alat tangkap
BIDANG KEAHLIAN kemaritiman
PROGRAM KEAHLIAN pelayaran kapal penangkap ikan
KOMPETENSI KEAHLIAN:
nautika kapal penangkap ikan
JILID 2
asrofi
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Asrofi
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Mahendra Dimas Kusuma Putra
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Reza Zizi Nurlatifah
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Indonesia memiliki sumber daya perairan sehingga dapat menghasilkan alat tangkap
yang melimpah. Dengan luas lautan 2/3 dari dengan biaya yang relatif ekonomis dengan
total luas wilayah, negeri ini merupakan area usia pakai yang relatif panjang. Sehingga dapat
penangkapan ikan yang berpotensi. Iklim meningkatkan produktifitas pelaku usaha
tropis yang dimiliki Indonesia mempengaruhi penangkapan ikan. Untuk memberikan
karakteristik hasil perikanan. Hasil perikanan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan
Indonesia mempunyai keragaman jenis ikan siswa SMK maka perlu kiranya disusun bahan
yang banyak tetapi tidak tidak begitu ajar berupa buku teks tentang Bahan dan Alat
melimpah dalam jumlah. Hal ini merupakan Tangkap.
tantangan kita sekaligus peluang. Begitu Buku ini berisi tentang bahan dan alat
beragamnya jenis ikan yang ada di lautan kita tangkap mulai dari pengetahuan jenis bahan,
menjadikan tantangan tersendiri bagi pelaku sifat-sifat bahan alat penangkap ikan, syarat-
usaha penangkapan ikan dengan selalu syarat bahan alat penangkap ikan,
melakukan peningkatan dalam hal alat pengetahuan tali temali dan cara menjurai
penangkap ikan yang efektif dan efisiensi untuk membuat webbing sebagai bahan
supaya dapat memanfaatkannya secara pembuatan alat penangkapn ikan berbahan
optimal. jaring.
Pengetahuan tentang pemilihan bahan alat
penangkap ikan merupakan salah satu faktor
yang mendukung terciptanya alat penangkap
ikan yang efektif dan efisien. Kemajuan dalam Yogyakarta, 2019
produksi serat sintetis dewasa ini memberikan
dukungan yang sangat signifikan terhadap
ketersediaan bahan alat penangkap ikan yang
sesuai dan memberikan banyak pilihan Asrofi
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BIODATA PENULIS
v
BAB i
JENIS-JENIS BAHAN
ALAT PENANGKAP IKAN
Setelah selesai pembelajaran materi tentang Teknik Kerja Bubut (Lathe) siswa dapat:
1. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
mengidentifikasi jenis bahan alat penangkap ikan dari serat alami dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
mengidentifikasi jenis bahan alat penangkap ikan dari serat buatan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menunjukkan jenis bahan alat
penangkap ikan dari serat alami dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menunjukkan jenis bahan alat
penangkap ikan dari serat buatan dengan benar.
Terdiri atas
1
bahan dan alat tangkap
2
bahan dan alat tangkap
alat penangkap ikan kedua bahan tersebut Terhadap pembusukan serat alami ini
selalu bersama-sama digunakan hanya sangat rentan. Pembusukan terjadi
besar kecilnya perbandingan penggunaan akibat oleh aktivitas mikro organisme
bahan tersebut tergantung dari jenis alat khususnya bakteri. Pembusukan terjadi
yang akan dibuat. Biasanya bahan tersebut pada proses dekomposisi bahan organik
saling melengkapi satu sama lainnya. dimulai. Bahan organik yang mati akan
Pada pembuatan alat tangkap ikan terurai menjadi bahan-bahan
berupa payang, trawl, gillnet, lampara dan penyusunnya yang merupakan media
sebagainya, bahan tekstil prosentase tumbuh yang baik bagi bakteri. Hal inilah
penggunaannya lebih banyak. Sedangkan yang menyebabkan pembusukan pada
dalam pembuatan alat tangkap berupa tali yang terbuat dari serat alami, yang
bubu, bagan, dan sebagainya bahan non akan mengakibatkan kerapuhan tali
tekstil lebih besar prosentase sehingga tali akan mudah putus. Hal ini
penggunaannya dari pada bahan tekstil. mengakibatkan umur pakai alat tangkap
Bahan tekstil dalam pembuatan alat menjadi pendek atau tidak lama yang
penangkap ikan berupa bubu, bagan dan akan mengakibatkan bertambahnya
sebagainya hanya digunakan sebagai biaya operasional usaha penangkapan
pelengkap saja. ikan.
a. Serat Nabati/Tumbuhan
B. BAHAN SERAT Bagian-bagian tumbuhan yang
biasanya dihasilkan bahan serat
Bahan serat sering disebut sebagai
misalnya, bagian buah, biji, batang,
bahan tekstil dalam pembuatan alat
dan daun. Bahan serat yang berasal
penangkap ikan. Bahan serat tersebar
dari tumbuhan atau sering disebut
dipasaran dengan berbagai merek dagang,
sebagai vegetable fiber umumnya
tetapi tidak semua bahan serat ini efektif
terdiri dari selulosa. Contoh serat
untuk dipergunakan dalam pembuatan
yang tergolong dalam serat
alat penangkap ikan. Bahan serat dilihat
tumbuhan antara lain katun, linen,
dari asalnya dapat dibedakan menjadi dua,
yute, rami, kapuk, hemp, agave dan
yaitu bahan serat yang berasal dari serat
lain-lain. Serat alami dari tumbuhan
alami dan bahan serat yang terbuat dari
biasanya didapatkan pada bagian
serat buatan atau sintetis.
biji, kulit, batang dan daun.
1. Serat Alami
1) Serat yang berasal dari biji-bijian
Serat alami merupakan serat yang
Serat yang berasal dari biji-
terbuat dari bahan yang berasal dari
bijian biasanya berasal dari
bahan alami yang tidak atau tanpa
pembungkus biji, contohnya pada
melalui proses kimia atau transformasi.
kapas dan kapuk. Serat-serat
Bahan serat ini dapat berasal dari
pembungkus biji dijadikan
bagian-bagian tumbuhan, hewan dan
benang dengan cara dipintal.
mineral. Serat alami ini memiliki sifat
Serat-serat pembungkus biji
yang menyerap air dan rentan terhadap
dipintal dalam ukuran kecil
pembusukan. Sifat menyerap cairan dari
menjadi benang (yarn), kemudian
serat alami ini kurang disukai, namun
dipintal untuk menjadi strand.
dapat dimanfaatkan sebagai penyimpan
bahan pengawet atau bahan anti karat Beberapa strand dipintal lagi
pada kawat baja. menjadi tali (rope). Serat yang
3
bahan dan alat tangkap
b) Kapuk
Kapuk merupakan serat
pembungkus biji dari buah
kapuk atau buah dari pohon
randu yang dikenal di Jawa
Tengah dan Yogyakarta. Buah Gambar 1.4 Pohon Agave atau pohon Sisal(Sumber: https://
id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Agave_tequilana_2.jpg)
kapuk berisi biji yang diselimuti
oleh serat-serat halus berwana 3) Serat yang berasal dari batang /
putih kekuningan, memiliki sifat kulit batang
seratnya sangat ringan, memiliki Merupakan serat yang diperoleh
daya apung yang besar, mampu dari kulit luar dari batang
mengembang dengan tumbuhan. Serat dari bagian kulit
sendirinya, mudah terbakar dan luar dari batang tumbuhan ini dapat
menyerap air. digunakan sebagai bahan yarn
maupun kertas karena memiliki
tensile strength yang tinggi (Ardidja
2010).Contoh serat dari kulit
batang tumbuhan antara lain jute,
kenaf, hemp, ramie, rattan,
termasuk serat dari pohon
pisang.
Gambar 1.2 Pohon Kapuk
Sumber:https://peluangusaha.kontan.co.id/news/
lebih-maksimal-dibudidayakan-di-lahan-kering-2
4
bahan dan alat tangkap
Gambar 1.6 Sabut kelapa Gambar 1.7 Serat Sutera dan kepompong
Sumber:https://www.kompasiana.com/isnawibawa/5a9eadc Sumber: https://s3-ap-southeast-1.amazonaws.com/
8cf01b40b8f042b42/membuat-pupuk-organik-dari-sabut-kelapa 8villages/0831af09-b62e-4954-aa83-377d0ac43797-mobile.jpg
5
bahan dan alat tangkap
6
bahan dan alat tangkap
7
bahan dan alat tangkap
8
bahan dan alat tangkap
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sonar
9
bahan dan alat tangkap
serat yang berasal dari tumbuhan atau sering sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan
disebut sebagai vegetable fiber umumnya dalam bentuk laporan dengan format yang
terdiri dari selulosa. sudah disepakati dengan guru pengampu.
5. Serat hewani (animal fibre) sebagian besar
terdiri dari protein, yang secara langsung
dapat digunakan. penilaian harian
6. Serat mineral terbentuk secara alami, baik
sebagai serat maupun bentukan dari Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
mineral. dan benar!
7.Serat buatan dikenal dengan istilah serat 1. Jelaskan yang di maksud bahan alat
sintetis. Serat ini diperoleh dengan penangkap ikan (fishing gear material)!
melibatkan suatu proses kimia di mana 2. Sebutkan jenis serat alami yang berasal dari
elemen-elemen kimia atau substansi dasar tumbuhan!
digabung melalui suatu proses yang rumit 3. Sebutkan empat kelebihan dari serat buatan
sehingga terbentuk produk akhir yang betul- sebagai alat penangkap ikan!
betul baru dengan penggunaan yang baru
4. J e l a s k a n y a n g d i m a k s u d d e n g a n
pula atau sering disebut sebagai proses
polimerisasi!
polimerisasi.
5. Sebutkan tiga serat dari serat sintetis yang
8. Polimer alami merupakan hasil proses
banyak digunakan sebagai bahan alat
polimerisasi yang bahannya dari selulose
penangkap ikan!
atau protein yang berasal dari tumbuhan
maupun hewan.
9. Sintetis polimer merupakan hasil dari
polimerisasi dari bahan dasar yang berasal
dari batu bara, minyak bumi dan sebagainya.
Disebut sintetis polimer karena memang Setelah mempelajari bab pertama ini, Anda
sebelumnya polimer-polimer tersebut tentu menjadi paham tentang jenis-jenis
belum ada sebelum melalui serangkaian bahan alat penangkap ikan.
proses kimia, sedangkan pada natural 1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
polimer sudah ada sebelum serangkaian pembelajaran bab pertama ini?
proses kimia. 2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
pada bab pertama ini, mana yang menurut
Anda paling sulit dipahami?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
menyelesaikan pembelajaran bab pertama
Salah satu pendukung keberhasilan dalam ini?
operasi penangkapan ikan dilaut terletak pada
alat penangkap ikan yang baik. Tugas Anda 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
adalah mencari informasi tentang jenis-jenis menyelesaikan pembelajaran bab
bahan alat penangkap ikan yang sering pertama?
digunakan di daerah Anda, jenis alat tangkap 5. Coba Anda diskusikan dengan teman
yang umumnya digunakan di daerah Anda maupun guru Anda, karena materi ini akan
disertai dengan gambar-gambar yang menjadi pondasi dari materi-materi yang
mendukung. Anda dapat mengumpulkan akan dibahas di bab-bab selanjutnya.
informasi melalui buku, internet, maupun dari
10
BAB iI
SIFAT BAHAN
ALAT PENANGKAP IKAN
1. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menganalisis sifat bahan alat penangkap ikan dari serat alami dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menganalisis sifat bahan alat penangkap ikan dari serat buatan dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menunjukkan sifat bahan alat
penangkap ikan dari serat alami dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menunjukkan sifat bahan alat
penangkap ikan dari serat buatan dengan benar.
Mencakup
11
bahan dan alat tangkap
A. SIFAT BAHAN SERAT ALAMI sebagai bahan yarn maupun kertas karena
Serat alami merupakan serat yang memiliki tensile strength yang tinggi.
terbuat dari bahan yang berasal dari bahan Contoh serat dari kulit batang tumbuhan
alami tanpa melalui proses kimia atau antara lain jute, kenaf, hemp, ramie, rattan,
transformasi. Bahan serat ini dapat berasal termasuk serat dari pohon pisang. Serat dari
dari bagian-bagian tumbuhan, hewan dan buah-buahan merupakan serat yang
mineral. Bahan serat yang berasal dari berasal dari buah-buahan dari tumbuhan.
tumbuhan atau sering disebut sebagai Contoh serat yang berasal dari buah-
vegetable fiber umumnya terdiri dari buahan yaitu serabut kelapa. Serat yang
selulosa. Contoh serat yang tergolong berasal dari buah-buahan umumnya
dalam serat tumbuhan antara lain katun, memiliki densitas yang tinggi dan mampu
linen dan yute. Serat dari tumbuhan dapat menahan gesekan mekanik (Ardidja 2010).
berasal dari bagian biji/buah, kulit batang, Serat yang berasal dari bagian pohon
batang dan daun. Serat yang berasal dari serat ini merupakan serat yang diperoleh
biji-bijian biasanya berasal dari dari kulit atau batang dari tumbuhan.
pembungkus biji, contohnya pada kapas Tumbuhan yang umumnya dapat diambil
dan kapuk. Serat-serat pembungkus biji serat dari kulit atau batangnya antara lain
dijadikan benang dengan cara dipintal. bambu, jerami padi, jerami gandum, pohon
Serat-serat pembungkus biji dipintal dalam pisang, pohon waru dan lain-lain.
ukuran kecil menjadi benang (yarn), Penggunaan serat bambu masih banyak
kemudian dipintal untuk menjadi strand. digunakan dalam penangkapan ikan,
Beberapa strand dipintal lagi menjadi tali misalnya untuk pengikat rangkaian bagan
(rope). Serat yang berasal dari biji-bijian tancap, sero, tali rumpon dan perangkap
memiliki kekuatan putus yang lebih besar ikan.
dibanding dengan serat tumbuhan lainnya. Serat hewani (animal fibre) sebagian
Contoh serat alami yang berasal dari biji- besar terdiri dari protein, yang secara
bijian adalah serat kapas atau benang katun langsung dapat digunakan. Contoh serat
dan serat kapuk/benang kapuk. Kapuk yang berasal dari hewan antara lain sutra,
merupakan serat pembungkus biji dari buah wool. Serat yang berasal dari hewan
kapuk atau buah dari pohon randu yang biasanya berasal dari bulu. Wool
dikenal di Jawa Tengah dan Yogyakarta. merupakan serat yang diperoleh dari bulu
Buah kapuk berisi biji yang diselimuti oleh hewan, terutama biri-biri. Serat hewani
serat-serat halus berwana putih diproses secara manual yakni dipintal
kekuningan, memiliki sifat seratnya sangat dengan alat-alat konvensional untuk
ringan, memiliki daya apung yang besar, membentuk yarn, kemudian terus dipintal
mampu mengembang dengan sendirinya, menjadi rope (tali). Sutra merupakan serat
mudah terbakar dan menyerap air. yang berasal dari protein alami dari hewan.
Serat yang berasal dari daun merupakan Sutra diperoleh dari kepompong ulat
serat yang dikumpulkan dari bagian daun sutera, serat sutra merupakan serat yang
dari tumbuhan. Tumbuhan yang serat memiliki kekuatan putus yang tinggi di
daunnya dapat dimanfaatkan antara lain antara serat yang berasal dari hewan.
pandan, sisal dan agave. Serat yang berasal Walaupun sangat kuat serat sutera ini tetapi
dari kulit batang merupakan serat yang merupakan bahan yang tergolong mahal
diperoleh dari kulit luar dari batang untuk bahan alat penangkap ikan
tumbuhan. Serat dari bagian kulit luar dari Serat mineral terbentuk secara alami,
batang tumbuhan ini dapat digunakan baik sebagai serat maupun bentukan dari
12
bahan dan alat tangkap
mineral. Serat mineral menurut Supardi digabung melalui suatu proses yang rumit
Ardidja (2010), dapat dikategorikan sehingga terbentuk produk akhir yang
sebagai berikut: betul-betul baru dengan penggunaan yang
1. Serat asbestos, merupakan serat mineral baru pula. Serat buatan secara sintetis
yang terbentuk secara alami, jenisnya terbuat dari bahan dasar phenol, benzene,
adalah serpentine, amphiboles, acetylene, prussic acid, chlorine, sehingga
crocidolite, tremolite, actinolite dan disebut sebagai serat sintetis atau syntetis
anthrophyllite fibre, berbeda dengan serat-serat buatan
yang terbuat dari bahan-bahan alami yang
2. Serat keramik, yang tergolong serat ini
kompleks seperti selulose dan protein yang
antara lain glass fibers, alluminium
ditransformasikan menjadi serat. Serat
oxide, silicon carbide dan boron carbide.
buatan umumnya dibuat dalam empat
3. Serat logam/metal, termasuk golongan bentuk dasar, yaitu, continuous filaments,
serat logam adalah aluminium fibers staple fibre, monofilament dan split fibre
Serat alami ini memiliki sifat yang (Ardidja 2010).
menyerap air dan rentan terhadap Menurut Sadhori (1983), serat buatan
pembusukan. Sifat menyerap cairan dari atau serat sintetis dalam pembuatannya
serat alami ini kurang disukai, namun dapat merupakan rangkaian proses polimerisasi,
dimanfaatkan sebagai penyimpan bahan maka serat-serat tersebut merupakan
pengawet atau bahan anti karat pada kawat polimer-polimer. Dilihat dari bahan baku
baja. yang dipergunakan dalam proses
Terhadap pembusukan serat alami ini polimerisasi ini, polimer-polimer sebagai
sangat rentan. Pembusukan terjadi akibat bahan jadi dalam rangkaian ini dapat dibagi
oleh aktivitas mikro organisme khususnya menjadi dua macam yaitu natural polimer
bakteri. Pembusukan terjadi pada proses dan sintetis polimer.
dekomposisi bahan organik dimulai. Bahan Natural polimer merupakan hasil proses
organik yang mati akan terurai menjadi polimerisasi yang bahannya dari selulose
bahan-bahan penyusunnya yang atau protein yang berasal dari tumbuhan
merupakan media tumbuh yang baik bagi maupun hewan. Dalam pembuatan alat
bakteri. Hal inilah yang menyebabkan tangkap serat dari jenis polimer ini jarang
pembusukan pada tali yang terbuat dari dipakai karena memiliki sifat hampir sama
serat alami, yang akan mengakibatkan dengan serat-serat alam biasa, tetapi
kerapuhan tali sehingga tali akan mudah harganya relatif lebih mahal. Beberapa
putus. Hal ini mengakibatkan umur pakai contoh serat dari natural polimer antara lain
alat tangkap menjadi pendek atau tidak yang berasal dari kayu dan bambu (viscose,
lama yang akan mengakibatkan rayon acetat), yang berasal dari protein
bertambahnya biaya operasional usaha tumbuhan (alginosa, ardil, azlon) dan yang
penangkapan ikan. berasal dari protein hewan (lanital, fibralon,
wipolan).
B. SIFAT BAHAN SERAT SINTETIS/ SERAT Sintetis polimer merupakan hasil dari
BUATAN polimerisasi dari bahan dasar yang berasal
Serat buatan dikenal dengan istilah serat dari batu bara, minyak bumi dan
sintetis. Serat ini diperoleh dengan sebagainya. Disebut sintetis polimer karena
melibatkan suatu proses kimia di mana memang sebelumnya polimer-polimer
elemen-elemen kimia atau substansi dasar tersebut belum ada sebelum melalui
13
bahan dan alat tangkap
serangkaian proses kimia, sedangkan pada memiliki massa jenis lebih rendah dari
natural polimer sudah ada sebelum rata-rata massa jenis air laut (1.025
serangkaian proses kimia. Dalam gr/cm3), massa jenis serat lebih rendah
pembuatan alat tangkap serat-serat dari akan dapat meningkatkan nilai total daya
sintetis polimer banyak digunakan sebagai apung, sehingga dapat meminimalkan
bahan pengganti serat-serat alam, karena penggunaan pelampung.
sifat yang dimilikinya lebih 5. Ukuran diameter
menguntungkan dibanding dengan serat
Ukuran diameter dapat diatur pada
alami maupun serat yang berasal dari
tahapan produksi sesuai kebutuhan,
natural polimer. Serat-serat dari sintetis
umumnya jauh lebih kecil dari rata-rata
polimer memiliki keunggulan dibanding
diameter serat alami (kecuali sutra),
dengan serat-serat alami maupun dari serat
sehingga luas permukaan benang dapat
natural polimer terutama dalam hal daya
diminimalkan untuk mengurangi
tahan terhadap pembusukan atau
tekanan keatas air terhadap bahan,
pelapukan, kekenyalan, daya lentur dan
karena semakin kecil luas permukaan,
sebagainya.
semakin kecil tekanan ke atas air,
Kelebihan serat sintetis dibandingkan semakin besar tingkat kecepatan
dengan serat alami untuk bahan tenggelamnya. Bahkan dapat dibuat satu
penangkapan ikan menurut Supardi Ardidja tali hanya terdiri dari satu serat seperti
(2010), adalah sebagai berikut: polyamide (PA) monofilamen (senar)
1. Tidak mudah lapuk yang banyak digunakan dalam alat
Karena serat sintetis tidak mengandung penangkapan ikan yang tergolong dalam
selulosa yang merupakan media tumbuh metode penangkapan ikan dengan
bagi bakteri pembusuk. menggunakan tali dan pancing seperti
rawai tuna (long line), huhate (pole and
2. Memiliki kekuatan putus yang jauh lebih
line), tonda (trolling), pancing dasar
besar.
(bottom long line) dan pancing tangan
Breaking strength yang besar (hand line).
meningkatkan daya angkat atau
6. Lebih tahan terhadap gesekan
ketahanan bahan, oleh karenanya,
ukuran benang dapat lebih kecil untuk Serat sintetis memiliki tingkat kehalusan
mengangkat beban yang sama dengan permukaan (surface roughness) yang
yang diangkat dengan bahan yang lebih tinggi (kecuali sutra), semakin
terbuat dari serat alami. halus atau semakin licin permukaan
bahan akan mengurangi friksi dan
3. Sedikit menyerap air
hambatan yang diakibatkan oleh badan
Karena kekuatan putus dan struktur kapal sehingga mengurangi kerusakan
seratnya, tingkat pintalan bahan serat (jika pada suhu rendah) sebab bila
sintetis dapat dibuat lebih tinggi untuk terlalu lama serat sintetis bergesekan
mengurangi adanya rongga-rongga di dengan benda padat akan menimbulkan
antara serat, sehingga kemungkinan reaksi panas akibatnya serat akan cepat
daya serap terhadap air dapat dikurangi rusak (dalam praktek upayakan tali yang
sampai tingkat minimal. berasal dari serat alami selalu basah)
4. Dinsitas (specific gravity) yang lebih atau hambatan oleh media air berkurang
rendah sehingga mampu meningkatkan
Walaupun tidak semua serat sintetis kecepatan tenggelam atau mengurangi
tenaga untuk menariknya seperti pada
14
bahan dan alat tangkap
alat penangkap ikan trawl. Bandingkan polyester (PES) diproduksi dalam bentuk
antara benang jahit dengan benang continous fiber dan staple fiber. Polyester
nylon dan senar. pada umumnya digunakan sebagai
7. Tidak terpengaruh oleh asam, alkalis, bahan pembuatan rope. Serat polyester
garam atau produk minyak (bensin, (PES) memiliki sifat-sifat fisik tenggelam
minyak tanah, minyak pengencer cat) di dalam air dengan densitas 1.38
gram/cm3, memiliki kekuatan sangat
Bebarapa nama produk serat sintetis
baik, memiliki kelenturan yang baik
yang sering digunakan untuk bahan
tetapi kurang lentur (Sadhori 1983).
pembuatan alat tangkap:
Nama–nama dagang serat polyester
1. Polyamide (PA)
(PES) antara lain dacron, diolen, grilen,
Diproduksi dalam dua bentuk yaitu grisuten, tergal, terital, terlenka, tetoron,
polyamide continous filament dan terylene dan trevira (Ardidja 2010).
polyamide monofilament. Untuk twine
3. Polypropylene (PP)
dan rope polyamide yang umum
digunakan berukuran 0.66 hingga 2.22 Terdiri dari polypropylene continous
tex. Untuk ukuran 066 tex artinya setiap (multifilament) filament, polypropylene
panjang 100 meter serat polyamide monofilament, polypropylene staple
memiliki berat 0.66 gram. fiber dan polypropylene fibrillated films
tape. Polypropylene continuous hampir
Polyamide monofilament memiliki
sama dengan polyamide dan polyester
diameter serat antara 0.1 mm hingga 5
karena memiliki ukuran serat 0.22
mm. Pada umumnya serat polyamide
hingga 1.67 tex. Dalam proses produksi
monofilament dipintal menjadi yarn dan
polypropylene continuous
juga dapat langsung menjadi strand yang
membutuhkan mesin yang lebih
kemudian dipintal menjadi rope.
komplek sehingga mempengaruhi harga
Polyamide monofilament sering
dari polypropylene continuous relatif
digunakan sebagai bahan webbing untuk
lebih mahal.
gill net, trammel net dan untuk senar
pancing (long line, pole and line, trolling Polypropylene monofilament
dan hand line). berbentuk serat tunggal dengan
diameter 0.2 mm sampai 0.4 mm, pada
Polyamide (PA) memiliki sifat fisik
umumnya digunakan sebagai bahan
kekuatan dan daya tahan terhadap
pembuatan rope. Polypropylene staple
gesekan baik, kemuluran dan kelenturan
fiber umumnya berbentuk serat yang
sangat baik dan tenggelam di dalam air
mirip dengan serat alami yang
densitas 1.14 gram/cm3 (Sadhori 1983).
digunakan sebagai bahan pembuatan
Nama–nama dagang serat polyamide rope. Serat ini berukuran pendek berasal
(PA) antara lain amilan, enkalon, lilion, dari pemotongan serat polypropylene
relon, anid, anzalon, caprolan, dederan, monofilament berukuran panjang
forlion, kapron, kenlon, knoxlock, nailon, sekitar 0.9 m sampai 1.1 m, dengan
nylon, perlon, platil, roblon, siton, stilon diameter kurang lebih 0.11 mm dan
dan nailonsix (Ardidja 2010). memiliki ukuran kurang lebih 11 tex
2. Polyester (PES) (100 denier). Serat ini dapat digabung
Polyester (PES) memiliki ukuran hampir dengan serat sisal tetapi karena
sama dengan polyamide (PA), beberapa permukaan serat bersifat kasar dan
ada yang lebih kecil dari 0.6 tex. Serat berbulu sehingga tidak digunakan
15
bahan dan alat tangkap
sebagai bahan alat penangkap ikan. membentuk rope dengan sifat-sifat yang
Polypropylene fibrillated films tape yang lebih menguntungkan. PVA juga dikenal
juga dikenal sebagai polypropylene split dengan nama cremona, kanebian,
fiber, berbentuk seperti pita dengan kuralon, kuremona, manryo, newlon,
berbagai ukuran dengan lebar antara 20 trawlon, dan vinylon (Ardidja 2010).
mm sampai 40 mm, ketebalan 0.06 mm 6. Polyvinyl chloride (PVC)
sampai 0.1 mm dan fineness antara
Polyvinyl chloride (PVC) memiliki
1.600 tex sampai 2.700 tex.
densitas 1.35 gr/cm3 sehingga bersifat
Polypropylene juga dikenal dengan
tenggelam didalam air. Polyvinyl
nama-nama sebagai berikut, akvalex PP,
chloride memiliki sifat fisik yang relatif
courlene PY, danaflex, drylene 6, hostalen
lebih kaku sehingga banyak digunakan
PP, merakhlon, multiflex, nufil, prolene,
sebagai bahan pembuatan paralon atau
propylon, ribofil, trofil P, ulstron, velon P,
pipa air dan pelindung kabel listrik.
vestolen P (Ardidja 2010). Menurut
Polyvinyl chloride juga dikenal dengan
Sadhori (1983), sifat fisik Polypropylene
nama envilon, fibravyl dan rhovil (Ardidja
(PP) terapung di dalam air (densitas
2010).
0.91-0.92 gr/cm3), memiliki kekuatan
baik dan ketahanan gesekan baik. 7. Saran
4. Polyethylene (PE) Saran merupakan nama dari beberapa
polymer yang terbuat dari PVDC
Umumnya diproduksi dalam bentuk
(polyvinyliden chloride) bersama dengan
monofilament dengan ukuran diameter
monomer. Memiliki densitas 1.213
0.2 mm sampai dengan 0.4 mm dengan
gr/cm3 sehingga memiliki sifat
densitas 0.96 gr/cm3. Polyethylene
tenggelam dalam air, saran juga
memiliki sifat fisik yang ringan, terapung
memiliki sifat tidak menyerap air. Dalam
di dalam air, tingkat kekenyalan tinggi
alat penangkap ikan saran digunakan
dan permukaannya halus. Serat ini
sebagai webbing pemberat pada
banyak digunakan sebagai bahan
entangle net (Ardidja 2010).
pembuatan rope dan webbing trawl
dasar.
Polyethylene juga dikenal dengan
nama akvalex, cervil, corfiplaste,
courlene, drylene 3, etylon, hiralon,hi-zex,
hostalen G, laveten, levilene, marlin PE,
norfil.
5. Polyvinyl alcohol (PVA)
Polyvinyl alcohol pada umumnya
digunakan sebagai bahan pembuatan
webbing untuk purse seine dan rope
untuk long line. Dengan densitas 1.30
gr/cm3 polyvinyl alcohol memiliki sifat
yang tenggelam di dalam air, selain itu
juga memiliki kelenturan yang baik dan
daya tahan terhadap gesekan juga baik.
Sehingga dengan sifat tersebut
digabungkan dengan bahan lain untuk
16
bahan dan alat tangkap
17
bahan dan alat tangkap
penilaian harian
dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan keunggulan dari serat sintetis
atau serat buatan dibandingkan dengan
serat alami!
2. Mengapa serat alami usia pakainya relatif
lebih pendek dibanding serat buatan?
3. Sebutkan 4 serat alami yang berasal dari
hewan!
4. Sebutkan serat sintetis yang memiliki sifat
18
BAB iII
PEMILIHAN BAHAN ALAT PENANGKAP IKAN
1. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
menerapkan penggunaan bahan alat penangkap ikan sesuai dengan syarat-syaratnya
dengan benar.
2. Setelah menggali informasi peserta didik mampu mengaplikasikan bahan alat penangkap
ikan sesuai dengan syarat-syaratnya dengan benar.
3. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
mengidentifikasi jenis-jenis dan kegunaan bahan alat penangkap ikan sesuai dengan jenis
kapal dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menunjukkan jenis-jenis dan kegunaan
bahan alat penangkap ikan sesuai dengan jenis kapal dengan benar.
5. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
mengidentifikasi bahan dan alat penangkap ikan yang dipergunakan untuk membuat jaring
dengan benar.
6. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menunjukkan bahan dan alat penangkap
ikan yang dipergunakan untuk membuat jaring dengan benar.
7. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik mampu
mengidentifikasi bahan dan alat penangkap ikan yang dipergunakan untuk membuat tali
dan pancing dengan benar.
8. Setelah menggali informasi peserta didik mampu menunjukkan bahan dan alat penangkap
ikan yang dipergunakan untuk membuat tali dan pancing dengan benar.
19
bahan dan alat tangkap
A. PEMILIHAN BAHAN ALAT PENANGKAP IKAN rata masa jenis air laut (1.025). Bahan
Tipe dan jenis alat penangkap ikan pelampung dapat berasal dari
sangat beragam demikian juga bahan tumbuhan/bagian dari tumbuhan terutama
pembuatnya juga beragam jenis dan pada alat tangkap konvensional.
tipenya. Untuk mempermudah Pelampung dengan bahan alami dari
mempelajarinya dilakukan penggolongan tumbuhan rata-rata memiliki usia pakai
alat penangkap ikan. Menurut Supardi yang relatif pendek. Sampai saat ini
Ardidja (2010), berdasarkan bahan utama pelampung dari bahan tumbuhan masih
alat penangkap ikan secara umum dipakai terutama pada alat tangkap yang
diklasifikasikan menjadi dua kelompok, masih sederhana atau konvensional
yaitu: contohnya pada payang. Pada alat tangkap
payang masih menggunakan pelampung
1. Kelompok alat penangkap ikan bagian
dari batang bambu. Bahkan bambu masih
utamanya terbuat dari webbing. Struktur
digunakan untuk bahan pelampung untuk
alat penangkap ini secara umum
rumpon di beberapa daerah di Jawa Tengah.
didominasi oleh satu atau lebih
lembaran webbing. Kelompok alat Bahan pelampung juga dapat berasal
penangkap ikan ini terdiri dari purse dari bahan sintetis atau buatan seperti vinyl
seine, lampara, gill net, trawl, beach atau plastik. Sebelum ditemukan bahan
seine, payang dan lain-lain. pelampung dari bahan buatan atau sintetis,
pada beberapa alat tangkap menggunakan
2. Kelompok alat penangkap ikan bagian
pelampung dari bahan aluminium dan dari
utamanya terbuat dari tali. Struktur alat
kaca/glass. Pada alat penangkap ikan jenis
penangkap ikan secara umum
trawl, sebelum ditemukan bahan
didominasi oleh satu atau lebih utasan
pelampung dari bahan buatan atau sintetis
tali. Kelompok alat penangkap ikan ini
umumnya bahan pelampungnya terbuat
anatara lain long line, vertical line, tonda,
dari aluminium. Bahan pelampung dari
pole and line, trolling.
aluminium relatif mahal harganya dan tidak
Dari kedua kelompok alat penangkap tahan terhadap garam. Pada alat tangkap
ikan tersebut secara garis besar terdiri dari long line dahulu terbuat dari bahan kaca
tiga komponen, yaitu pelampung (float), atau glass. Pelampung ini mudah pecah dan
badan alat tangkap dan pemberat (sinker). harganya relatif mahal dan jenis ini saat ini
Berdasarkan bahan pembuatnya sudah tidak digunakan lagi.
pelampung dan pemberat dikelompokkan
Pelampung pada berbagai alat tangkap
menjadi dua. Pertama pelampung dan
bentukanya beragam. Bentuk pelampung
pemberat yang terbuat dari logam (baja,
disesuaikan dengan penggunaanya. Pada
besi, aluminium dan timah hitam). Kedua
alat tangkap ikan jenis trawl bentuk
pelampung dan pemberat yang terbuat dari
pelampungnya umumnya berbentuk bola
gabungan serat alami, sintetis dan logam
tengahnya kosong yang memiliki kuping
(compound).
atau sayap. Pelampung tersebut memiliki
tingkat kekenyalan yang tinggi, tahan
B. PELAMPUNG terhadap benturan dan tahan terhadap
Pelampung merupakan bagian dari alat tekanan air laut sampai kedalaman air laut
tangkap yang berguna untuk menimbulkan tertentu. Desain pelampung yang khusus ini
gaya angkat ke atas pada alat tangkap. disesuaikan dengan kebutuhan atau
Bahan pelampung terbuat dari bahan yang pengunaannya yang berfungsi untuk
memiliki masa jenis lebih kecil dari rata- memanfaatkan efek dari hidrodinamika
20
bahan dan alat tangkap
21
bahan dan alat tangkap
jaring yang langsung dipintal secara dioperasikan pada jalur ruaya ikan. Bahan
sederhana dari sejumlah serat. Netting yang dibutuhkan untuk gill net adalah
twine adalah benang jaring yang terbentuk bahan yang tidak mudah kelihatan sehingga
dari dua atau lebih single yarn atau ikan mudah terjerat. Menurut Supardi
monofilament dengan hanya satu kali Ardidja (2010), beberapa pertimbangan
proses pemintalan. Benang jaring anyaman pemilihan bahan untuk gill net yaitu:
dibuat dengan cara menyilangkan atau 1. Bahan yang digunakan sebaiknya bahan
mengayam tiga atau lebih benang serat tidak mudah kelihatan.
sedemikan rupa sehingga benang-benang
2. Memiliki permukaan halus dan licin. Gill
tersebut saling menyilang satu sama lain
net sebagai alat penangkap ikan jenis
dalam formasi diagonal. Benang jaring dari
pasif atau dapat disebut sebagai
hasil proses anyaman disebut dengan
penjerat dibutuhkan kelicinan
benang jaring anyam (braided netting yarn).
permukaan, agar ikan mudah terjerat.
Sistem anyaman memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan dengan benang 3. Bentuk diameter bulat. Bentuk diameter
dari hasil pemintalan. Tali anyam tidak akan benang yang bulat memudahkan proses
berubah bentuk dengan pengecilan strand masuknya ikan kedalam mata jaring.
akibat proses pemintalan. Tali anyam 4. Teksturnya padat. Kepadatan polyamide
mampu membatasi tekukan-tekukan. Tali monofilament akan lebih memungkin-
anyam sangat letur tidak mudah slip atau kan ikan masuk kedalam mata jaring
terurai. Tali anyam disamping memiliki dibandingkan dengan bahan yang
kelebihan juga memiliki kekurangan yaitu digunakan bertekstur lembut pada
tali anyam tidak dapat digulung seperti polyamide multifilament.
pada tali hasil pintalan dan breaking point 5. Memiliki sifat elastis. Benang harus bisa
tali anyam lebih kecil dari sistem pintalan. mulur pada saat ikan memasuki mata
Pintalan atau sering disebut twist jaring, dan segera kembali mengkerut
merupakan proses memilin single yarn, sekaligus menjerat ketika penutup
folded yarn atau benang jaring dalam arah insang ikan masuk kedalam mata jaring.
putaran spiral. Arah spiral pintalan
Bahan serat dari polyamide continuous
dinyatakan dengan huruf S atau Z. Beberapa
filament dan polyethylene monofilament
benang jaring (yarn) yang dipintal atau
(wire) umumnya banyak digunakan pada
dianyam disebut dengan strand.
alat penangkap ikan jenis trawl. Kedua
Pada bahan berbentuk serat bahan tersebut memiliki keuntungan teknis
monofilament dapat langsung digunakan dan ekonomis walaupun bukan bahan yang
untuk membuat webbing dengan cara paling ideal. Trawl merupakan alat
d i j u r a i , m i s a l n y a s e r a t p o lya m i d e penangkap ikan yang pengoperasiannya
monofilament (PA). PA monofilament dengan cara ditarik sehingga diperlukan
transparan merupakan bahan yang sering bahan yang memiliki kekuatan putus yang
digunakan untuk membuat jaring insang tinggi, ekstensibilitas yang tinggi, daya
atau gill net. Pada alat tangkap gill net tahan terhadap gesekan yang tinggi dan
dibutuhkan bahan yang memiliki daya diameter yang kecil. Pada trawl
rangsang rendah terhadap organ pertengahan dan permukaan bahan jaring
penglihatan atau lateral line. Gill net yang terbuat dari serat polyamide
merupakan alat penangkap ikan yang memenuhi sifat-sifat yang dibutuhkan,
tergolong sederhana termasuk alat walaupun tidak sempurna. Benang dari
penangkap ikan yang pasif dan polyamide memiliki sifat mampu menahan
22
bahan dan alat tangkap
beban yang tinggi pada simpul, terbesar pada bagian wing, semakin kecil
ekstensibilitas yang baik, elastisitas yang pada bagian badan dan paling kecil pada
tinggi, diameter kecil dan tahan terhadap bagian bunt. Pada selvedge memiliki
gesekan yang tinggi. Pada trawl dasar diameter benang terbesar, kemudian
memerlukan pertimbangan lain untuk semakin kecil diameternya pada bagian
pemilihan bahan, yaitu adanya ground bunt, badan dan wing.
effect yang menghambat laju towing yang Pada alat penangkap ikan yang
diakibatkan oleh dasar perairan dan efek menggunakan metode penangkapan
hidrodinamika air. Sehingga diperlukan dengan tali dan pancing secara umum
bahan yang memiliki tekstur padat, bahan utama yang digunakan adalah
diameter bulat dan permukaan licin. Ketiga gabungan antara serat buatan dan logam
hal tersebut dapat dipenuhi oleh serat dari atau metal. Memiliki konstruksi yang
polyethylene monofilament yang dipintal berbeda dengan alat penangkap ikan
menjadi berbentuk twine. dengan alat penangkap ikan berbahan
Pada alat penangkap ikan purse seine utama webbing. Alat penangkap ikan yang
bahan yang dibutuhkan memiliki sifat termasuk dalam metode penangkapan
kecepatan tenggelam yang tinggi, kekuatan tersebut antara lain long line atau rawai
putus tinggi, hambatan terhadap air yang tuna. Tipe dari rawai tuna atau long line
rendah dan harganya murah. Sifat-sifat sangat ditentukan oleh ukuran kapal dan
tersebut didasarkan pada persyaratan dari ikan tujuan tangkapan.. Rawai tuna atau
jaring purse seine akan efektif dalam long line umumnya ditujukan untuk
pengoperasiannya dipengaruhi oleh menangkap ikan pelagis besar seperti ikan
kecepatan mengurung gerombolan ikan, dari jenis tuna, hiu, layaran dan lain-lain.
Ikan hasil tangkapan dengan long line
kecepatan tenggelam dinding jaring yang
biasanya berbobot besar antara 45-150 kg,
sangat panjang dan kecepatan penutupan
bersifat predator dan bertenaga besar
jaring bagian bawah. Ketiga hal tersebut
sesuai dengan ukurannya. Sehingga bahan
diperlukan untuk mecegah lolosnya
yang dibutuhkan untuk rawai tuna harus
gerombolan ikan yang selalu bergerak aktif,
memiliki sifat tidak mudah putus atau
mengurangi pengaruh dorongan arus dan
memiliki kekuatan putus yang tinggi dan
angin saat jaring beroperasi. Menurut kekakuan bahan yang besar.
Supadi Ardidja (2010), bahan serat dari
polyamide dan polyester continuous Serat buatan digunakan dalam main line,
filament sesuai digunakan dalam jaring branch line dan buoy line, sedang pada wire
purse seine. Berat jenis dari polyester cukup leader dan sekiyama dibuat dari bahan
gabungan antara serat buatan dan logam,
tinggi memungkinkan diperoleh kecepatan
pancing dan swivel dibuat dari logam, tiang
tenggelam yang besar. Polyamide memiliki
bendera dari bambu. Bahan untuk long line
densitas dan kecepatan tenggelam yang
tidak terlalu banyak pilihan, perbedaan
rendah, tetapi memiliki kekuatan putus
pada long line satu dengan long line lainnya
yang besar dan diameter terkecil. Untuk
didasarkan pada pengalaman praktis dari
mencapai kecepatan tenggelam dari
nelayan terutama pada jumlah main line
polyamide dapat dilakukan dengan atau jumlah branch line per basket. Pada
penambahan berat pada komponen umumnya bahan long line saat ini berasal
pemberat atau dengan perlakuan tarred. dari polyamide monofilament yang
Ukuran benang pada purse seine tergantung dianyam yang dikenal dengan nama
pada ukuran alat penangkap ikan, posisi polyline. Pada sekiyama terbuat dari bahan
dan fungsi webbing, ukuran mata jaring dan polyamide monofilament berukuran 2.5
jenis ikan tujuan penangkapan. Mesh size sampai 3 mm (Ardidja 2010).
23
bahan dan alat tangkap
24
bahan dan alat tangkap
25
bahan dan alat tangkap
1. B e r d a s a r k a n b a h a n u t a m a , a l a t
penangkapan ikan dapat dikelompokkan Purse seine atau jaring lingkar atau jaring
menjadi dua yaitu alat penangkap ikan kerut merupakan salah satu jenis alat
berbahan utama webbing dan alat penangkap ikan di Indonesia. Tugas Anda
penangkap ikan berbahan utama tali. adalah mencari informasi tentang purse seine
2. Alat penangkap ikan yang komponen atau jaring lingkar atau jaring kerut, dalam hal
utamanya terbuat dari webbing adalah ikan tujuan tangkapan, prinsip kerjanya,
pelampung (float), badan jaring/alat bagian-bagiannya serta bahan pembuatnya
tangkap (body) dan pemberat (sinker). Alat disertai dengan gambar-gambar yang
penangkap ikan yang komponen utamanya mendukung. Anda dapat mengumpulkan
terbuat dari tali terdiri dari pelampung, tali informasi melalui buku, internet, maupun dari
dan pemberat. sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan
dalam bentuk laporan dengan format yang
3. Bahan alat penangkap ikan terdiri dari tiga
sudah disepakati dengan guru pengampu.
jenis yaitu serat, logam dan gabungan
antara serat dan logam.
26
bahan dan alat tangkap
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Sebutkan alat tangkap yang bahan
utamanya terbuat dari webbing!
2. Sebutkan bagian-bagian alat penangkap
ikan yang bagian utamanya terbuat dari tali!
3. Jelaskan persyaratan bahan untuk
komponen pelampung dalam sebuah alat
penangkap ikan!
4. Sebutkan faktor yang mempengaruhi
efektifitas kerja dari alat penangkap ikan
ketika dioperasikan!
5. Sebutkan bahan serat yang paling sesuai
untuk bahan jaring insang atau gill net!
27
bahan dan alat tangkap
28
bahan dan alat tangkap
29
bahan dan alat tangkap
harus memiliki sifat di bawah ini, kecuali ….. 28.Pada alat tangkap huhate mata pancing di
a. Kecepatan tenggelam yang besar desain khusus tidak memiliki pengait
dengan tujuan …..
b. Kekuatan putus yang besar
a. Tidak melukai ikan
c. Menyerap air
b. Ikan akan terjerat
d. Hambatan yang rendah terhadap aliran
air c. Ikan mudah lepas
24.Dalam pemilihan bahan untuk gill net yang d. Lebih mudah dalam pembuatannya
dioperasikan pada siang hari, bahan yang 29.Komponen pole and line secara umum
digunakan sebaiknya memiliki sifat sebagai terdiri dari joran, tali dan pancing. Joran
berikut, kecuali …. pada pole and line dapat terbuat dari …..
a. Transparan a. Plastik
b. Elastisitas yang tinggi b. Besi baja
c. Staple fibre c. Kayu
d. Continuous filaments d. Fiber glass
25.Pada purse siene dan alat tangkap lainya 30.Pemberat pada pancing pada umumnya
sering dilakukan penambahan berat pada terbuat dari …..
komponen pemberat atau tarred, tujuan a. Timbel atau timah hitam
penambahan berat atau tarred dalam jaring
b. Besi baja
purse seine bertujuan untuk …..
c. Aluminium
a. Bobot alat tangkap
d. Plastik
b. Kecepatan tenggelam
c. Densitas alat tangkap
B. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan
d. Tegangan alat tangkap
baik dan benar!
26.Timbel atau timah hitam pada umumnya
1. Sebutkan serat yang berasal dari bijian
paling sering digunakan sebagai pemberat
tumbuhan!
dalam pembuatan alat penangkap ikan
dibanding logam besi, hal tersebut 2. Sebutkan keunggulan serat sintetis
disebabkan karena ….. dibanding dengan serat alami!
a. Harga timbel lebih murah dari besi 3. Jelaskan persyaratan bahan yang digunakan
dalam kelompok pelampung!
b. Berat jenis timbel lebih besar dari besi
4. Sebutkan bahan yang paling sesuai untuk
c. Timbel lebih tahan terhadap air laut
bahan alat penangkap ikan trawl!
d. Timbel lebih mudah didapat dipasaran
5. Sebutkan persyaratan bahan untuk jaring
27.Pada umumnya long line ditujukan untuk purse seine!
menangkap ikan-ikan pelagis besar
sehingga dibutuhkan bahan yang memiliki
sifat antara lain …..
a. Permukaan bahan halus
b. Elongasi rendah
c. Elastisitas tinggi
d. Kekuatan putus yang tinggi
30
bahan dan alat tangkap
31
BAB iv
sistem penomoran benang
1. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menerapkan cara konversi denier dengan benar
2. Setelah menggali informasi peserta didik mampu melaksanakan cara konversi denier
dengan benar.
Terdiri atas
- Den - Ne (S)
- Tex - Nm
- Nt
denier (D/Td) Ne
tex Nt
numeris number (Nm)
32
bahan dan alat tangkap
A. KONSTRUKSI BENANG DAN TALI serat-serat atau fibres menjadi yarn sering
Secara umum proses pembuatan tali disebut sebagai lower twist. Tahap kedua
maupun benang dengan cara pemintalan. dari beberapa yarn dipintal lagi menjadi
Dari bahan baku dilakukan pemintalan strand. Tahapan pemintalan yarn menjadi
beberapa kali sehingga diperoleh tali atau strand sering disebut dengan middle twist.
benang yang siap untuk digunakan. Dalam Tahap ketiga dari beberapa strand dipintal
bab ini istilah tali yang dimaksud di menjadi thread atau twine atau rope.
dalamnya termasuk dadung, tambang dan Tahapan pemintalan ini sering disebut
sejenisnya. Ketidakseragaman dalam dengan upper twist. Dalam pemintalan
mengartikan istilah tali di setiap daerah terdapat dua arah pintalan, yaitu pintalan
menimbulkan beberapa kesulitan dalam dengan arah kekanan atau sering ditandai
menjelaskan maksud dari tali itu sendiri. dengan huruf S dan pintalan dengan arah ke
Ada beberapa istilah yang berkaitan dengan kiri ditandai dengan huruf Z.
tali yang bersal dari bahasa asing yang
sering digunakan dalam bidang perikanan
khususnya dalam bahan alat penangkap
ikan.
Istilah-istilah yang berkaitan dengan tali
yang sering digunakan dalam bahan alat
penangkap ikan antara lain:
1. Netting twine (twine) adalah tali atau
benang untuk pembuatan jaring yang Gambar 4.1 Skema pembuatan tali
terbuat dari dua atau lebih single yarn Sumber: Dokumen Pribadi
atau monofilament hanya dengan satu Untuk menghasilkan tali hasil pintalan
kali proses pemintalan. yang baik sesuai dengan yang kita
2. Rope adalah tali yang memiliki ukuran harapkan, pemintalan yang dilakukan harus
yang besar. Merupakan hasil pintalan memenuhi beberapa syarat. Menurut
atau anyaman dari beberapa yarn atau Sadhori (1983), untuk menghasilkan tali
strand yang dibentuk menjadi bentuk tali dengan arah pintalan kanan atau S maka
yang lebih besar dan kuat. Rope memiliki pada pintalan strand (middle twist) haruslah
tensile strength yang besar sehingga dengan arah pintalan yang berlawanan
biasanya digunakan untuk menarik atau yaitu Z, sedangkan arah pintalan pada lower
mengangkat beban yang relatif berat. twist boleh arah kanan S atau arah kiri Z.
Tensile strength adalah tegangan Konstruksi twine atau rope dapat terdiri dari
maksimum yang bisa ditahan oleh 2, 3 atau 4 strand.
sebuah benda ketika diregangkan atau
ditarik, sebelum bahan tersebut patah
atau putus.
3. Thread adalah tali yang berukuran kecil
atau sering disebut sebagai benang.
Tahapan-tahapan dalam pemintalan dari
bahan baku sampai menjadi tali atau rope
atau twine yaitu pertama bahan baku
berupa serat-serat atau fibres dipintal
Gambar 4.2 Arah pintalan
(twisted) menjadi yarn. Tahap pemintalan Sumber: Sadhori (1983)
33
bahan dan alat tangkap
34
bahan dan alat tangkap
35
bahan dan alat tangkap
Tabel 2. Konversi Ukuran Tali website yang dapat kalian kunjungi untuk
Nm Td Ne Tex menambah wawasan dan pemahaman kalian
tentang sistem penomoran benang bahan alat
penangkap ikan adalah sebagai berikut:
430 70 76 7,6
420 75 70 8,4
100 90 60 10
90 100 54 11
85 110 50 12
70 125 40 14
60 150 35 17
50 180 30 20
https://berkaos.com/mengenal-sistem-penomoran-pada-benang/
43 210 25 23
36 250 21 28
34 270 20 30
30 300 17 34
20 430 12 50
18 500 10 56
11 400 0 92
36
bahan dan alat tangkap
1. Secara umum proses pembuatan tali Sistem penomoran benang digunakan untuk
maupun benang dengan cara pemintalan. menandai ukuran suatu benang yang biasanya
2. Tahapan-tahapan dalam pemintalan dari dipakai dalam pembuatan alat penangkap
bahan baku sampai menjadi tali atau rope ikan. Tugas Anda adalah mencari informasi
atau twine yaitu pertama lower twist, tahap tentang penomoran dari produk tali atau rope
kedua middle twist dan tahap ketiga upper yang tersedia di pasaran di daerah Anda,
twist. Dalam pemintalan terdapat dua arah tulislah nomor benang yang tertera dalam
pintalan, yaitu pintalan dengan arah ke produk tali atau rope dan konversikan ke
kanan atau sering ditandai dengan huruf S dalam sistem penomoran tali yang lain
dan pintalan dengan arah ke kiri ditandai (penomoran langsung dan penomoran tidak
dengan huruf Z. langsung) disertai dengan gambar-gambar
yang mendukung. Anda dapat mengumpulkan
3. Sistem penomoran merupakan sebuah
informasi melalui buku, internet, maupun dari
sistem untuk menentukan ukuran-ukuran
sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan
yarn atau twine. Nomor tali atau benang
dalam bentuk laporan dengan format yang
menyatakan perbandingan antara diameter
sudah disepakati dengan guru pengampu.
dengan panjang tali atau benang.
4. Dalam sistem penomoran yarn dan twine
dikenal ada tiga macam, yaitu sistem
penomoran langsung (direct system), sistem penilaian harian
penomoran tidak langsung (indirect system)
dan sistem penomoran dengan cara Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
mengukur diameter dari tali tersebut. dan benar!
5. Satuan dalam sistem penomoran langsung 1. J e l a s k a n y a n g d i m a k s u d d e n g a n
ini antara lain Denier (D/Td) dan Tex. penomoran benang dalam bahan alat
6. Beberapa simbol dalam penomoran tidak penangkap ikan!
langsung yang dikenal dipasaran, antara 2. Sebutkan simbol penomoran benang yang
lain Ne (S), Nel, Nm dan Nt. tergolong dalam sistem penomoran
7. Dalam penomoran netting twine yang langsung!
menjadi dasar adalah nomor yarn yang 3. Jelaskan yang di maksud pilinan Z dalam
membentuk twine tersebut dengan pemintalan benang!
menambahkan jumlah yarn dalam setiap 4. Sebutkan satuan panjang yang digunakan
strand dan jumlah strand yang membentuk dalam satuan denier!
twine serta juga sering disertakan
keterangan arah pilinan (ply). 5. Jelaskan benang yang memiliki kode tex 30 x
6 Z x 3 S!
8. Untuk tujuan keseragaman diperlukan
suatu perbandingan antara sistem atau Setelah mempelajari bab ini, Anda tentu
simbol yang satu dengan sistem atau menjadi paham tentang sistem penomoran
simbol yang lain supaya nomor dari suatu benang dan konversinya.
bahan dengan sistem atau simbol
penomoran tertentu dapat diperhitungkan
ke dalam sistem atau simbol penomoran
yang lain.
37
bahan dan alat tangkap
38
BAB v
tali temali
1. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menerapkan cara membuat simpul-simpul mata jaring dengan benar.
2. Setelah mempelajari materi malalui diskusi dan menggali informasi peserta didik
mampu menerapkan cara membuat simpul-simpul penyambungan tali dengan benar.
3. Setelah menggali informasi peserta didik mampu membuat simpul-simpul
berdasarkan jenisnya pada mata jaring dengan benar.
4. Setelah menggali informasi peserta didik mampu membuat simpul-simpul
berdasarkan jenisnya untuk menyambung tali dengan benar.
TALI TEMALI
Terdiri dari
Simpul Splice
Simpul-Splice
39
bahan dan alat tangkap
A. TALI TEMALI
Tali temali merupakan pengetahuan
yang sangat berkaitan dengan pembuatan
alat penangkap ikan serta perawatannya.
Dalam pembuatan alat penangkap ikan
tidak terlepas dari penggunaan tali, simpul
dan sosok, baik untuk keperluan ikat
mengikat maupun berbentuk splicing dan
sambung-menyambung. Karena tali temali
dan splicing banyak digunakan dalam
penanganan alat-alat penangkap ikan, Gambar 5.2 Sosok pangkal ganda (Sumber: Dokumen Pribadi)
40
bahan dan alat tangkap
41
bahan dan alat tangkap
(1) (2)
Gambar 5.13 Sosok tiang ganda (Sumber: Dokumen Pribadi)
l. Sosok jerat
Sosok silang Sosok silang ganda
Merupakan sebuah sosok dari tali
Gambar 5.11 Sosok silang dan sosok silang ganda
dimana ujung dari tali membuat mata
(Sumber: Dokumen Pribadi) ke pangkalnya sedang mata itu adalah
sebuah sosok tiang. Dipergunakan
j. Sosok Tiang
untuk menarik sesuatu agar tidak
Sosok tiang dibuat dengan
terlepas.
memasukkan ujung tali ke mata tali
yang dibuat dibagian pangkalnya.
Sosok tiang banyak sekali digunakan
dikapal untuk mengikat sesuatu
karena gobanya yang dibuat oleh tali
tidak dapat terlepas. Selain itu bila
tidak diperlukan lagi maka mudah
melepasnya.
42
bahan dan alat tangkap
(1) (2)
Gambar 5.15 Simpul delapan (Sumber: Dokumen Pribadi)
n. Sosok Sapi Gambar 5.18 Simpul dasar
Sumber: Naryo Sadhori (1983)
Digunakan untuk mengikat layar atau
terpal pada rangkanya. Juga untuk Cara membuat simpul dasar pada tali
mengikat tali pada pagar kapal. dengan jumlah tiga strand yaitu dengan
meletakkan berurutan untaian-untaian
strand yang berikut seperti pada gambar
di bawah ini, kemudian ditarik sampai
rata dilanjutkan dengan teknik seplice
berurutan dalam celah-celah untian
strand pada tali. Pada gambar di bawah
urutan cara pembuatannya dari (1), (2),
Dilihat dari depan Dilihat dari belakang (3), (4) sampai (5).
Gambar 5.16 Sosok sapi (Sumber: Dokumen Pribadi)
o. Sosok Pengumpul
Digunakan untuk mengikat
bersama atau mengumpulkan
tumpukan terpal-terpal atau layar
agar dikat bersama. Dalam bahasa
Inggris disebut marling-hitch. Juga
untuk mengikat menjadi satu
batangan kayu yang lepas. Gambar 5.19 Cara pembuatan simpul dasar
Sumber: Suryono (2008).
2. Simpul Timbul
43
bahan dan alat tangkap
44
penilaian harian
1. Tali temali merupakan pengetahuan yang Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
sangat berkaitan dengan pembuatan alat dan benar!
penangkap ikan serta perawatannya. 1. Sebutkan simpul dalam tali temali yang
2. Dalam tali temali dalam pembuatan alat- digunakan dalam pemasangan pelampung
alat penangkapanikan dikenal istilah dan pemberat dalam alat penangkapan
simpul, sosok dan splicing. ikan!
3. B e b e r a p a s o s o k d a n s i m p u l y a n g 2. Jelaskan yang dimaksud sosok dalam tali
dipergunakan dalam alat-alat penangkapan temali!
ikan antara lain sosok pangkal, sosok 3. Jelaskan yang di maksud teknik seplice
pangkal ganda, simpul bendera dan lain- dalam kegiatan tali temali dalam
lain. pembuatan alat penangkap ikan!
4. Splicing meupakan salah satu cara untuk 4. Gambarkan sosok pangkal!
membuat simpul dan pintalan dalam
5. Gambarkan urutan dalam membuat mata
kegiatan tali temali maupun sambung-
tali dengan cara seplice!
menyambung tali.
5. Beberapa jenis splicing yang sering
digunakan dalam alat-alat penangkapan
ikan antara lain simpul dasar, pintalan
pendek, pintalan panjang dan pintalan
sosok. Setelah mempelajari bab ke lima ini, Anda
tentu menjadi paham tentang tali menali
dalam kaitannya pembuatan alat penangkap
ikan.
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti
pembelajaran bab V ini?
Keterampilan dasar yang perlu dikuasai
dalam pembuatan alat-alat penangkapan ikan 2. Dari semua materi yang sudah dijelaskan
antara lain tali temali. Tugas Anda adalah pada bab kelima ini, mana yang menurut
mencari informasi tentang penggunaan Anda paling sulit dipahami?
splicing dalam alat penangkap ikan di daerah 3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah
Anda, jenis sosok dan simpul dan alur menyelesaikan pembelajaran bab V ini?
pembuatan splicing dari sosok dan simpul 4. Apa yang akan Anda lakukan setelah
tersebut disertai dengan gambar-gambar yang menyelesaikan pembelajaran bab V?
mendukung. Anda dapat mengumpulkan
5. Coba Anda diskusikan dengan teman
informasi melalui buku, internet, maupun dari
maupun guru Anda, karena materi ini akan
sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan
menjadi pondasi dari materi-materi yang
dalam bentuk laporan dengan format yang
akan dibahas di bab-bab selanjutnya.
sudah disepakati dengan guru pengampu.
45
BAB vi
menjurai
MENJURAI
Mencakup
- Coban
- Seleran
- Alat Pemotong (pisau,
gunting atau cutter)
- Tali atau benang
46
bahan dan alat tangkap
47
bahan dan alat tangkap
https://www.youtube.com/watch?v=rHmAJsg9j74
48
bahan dan alat tangkap
Ada beberapa cara dalam mengukur Gambar 6.6 Simpul bendera ganda (Sumber: Dokumen Pribadi)
untuk menentukan besarnya mata jaring,
3. Simpul Mati
antara lain:
a. Cara pengukuran dari titik tengah yang
berhadapan (panjang dari mata)
b. Cara pengukuran dari titik dalam dua
simpul yang berhadapan (bukan
maksimal dari mata)
c. Menghitung banyaknya simpul untuk
jarak tertentu (dilakukan pada mata
jaring yang amat kecil) Gambar 6.7 Simpul mati (Sumber: Dokumen Pribadi)
49
Salah satu produk hasil perikanan adalah 5.Coba Anda diskusikan dengan teman
produk hasil perikanan tradisional. Tugas Anda maupun guru Anda, karena materi ini akan
adalah mencari informasi tentang produk hasil menjadi pondasi dari materi-materi yang
perikanan tradisional yang khas di daerah akan dibahas di bab-bab selanjutnya.
Anda, prinsip dasar dan alur proses pembuatan
produk tersebut disertai dengan gambar-
gambar yang mendukung. Anda dapat
mengumpulkan informasi melalui buku,
internet, maupun dari sumber belajar lainnya.
Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
dengan format yang sudah disepakati dengan
guru pengampu.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan yang di maksud dengan menjurai!
2. S e b u t k a n b a h a n d a n a l a t y a n g
dipergunakan dalam kegiatan menjurai!
3. Jelaskan fungsi dari seleran dalam
menjurai!
4. Sebutkan 3 simpul yang sering digunakan
dalam menjurai!
5. Jelaskan fungsi coban dalam menjurai!
50
bahan dan alat tangkap
51
bahan dan alat tangkap
52
bahan dan alat tangkap
53
bahan dan alat tangkap
28.Dalam pembuatan mata jaring dalam 5. Sebutkan bahan dan alat untuk menjurai
menjurai pada umumnya digunakan simpul dalam membuat webbing!
…
a. Simpul delapan
b. Simpul pangkal
c. Simpul pangkal ganda
d. Simpul bendera
29.Dalam membuat alat tangkap ikan, dalam Setelah mempelajari bab keempat sampai
mengikat antara tali ris dengan tali keenam ini dan mengerjakan evaluasi
pelampung atau tali ris dengan tali kolor semester genap, cobalah refleksi diri Anda
sering digunakan … mengenai materi pada satu semester ini,
a. Sosok bendera apakah masih ada materi yang belum
dimengerti? Adakah yang masih ingin
b. Sosok pangkap
ditanyakan pada guru pengampu? Jika iya,
c. Sosok pendek diskusikan dengan teman maupun guru Anda.
d. Sosok dasar Sampaikan juga kekurangan atau kelebihan
30. kegiatan pembelajaran selama satu semester
ini kepada guru pengampu untuk perbaikan
kegiatan pembelajaran ke depan.
54
bahan dan alat tangkap
55
bahan dan alat tangkap
56
bahan dan alat tangkap
57
bahan dan alat tangkap
58