Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian
Oleh :
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
selanjutnya, terutama pada saat pasien itu berobat kembali, rekam medis
pasien harus siap apabila pasien berobat kembali. Tenaga kesehatan akan sulit
tindakan atau terapi yang pernah diberikan kepada pasien yang terdapat di
ini juga selaras dengan penelitian Astuti (2008) bahwa kode yang akurat
10 yaitu proses pemberian kode dengan menggunakan huruf dan angka yang
hal-hal lain yang berkaitan dalam asuhan dan pelayanan kesehatan (Kasim,
2011).
Puskesmas Bantar merupakan salah satu dari Puskesmas di Kota Tasik dengan
informasi pelayanan kesehatan tersebut. Selain itu sistem BPJS yang mulai
diterapkan tahun 2014, pengkodean yang benar merupakan kunci sukses sistem
tersebut. Apabila kode yang dicantumkan pada berkas rekam medis tidak tepat,
maka dapat berdampak terhadap biaya pelayanan kesehatan. Oleh karena itu
berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian
dengan judul “Keakuratan Kode Diagnosis Utama Pada Rekam Medis Poliklinik
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuam Umum
2. Tujuan Khusus
berdasarkan ICD-10
Puskesmas Bantar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Rekam Medis
dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
catatan biasa, karena dalam rekam medis sudah tercermin segala informasi
yang baik dan benar, tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit
(Rustiyanto, 2009).
rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek yang disingkat menjadi
ALFRED, yaitu:
1) Aspek Administration (Aspek Administrasi)
pelayanan kesehatan.
gigi
a. Bagi Pasien
3) Menyediakan data bagi pasien jika pasien datang untuk yang kedua
malpraktik.
kesehatan
B. Diagnosis
riwayat sakit, bila perlu disertai pemeriksaan laboratorium dan rontgen sesuai
2002)
1. Diagnosis Utama
2. Diagnosis Sekunder
3. Diagnosis Komorbiditas
atau kondisi pasien saat masuk dan membutuhkan pelayanan atau asuhan
4. Diagnosis Komplikasi
pelayanan, baik yang disebabkan oleh kondisi yang ada atau muncul
C. Coding
Coding adalah pemberian penetapan kode dengan menggunakan huruf
atau angka atau kombinasi huruf dalam angka yang mewakili komponen data
a) Tenaga Medis
data klinik, yang tercantum dalam dokumen rekam medis. Data klinik
kodefikasi karena jika tulisan diagnosa dari dokter tidak jelas atau
bahkan tidak terbaca maka diagnose akan sulit diberi kode, untuk itu
b)Petugas Kodefikasi
istilah yang tidak baku atau tidak dipahami, dan keterangan atau
digunakan.
jalan dan rawat inap atas kerja sama tenaga medis dan tenaga
a) Tentukan tipe pernyataan yang akan dikode dan lihat pada indeks
alfabet yang sesuai. Bika pernyataan adalah penyakit atau cedera atau
kondisi lain yang terdapat pada Bab I-XIX atau XXI (Vol.1),
pernyataan adalah sebab luar dari cedera yang ada pada Bab XX
b) Cari lead terms (kata panduan) untuk penyakit dan cedera biasanya
c) Baca dan ikuti catatan yang muncul dibawah istilah yang akan dipilih
pada Volume 3.
lead terms (ini tidak dapat berpengaruh pada code number) seperti
dimaksud ditemukan.
f) Lihat daftar tabulasi (Vol.1) untuk mencari nomer kode yang paling
tepat. Lihat kode 3 karakter di indeks dengan tanda dash “-“ pada
posis ke-4 berarti bahwa isian untuk karakter ke-4 itu ada di dalam vol
g) Ikuti pedoman inclusion dan exclusion pada kode yang dipilih atau
h) Tentukan kode.
3. Keakuratan Kode
Keakuratan kode diagnosis merupakan penulisan kode diagnosis penyakit
yang sesuai dengan klasifikasi yang ada di dalam ICD-10. Kode dianggap
tepat dan akurat bila sesuai dengan kondisi pasien dengan segala tindakan
yaitu:
oleh dokter.
tindakan.
d) Keempat kode diagnosa atau tindakan tidak valid atau tidak sesuai
E. Kerangka Teori
Kode
Diagnosis Akurat
Dokumentasi formulir Utama
Rekam Medis
Kode
Tidak
Akurat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
(Arif M, 2003)
belakang (backward looking) artinya pengumpulan data dimulai dari efek atau
Pada pene litian ini variabel tersebut adalah “Akurasi kode diagnosis”
D. Definisi Operasional
Tabel
Definisi Operasional
Variabel
Definisi Cara Alat Hasil Skala
Penelitia
Operasional Ukur Ukur Ukur Ukur
n
Akurasi Proses Pengisian Lembar - Akurat Nominal
kode pengklasifikasia Observasi Obsevasi Apabila
diagnosis n dan pemberian kode yang
kode penyakit dituliskan
menggunakan sesuai
ICD-10 dengan
ICD-10
- Tidak Akurat
E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
1. Instrumen
observasi. Syarat pokok yang harus dipenuhi pada teknik pengamatan ini
1987)
a. Pengumpulan (Collecting)
b. Edit (Editing)
ICD-10.
c. Klasifikasi (Classification)
Setelah melalui proses editing maka mengelompokkan kode dari
data diagnosis utama yang berkaitan dengan ICD-10 yang akurat dan
tidak akurat.
d. Tabulasi (Tabulating)
ditetapkan.
2. Analisis Data
sudah ada untuk menguraikan secara lengkap, teratur dan teliti terhadap