Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) STIMULASI


PERSEPSI PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH
DIRI

Di Susun Oleh :

SRI LESTARI : 112019030462

LIYAWATI : 112019030458

JURUSAN S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr. wb.


Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang karena
limpahan rahmat dan kekuatan yang diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
 penyusunan makalah yang berjudul “Terapi Aktivitas Kelompok  Pada Klien
Dengan Resiko Bunuh Diri” sebagai pemenuhan nilai tugas mata kuliah
Keperawatan Jiwa.

Tentunya ada pihak-pihak yang turut berperan dalam terselesaikannya


makalah ini. Dan tak lupa penyusun sampaikan ucapan terimakasih kepada teman-
teman sejawat yang telah memberikan support kepada kami sehingga penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini.

Penyusun telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, namun


 pastilah masih memiliki kekurangan. Maka dari itu, penyusun berharap banyak
masukan kritik dan saran dari pembaca untuk perbaikan makalah ini agar menjadi
lebih baik dan bermanfaat bagi penyusun dan pembaca.

Wabilahi taufik walhidayah wa ridho wal inayah tsumasalammu’alaikum wr.


wb.

Purwodadi, Januari 2020

Penyusun
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK ) STIMULASI PERSEPSI
PADA KLIEN DENGAN RESIKO BUNUH DIRI

A. Topik
Pencegahan Resiko Bunuh Diri
Sesi 1 : Mengajarkan cara cara mengendalikan dorongan bunuh diri dan
Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta TAK mampu meningkatkan hubungan interpersonal anggota
kelompok, berkomunikasi, mampu berinteraksi maupun berespon
terhadap stimulasi yang diberikan

2. Tujuan Khusus
Sesi 1
a. Klien dapat mengendalikan perasaan ingin bunuh dirinya
 b. Klien dapat berinteraksi satu sama lain
c. Klien dapat membagi atau menceritakan pengalamannya kepada
teman temannya sehingga mereka dapat saling melindungin

C. Landasan Teori
Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan
dapat mengakhiri kehidupan . Prilaku bunuh diri yang tampak pada
sesorang disebabkan karna stress yang tinggi dan kegagalan mekanisme
koping yang digunakan dalam mentasi masalah ( Keliat dan Akemat ,
2009 )
Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami risiko
untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat
mengancam nyawa. Dalam sumber lain dikatakan bahwa bunuh diri
sebagai perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak di cegah
dapat mengarah pada kematian . Prilaku destruktif diri yang mencakup
setiap bentuk aktivitas bunuh diri , niatnya adalah kematian dan inividu
menyadari hal ini sebagai suatu yang diinginkan( Stuart dan Sundeen,
1995 ; dikutip Fitria, 2009 )

D. Klien
1. Kriteria Klien
- Klien yang sehat fisik
- Klien dengan harga diri rendah kronis dengan resiko bunuh diri
- Klien yang memiliki perasaan negatif pada dirinya

2. Proses Seleksi
- Berdasarkan observasi klien sehari- hari
- Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan
mengenai perilaku klien sehari- hari
- Hasil diskusi kelompok
- Berdasarkan asuhan keperawatan

E. Pengorganisasian
1. Waktu
a. Hari/ tanggal : Senin ,
 b. Jam : 08.00 –  08.40
c. Acara :
- Pembukaan
- Perkenalan pada klien
- Perkenalan TAK
- Terapi Aktivitas Kelompok
- Penutup
d. Tempat : Ruangan TAK
e. Jumlah pasien : 6 Klien
2. Tim Terapis
a. Leader = LESTARI
b. Co Leader =
c. Fasilitator =  
d. Observer =
e. Anggota = Perwakilan kelompok lain 6 orang

3. Metode dan media


a. Metode
1. Diskusi
2. Permainan

b. Alat :
1. Spidol / Pulpen sebanyak jumlah klien yang mengikuti TAK.
2. Kertas putih HVS dua kali jumlah klien yang mengikuti TAK.
3. Laptop
4. Bola
5. Microphone
6. Papan tulis

c. Setting :
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2. Ruangan nyaman dan tenang.
d. Setting tempat :

LEADER CO LEADER

PASIEN PASIEN

PASIEN PASIEN

FASIITATOR FASILITATOR

PASIEN PASIEN

OBSERVER
Sesi 1

Stimulasi persepsi : Pencegahan Bunuh Diri


Mencegah Keinginan untuk Bunuh Diri

1. ORIENTASI
a. SALAM TERAPEUTIK :

Leader : “Assalamuallaikum, selamat pagi bapak -bapak dan ibu-


ibu”

Klien : “Waalaikumsalam, selamat pagi juga”

Leader : “Bapak ibu, perkenalkan kami mahasiswa dari UMKT


hari ini kami akan menjadi terapis bapak-bapak dan
ibu-ibu ya. Pertama saya akan memperkenalkan diri
saya dan teman-teman saya (memperkenalkan diri) nah
sekarang karna kami sudah berkenalan sekarang

waktunya bapak dan ibu yang akan berkenalan ya”

Klien :” baik”

Leader :”Oke dimulai dari bapak /ibu dulu ya, ayo bapak/ ibu
 perkenalkan siapa namanya , nama panggilannya dan
hobby nya ya

(sambil menepuk pundak klien yang ditunjuk)”

Klien :”(semua klien memperkenalkan diri dan fasilitator


mencatat dipapan tulis)”

b. EVALUASI/VALIDASI :

Leader :”oke bagus ( memberi jempol ) karna bapak dan ibu sudah


berani untuk memperkenalkan b eri tepuk tangan untuk
kita semua ya”
(bertepuk tangan bersama klien)
Klien : ( Klien menjawab kabarnya hari ini satu persatu )

c. KONTRAK :

Co-lead :”Oke jadi bapak -bapak dan ibu-ibu semua hari ini kita
akan membahas tentang permasalahan yang bapak-bapak dan

ibu-ibu alami, kurang lebih waktunya sekitar 40 menit ,


apakah bapak ibu mau?”

Klien :”ya mau”

Co-lead :”baiklah, kalau begitu saya akan menjela skan aturan terapi
kita hari ini ya, pertama jika bapak ibu ingin meninggalkan
ruangan maka
 bapak ibu harus izin terlebih dahulu kepada kami dengan cara
mengangkat tangan, kedua kegiatan kita hari ini harus dikuti

hingga selesai oleh bapak-bapak dan ibu-ibu. Bagaimana ibu


dan bapak setuju?”

Klien :”iya setuju-setuju ”

Co-lead :”bagus kalau begitu ya. Oke sekarang terapi kita akan kita mulai ya,
terapi akan dilanjutkan dengan rekan terapi yang lain ya bapak
ibu”

2. TAHAP KERJA

Leader :”Baiklah bapak ibu, sekarang saya akan ambil alih terapi
hari ini, sebelumnya tadi saya sudah memperkenalkan diri

ya, bapak ibu masih ingat?”

Klien :”ya masih”

Leader :”ayo siapa saya kalau ingat”

Klien :”Ibu nisa kan”


Leader :”yaaa betul sekali ya, bagus ya bapak ibu beri tepuk
tangan untuk kita semua ”(bertepuk tangan dengan para terapis lain
mengikuti)

Leader :”oke sekarang saya akan jelaskan dulu bagaimana


kegiatan yang akan kita lakukan hari ini ya”

Klien :”iyaaa “

Leader :”baik bapak ibu sebelumnya kami akan membagi kertas


dan Spidol / pulpen kepada bapak dan ibu . nah di kertas
itu bapak dan ibu dapat menuliskan pengalaman yang
paling menyenangkan dan
dibawahnya bapak dan ibu dapat menuliskan
permasalah yang sedang bapak dan ibu alami .

Dan setelah bapak ibu menulis Kami akan memutarkan


musik ya, nah saat musik berputar bapak-bapak dan
ibu-ibu akan bermain bola, caranya
bapak-bapak dan ibu-ibu akan menjalankan bola searah
dengan jarum

 jam jadi arahnya ke kanan , oke mengerti?”

Klien :”oh iya iya mengerti”

Leader :”nah setelah itu jika musiknya yang kami putar berhenti,
maka siapa orang terakhir yang memegang bola itu
boleh bercerita
pertama untuk menceritakan apa yang telah bapak ibu
tulis di kertas itu
bagaimana mengerti bapak dan ibu?”

Klien :”iya iya mengerti”

Leader :”oke kalau begitu saya dan teman-teman yang lainnya


akan mencontohkan dan nanti bapak ibu harus mengikutinya
ya ”( salah satu terapis mencontohkan )
Leader :”baiklah jika sudah mengerti sekarang kita mulai ya
permainannya”

(musik berjalan) (musik berhenti)

Leader :”okee sekarang ayo bapak /ibu yang mendapat bolanya


ayo sekarang bapak bisa bercerita apa yang telah bapak ibu tulis di kertas

tadi”
Leader :”okee sekarang ayo bapak /ibu yang mendapat bolanya
ayo sekarang bapak bisa bercerita apa yang telah bapak ibu

tulis di kertas tadi”

Klien :”(klien bercerita)”

Leader :”bagus sekali ya bapak/ibu karena bapak/ibu sudah berani


menceritakan permasalahan bapak/ibu kepada kami hari ini ,
ayo kita
 beri tepuk tangan untuk kita semua ”(memberikan tepuk
tangan)”

Klien :”(ikut bertepuk tangan)”

(permainan diulang hingga semua klien sudah mendapatkan


giliran
 bercerita)

Co-lead :”baik   sekarang karena kita sudah mengetahui masing-


masing permasalahan dan apa yang ibu dan bapak rasakan
saat ini sebelumnya saya ingin bertanya kepada bapak dan
ibu benda apa yang
 bapak ibu bawa dan hal apa yang bapak/ibu lakukan jika
keinginan rasa ingin bunuh diri bapak ibu itu muncul ?
( Tanya satu persatu )

Klien : “( Klien menyebutkan barang yang dia bawa dan hal yang
ia lakukan ketika ingin bunuh diri ) ”

Co-lead : “baik   bapak dan ibu kalau boleh kami menyarankan,


ketika perasaan ingin bunuh diri yang bapak ibu rasakan
itu muncul
 bapak-ibu bisa mencoba menceritakan masalah bapak-ibu
kepada orang yang bisa bapak percaya di ruangan ini atau
Kepada perawat yang bapak- ibu telah percaya . Bila keinginan
bunuh diri tersebut muncul, bapak bisa melawannya dengan
mencoba selalu berfikir positif. Teman teman dan
 perawat disini akan menemani bapak-ibu terus,
Klien : “iya ( Serentak )

Co-lead :“ Nah karna bapak dan ibu sudah berani meneceritakan


ayo kita beri tepuk tapuk tangan untuk kita semua
(Bertepuk tangan bersama klien )

3. TAHAP TERMINASI

a. EVALUASI:

Co-lead. :”baik, ibu bapak tadikan sudah kita bahas ya bersama


apa
saja pengalaman bapak-ibu rasakan dan permasalah apa
yang ibu dan
 bapak alami, terus tadi kita juga sudah belajar bagaiman
cara mengendalikan rasa keinginan bunuh diri bapak-ibu
agar tidak terjadi hal-hal yang tidak baik”

Klien :”iyaaa”

Co-lead. :”nah sekarang saya tanya bagaimana perasaan


bapak -bapak dan ibu-ibu setelah mengikuti terapi ini?”

Klien :”(klien menceritakan satu persatu)”

Co-lead. : “ayo tepuk tangan untuk kita semua” (bertepuk tangan)

b. TINDAK LANJUT:

Co-lead : “Baik   bapak-ibu ingat pesan yang telah kami sampaikan


tadi ya bapak-ibu harus menceritakan apa yang sedang
bapak-ibu rasakan saat ini dan ketika bapak-ibu merasa
sendiri bapak-ibu bisa mencari
teman untuk bercerita . Bagimana bapak-ibu bisa dapat
dipahami ”

Klien :“ iya bisa”


Co-lead : “Baik kalau begitu sebelumnya terimakasih kepada
bapak - ibu karena telah mengikuti acara ini hingga akhir ,
ayo tepuk tangan untuk kita semua yang berada di ruangan
ini ( Bertepuk tangan )

c. KONTRAK YANG AKAN DATANG:

Co-lead :”baiklah, bapak-ibu minggu depan tepatnya di hari Senin


kita akan bertemu lagi ya bapak-ibu untuk membahas hal
hal positif apa

saya yang pernah bapak-ibu rasakan . Untuk tempatnya nanti kita pakai
tempatnya diruang ini saja lagi ya”

Klien :”baik”

Co-lead :”nah sebelum kita akhiri, sebaiknya kita berdoa dulu


ya
sesuai agama kita masing-masing, ayo kita mulai berdoa, berdoa

dimulai” (semua terapis dan klien berdoa bersama-sama)

Co-lead :” baik bapak-ibu kita akhiri pertemuan kita hari ini ya bapak

ibu, Ayo tepuk tangan sekali lagi buat kita semua”(semua bertepuk
tangan)

Co-lead :“ baiklah saya tutup Terapi kita hari ini ya,


wassalammuallaikum wr.wb dan selamat pagi ibu-ibu dan bapak-bapak,

sampai bertemu lagi diminggu depan”

Klien :”baik, terima kasih ya”

TERAPIS :”sama-sama”(sambil tersenyum)


EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk TAK sesi 1 stimulasi persepsi : pencegahan resiko
 bunuh diri , kemampuan klien yang diharapkan adalah mampu
menceritakan kembali cara mencegah bila keinginan bunuh diri. Formulir
evaluasi sebagai berikut :

Nama Peserta TAK

No Aspek yang Marisa Dewi Indah Cia Rizky Nurul Adit


Dinilai

1 Menyebutkan
cara yang selama
ini digunakan
untuk
mengalihkan bila
muncul
keinginan bunuh
diri

2 Menyebutkan
efektivitas cara

3 Memperagakan
mengalihkan bila
keinginan bunuh
diri muncul

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama.
2. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X) jika klien tidak mampu.
DOKUMENTASI
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki oleh klien saat TAK
 pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien mengikuti sesi ,
TAK stimulasi persepsi pencegahan resiko bunuh diri. Klien mampu
menuliskan cara mengalihkan bila keinginan bunuh diri muncul dan
tingkatkan reinforcement  (pujian).

Anda mungkin juga menyukai