Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemahiran berbicara merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang


ingin dicapai dalam pengajaran bahasa modern termasuk bahasa inggris.
Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian,
komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.

Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua


arah, yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik.
Dengan demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh :(1)
kemampuan mendengarkan, (2) kemampuan mengucapkan, dan (3)
penguasaan (relatif) kosa kata dan ungkapan yang memungkinkan siswa dapat
mengkomunikasikan maksud atau fikirannya.

Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa latihan berbicara ini merupakan
kelanjutan dari latihan menyimak yang didalam kegiatannya juga terdapat
latihan mengucapkan. Target yang hendak dicapai dalam hal ini adalah
kemampuan dan kelancaran berbahasa lisan atau berbicara lisan
( berkomunikasi ) langsung sebagai fungsi utama bahasa, khususnya bahasa
inggris. Sebab prinsip dalam Teaching Speaking ialah Teach The Language,
Don’t Teach Only About The Language.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Teknik dalam Pembelajaran Berbicara ( Speaking )?

2. Bagaimana Proses dalam Pembelajaran Berbicara ( Speaking )?

3. Bagaimana Sistematika Penilaian dalam Pembelajaran Berbicara


( Speaking )?

4. Apa peran Berbicara (Speaking) dalam pengajaran bahasa Inggris?

5. Apa tujuan Berbicara (Speaking)?


C. Tujuan

1. Untuk mengetahui teknik dalam pembelajaran Berbicara (Speaking)


2. Untuk mengetahui dan memahami proses Berbicara (Speaking)
3. Untuk mengetahui Sistematika Penilaian dalam Pembelajaran Berbicara (
Speaking )
4. Untuk mengetahui peran Speaking dalam pengajaran bahasa Inggris
5. Untuk mengetahui tujuan pengajaran Berbicara (Speaking)
BAB II

PEMBAHASAN

1. . Teknik Pembelajaran Berbicara ( Speaking )

Berbicara merupakan sarana utama untuk membina saling pengertian,


komunikasi timbal balik, dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.
Kegiatan berbicara didalam kelas bahasa mempunyai aspek komunikasi dua
arah, yakni antara pembicara dengan pendengarnya secara timbal balik.
Dengan demikian latihan berbicara harus terlebih dahulu didasari oleh :(1)
kemampuan mendengarkan, (2) kemampuan mengucapkan, dan (3)
penguasaan (relatif) kosa kata.

Secara umum tujuan latihan berbicara untuk tingkat pemula dan menengah
ialah agar siswa dapat berkomunikasi lisan secara sederhana dalam Bahasa
Inggris. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya harus mampu menggugah
dan memotivasi siswa untuk berbicara dan mempunyai keberanian untuk
mempraktikkannya.

Berikut ini ada beberapa tahapan dalam latihan berbicara. Pada tahap-tahap
permulaan, latihan berbicara dapat dikatakan serupa dengan latihan
menyimak. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, dalam latihan
menyimak ada tahap mendengarkan dan menirukan. Latihan mendengarkan
dan menirukan ini merupakan gabungan antara latihan dasar untuk kemahiran
menyimak dan kemahiran berbicara.

Adapun beberapa model latihan berbicara diantaranya adalah sebagai berikut :

1) Latihan Asosiasi dan Identifikasi

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih spontanitas siswa dan kecepatannya


dalam mengidentifikasi dan mengasosiasikan makna ujaran yang didengarnya.
Bentuk latihannya antara lain :

a. Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada hubungannya
dengan kata tersebut. Contoh :

Guru Siswa

Head Hair
Rice Farmer

b. Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang tidak ada
hubungannya dengan kata tersebut. Contoh :

Guru Siswa

Flower Shoes

c. Guru menyebut satu kata benda (noun), siswa menyebut kata sifat yang
sesuai. Contoh :

Guru Siswa

Student Dilligent Shoes Black

d. Guru menyebut satu kata kerja (verb), siswa menyebut pelaku (subyek) yang
sesuai. Contoh :

Guru Siswa

Pray Moslem

e. Guru menyebut satu subyek, siswa 1 menyebut kata kerja (verb) yang cocok,
siswa 2 melengkapi dengan sebuah frasa, dan siswa 3 mengucapkan kalimat
dengan menyusun kata yang telah ada. Contoh :

Guru Siswa 1 Siswa 2 Siswa 3

The Teacher Goes To school The Teacher Goes To school

f. Guru atau salah seorang siswa menulis satu kata (secara rahasia), kemudian
siswa satu mengajukan pentanyaan untuk dapat menebak kata yang ditulis.

2) Latihan Pola Kalimat ( Pattern Practice )

Secara garis besar macam model latihan dapat dibedakan menjadi tiga jenis :

Ø Latihan mekanis

Ø Latihan bermakna

Ø Latihan komunikatif
3) Latihan percakapan

Banyak teknik dan model latihan percakapan yang telah dikembangkan oleh
para pengajar bahasa. Diantara model-model latihan percakapan itu ialah
sebagai berikut:

a. Tanya Jawab

b. Menghafalkan Model Dialog

c. Percakapan Terpimpin

d. Percakapan Bebas

4) Bercerita

Bercerita mungkin salah satu kegiatan yang menyenangkan, tapi bagi yang
mendapat tugas bercerita kadang kala merupakan siksaan karena tidak punya
gambaran apa yang akan diceritakan. Oleh karena itu guru hendaknya
membantu siswa dalam menemukan topik cerita.

5) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bisa digunakan dalam latihan berbicara,
antara lain:

a. Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

b. Diskusi kelas bebas

c. Diskusi kelompok

d. Diskusi panel

Dalam pemilihan topik diskusi hendaknya dipertimbangkan hal-hal berikut ini :

Ø Disesuaikan dengan kemampuan siswa.

Ø Disesuaikan dengan minat dan selera siswa bukan minat dan selera guru.

Ø Topik hendaknya bersifat umum dan populer.

Ø Dalam menentukan topik, sebaiknya siswa diajak serta untuk merangsang


keterlibatan mereka dalam kegiatan berbicara.
6) Wawancara

a. Persiapan wawancara

Ø Sebelum kegiatan dilaksanakan, pihak-pihak yang akan diwawancarai sudah


mempersiapkan pokok masalah yang akan dibicarakan.

Ø Pewawancara dalam hal ini juga harus mempersiapkan pertanyaan-


pertanyaan yang diarahkan kepada sasaran informasi.

Ø Dalam hal ini guru berkewajiban membimbing kearah pemakaian kalimat


yang singkat dan tepat.

b. Bentuk wawancara

Kegiatan wawancara ini dapat dilakukan dalam dua bentuk :

Ø Wawancara dengan tamu

Ø Wawancara dengan teman sekelas

Bahan wawancara adalah data pribadi siswa, misalnya data mengenai


keluarga, kegiatan sehari-hari, hobi dan sebagainya.

7) Drama

Drama merupakan kegiatan yang mengandung unsur rekreatif, karenanya


menyenangkan. Namun tidak setiap siswa berbakat atau mempunyai minat
untuk bermain drama, oleh karena itu guru memilih siswa-siswa tertentu
untuk memainkan drama, sedang siswa yang lain sebagai penonton.

8) Berpidato

Kegiatan ini hendaknya dilakukan setelah siswa mempunyai cukup pengalaman


dalam berbagai kegiatan berbicara yang lain seperti percakapan, bercerita,
wawancara, diskusi dan lain-lain. hal ini perlu karena kegiatan berpidato ini
sifatnya selalu resmi dan membutuhkan gaya bahasa yang lebih baik, oleh
karena itu perlu waktu persiapan yang cukup.
2. Proses Pembelajaran Berbicara (Speaking)

Untuk mencapai kemampuan komunikatif, para pelajar perlu terlebih


dahulu melalui beberapa aktivitas komunikasi, yang terbagi menjadi dua
tahap yaitu :

a) Aktivitas Pra Komunikatif

Aktivitas Pra Komunikatif menyajikan beberapa hal sebagai berikut :

Ø Hafalan dialog

Menghafalkan kalimat dalam sebuah dialog dan mendramatisasikannya.

Ø Dialog melalui gambar

Guru membawa gambar-gambar dan menunjukkan satu persatu sambil


menanyakan. Misalnya : What is this ? this is a cat

Ø Dialog terpimpin

Guru memberi latihan secara drill berbentuk tanya jawab. Misalnya : are you
going to…..this afternoon ?, kemudian siswa menjawab sesuai dengan yang
didrillkan, yakni No, I am sleeping this afternoon / yes, I am

Ø Dramatis Tindakan

Misalnya : What am I Doing? I am Sleeping

Ø Teknik Tanya Jawab

Hendaknya guru terlebih dahulu menentukan materi dasar pelajaran yang


meliputi struktur dan kosa kata.

Ø Menjelaskan kalimat, paragraf atau cerita pendek

Misalnya : Guru bercerita, my sister likes going to the movie but my brother
….lalu siswa melanjutkannya / menyelesaikannya dengan jawaban yang sesuai
dengan keadaannya.

b) Aktifitas Komunikatif

Aktifitas komunikatif menyajikan beberapa hal, diantaranya :


Ø Percakapan kelompok

Teknik ; guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang setiap


kelompok mempunyai ketua. Para siswa bergantian untuk mengatakan sesuatu
lalu disambung oleh teman sekelompoknya sehingga menjadi satu cerita yang
utuh.

Ø Bermain peran

Pada aktifitas ini guru memberikan tugas peran tertentu yang harus di lakukan
oleh para pelajar. Peran yang di berikan harus disesuaikan dengan tingkat
penguasaan bahasa para pelajar.

Ø Praktek ungkapan sosial

Ungkapan sosial maksudnya adalah perilaku-perilaku sosial saat berkomunikasi


yang diungkapkan secara lisanya memberi hormat pujian, ucapan sel;amat dan
lain-lainya.

Ø Menjawab pertanyaan berdasarkan pengalaman

Ø Membuat English Zone

Ø Memainkan language games

Ø Problem Solving

3. Sistematika Penilaian

Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara, sebagaimana disarankan


oleh para ahli adalah sebagai berikut :

A. Aspek kebahasaan

1. Pengucapan

2. Penempatan tekanan

3. Nada dan Irama

4. Pilihan kata
5. Susunan kalimat

6. Variasi

B. Aspek non kebahasaan

1. Kelancaran

2. Penguasaan topik

3. Keterampilan

4. Keberanian

5. Kelincahan

6. Ketertiban

7. Kerjasama

Skala penilaian ini dapat digunakan untuk penilaian individual maupun


kelompok.

4. Tujuan Speaking
Tujuan berbicara secara umum yaitu untuk
memberitahu,menghibur,melapor,membujuk,dan meyakinkan
seseorang.Adapun tujuan pembelajaran bahasa inggris agar peserta
didik memiliki kemempuan sebagai berikut :
● Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan
dan tulis untuk mencapai tingkat literasi informational .sehingga
siswa mampu memberikan penilaian tentang suatu
karya,seni,produk,buku atau yang lainnya.
● Memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa inggris
untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
● Mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan
antara bahsa dengan budaya
5. Tujuan Keterampilan Berbicara (Speaking)
Tujuan speaking menurut beberapa para ahli:
a. Menurut Djago Tarigan (1995:149) terdapat lima golongan yakni
1. Menghibur Berbicara
Si pembicara menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara,
seperti humor, spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka,
petualangan, dan sebagainya untuk menimbulkan suasana gembira pada
pendengarnya.

2. Menginformasikan
Melaporkan dan dilaksanakan bila seseorang ingin:
a. menjelaskan suatu proses;
b. menguraikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan sesuatu hal;
c. memberi, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan;
d. menjelaskan kaitan.

3. Menstimulasi Berbicara
Berbicara itu harus pintar merayu, mempengaruhi, atau meyakinkan
pendengarnya. Ini dapat tercapai jika pembicara benar-benar
mengetahui :
a. kemauan,
b. minat,
c. inspirasi,
d. kebutuhan, dan
e. cita-cita pendengarnya.

4. Menggerakkan Dalam berbicara


Untuk menggerakkan diperlukan pembicara yang berwibawa, panutan
atau tokoh idola masyarakat. Melalui kepintarannya dalam berbicara,
kecakapan memanfaatkan situasi, ditambah penguasaannya terhadap
ilmu jiwa massa, pembicara dapat menggerakkan pendengarnya.

b. Sedangkan, menurut Tarigan (1981:16), berbicara mempunyai


tiga maksud umum, yaitu:
1. memberitahukan, melaporkan (to inform);
2. menjamu, menghibur (to entertain); dan
3. membujuk, mengajak, mendesak, meyakinkan (to persuade).
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Teknik Pembelajaran Berbicara ( Speaking )

Berikut ini beberapa model latihan berbicara diantaranya :

1) Latihan Asosiasi dan Identifikasi, Bentuk latihannya antara lain :

Ø Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang ada hubungannya dengan kata
tersebut

Ø Guru menyebut satu kata, siswa menyebut kata lain yang tidak ada hubungannya dengan
kata tersebut

2) Latihan Pola Kalimat ( Pattern Practice )

3) Latihan percakapan

Diantara model-model latihan percakapan itu ialah sebagai berikut:

Ø Tanya Jawab

Ø Menghafalkan Model Dialog


Ø Percakapan Terpimpin

Ø Percakapan Bebas

4) Bercerita

5) Diskusi

Ada beberapa model diskusi yang bisa digunakan dalam latihan berbicara, antara lain:

Ø Diskusi kelas dua kelompok berhadapan

Ø Diskusi kelas bebas

Ø Diskusi kelompok

Ø Diskusi panel

6) Wawancara

7) Drama

8) Berpidato

2. Proses Pembelajaran Berbicara

Ada dua tahap yaitu :

Ø Aktivitas Pra Komunikatif

Ø Aktifitas Komunikatif

3. Sistematika Penilaian

Aspek-aspek yang dinilai dalam kegiatan berbicara meliputi :

Ø Aspek kebahasaan

Ø Aspek non kebahasaan

B. Saran

Dengan selesaimya makalah ini kami ucapkan terimakasih pada semua pihak yang ikut andil
dalam penulisan makalah ini. tak lupa saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan kritik yang membangun selalu saya
tunggu.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.infodiknas.com/020-pertanyaan-arahan-dengan-teknik-tari-bambu-untuk-
meningkatkan-kemampuan-berbicara-bahasa-inggris/

Effendi, Ahmad Fuad. 2005. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Malang : Misykat

Izzan, Ahmad. 2007. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung : Humaniora Utama
Press

Hermawan, acep. 2001. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja Rosda
Karya Offset.

Anda mungkin juga menyukai