, yakni:
kegiatan usaha yang dilakukan/dikelola sendiri atau dikelola oleh orang lain .
Dikelola sendiri artinya pengusaha memiliki modal uang dan kemampuan langsung
terjun mengelola usahanya. Dikelola orang lain artinya pengusaha cukup menyetor
sejumlah uang dan pengelolaan usahanya diserahkan kepada pihak lain.
Suatu kegiatan usaha haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma itu digunakan agar para
pengusaha tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usahanya dijalankan
dengan memperoleh simpati dari berbagai pihak.

B.     Rumusan Masalah


1.  Analisis bisnis usaha jasa
2. Analisa kemungkinan keberhasilan dan kegagalan usaha jasa

C.    Tujuan
Tujuannya adalah untuk mengetahui mengenai bisnis dan usaha jasa.
2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Kewirausahaan

Ada 9 aspek yang bisa kita analisa dalam kewirausahaan:

1.      Peluang Usaha Baru

Peluang usaha baru adalah kesempatan untuk melakukan kerja usaha, atau dalam
kata lain apakah jenis usaha ini dapat berpeluang untuk membuka lapangan
pekerjaan dan dapat berjalan dikemudian harinya.

Contoh: Seseorang ingin membuka bisnis dalam bidang penjualan pakaian.


Apakah usaha ini dapat berlanjut dikemudian harinya? Dan apakah usaha ini dapat
menyerap tenaga kerja?

 2.      Pembiayaan

Pembiayaan adalah modal kerja dan sumber dana, atau dalam kata lain pemilik
masih melakukan sendiri segala jenis pembiayaan dan belum memiliki tenaga kerja
untuk  membantunya dalam bidang apapun.

 3.      Pemasaran

Pemasaran adalah proses menyampaikan produk dari produsen ke konsumen atau


dalam kata lain memasarkan hasil (produk) yang ingin di jual kepada para pembeli.

3
Contoh: Seorang marketing suatu dealer motor, menawarkan produk motornya
kepada konsumen, dengan harapan konsumen akan membeli produk yang ia
tawarkan saat itu. Baik secara tunai maupun secara kredit.

 4.      Kepemilikan

Kepemilikan adalan hak penguasaan atau dalam kata hal lain apakah pemilik usaha
ini milik sendiri atau milik bersama. Jika usaha ini milik sendiri, maka keuntungan
atau kerugian ditanggung sendiri oleh pihak pemilik usaha tersebut. Jika usaha ini
milik dua orang atau lebih biasanya akan dicari siapa pemilik saham terbanyak,
biasanya ditetapkan sistem bagi hasil. Dan jika terdapat kerugian biasanya pemilik
usaha tersebut dapat menjual seluruh barang-barang usahanya tanpa mengganggu
asset pribadi yang ia miliki.

 5.      SDM

SDM adalah Sumber Daya Manusia. Ini menjadi pembeda, apakah usaha tersebut
menjadi milik individual atau milik kelompok. Tahap ini menjadi acuan untuk kita
dapat melihat apakah usaha tersebut maju atau tidak lewat banyak tidaknya SDM
yang dimiliki oleh usaha tersebut.

 6.      Organisasi

Organisasi adalah wadah kerja bersama dimana SDM yang dimiliki usaha tersebut
di organisasikan secara bidang kemampuaannya dalam usaha tersebut.

Contoh: Seorang yang ahli dibidang mesin, harus ditempatkan dalam bagian mesin
juga. Agar ia dapat mengerjakan pekerjaan yang ia kuasai.

4
 7.      Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah keterampilan mengarahkan SDM. Keterampilan disini


maksudnya adalah mengarahkan para SDM agar bekerja sesuai dengan
keahliannya, mampu memberi semangat pada SDM yang lain.

Contoh: Seorang manajer mampu memimpin anggotanya dengan baik,


mengarahkan anggotanya dengan baik dan mampu memberikan semangat serta
menjalin hubungan yang baik dengan bawahannya.

 8.      Evaluasi Usaha

Evaluasi usaha adalah hasil vs target, maksudnya adalah apakah hasil produksi dari
usaha tersebut mencapai target. Artinya saat kita membuat suatu produk usaha, kita
harus tau siapa target kita, dimana target kita, dan berapa kira-kira target kita agar
kita tau laba yang kita dapatkan saat hasil berhasil dijual tepat sasaran atau tidak
terjadinya rugi yang terlalu banyak.

 Jika kita tidak melakukan hal tersebut maka usaha yang kita bangun akan
mengalami rugi yang terus menerus dengan membuat produk yang banyak, tapi
kita tidak pernah tau siapa target pasar kita, dimana target pasar kita dan berapa
kira-kira target pasar kita.

 Untuk itu evaluasi usaha harus dilakukan secara rutin pada badan usaha yang
bersifat kelompok agar keinginan bersama dapat tercapai dengan baik dan tidak
salah langkah.

5
 9.      Pengembangan

Pengembangan adalah peningkatan kuantitas dan kualitas produk usaha. Setiap


usaha yang dilakukan harus selalu melakukan pengembangan usaha, baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas. Baik dari sisi produk maupun SDM yang berperan
didalamnya.

Hal ini perlu dilakukan agar jalannya usaha dapat berkembang dengan pesat, tidak
monoton. Jika permintaan pasar sedang turun sebaiknya pembuatan produk
dikurangi namun perbaiki sisi kualitas produk agar peminat kembali lagi membeli
produk kita.

Atau bisa dilakukan dengan cara bertanya akan kepuasan konsumen terhadap
produk usaha kita. Hal ini juga perlu dilakukan agar kita (sistem manajemen)
mengetahui apakah pelanggan sudah cukup puas atas produk-produk yang kita
hasilkan.

B. Menganalisa Peluang Usaha

Cara mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan mengamati bidang


hasil usaha pokok,  yaitu :

1. Segmentasi pasar
2. Posisi produk
3. Sumber daya manusia
4. Keuangan
6
5. Tanggung jawab sosial
6. Pengembangan usaha

Dengan kata lain, mengidentifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut :

1. Berpikir positif setiap ide-ide baru yang datang dalam dunia bisnis.
2. Manerima saran-saran orang lain demi perkembangan bisnis.
3. Mempunyai konsep ATM (amati, tiru, modifikasi).

C. Mengembangkan ide dan peluang usaha

Pengembangan ide harus dilakukan secara terus-menerus agar wirausahawan dapat


memenangkan persaingan yang makin tajam. Adapaun macam-macam ide yang
perlu dikembangkan adalah :

1. Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang diminati konsumen,


2. Ide dalam pembuatan produk atau jasa yang dapat memenangkan
persaingan,
3. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk,
4. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen didalam penggunaan
produk, dan
5. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, warna, produk atau jasa yang
disenangi konsumen.

Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausahawan memilih jenis


usaha, proses pemilihan ini terdiri dari tahap melalui penyaringan yang makin lama

7
makin sempit. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang mendalam, biasanya
disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan.
Adapaun faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan adalah sebagai berikut :

1. Faktor keuntungan
2. Faktor penguasaan teknis
3. Faktor pemasaran
4. Faktor bahan baku
5. Faktor tenaga kerja
6. Faktor modal
7. Faktor risiko
8. Faktor persaingan
9. Faktor fasilitas dan kemudahan
10.Faktor manajemen

Jika seorang wirausaha sudah memetapkan jenis usaha sesuai dengan yang
diinginkan dan sudah melalui berbagai macam pertimbangan, maka tugas yang
perlu diperhatikan oleh seorang wirausahawan adalah :

1. Jenis usaha yang sesuai hasrat dan minat,


2. Jenis usaha yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan,
3. Jenis usaha yang mudah mengurus dan mengerjakannya,
4. Jenis usaha yang mudah pemeliharaannya,
5. Jenis usaha yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen,
6. Jenis usaha yang bahan bakunya mudah didapat, dan
7. Jenis usaha yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah.

8
D. Menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan usaha

Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan usaha diantaranya sebagai berikut :

1. Adanya perencanaan yang tepat dan matang serta dapat dilaksanakan dengan
baik.
2. Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dalam usaha.
3. Adanya komitmen tinggi dalam berusaha.
4. Adanya SDM (sumber daya manusia) yang andal dan didukung teknologi
yang tinggi.
5. Adanya manajemen usaha yang baik.
6. Adanya peningkatan permintaan barang dan jasa.
7. Adanya dana yang cukup.
8. Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang uasaha.
9. Adanya minat terhadap bidang usaha.
10.Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.
11.Adanya sarana dan prasarana penunjang usaha.

Seorang pelaku bisnis bisa gagal disebabkan oleh beberapa hal, antara lain sebagai
berikut :

1. Manajer yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman


2. Kurangnya perhatian dan kurang memberikan komitmen yang penuh kepada
usahanya
3. Lemahnya system control
4. Kurangnya modal

9
5. Kalah bersaing

Dalam menganalisis usaha ada beberapa hal, sebagai berikut :


1. Menganalisis peluang usaha berdasarkan produk
    a.  Klasifikasi jenis produk

1. Produk primer
2. Produk sekunder
3. Produk tersier

    b. Tujuan diadakan analisis terhadap jenis produk

1. Memenuhi keinginan dan minat konsumen terhadap kebutuhan jenis produk


2. Memenangkan persaingan dalam pengembangan usaha
3. Mendayagunakan sumber-sumber produksi
4. Mencegah kebosanan konsumen / pembeli / pelanggan terhadap jenis produk

    c. Gagasan analisis terhadap produk yang dianggap paling penting

1. Potensi terhadap permintaan produk


2. Jumlah penjualan produk
3. Jumlah pemasaran produk
4. Kemampuan produk yang mendatangkan laba

2. Menganalisis bidang jasa

a. Pengertian jasa
Jasa adalah hasil dari kegiatan produksi yang tidak mempunyai wujud tertentu dan
tidak mempunyai sifat-sifat fisik tertentu pula serta tidak terdapat tenggang waktu
antara diproduksinya dan dikonsumsinya.
10
b. Jenis usaha jasa yang perlu dianalisis
Jenis usaha yang perlu dianalisis adalah usaha yang bergerak dalam kegiatan
pelayanan atau penjual jasa, misalnya : perbankan, konsultan, biro usaha,
pariwisata, penginapan, perbengkelan, pengangkutan, pergudangan, praktik dokter,
restoran, salon kecantikan, dll.

c. Pertimbangan dan perhatian dalam menganalisis peluang usaha


        bidang jasa
Agar wirausahawan berhasil dalam menganalisis peluang usaha bidang jasa perlu
mempertimbangkan dan memerhatikan hal-hal berikut :
Pengetahuan tentang selera dan minat calon konsumen dan jumlah pesaingnya
Mengetahui bidang jasa apa yang laku atau diminati konsumen
Menjaga hubungan yang serasi dan harmonis dengan penyuplai agar suplai barang
lancar dan tepat waktu

 d. Kekuatan- kekuatan yang mengacu penawaran dan permintaan terhadap bidang
jasa (James L. Hesketi)

1. Konsumen semakin menghargai nilai dari waktu 


2. Globalisasi dari pasar tenaga kerja
3. Meningkatkan sistem terdistribusi yang didasarkan atas informasi bidang
jasa
4. Mengurangi hambatan perdagangan dan meningkatkan teknologi jasa
5. Perkembangan pasar global
6. Semakin banyak wanita yang bekerja di luar rumah
7. Semakin banyak orang yang bekerja di rumah

11
3. Menganalisis peluang usaha berdasarkan minat dan daya beli konsumen

a. Pertimbangan menganalisis minat dan daya beli konsumen


Agar pelaksanaan penagnalisisan peluang usaha berjalan lancar, maka persyataran
pembuatan produk atau jasa perlu mempertimbangkan hal-hal berikut :

1. Membuat model kasar dari produk atau jasa yang diminati konsumen dan
disesuaikan dengan daya belinya
2. Menyusun daftar komponen produk atau jasa yang diminati konsumen baik
jenisnya, jumlahnya maupun daya belinya
3. Memanfaatkan tenaga pelaksana proses pembuatan produk atau jasa serta
pengawasannya yang bertanggung jawab terhadap program perusahaannya

b. Perhatian dalam menganalisis minat dan daya beli konsumen


Dalam menganalisis peluang usahanya, wirausahawan harus memperhatikan hal-
hal berikut :

1. Membuat produk jasa yang berkualitas, bermanfaat, dan laku terjual sesuai
dengan daya beli konsumen.
2. Membuat atau mendesain produk atau jasa dengan bahan baru atau
kombinasi yang diminati sesuai dengan daya beli konsumen.
3. Membuat produk atau jasa lebih cepat, berfaedah, dan murah sesuai dengan
daya belinya.
4. Memelihara dan memperbaiki sarana kerja, tempat kerja, peralatan kerja,
dsb.

12
E.   Analisis SWOT

1.   Pengertian Analisis SWOT


Pengertian analisis SWOT adalah salah satu bentuk analisis dalam manajemen
dengan menggunakan prinsip SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, and
Threats). Analsis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan. Dengan melihat kekuatan yang
dimiliki serta mengembangkan kekuatan tersebut dapat dipastikan bahwa
perusahaan akan lebih maju dibanding pesaing yang ada. Demikian juga dengan
kelemahan yang dimiliki harus diperbaiki agar perusahaan bisa tetap eksis. Peluang
yang ada harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh perusahaan agar volume
penjualan dapat meningkat. Dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan
haruslah dihadapi dengan mengembangkan strategi pemasaran yang baik.

SWOT menurut Sutojo dan F. Kleinsteuber (2002 : 8) adalah untuk menentukan


tujuan usaha yang realistis, sesuai dengan kondisi perusahaan dan oleh karenanya
diharapkan lebih mudah tercapai. SWOT adalah singkatan dari kata-
kata Strength (kekuatan perusahaan) Weaknesses(kelemahan
perusahaan), Opportunities (peluang bisnis) dan Threats (hambatan untuk
mencapai tujuan).

Apabila teknik swot analisis tersebut diterapkan dalam kasus menentukan tujuan
strategi manajemen pemasaran dapat diutarakan sebelum menentukan tujuan-
tujuan pemasaran yang ingin dicapai hendaknya perusahaan menganalisis :

13
kekuatan dan kelemahan, peluang bisnis yang ada, berbagai macam hambatan yang
mungkin timbul.

Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan


eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT.
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Thearts yang dihadapi dunia bisnis.
Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang dan Ancaman dan
faktor internal Kekuatan dan Kelemahan.
Sedangkan Kotler (2008 : 88) mengemukakan bahwa analisis SWOT adalah
evaluasi terhadap keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman disebut
analisis SWOT.
Teknik analisis SWOT yang digunakan adalah sebagai berikut :

2. Analisis Internal

v  Analisis Kekuatan (Strenght)

Setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para


pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti
teknologi, sumber daya finansial, kemampuan kemanufakturan, kekuatan 
pemasaran,  dan basis pelaggan  yang dimiliki. Strenght(kekuatan) adalah keahlian
dan kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan pesaing.

v  Analisis Kelemahan (Weaknesses)

14
Merupakan keadaan perusahaan dalam menghadapi pesaing mempunyai
keterbatasan dan kekurangan serta kemampuan menguasai pasar, sumber daya
serta keahlian. Jika orang berbicara tentang kelemahan yang terdapat dalam tubuh
suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal
sumber, keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi
penampilan kinerja organisasi yang memuaskan. Dalam praktek, berbagai
keterbatasan dan kekurangan kemampuan tersebut bisa terlihat pada sarana dan
prasarana yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial yang rendah,
keterampilan pemasaran yang tidak sesuai  dengan tuntutan pasar, produk yang
tidak atau kurang diminta oleh para pengguna atau calon pengguna dan tingkat
perolehan keuntungan yang kurang memadai.
v  Opportunities (peluang)

Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang


yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek
atau konsep bisnis itu sendiri. misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi
lingkungan sekitar.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam dunia kewirausahaan banyak hal yang harus diperhatikan untuk


menjadi seorang wirausahan yang sukses. Dari manajemen, pemasaran, kemitraan
dan faktor lainnya. Dalam dunia usaha, kunci untuk sukses itu sesungguhnya
tergantung pada diri kita sendiri. Sikap yang tidak mudah menyerahlah yang
menjadi faktor dasar utama kesuksesan seorang wirausahawan disamping sifat-
sifat lainnya yang penting juga. Seperti, proaktif, kreatif dan inovatif. Dikatakan
seorang wirausahawan yang baik apabila seseorang yang mengkhususkan diri
dalam memikul tanggung jawab dan membuat keputusan berdasarkan
pertimbangan yang mempengaruhi lokasi, bentuk dan penggunaan barang-barang,
sumber daya dan lembaga. Dan ketika seseorang ingin berwirausaha,
sesungguhnya ia harus memperhatikan faktor-faktor yang mendungkung beserta
kiat-kiatnya. Karena, bukanlah hal yang mudah seseorang menjadi seorang
wirausaha.
B.     Saran
Dalam memulai suatu bisnis atau usaha jasa ada beberapa hal perlu
diperhatikan:
1.    Lihat keadaan pasar yang kompleks dan dinamis
2.    Dapat menjadi mesin penggerak bisnis
3.    Lihat kebutuhan dan harapan konsumen
4.    Bangun tanggung jawab etika moral
5.    Inovasi produk pasar dan modal bisnis
6.    Komunikasi yang baik terhadap konsumen

16
7.    Pelayanan secara personal pada konsumen
8.    Ukur kemampuan finansial dengan jenis bisnis
9.    Dapatkan nilai ekonomis

17
DAFTAR PUSTAKA

http://pusat-sekolah.blogspot.co.id/2013/09/materi-kewirausahaan-
menganalisa.html

https://annisarachmawati58.wordpress.com/2013/07/01/tugas-analisis-
kewirausahaan/

http://adjievanhouten.blogspot.co.id/2013/10/makalah-tentang-analisis-swot.html

https://evinursyafitrisyamsul.blogspot.co.id/2015/03/makalah-kewirausahaan-
5.html

18

Anda mungkin juga menyukai