Anda di halaman 1dari 5

1.

Ketahanan nasional adalah kemampuan dalam menghadapi dan mengatasi segala


tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara,
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

2.2. Dinamika dan Tantangan Ketahanan Nasional dan Bela


Negara
Pengalaman sejarah bangsa Indonesia telah membuktikan pada kita, konsep ketahanan nasional
kita terbukti mampu menangkal berbagai bentuk ancaman sehingga tidak berujung pada kehancuran
bangsa atau berakhirnya NKRI. Setidaknya ini terbukti pada saat bangsa Indonesia menghadapi
ancaman komunisme tahun 1965 dan yang lebih aktual menghadapi krisis ekonomi dan politik pada
tahun 1997 – 1998. Sampai saat ini kita masih kuat bertahan dalam wujud NKRI. Namun demikian,
seperti halnya individu yang terus berkembang, kehidupan berbangsa juga menglami perubahan,
perkembangan dan dinamika yang terus menerus. Ketahanan Nasional Indonesia akan selalu
menghadapi aneka tantangan dan ancaman yang terus berubah.Ketahanan nasional sebagai kondisi
– salah satu wajah Tannas – akan selalu mewujudkan dinamika sejalan dengan keadaan atau
obyektif yang ada dimasyarakat kita..

B.     Tantangan Ketahanan Nasional Bangsa Indonesia

Berikut tantangan ketahanan nasional yang dihadapi Bangsa Indonesia yang terdiri dari
berbagai bidang, antara lain:

1.      Di Bidang Politik

Dalam bidang politik terdapat ancaman berupa pemerintahan yang tidak aspiratif dan responsive
atau bisa dikatakan diktator. Padahal kita smua sudah tahu kalau sistem pemerintah Indonesia
adalah sistem pemerintah yang demokratis bukan totaliter (diktator). Contoh nya sperti pemilu, dan
itu tidak menjamin semua suara serta partisipasi rakyat mendapat bagian dalam pemerintahan. Ini
dikarenakan masih sering manipulasi suara rakyat untuk memenangkan kelompok tertentu sampai
kepada tidak meratanya pemberian hak suara kepada rakyat (ada rakyat yang berhak menggunakan
hak suaranya tetapi tidak tercantum namanya dan sebaliknya).

2.      Di Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi kemiskinan menjadi ancaman bagi Ketahanan Nasional. Suatu kenyataan
bahwa kemiskinan masih terdapat dalam jumlah yang besar di Indonesia. Meskipun jumlah rakyat
yang hidup di bawah garis kemiskinan sudah dapat dikurangi yaitu dari sekitar 70% pada tahun 1970
menjadi sekitar 15% pada tahun 1993, namun itu masih tidak kurang dari 27 juta orang. Maka
dengan begitu jumlah penduduk Indonesia yang masih hidup miskin masih banyak. namun Kondisi
penduduk demikian tidak mendukung adanya Ketahanan Nasional yang kuat. Seperti telah diuraikan,
Ketahanan Nasional terdiri dari Kesejahteraan dan Keamanan yang dapat dibedakan tetapi tidak
dipisahkan. Oleh karena itu kemiskinan merupakan tantangan yang harus dapat diatasi secepat
mungkin untuk dapat mewujudkan Ketahanan Nasional yang tangguh. Kemiskinan itu dapat dilihat
secara absolut dan relatif. Dilihat secaea absolut kita mempunyai tingkat kemiskinan sebagaimana
diindikasikan oleh penghasilan per kapita.

3.      Di Bidang Sosial Budaya

Dalam bidang sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat
Indonesia  mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberagaman budaya dan suku bangsa
yang seharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk memecah belahkan
bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang terjadi akibat dari perbedaan ras dan
golongan. Dimana setiap anggota dari suku dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaan
serta suku merekalah yang paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya yang
ada di tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan dibandingkan dengan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah belahkan persatuan
yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai tujuannya dengan
mengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu ada juga perbedaan agama sering
memacu timbulnya konflik yang ada di masyarakat. Dimana terdapat paham yang membeda-
bedakan ajaran agama yang satu dengan yang lain, Perbedaan agama serta aliran kepercayaan yang
ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap perpecahan serta merupakan
ancaman yang serius di bidang sosial budaya. Masalah perbedaan status dalam masyatakat juga
merupakan ancaman dibidang sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara
majikan dan bawahan serta antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk memicu
terjadinya konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu mencolok. Perbedaan ini bukan
hanya dalam status yang dimiliki saja tetapi biasanya juga terhadap perlakuan yang mereka peroleh,
seperti halnya orang kaya selalu diutamakan kepentingannya dibandingkan dengan yang miskin.
Solusi untuk permasalahan ini adalah perlunya sikap toleransi antar sesama, dimana semua anggota
masyarakat harus menghormati serta menghargai hak serta kepentingan sesamanya,
mengutamakan serta memprioritaskan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau
golongan.

4.      Di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Dalam bidang pertahanan dan keamanan adalah ancaman terhadap kedaulatan NKRI jangan
sampai kejadian di Desember 2002 terulang, dimana Pulau Sigitan dan Pulau Sipadan diambil oleh
negara lain. Apalagi kita tahu RI memiliki batas wilayah dilaut dengan 8 negara tetangga, yaitu
dengan India, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, australia dan Timor Leste
berbatasan dengan RI di darat. Baik perbatasan di laut maupun di darat masalah penegasan dan
penetapan batas internasional tersebut sampai sekarang belum tuntas karena masih belum ada
kesepakatan bersama dalam penentuan batas negara maupun yang bermasalah. Sebagai contoh, di
perbatasan darat antara RI-Malaysia di Kalimantan terdapat 10 permasalahan batas yang masih
perlu penyelesaian. Mengatasi hal ini adalah memperkuat pengamanan di daerah batasan dengan
menempatkan TNI di daerah perbatasan.

Mengatasi hal ini adalah memperkuat pengamanan di daerah batasan dengan menempatkan TNI
di daerah perbatasan. Selain itu pemerintah harus tegas dan mengambil tindakan cepat untuk
melakukan negosiasi dengan pemerintahan negara lain tentang batas wilayah.

Pengertian
Pengertian ketahanan nasional indonesi
Yaitu merupakan kondisi di namika suatu bangsa yang berisi keuletan, dan
ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan nasional, dalam
menghadapi dan mengatasi segalah tantangan, hambatan, dan ancaman baik yang datang
dari dalam maupun dari luar untuk menjamin indentitas, integritas, kelangsungan hidup
bangsa dan negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Ketahanan nasional indonesia bersifat mandiri, dinamis, manunggal, wibawa, konsultasi


dan kerjasama.

Ketahanan nasional indonesia berfungsi untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola
sikap, pola tindak, dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa.

Sejarah
Sebagai konsepsi yang khas Indonesia, gagasan tentang ketahanan nasional muncul di
tahun 1960 sehubungan dengan adanya ancaman yang dihadapi bangsa indonesia, yakni
meluasnya pengaruh komunisme dari Uni sovyet dan Cina. Pengaruh mereka terus menjalar
sampai wawasan Indo Cina. tahun 1960 an gerakan komunis semakin masuk ke wilayah
Philipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand. Di tahun 1965 komunis indonesia bahkan
berhasil mengadakan pemberontakan ( Gerakan 30 september 1965) yang akhirnya dapat
diatasi.
Pada tahun 1968 pemikiran tersebut dilanjutkan oleh Lebaga pertahanan Nasional
(Lemhanas) . kesiapan menghadapi tantangan dan ancaman itu harus diwujudkan dalam
bentuk ketahanan bangsa yang dimanisfestasikan dalam bentuk perisai ( Tameng) yang
terdiri dari unsur ideologi, ekonomi, sosial dan budaya dan militer.
Pada tahun 1969 istila Ketahanan Nasiona, yang dirumuskan sebagai : "Keuletan dan
daya tahan suatu bangsa mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional
yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman yang membahayakan kelangsungan
hidup negara dan bangsa in indonesia".
pada tahun 1972 diperluas menjadi hakekat ancaman, tantangan, hambatan dan
Gangguan (ATHG). saat itu konsepsi ketahanan nasional diperbarui dan diartikan sebagai :
"kondisi dinamis suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional, didalam menghadapi segala
tantangan, ancaman, hambatandan gangguan baik yang datang dari luar maupun dalam,
yang langsung maupun tak langsungyang membahayakan identitas, integritas,
kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta perjuangan mengejar tujuan perjuangan
nasiona.
. Pada tahun tahun selanjutnya konsepsi ketahanan nasiional dimasukan ke dalam
Garis Besar haluan Negara (GBHN), yakni mulai GBHN 1973 sampai GBHN 1998.

Globalisasi
Di jaman Era Globalisasi ini segala sesuatu aspek kehidupan yang ada bersaing begitu
ketatnya,dari mulai aspek ekonomi, politik, sosial budaya, pendidikan dan lain-lain. Seperti
yang kita ketahui era globalisasi itu ditandai dengan adanya perdagangan bebas dimana
produk dari suatu negara dengan bebas dapat masuk dan di perjualbelikan di negara lain.
Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing
dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari
tantangan itu. Untuk mampu bersaing dengan negara lain. Tapi sayang sekali hal ini tidak
didukung oleh sebagian masyarakat Indonesia, karena pada dasarnya mereka lebih tertarik
terhadap produk impor yang menurut mereka berkualitas dan tentu saja mempunyai nilai
prestise. Dari hal ini juga bisa kita lihat betapa minimnya identitas perekonomian mengenai
perdagangan.
Padahal produk buatan Indonesia pun juga bisa bersaing dengan produk Luar negeri.
Walaupun terkadang sangat disayangkan sekali beberapa produk yang kita buat merupak
produk hasil contekan dengan produk luar negeri. Karena hal ini pun juga didukung dengan
keinginan masyarakat Indonesia yang ingin mempunyai produk import tersebut dengan
harga yang lebih murah.

Hal ini memang sangatlah memprihatinkan dimana masyarakat masih belum


mempercayai kualitas produk Indonesia karena kurangnya pemahaman kita terhadap
ketahanan nasional. Padahal jika kita sering membeli produk impor sama saja seperti kita
mengasih “makan”untuk orang luar negeri. Sedangkan negara kita saja masih banyak sekali
yang harus dibantu dibandingkan dengan mereka yang dominannya merupakan negara
maju.

Jadi, mulai dari sekarang mari kita wujudkan ketahanan nasional dari kuatnya
ketahanan nasional dengan menjaga identitas sosial. Hal ini dapat kita mulai dari hal-hal
sederhana yang kita bisa lakukan sehari-hari, seperti berbicara bahasa Indonesia yang baik
dengan benar. Agar bisa menjauhkan kita dari efek negatifera globalisasi yang bisa
menggoyahkan Ketahanan Nasional
Unsur2
UNSUR UNSUR KETAHANAN NASIONAL

* Unsur kekuatan nasional menurut Hans J Morgenthou

-Faktor tetap ( satble factor ) : geografi dan sumber daya alam


-faktor yang berubah ( dynamic factors ) : kemampuan Industri, militer, demografi,
karakter nasional, moral nasional, dan kualitas diplomatis.
* Unsur ketahanan nasional menurut Parakhas Chandra :

-alamiah terdiri dari : geografi, sumber daya, dan penduduk


-sosial terdiri dari : perkembangan ekonomi, struktur politik, struktur budaya dan moral
nasional
-lain-lain : ide, intelegensi, dan diplomasi, kebijaksanaan dan kepemimpinan
* Unsur ketahanan nasional model Indonesia :

-Tri gatra adalah aspek alamiah (tangible) yang terdiri dari : penduduk, sumberdaya
alam, dan wilayah
-Pancagatra adalah aspek sosial (intangible) yang terdiri dari : ideology, politik, ekonomi
, sosial budaya dan pertahanan keamanan

Anda mungkin juga menyukai