Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Negara sebagai suatu identitas adalah abstrak.yang tampak adalah unsur-unsur negara
yang berupa rakyat,wilayah dan pemerintah.salah satu unsur negara adalah rakyat.rakyat
yang tinggal diwilayah negara menjadi penduduk negara yang bersangkutan.warga negara
adalah bagian dari penduduk suatu negara.warga negara memiliki hubungan dengan
negaranya.kedudukannya sebagai warga negara menciptakan hubungan berupa peranan,hak
dan kewajiban yang bersifat timbal balik.
Hak dan kewajiban warga negara merupakan suatu hal yang terikat satu sama
lain,sehingga dalam praktik harus dijalankan seimbang.hak merupakan segala sesuatu yang
pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
dalam kandungan,sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan atau kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapatkan
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.jika hak dan
kewajiban tidak berjalan seimbang dalam praktik kehidupan ,maka akan terjadi suatu
ketimpangan yang akan menimbulkan gejolak masyarakat dalam pelaksanaa kehidupan
individu baik dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa maupun bernegara.

B.TUJUAN
Tujuan yang akan dibahas dalam makalah,sebagai berikut :
a. Memahami pengertian hak dan kewajiban
b. Memahami pengertian warga dan kewarganegaraan
c. Memahami siapa saja yang menjadi warga negara Indonesia
d. Mengetahui Undang-Undang Mengenai warga negara Indonesia
e. Mengetahui apa saja hak dan kewajiban warga negara Indonesia.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pegertian Hak Dan Kewajiban Warga Negara

Hak adalah segala sesuatu yang harus di dapatkan oleh setiap orang yang telah ada
sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa Indonesia hak memiliki pengertian
tentang sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yang benar
atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat. Sedangkan kewajiban adalah
sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan (sesuatu hal yang harus dilaksanakan).
(Wikipedia)

Menurut Prof. Dr. Notonagoro:

Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan suatu yang semestinya diterima
atau dilakukan melulu oleh pihak tertentu dan tidak dapat oleh pihak lain manapun juga yang
pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa olehnya.

Kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam


melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang
sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut

B.Pengertian Warga Negara Dan Penduduk

1. Warga Negara
Warga negara adalah rakyat yang manetap di suatu wilayah dan rakyat tertentu dalam
hubungannya dengan dengan Negara.Dalam hubunganantara warga Negara dan Negara,
warganegara mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap negara dan sebaliknya warga
Negara juga mempunyai hak-hak yang harus diberikan dan dilindungi oleh Negara. (Buku
Pendidikan Kewarganegaraan, oleh H.Kaelan,M.Si halaman 117)
Istilah warga negara dalam bahasa inggris yaitu citizen yang mempunyai arti sebagai
berikut :
a. Warga negara

2
b. Petunjuk dari sebuah kota
c. Sesama warga negara,sesama penduduk,orang setanah air
d. Bawahan atau kawula
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Menurut As Hikam dalam Ghazalli (2004),warga negara sebagai terjemahan dari citezen
artinya adalah anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara itu sendiri.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Pada masa lalu istilah kawula atau kawula negara menunjukkan hubungan yang tidak
sederajat dengan negara yang memberi kesan bahwa warga hanya sebagai objek atau milik
negara.pada saat sekarang istilah warga negara lazim digunakan untuk menunjukkan
hubungan yang sederajat antara warga dengan negaranya.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Dengan memiliki status sebagai warga negara ,orang memiliki hubungan dengan negara
yang nantinya tercermin dalam hak dan kewajiban.
Contohnya : saat kita menjadi anggota disebuah organisasi,maka hubungan itu berwujud
peranan,hak dan kewajiban secara timbal balik.anggota memiliki hak dan kewajiban kepada
organisasi,demikian pula organisasi memiliki hak dan kewajiban terhadap anggotanya.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

2. Kewarganegaraan
Istilah kewarganegaraan (citizenship) memiliki arti keanggotaan yang menunjukkan
hubungan atau ikatan antara negara dengan warga negara.menurut pasal II Peraturan
Penutup Undang-Undang No.62 Tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia,kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan.
Adapun menurut Undang-Undang Kewarganegaraan Republik Indonesia,Kewarganegaraan
adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan negara. (Buku Pendidikan
Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi 2 yaitu :


1.Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan adanya ikatan hukum
antara orang-orang dengan negara.tanda dari adanya ikatan hukum seperti
akta kelahiran,surat pernyataan,bukti kewarganegaraan dan lain-lain.
3
b. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis,tidak ditandai dengan ikatan hukum
tetapi ikatan emosional,seperti ikatan perasaan,ikatan keturunan,ikatan
nasib,ikatan sejarah,dan ikatan tanah air.dengan kata lain,ikatan ini lahir dari
penghayatan warga negara yang bersangkutan.
2. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materiil
a. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjuk pada tempat
kewarganegaraan.dalam sistematika hukum,masalah kewarganegaraan
berada pada hukum publik.
b. Kewarganegaraan dalam arti materiil menunjuk pada akibat hukum dari
status kewarganegaraan,yaitu adanya hak dan kewajiban warga negara.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

C. Kedudukan Warga Negara Dalam Negara


Warga negara sebagai pendukung negara dan memiliki arti penting bagi negara yang
memiliki hubungan atau ikatan dengan negara.hubungan antara warga
negara dengan negara terwujud dalam bentuk hak dan kewajiban antara keduanya.warga ne
gara memiliki hak dan kewajiban terhadap negara.sebaliknya,negara memiliki hak dan
kewajiban terhadap negaranya.dengan istilah sebagai warga negara,ia memiliki hubungan
timbal balik yang sederajat dengan negaranya.
Hubungan dan kedudukan warga negara ini bersifat khusus,sebab hanya mereka yang
menjadi warga negaralah yang memiliki hubungan timbal balik dengan negaranya.orang-
orang yang tinggal di wilayah negara,tetapi bukan warga negara dari negara itu tidak
memiliki hubungan timbal balik dengan negara tersebut. (Buku Pendidikan
Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

1. Penentuan Warga Negara


Dalam menentukan suatu kewarganegaraan seseorang,dikenal adanya asas
kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan asas kewarganegaraan berdasarkan
perkawinan.
Dalam penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi kelahiran dikenal dua
asas yaitu asas ius soli dan asas ius sanguinis.ius artinya hukum atau dalil.soli berasal
dari kata solum yang artinya negeri atau tanah.sanguinis berasal dari kata sanguis yang
artinya darah.
a. Asas ius sanguinis (asas keturunan)
4
Yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan pada keturunan atau
hubungan darah artinya bahwa kewarganegaraan ditehtukan oleh orang tua.(Buku
Pendidikan Kewarganegaran oleh H.Kaelan,M.Si halaman 118).
Misalnya,Seseorang dilahirkan di negara A, sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraannegara B, maka ia adalah warga negara B. Jadi berdasarkan asas ini,
kewarganegaraan anak selalu mengikuti kewarganegaraan orang tuanya tanpa memperhatikan
di mana anak itu lahir.

b. Asas ius soli (asas kedaerahan)


Yaitu kewarganegaraan seseorang ditentukan berdasarkan daerah kelahirannya.
(Buku Pendidikan Kewarganegaran oleh H.Kaelan,M.Si halaman 118).
Misalnya,seseorang dilahirkan di Negara B, sedangkan orang tuanya
berkewarganegaraan negara A, maka ia adalah warganegara B. Jadi menurut asas ini
kewarganegaraan seseorang tidak terpengaruh oleh kewarganegaraan orang tuanya, karena
yang menjadi patokan adalah tempat kelahirannya.

Adanya perbedaan dalam menentukan kewarganegaran di beberapa negara,baik yang


menerapkan asas ius soli maupun ius sanguinis, dapat menimbulkan dua kemungkinan status
kewarganegaraan seorang penduduk yaitu:
a. Apatride
Yaitu adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai
kewarganegaraan. Misalnya, seorang keturunan bangsa A yang menganut asas ius soli lahir di
negara B yang menganut asas ius sanguinis. Maka orang tersebut tidaklah menjadi warga
negara A dan juga tidak dapat menjadi warga negara B. Dengan demikian orang tersebut
tidak mempunyai kewarganegaraan.

b. Bipatride
Yaitu adanya seorang penduduk yang mempunyai dua macam kewarganegaraan sekaligus
(kewarganegaraan rangkap). Misalnya, seseorang keturunan bangsa B yang menganut asas
ius sanguinis lahir di negra A yang menganut asas ius soli. Oleh karena ia keturunan bangsa
B, maka ia dianggap sebagai warga negara B. Akan tetapi, negara A juga mengganggap dia
warga negaranya karena berdasarkan tempat lahirnya.(Buku Pendidikan
Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

5
Negara memiliki wewenang untuk menentukan warga negara sesuai asas yang
dianut negara tersebut.dengan adanya kedaulatan ini,pada dasarnya suatu negara tidak
terikat oleh negara lain dalam menentukan kewarganegaraan.
2. Warga Negara Indonesia
Pasal 26 UUD 1945 negara indonesia telah menetukan siapa-siapa yang
menjadi warga negara sebagi berikut :
1) Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa indonesia asli dan
orang -orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara .
2) Penduduk ialah warga indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
indonesia.
3) Hal-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Berdasarkan hal diatas, kita mengetahui bahwa orang yang dapat menjadi
warga negara Indonesia adalah :
a. Orang-orang bangsa Indonesia asli;
b. Orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang menjadi
warga negara.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Berdasarkan pasal 26 ayat (2) UUD 1945,penduduk negara indonesia terdiri atas 2
yaitu warga negara dan orang asing.ketentuan ini merupakan hal baru dan sebagai hasil
amandemen atas UUD 1945.sebelumnya,penduduk indonesia berdasarkan Indische
Staatregeling 1927 pasal 163,dibagi 3 yaitu:
a) Golongan eropa terdiri atas:
1. Bangsa belanda
2. Bukan bangsa belanda tetapi dari eropa
3. Orang bangsa lain yang hukum keluarganya sama dengan golonga Eropa
b) Golongan timur asing,terdiri atas:
1. Golongan tionghoa
2. Golongan timur asing bukan cina
c) Golongan bumi putra atau pribumi,terbagi atas:
1. Orang indonesia asli dan keturunannya
2. Orang lain yang menyesuaikan diri dengan pertama.
Dengan adanya ketentuan baru mengenai penduduk indonesia,diharapkan tidak ada lagi
6
pembedaan dan penamaan penduduk indonesia atas golongan pribumi dan keturunan yang
dapat memicu konflik antar penduduk indonesia.
Orang-orang bangsa lain adalah orang-orang peranakan seperti peranakan
belanda,tiongha,dan arab yang bertempat tinggal di indonesia,yang mengakui indonesia
sebagai tumpah darahnya dan bersikap setia kepada negara Republik Indonesia.orang-orang
ini dapat menjadi warga negara Indonesia dengan cara naturalisasi atau
pewarganegaraan.cara memperoleh kewarganegaraan indonesia di atur dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

3. Ketentuan Undang-Undang Mengenai Warga Negara Indonesia


a. Undang-Undang No 3 Tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk negara
b. Undang-Undang No.6 Tahun 1947 tentang perubahan atas Undang-Undang No
3 Tahun 1946 tentang warga negara dan penduduk negara.
c. Undang-Undang No.8 Tahun 1947 tentang memperpanjang waktu untuk
mengajukan pernyataan berhubungan dengan kewargaan negara indonesia.
d. Undang-Undang No.11 Tahun 1948 tentang perpanjang waktu lagi untuk
mengajukan pernyataan berhubung dengan kewargaa negara indonesia.
e. Undang-Undang No.62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan republik
indonesia.
f. Undang-Undang No.3 Tahun 1976 tentang perubahan atas pasal 18 Undang-
Undang No.62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan republik indonesia.
Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik indonesia.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Undang-Undang yang mengatur tentang kewarganegaraan indonesia atau undang-
undang sebagai pelaksanaan dari pasal 26 UUD 1945 yang berlaku sekarang ini adalah
Undang-Undang No.12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan republik indonesia yang
diudangkan pada 1 agustus 2006.undang-undang ini menggantikan undang-undang lama
yaitu Undang-Undang No.62 Tahun 1958 tentang kewarganegaraan republik indonesia.
Beberapa ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang No.12 Tahun 2006 antara
lain sebagai berikut :
a. Tentang siapa yang menjadi warga negara indonesia,dinyatakan bahwa warga
negara indonesia adalah :
1. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan atau berdasarkan
7
perjanjian pemerintahan republik indonesia dengan negara lain sebelum undang-
undang ini berlaku sudah menjadi warga negara indonesia.
2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah dan ibu warga
negara indonesia.
3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara
indonesia dan ibu warga negara asing.
4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah warga negara asinh
dan ibu warga negara indonesia.
5. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara
indonesia,tetapi ayahnya tidak mempunyai kewarganegaraan atau hukum negara
asal ayahnya tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.
6. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal
dunia dari perkawinan yang sah dan ayahnya warga negara indonesia.Anak yang
lahir diluar perkawinan yang sah dari seorang ibu warga negara indonesia.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

b. Tentang Pewarganegaraan
Pewarganegaraan adalah tata cara bagi orang asing untuk memperoleh
kewarganegaraan republik indonesia melalui permohonan.
Permohonan pewarganegaraan dapat diajukan oleh pemohon jika memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Telah berusia 18 tahun atau sudah menikah
2. Pada waktu mengajukan pemohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara
republik indonesia paling singkat 5 tahun berturut-turut atau paling singkat 10
tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani,
4. Dapat berbahasa indonesia serta mengakui dasar negara pancasila dan undang-
undang dasar negara republik indonesia tahun 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam
dengan pidana penjara 1 tahun atau lebih
6. Jika dengan memperoleh kewarganegaraan republik indonesia,tidak menjadi
berkewarganegaraan ganda
7. Mempunyai pekerjaan atau berpenghasilan tetap
8. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara.
8
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

c. Tentang Kehilangan Kewarganegaraan,dinyatakan bahwa kewarganegaraan republik


indonesia hilang karena :
1. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri
2. Tidak menolak atau melepaskan kewarganegaraan lain,sedangkan orang yang
bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu.
3. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh presiden atas permohonannya
sendiri,yang bersangkutan sudah berusia 18 tahun atau sudah menikah,bertempat
tinggal diluar negeri dan dengan dinyatakan hilang kewarganegaraan republik
indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.
4. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari presiden.
5. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing
6. Secara suka rela mengangkat sumpah setia kepada negara asing
7. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat
ketatanegaraan untuk negara asing.
8. Mempunyai paspor yang bersifat paspor dari negara asing
9. Bertempat tinggal di luar wilayah negara republik indonesia selama 5 tahun
terus-menerus bukan dalam rangka dinas negara.
10.Perempuan warga negara indonesia yang kawin dengan laki-laki warga negara
asing kehilangan kewarganegaraa republik indonesia jika menurut hukum asal
suaminya,kewarganegaraan istri mengikuti kewarganegaraan suami sebagai akibat
perkawinan tersebut dan begitu juga sebaliknya.(Buku Pendidikan
Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

C. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia

1. Wujud Hubungan Warga Negara dengan Negara


Wujud hubungan antara warga negara dengan negara pada umumnya berupa peranan (role).
Peranan pada dasarnya adalah tugas apa yang dilakukan sesuai dengan status yang diiliki,
dalam hal ini sebagai warga negara. Secara teori, status warga negara meliputi status pasif,
aktif, negatif, dan positif.Peranan warga negara juga meliputi peranan yang pasif, aktif,
negatif, dan positif. (Cholisin,2000).(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh
Winarto,S.Pd.,M.Si)
9
Peranan pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan perundang-
undangan yanag berlaku.
Peranan aktif merupakan aktivitas warga negara yang ikut terlibat serta ambil
bagian dalam kehidupan bernegara, terutama dalam mempengaruhi keputusan publik.
Peranan positif merupakan aktivitas warga negara untuk meminta pelayanan dari
negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Peranan negatif merupakan aktivitas warga negara untuk menolak campur tangan
negara dalam persoalan pribadi. (Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh
Winarto,S.Pd.,M.Si)

Di Indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara diatur dalam UUD 1945.
Hubungan tersebut digambarkan dengan baik dalam pengaturan mengenai hak dan
kewajiban.

2. Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia


Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal
34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak. Pasal 27 ayat (2) UUD
1945 berbunyi:“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.”Pasal ini menunjukkan atas keadilan sosial  dan
kerakyatan.
2. Hak membela negara. Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 berbunyi : Setiap
warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
negara.
3. Hak berpendapat. Pasal 28 UUD 1945, yaitu Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.
4. Hak kemerdekaan memeluk agama. Pasal 29 ayat (1) dan (2) UUD 1945
Ayat (1) berbunyi bahwa : “Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa”
Ayat (2) berbunyi bahwa : “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut

10
agama dan kepercayaannya ituPasal 30 ayat (1) UUD 1945, yaitu : hak dan
kewajiban membela negara
5. Pasal 31 ayat (1) dan (2) UUD 1945, yaitu : hak untuk mendapatkan
pengajaran.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan oleh H.Kaelan,M.Si halaman 119)
6. Hak untuk mengembangkan dan memajukan kebudayaan nasional Indonesia.
Pasal 32 UUD 1945 ayat (1) menyatakan bahwa Negara memajukan
kebudayaan nasional Indonesiadi tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalm memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya.
7. Hak ekonomi atau hak untuk mendapatkan kesejahteraan sosial. Pasal 33
ayat (1),(2),(3),(4),dan (5) UUD 1945 berbunyi :
(1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar asas kekeluargaan.
(2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
(3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negaradan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
(4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
8. Hak mendapatkan jaminan keadilan sosial. Dalam Pasal 34 UUD 1945
dijelaskan bahwa fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh
negara.
Kewajiban warga negara terhadap negara Indonesia,antara lain:
a. Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan.
b. Kewajiban membela negara.
c. Kewajiban dalam upaya pertahanan negara.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Disamping adanya hak dan kewajiban warga negara terhadap negara dalam UUD 1945
perubahan pertama telah dicantumkan adanya hak asasi manusia.Ketentuan mengenai hak
asasi manusia ini merupakan langkah maju dari bangsa Indonesia untuk menuju kehidupan
11
konstitusional yang demokratis. Ketentuan mengenai hak asasi manusia terutang pada Pasal
28 A sampai J UUD 1945. Dalam ketentuan tersebut juga dinyatakan adanya kewajiban
dasar manusia.
Selanjutnya hak-hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai konstitusi
negara dinamakan hak konstitusional.Setiap warga negara memiliki hak-hak konstitusional
sebagaimana yang ada dalam UUD 1945.Warga negara berhak menggugat bila ada pihak-
pihak lain yang berupaya membatasi atau menghilangkan hak-hak konstitusionalnya.
Selain itu ditentukan hak dan kewajiban yang dimiliki negara terhadap warga negara.
Beberapa ketentuan tersebut, antara lain sebagai berikut:
a. Hak negara untuk ditaati huku dan pemerintahan
b. Hak negara untuk dibela
c. Hak negara untuk menguasai bumi,air, dan kekayaan untuk kepentingan rakyat
d. Kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum yang adil
e. Kewajiban negara untuk menjamin hak asasi warga negara
f. Kewajiban negara untuk mengembangkan sistem pendidikan nasional untuk rakyat
g. Kewajiban negara memberi jaminan sosial
h. Kewajiban negara memberi kebebasan beribadah
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Secara garis besar,hak dan kewajiban warga negara yang tertuang dalam UUD 1945
mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain : bidang politik dan pemerintahan,
sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan pertahanan.
Hak asasi manusia perlu dibedakan dengan hak warga negara.Hak warga negara
merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi negara.Munculnya hak ini adalah
karena adanya ketentuan undang-undang dan berlaku bagi orang yang berstatus sebagai
warga negara.Bisa terjadi hak dan kewajiban warga negara Indonesia berbeda dengan hak
warga negara Malaysia oleh karena ketentuan undang-undang yang berbeda.Hak asasi
manusia tidak diberikan oleh negara, tetapi justru harus dijamin keberadaannya oleh negara.
Ketentuan lebih lanjut mengenai berbagai hak dan kewajiban warga negara dalam
hubungannya dengan negara tertuang dalam berbagai peraturan perundang-undangan
sebagai penjabaran atas UUD1945.Misalkan dengan undang-undang. (Buku Pendidikan
Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)
Contoh:
Hak dan kewajiban warga negara di bidang pendidikan :
1. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
12
2. UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Hak dan kewajiban warga negara di bidang pertahanan :
1. UU No. 3 Tahun 2002 tentang Perubahan Negara
2. UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI
3. UU No. 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
Hak dan kewajiban warga negara di bidang politik terdapat dalam:
1. UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat di Muka
Umum.
2. UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
3. UU No. 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik
4. UU No. 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Anggota DPR, DPD,dan DPRD
UU No. 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dan lain-lain
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

D.Hak Dan Kewajiban Warga Negara,Orang Tua,Masyarakat,Dan Pemerintah

1. Hak dan kewajiban warga negara,


Pasal 5 :
a. Setiap warga negara mepunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu.
b. Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
c. Warga negara didaerah terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus
d. Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak
memperoleh pendidikan khusus.
Pasal 6
a. Setiap warga negara yang berusia 7- 15 tahun wajib mengikuti pendidikan
dasar.
b. Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan.

13
2.Hak dan Kewajiban Orang Tua
Pasal 7 :
1. Orang tua berhak berperan serta dalam memilih satuan pendidikan dan
memperoleh informasi tentang perkembangan pendidikan anaknya.
2. Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan
dasar kepada anaknya.
3.Hak dan Kewajiban Masyarakat
Pasal 8 :
Masyarakat berhak berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan evaluasi program pendidikan.
Pasal 9 :
Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan.
4. Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah
Pasal 10 :
Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing,
membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 11:
1. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan
kemudahan,serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi
setiap warga negara tanpa diskriminasi.
2. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh
sampai dengan lima belas tahun.

5.Peserta Didik
Pasal 12 :
1. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak :
a.Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama.
b.Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat,minat dan
kemampuannya.
c.Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu
14
membiayai pendidikannya.
d.Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu
membiayai pendidikannya.
e.Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang
setara
f.Menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
ditetapkan.
2.Setiap peserta didik berkewajiban :
a.Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses
dan keberhasilan pendidikan.
b.Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan,kecuali bagi peserta didik
yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
3.Warga negara asing dapat menjadi peserta didik pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4.Ketentuan mengenai hak dan kewajiban peserta didik sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),ayat (2),dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
(Buku Pendidikan Kewarganegaraan Oleh Winarto,S.Pd.,M.Si)

15
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Hak dan kewajiban warga negara merupakan suatu hal yang terikat satu sama
lain,sehingga dalam praktik harus dijalankan seimbang.hak merupakan segala sesuatu yang
pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak masih
dalam kandungan,sedangkan kewajiban merupakan suatu keharusan atau kewajiban bagi
individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga negara guna mendapatkan
pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan kewajiban tersebut.
Setiap warga negara mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti pasal 27 ayat
2 UUD 1945 yang berbunyi “ tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan” yang menjelaskan bahwa setiap imdividu sebagai anggota
warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan yang layak dalam
kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara.

16
Daftar Pustaka
H.Kaelan,MSi,2007.”Pendidikan Kewarganegaraan”,Yogyakarta,Paradigma
Winarto,S.Pd.,M.Si. edisi kedua,Februari,2008”Paradigma Baru, Pendidikan
Kewarganegaraan”PT.Bumi Angkasa Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai