Anda di halaman 1dari 10

Ciri Ciri Makhluk Hidup Dan Tingkat Keingintauannya

Oleh :

M Rizqi Al Khair : 190213007

Raizan Akhyariadi : 190213063

Gebrina Rezki : 190213021

Nurjanah : 190213033

Nadia : 190213

Dosen Pembimbing

Salmaniah M.pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURAN


JURUSAN STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM AR-RANIRY
BANDA ACEH
2020
Kata Pengantar
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT,
karna berkat rahmat dan hidayahNya, serta salawat yang selalu kita
ucapkan atas junjungan Nabi Muhammad SAW agar selalu
mendapatkan berkah dan syafaatNya. Alhamdulillah kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk melengkapi salah
satu tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar. Yang mana nantinya
makalah ini akan di persentasikan dan di paparkan sebaik-baiknya
agar membangun dan mempermudah pemikiran saudara/i khusus
nya bagi mahasiswa/i prodi bimbingan konseling.
Dalam penulisan makalah ini, kami mengucapkan terimakasih
kepada dosen pembimbing “Salmaniah M.pd” yang telah
memberikan petunjuk kepada tim penulis sehingga dapat menyusun
makalah ini secara sistematis. Disamping itu, kami juga menyadari
bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karna
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
konstruktif kepada para pembaca agar makalah ini dapat lebih
sempurna.
Akhir kata, tim penulis mengharapkan semoga makalah ini
memenuhi persyaratan tugas mata kuliah “Ilmu Alamiah Dasar”
semester II. Dan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
BANDA ACEH, 04 Maret 2020

Tim Penulis

Kelompok II
A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Dan Tingat Keingintahuannya

a. Ciri-ciri makhluk hidup


Ciri-ciri makhluk hidup pada lapisan bumi bagian atas merupakan tempat tinggal bagi
makhluk hidup. Yang termasuk dalam kategori makhluk hidup adalah manusia, hewan dan
juga tumbuhan yang hidup di bumi. Ada banyak sekali jenis makhluk hidup yang ada di
muka bumi ini jika dilihat dari klasifikasi makhluk hidupnya.

Secara umum, pengertian dari makhluk hidup merupakan suatu jenis organisme yang
hidup dan menghirup udara dengan proses respirasi serta memilikimu ciri-ciri makhluk hidup
lainnya. Definisi makhluk hidup juga sangat luas, terlebih jika memperhatikan organisme
kecil lainnya sperti bakteri, virus dan juga jamur. Karena hal inilah, makhluk hidup
dibedakan menjadi klasifikasi kingdom. Maksudnya adalah untuk mengetahui kekeluargaan
dari makhluk hidup tersebut dengan kemiripan yang dimiliki. Dengan adanya klasifikasi
kingdom maka pemisahan makhluk hidup akan jauh lebih mudah, sehingga dapat
menemukan spesiesnya.

Makhluk hidup yang memiliki kekerabatan dengan makhluk hidup lainnya biasanya
memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan makhluk hidup lainnya. Misalnya seperti
bertulang belakang, jenis pernapasan, tempat hidup nya dan cara berkembang biaknya dll.
Setiap kingdom juga memiliki ukuran, bentuk, kebiasaan, dan ekosistem yang berbeda
dengan kingdom lainnya. Meskipun demikian, ciri-ciri makhluk hidup tetaplah sama. Jika
makhluk hidup tidak memiliki salah satu ciri-ciri ini, maka ia tidak bisa dikatakan sebagai
makhluk hidup.

Secara kodrati manusia mempunyai perkembangan yang berbeda dengan makhluk


hidup lain baik secara ontogenik maupun filogenetiknya. Ontogenik adalah perkembangan
individu dari embrio sampai dewasa. Walaupun secara garis besar, perkembangan ontogenik
pada manusia tidak jauh berbeda dengan makhluk hidup lain khususnya hewan bertulang
belakang (vertebrata), tetapi pada proses pembentukan susunan syaraf, manusia berkembang
lebih baik daripada vertebrata. Mekanisme ini menyebabkan manusia lebih superior dalam
menanggapi setiap apa yang terjadi baik dari dalam maupun luar diri manusia. Berikut adalah
beberapa ciri-ciri manusia.

1. Bernafas
Setiap makhluk hidup yang ada di muka bumi ini bernapas, baik itu manusia, hewan
maupun tumbuhan. Pada manusia proses bernapas diartikan sebagai memasukkan oksigen ke
dalam paru-paru dan mengeluarkannya dalam bentuk karbondioksida. Jadi, bernapas di sini
bisa dikatakan sebagai proses pertukaran oksigen dengan karbondioksida yang dilakukan di
dalam paru-paru manusia. Oksigen sendiri digunakan sebagai salah satu komponen penting
dalam proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Sisa-sisa dari metabolisme ini akan
dikeluarkan oleh paru-paru dalam bentuk karbondioksida melalui hidung. Sedangkan
oksigen nantinya akan dialirkan ke seluruh tubuh manusia melalui aliran darah. Sebaliknya
karbondioksida dialirkan dari seluruh tubuh menuju paru-paru. Bernapas (respirasi) tidak
hanya diperlukan oleh manusia saja. tumbuhan juga melakukan pernapasan untuk
menghasilkan makanan.

Hewan juga membutuhkan udara untuk bernapas layaknya manusia. Bahwasanya


bernapas menjadi salah satu ciri-ciri makhluk hidup. Selain itu, sistem pernapasan yang
dimiliki oleh setiap makhluk hidup berbeda. Hal ini akan disesuaikan dengan habitat dan
jenis dari makhluk hidup itu sendiri. Misalnya hewan yang berada di darat, maka ia akan
bernapas dengan menggunakan paru-paru. Adapun contoh hewan yang bernapas di darat
adalah kambing, rusa, harimau, gajah sapi dan masih banyak lainnya.

2. Bergerak
Bergerak diartikan sebagai proses berpindahnya sebagian atau seluruh makhluk hidup
yang terjadi karena adanya rangsangan internal maupun rangsangan eksternal. Perhatikan
hewan kuda dan lumba-lumba. Kedua hewan ini sama-sama bergerak. Namun, mereka
memiliki cara bergerak yang berbeda. Jika kuda bergerak dengan cara berlari menggunakan
kakinya.Maka lain halnya dengan lumba-lumba yang bergerak dengan cara berenang
menggunakan sirip dan ekornya. Sama halnya dengan hewan-hewan lain yang bergerak
dengan cara melompat, melata, terbang dan sebagainya.

Alat gerak yang dimiliki oleh makhluk hidup juga bermacam-macam yang lagi-lagi
disesuaikan dengan habitat dan jenisnya. Dalam hal ini bisa diartikan bahwa ciri-ciri makhluk
hidup adalah bergerak. Tumbuhan juga bergerak, proses bergeraknya tumbuhan bisa dilihat
saat batangnya membengkok menuju ke arah sinar matahari. Hal ini menunjukkan bahwa
tumbuhan juga memiliki ciri makhluk hidup. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua
benda yang bergerak dikatakan sebagai makhluk hidup.

3. Membutuhkan Makanan Dan Nutrisi


Manusia membutuhkan makanan setiap harinya, sama halnya dengan makhluk hidup
lainnya. Saat manusia lapar, maka ia akan berusaha untuk mencari makanan untuk mengatasi
rasa laparnya. Sama halnya dengan hewan, saat ia kelaparan maka ia akan mencari mangsa
untuk dimakan. Tumbuhan juga demikian, mereka juga membutuhkan makanan dan
menyerap nutrisi. Hanya saja caranya yang berbeda baik manusia, tumbuhan maupun hewan.

4. Pertumbuhan
Perubahan yang terjadi pada tubuh ini dipengaruhi oleh sel-sel di dalam tubuh yang
jumlahnya semakin banyak. Akibatnya, volume tubuh juga semakin bertambah. Proses
pertumbuhan sendiri bersifat irreversible yang mana anda akan bertambah tinggi dan tidak
akan mungkin kembali menjadi pendek lagi. Sedangkan berkembang ada suatu proses
perubahan yang terjadi menuju ke arah kedewasaan. Misalnya adalah perkembangan katak,
awalnya katak berupa telur yang menetas menjadi berudu. Setelah itu ia memiliki ekor dan
menjadi katak muda lalu berubah menjadi katak dewasa. Pertumbuhan yang terjadi pada
manusia juga terjadi pada tumbuhan juga. namun untuk pertumbuhan pada hewan dan
manusia bersifat terbatas yang mana ketika telah mencapai usia tertentu ia tidak akan tumbuh
lagi. Lain halnya dengan pertumbuhan pada tumbuhan yang mana ia tidak bersifat batasan
usia. Karena tumbuhan akan selalu hidup seumur hidupnya dan semakin bertambah tinggi
terus menerus.

5. Berkembang Biak (Reproduksi)


Proses menghasilkan keturunan yang dilakukan oleh makhluk hidup disebut dengan
berkembang biak. Untuk melestarikan keturunannya mereka melakukan reproduksi agar
jenisnya tidak akan pernah punah. Untuk berproduksi, ada dua cara yang dilakukan oleh
makhluk hidup yang pertama adalah vegetatif dan yang kedua adalah generatif.

Perkembangbiakan secara vegetatif adalah roses perkembangan biakan makhluk


hidup yang terjadi secara seksual. Sedangkan generatif adalah proses perkembangbiakan
makhluk hidup yang terjadi secara seksual.

Perkembangbiakan secara generatif adalah dengan terjadinya peleburan sel kelamin


jantan dan betina. Seperti tumbuhan menghasilkan biji, unggas bertelur, mamalia melahirkan.

6. Peka Terhadap Rangsangan


Agar makhluk hidup bisa terus bertahan hidup, maka ia harus bisa bertahan dan
menghadapi setiap perubahan yang ada di dalam lingkungan hidupnya. Sebagai contoh,
manusia akan memejamkan matanya secara spontan ketika ada benda yang mendekat secara
tiba-tiba menuju ke arahnya. Sedangkan contoh pada tumbuhan ada pada putri malu. Ketika
kita menyentuh daunnya maka, daun putri malu akan menutup daunnya. Atau pada bunga
matahari yang selalu mengikuti arah pergergerakan matahari dari terbit sampai terbenam.

Hewan dan manusia memiliki indera yang fungsinya digunakan untuk mengetahui


jika ada rangsangan yang datang. Sebagai manusia kita diberikan oleh Tuhan yang Maha
Kuasa ini lima alat indera atau disebut juga dengan panca indera, Tuhan memberikan mata
kepada manusia untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium aroma,
lidah untuk merasakan dan juga kulit untuk meraba.

Sama halnya dengan tumbuhan, tumbuhan juga peka terhadap rangsangan layaknya
hewan dan manusia. Contoh rangsangan yang diberikan tumbuhan adalah ia akan bergerak
menuju ke arah matahari yang disebut dengan gerak fotonasti.

7. Metabolisme
Metabolisme merupakan serangkaian proses kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup. adapun hal yang memiliki kaitan dengan metabolisme dari makhluk hidup
adalah pernapasan dan juga ekskresi. Pada sistem pernapasan yang terjadi pada tumbuhan
adanya karbondioksida dan juga air digunakan dalam proses kimia dalam bentuk fotosintesis.
Dalam proses ini, air dan juga karbondioksida akan mengalami suatu perubahan yang
mengakibatkan terbentuknya oksigen dan glukosa.

Sama halnya dengan tumbuhan, manusia dan hewan juga mengalami metabolisme.
Nah, metabolisme bini bertujuan untuk menghasilkan energi yang digunakan untuk produksi,
tumbuh berkembang dan juga bergerak. Adapun proses dari metabolisme sendiri dibagi
menjadi dua yakni katabolisme dan anabolisme.

Katabolisme adalah proses metabolisme yang terjadi dengan penguraian senyawa


kimia kompleks. Contohnya adalah penguraian gula menjadi air dan karbondioksida pada
manusia. Sedangkan anabolisme merupakan suatu proses metabolisme yang prosesnya
mengubah beberapa senyawa organik yang sederhana menjadi senyawa organik yang
kompleks. Contoh dari metabolisme ini adalah fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau.

8. Mengeluarkan Zat-Zat Sisa


Semua makhluk hidup yang ada di muka bumi ini baik manusia, hewan maupun
tumbuhan mengeluarkan zat-zat sisa yang berbahaya yang dapat meracuni tubuh. Untuk
organ ekskresi yang ada pada manusia tentunya berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Pada
manusia organ ekskresi terdiri atas paru-paru, anus, ginjal dan juga kulit. Paru-paru
mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Kulit mengeluarkan keringat yang terdiri atas
urea, garam dan air. Ginjal mengeluarkan zat-zat sisa yang sudah tidak diperlukan oleh tubuh
dalam bentuk air, garam, dan urea. Sedangkan anus mengeluarkan zat sisa yang bekerja sama
dengan sistem pencernaan yang berfungsi untuk mengeluarkan feses.

Sama halnya dengan manusia, hewan juga mengeluarkan ekskresi yang sama dengan
manusia. Lantas, bagaimana proses ekskresi yang terjadi pada tumbuhan? Hasil ekskresi yang
dikeluarkan oleh tumbuhan adalah berbentuk gas oksigen yang dikeluarkan melalui stomata
dan lentisel. Jadi, hal ini membuktikan bahwa makhluk hidup mengeluarkan zat sisa yang
termasuk dalam ciri-ciri makhluk hidup.

9. Menyesuikan Diri Terhadap Lingkungannya (Adaptasi)

Bisa dikatakan bahwa ini adalah ciri-ciri makhluk hidup terakhir dimana ia harus bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kemampuan ini disebut pula dengan istilah
adaptasi. Adaptasi sendiri merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh makhluk hidup
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar bisa bertahan hidup pada habitatnya
sendiri.

Contoh dari adaptasi yang terjadi pada hewan adalah adanya berbagai macam bentuk
paruh dan kaki pada burung. Perubahan ini ternyata berikatan dengan tempat tinggal dan juga
jenis makanan yang dimiliki oleh burung.

Lain halnya hewan, maka contoh adaptasi yang terjadi pada tumbuhan ini juga
berbagai macam. Hal ini bisa dilihat dari bentuk daunnya yang tumbuh dengan tempat
hidupnya. Ini karena tumbuhan hidup di lingkungan yang berair, lembab dan juga kering.
Untuk tumbuhan yang hidup di tempat kering biasanya memiliki ciri-ciri berduri. Sedangkan
yang hidup di air biasanya memiliki bentuk daun yang besar. lain halnya yang hidup di
tempat lembab biasanya memiliki bentuk daun yang menyirip.

Tidak hanya itu, adaptasi yang terjadi pada makhluk hidup juga bisa berupa perilaku.
Misalnya saja saat kuda nil berendam di dalam lumpur saat cuaca yang panas. Tujuannya
adalah untuk mendinginkan suhu tubuh kuda nil.

b. Tingkat Keingintahuan
Manusia juga memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, oleh karena itu banyak manusia
yang melakukan eksperimen-eksperimen yang didasarkan oleh rasa ingin tahu dan
mengembahgkan pengetahuan untuk menciptakan suatu terobosan yang baru atau alat-alat
yang belum ditemukan orang lain. Banyak para ilmuan yang melakukan penelitian untuk
mengembangkan ilmu pengetahuannya, untuk mengukur sejauh mana pengetahuan yang
mereka miliki yang disebabkan oleh rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Serta banyak juga
dari mereka yang gagal atau membuat ilmuan tersebut menjadi tidak waras atau gila, hal ini
dikarenakan rasa ingin tahu tersebut.

Bermula dari rasa ingin tahu yang merupakan ciri khas manusia. Manusia mempunyai
rasa ingin tahu tentang benda-benda di sekelilingnya, alam di sekitarnya baik bulan, bintang,
maupun matahari yang dipandangnya, bahkan ingin tahu pula tentang dirinya sendiri. Rasa
ingin tahu tersebut biasanya dikemas dalam bentuk pertanyaan, misalnya Mengapa tumbuhan
bisa tumbuh membesar? Mengapa batu dan besi bila dimasukkan ke dalam air tenggelam?
Mengapa matahari terbit pada pagi hari, sedangkan bulan dan bintang muncul pada malam
hari? Mengapa manusia lapar, haus, dan dapat menderita sakit? Rasa ingin tahu seperti itu,
tidak dimiliki oleh makhluk hidup yang lain.

Kemampuan bereaksi kepada lingkungan semacam itu tidak dimiliki oleh makhluk
hidup lain. Rasa ingin tahunya ini akan membuat manusia melakukan eksplorasi agar dapat
dipenuhi hasratnya. Manusia melakukan kegiatan mulai pengamatan atau observasi benda-
benda di sekitarnya. Jelas kiranya bahwa rasa ingin tahu itu tidak dimiliki oleh benda-benda
tak hidup, seperti batu, tanah, sungai ataupun angin. Air dan udara memang bergerak dari
satu tempat ke tempat yang lain, namun gerakannya itu bukan atas kehendaknya sendiri,
tetapi sekadar akibat dari pengaruh alamiah yang bersifat kekal.

Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
perbendaharaan pengetahuan pada manusia itu sendiri. Rasa ingin tahu manusia pada
mulanya mengenai diri sendiri yang akhirnya disadari bahwa dirinya terdiri dari dua unsur,
yaitu rohani dan jasmani. Diketahuinya bahwa roh itu ada dalam tubuh manusia karena
adanya pengalaman dan pengertian tentang mimpi dan orang meninggal. Roh dikatakan abadi
walaupun telah meninggalkan badan, sedangkan tubuh yang telah ditinggalkan roh akan
membusuk. Penguburan atau pembakaran jenazah menunjukkan bahwa memang manusia
memiliki peradaban yang lebih tinggi dari hewan. Pada hewan, bangkai hewan lain
merupakan makanan. Keingintahuannya dalam tahap berikutnya ialah apa yang terdapat di
alam sekitarnya. Hal ini tidak saja meliputi kebutuhan-kebutuhan praktis untuk hidupnya
sehari-hari seperti bercocok tanam, membuat panah atau lembing yang lebih efektif untuk
berburu, tetapi pengetahuan manusia juga berkembang sampai kepada hal-hal yang
menyangkut keindahan.

Manusia ingin selalu tahu sebab kaki manusia yang lebih panjang daripada lengannya
dan mempunyai lekukan besar dengan ibu jari yang sebidang letaknya dengan jari-jari
lainnya, sangat berbeda dengan kera. Kaki manusia sesuai untuk berjalan dengan tegak atau
berlari, tetapi tidak sesuai untuk berpegangan pada dahandahan pohon. Kepalanya terletak
pada tulang belakang sedemikian rupa sehingga memungkinkan manusia untuk dapat melihat
lurus ke depan jika berdiri tegak. Tempurung kepala manusia relatif lebih besar dibandingkan
dengan binatang menyusui lainnya yang jalannya masih horizontal. Hal itu disebabkan karena
volume otak manusia relatif lebih besar, walaupun tidak ada hubungan yang mutlak antara
besarnya volume otak dengan kecerdasan. Volume otak manusia sekarang sebesar 1.200–
1.500 cc, sedangkan simpanse hanya 350–450 cc. Manusia sebagai binatang menyusui
memiliki sistem syaraf sentral yang berpusat di otaknya, di samping sistem syaraf periferi
yang ada di seluruh tubuh.

Selain secara biologis keadaan otak manusia seperti yang disebutkan tadi, otak perlu
selalu memperoleh latihan berpikir terus-menerus sehingga memiliki ketajaman. Dalam
kondisi otak demikianlah, manusia memiliki sifat selalu ingin tahu. Dalam benaknya manusia
selalu bertanya karena keingintahuan apa sesungguhnya (know why). Seseorang merasa
kurang puas, apabila apa yang ingin diketahui tidak terjawab.

Tingkat keingintahuan makhlup hidup tentulah berbeda contohnya saja manusia, ada tipe
manusia yang haus akan hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah ia lihat ataupun sesuatu
benda yang belum ia miliki dan ada juga tipe manusia yang tidak begitu cenderung ingin tahu
tentang sesuatu hal oleh sebab itu tingkatan rasa ingin tahu manusia tentulah tidak sama
dengan manusia lainnya. Sebab Allah SWT menciptakan makhluk hidup telah sesuai dengan
tupoksi dalam sesuatu hal yang tidak sama.
Rangkuman

Manusia selalu merasa ingin tahu maka sesuatu yang belum terjawab dikatakan
wallahualam, artinya Allah yang lebih mengetahui sebenarnya. Perkembangan lebih lanjut
dari rasa ingin tahu manusia ialah untuk memenuhi kebutuhan nonfisik atau kebutuhan alam
pikirannya, untuk itu manusia menerka sendiri jawabannya.

Tingkat keingintahuan makhluk hidup khususnya manusia sangatlah tidak ada habisnya,
sebab manusia merupakan suatu makhluk sosial yang selalu haus akan hal-hal yang baru dan
menarik baginya. Tentu ini merupakan suatu hal yang manusiawi yang mana sudah tertanam
dalam diri manusia sejak ia dilahirkan di dunia ini.
Daftar Pustaka
Nizamuddin H. (1994). Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan Ke 2, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Jasin Maskoeri. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Cetakan ke-11, Jakarta: Rajawali Press.

Aly Abdullah dan Rahman Eny. (1992). Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

http : //www.babycentre.co.uk/general/3279.html 6/24/04.

Anda mungkin juga menyukai