PPD 4 Fiks
PPD 4 Fiks
Kelas : 3B
NIM : 1182080073
1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu sejak dari konsepsi sampai
maturitas/dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Dalam periode tertentu terdapat masa percepatan atau masa perlambatan serta laju
tumbuh-kembang yang berlainan di antara organ-organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua anak, tetapi kecepatan berbeda
antara anak yang satu dengan yang lain.
Banyak pendapat dari para ahli yang memberikan penjelasan mengenai tahapan dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan fisik manusia, yang dimulai sejak masih di dalam
kandungan sampai usia tua.
Namun demikian, antara pendapat yang satu dengan pendapat yang lainnya secara
substansinya mempunyai kemiripan atau bahkan sama hanya perbedaan istilah saia, salah
satunya ialah apa yang dinamakan siklus “Milestone”, yaitu tahapan tumbuh kembang manusia
yang secara berurutan adalah sebagai berikut,
1. Tahap Bayi
Bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi
selama dua tahun sejak kelahiran. Hal ini karena bayi sangat membutuhkan ASI sejak
tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga
diperlukan makanan yang bergizi.
Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri
dan berjalan. Otak tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara. Umumnya, bayi mulai
brjalan dan berbicara sekitar usia 1 tahun. Pada usia 3 tahun, anak-anak mulai berbicara
kalimat pendek. Menjelang usia 10 tahun anak-anak mulai mencari teman mereka juga
sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka dan bekerja sama.
2. Tahap Anak
Periode perkembangan anak dimulai saat menginjak usia 2 tahun sampai 6 tahun,
atau lebih sering disebut masa prasekolah. Pada masa perkembangan ini, umumnya anak
akan terlihat lebih aktif sehingga sering kali ditafsirkan anak berkelakuan bandel atau
nakal, sikap bandel atau anak disebabkan oleh meningkatnya rasa keingin tahuan anak
sebagai akibat dari perkembangan otak dalam mengamati lingkungan sekitar. Sehingga
anak sering menuntut kebebasan untuk mengekspresikan apa yang dirasakan.
3. Tahap Remaja (Pubertas)
Pertumbuhan dan perkembangan manusia menjadi dewasa atau bisa disebut dengan
masa pubertas. Dimana anak dipersiapkan untuk mampu menjadi individu yang dapat
melaksanakan tugas biologis dengan melanjutkan keturunannya atau berkembang biak.
Perubahan biologis tersebut berupa dengan mulai bekerjanya organ-organ reproduktif dan
disertai dengan perubahan-perubahan yang psikologis.
4. Tahap Dewasa
Sebagai seorang individu yang sudah tergolong dewasa, peran tanggung jawabnya
tentu makin bertambah besar. Penampilan fisiknya bener-benar matang sehingga ia dapat
melakukan tugas-tugas seperti orang dewasa lainnya, contohnya itu seperti bekerja,
menikah dan mempunyai anak. Ia dapat bertindak dan bertanggung jawab untuk dirinya
dan orang lain (termasuk keluarganya)
5. Tahap Usia Lanjut
Pada usia tingkat kedewasaan menengah (40-65 th) manusia mencapai puncak
periode usia yang paling produktif. Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dan proses
penuaan.
Dari penjelasan diatas tampak perbedaan tahap dari setiap pertumbuhan dan
perkembangan dari sejak bayi sampai lanjut usia. Kebutuhan manusia disetiap
perkembangannya berbeda-beda. Misalnya, pada saat tahap bayi, belum bisa makan
makanan yang keras karena belum tumbuh gigi. Sehingga hanya makanan yang lunak
dan agak cair yang dimakan. Namun ketika memasuki masa anak-anak, makanan yang
dapat dimakan sudah mulai bertambah. Begitupun seterusnya hingga dewasa dan lanjut
usia.
Menurut pandangan Erik H. Erikson, perkembangan afektif adalah suatu pola yang
menjadi dasar dalam proses perkembangan manusia. Dalam bukunya Childhood and Society, dia
memberikan gambaran tentang pola yang dimaksud, yaitu sebagai berikut.