Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MAKALAH

“HORMAT PADA ORANG LAIN”

MATA KULIAH : KARAKTER BUILDING


DOSEN. MK : Ns.M.B.Olla, M.Kep.,Sp.Kep.J

DISUSUN OLEH :

TINGKAT 3A_KELOMPOK I

HARIMA PEIRISSA

VIRALIN AGUSTA KEIYA

NUR KAULIA TUANAYA

ROSDJIANTI TOARA

ALWIE SAIMIMA

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALUKU

PRODI KEPERAWATAN MASOHI

T . A . 2019/2020
HORMAT PADA ORANG LAIN

A. Bentuk-bentuk penghormatan pada orang lain


Menurut Thomas Lickona (2013:96) bentuk-bentuk Penghormatan:
1. Hormati diri sendiri
 Jika Anda mempunyai pemikiran yang sepertinya mengatakan bahwa "Saya
akan menjadi orang yang mementingkan diri sendiri jika saya tidak memberikan
seluruh waktu saya untuk membantu orang lain" cobalah Anda bentuk lagi
pemikiran ini agar kalimatnya menjadi seperti ini "Dengan memberikan waktu
kepada diri sendiri, saya akan bisa memperhatikan orang lain dengan lebih baik."
 Jika seseorang tidak menghormati Anda, pertanyakanlah nilai hakiki Anda
sebagai manusia, Anda berhak untuk mempertanyakannya. Jika seseorang
membuat pernyataan yang sifatnya mendiskriminasi atau kejam, bicaralah.
Katakan kepada mereka apa yang membuat Anda merasa tidak dihormati dan
apa sebabnya.
2. Dengarkan dengan sungguh-sungguh
Banyak orang yang tidak mampu mendengarkan dengan baik, karena
mereka mudah terganggu, selalu memeriksa ponsel mereka, atau sibuk memikirkan
apa yang selanjutnya ingin mereka katakan. Belajarlah untuk bisa sungguh-sungguh
mendengarkan pada saat orang lain sedang berbicara.
 Tataplah mata orang yang sedang berbicara. Jangan biarkan pandangan Anda
berkeliaran ke seluruh ruangan, atau mereka akan merasa bahwa Anda tidak
memperhatikan apa yang sedang mereka katakan,
 Berikanlah perhatian selama mereka berbicara. Matikan dulu ponsel Anda, atau
matikan nada deringnya, dan jika Anda menyadari bahwa pikiran Anda
teralihkan, mintalah mereka mengulang apa yang baru saja mereka katakan agar
Anda bisa kembali melanjutkan percakapan.
3. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.
Di zaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi jika
Anda sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain, pastikanlah bahwa
hal ini memang benar-benar harus Anda lakukan (misalnya karena rumahnya
terbakar, atau ada kecelakaan).
 Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum, seperti
di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka sedang
memakai penyuara telinga.
 Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu sebelum
Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah, dan mintalah
persetujuannya.
4. Tanggapilah gagasan orang lain dengan penuh perhatian.
Dengarkan gagasan, pendapat, dan nasihat dari orang lain dengan pikiran yang
terbuka. Anda tidak harus setuju dengan mereka, tetapi berikanlah kesediaan Anda
untuk memikirkan apa yang mereka katakan.
 Contohnya, jika seorang rekan kerja menyampaikan kepada Anda sebuah
gagasan yang menurut Anda sangat aneh, atau tidak bisa diterapkan, berikanlah
kesediaan untuk mendengarkan gagasannya dan pertimbangkanlah pro dan
kontranya. Anda mungkin akan terkejut.
 Jika seseorang menyampaikan gagasan yang tidak sopan atau menyakiti
perasaan orang lain (misalnya mereka membahas tentang ras atau seksisme)
Anda tidak mempunyai kewajiban untuk mendengarkan ucapan mereka dan jika
Anda bisa, Anda harus menjelaskan kepada mereka bahwa apa yang mereka
katakan adalah pandangan-pandangan yang tidak pantas untuk dibahas.
5. Jangan mengganggu waktu dan keleluasaan pribadi orang lain.
Di zaman modern seperti saat ini, kita tidak lagi mempunyai banyak waktu, jadi jika
Anda sampai terpaksa mengusik keleluasaan pribadi orang lain, pastikanlah bahwa
hal ini memang benar-benar harus Anda lakukan (misalnya karena rumahnya
terbakar, atau ada kecelakaan).
 Jangan mengganggu seseorang yang sedang membaca di tempat umum, seperti
di kedai kopi, dalam kendaraan umum, di taman, terutama jika mereka sedang
memakai penyuara telinga.
 Jika Anda tinggal serumah bersama orang lain, tanyakan terlebih dulu sebelum
Anda mengundang serombongan orang untuk berkumpul di rumah, dan mintalah
persetujuannya.
6. Budayakanlah perilaku yang baik.
Caranya semudah mengucapkan "terima kasih" dan "tolong" pada saat Anda
meminta sesuatu dari orang lain. Cara ini menunjukkan bahwa Anda menghargai
waktu dan usaha yang orang lain berikan untuk menolong Anda dan membuat
mereka merasa dihormati.
Contoh lain dari perilaku yang baik misalnya dengan tidak menyela sebuah
pembicaraan. Jika ada yang harus Anda sampaikan, tunggulah sampai Anda bisa
menemukan waktu yang tepat untuk mulai berbicara.
Menurut Zubaedim (2012:28) mengemukakan bagaimana cara menghormati orang
lain yaitu sebagai berikut:

1. Hargai perbedaan
Ada banyak perbedaan pada setiap manusia, seperti kondisi sosial ekonomi,
pekerjaan dan peran. Misalnya, anak melihat tukang sampah di depannya,
kemudian ia merasa jijik dengan hal tersebut. Anak bisa saja mengeluarkan kata-
kata yang tidak baik.Nah, Mom bisa mengajaknya berdiskusi mengenai profesi
orang tersebut.Beri pandangan pada anak bahwa mengelola sampah merupakan
tugas mulia yang dijalankan oleh tukang sampah. Minta anak untuk membayangkan
apa yang terjadi jika tidak ada seorang pun yang mau menangani sampah. Dengan
demikian, diharapkan anak mampu berperilaku yang tepat saat melihat tukang
sampah.
2. Tumbuhkan rasa empati anak
Rumus sederhananya: jika orangtua berempati pada anak, maka anak akan
lebih mudah berempati pada orang lain. Hal-hal kecil yang bisa Mom lakukan, ketika
anak sedang belajar kemudian ia mengantuk, Mom sebagai orangtua bisa
memberikannya pengertian dengan berkata pada anak untuk melanjutkan
belajarnya esok hari. Mendengar hal itu, anak akan merasa dimengerti dan
dihormati sebagai pribadi.
3. Jangan lupa bilang “tolong” dan “terima kasih”
Sering kali kita meminta anak untuk mengucapkan kata “tolong” saat
membutuhkan bantuan dan mengucapkan “terima kasih” saat sudah diberikan
bantuan. Sayangnya, kita kerap lupa mengucapkan kata-kata ‘sakti’ tersebut . Kata
“tolong” dan “terima kasih” adalah kata-kata singkat, namun penting untuk
menunjukkan sikap hormat pada orang lain.
4. Biasakan untuk meminta maaf saat melakukan kesalahan
Jika  berjanji pada  seseorang untuk mengajak ke arena bermain atau nonton
bioskop, ia tentunya berharap janji itu akan ditepati. Namun, suatu ketika orang tua
membatalkannya dan tidak jadi pergi karena sedang tidak enak badan misalnya.Hal
yang dapat kita lakukan adalah meminta maaf.kitaharus jujur mengakui bahwa diri
kita tidak bisa menepati janji akan menjadi ‘obat’ penghilang rasa kecewa.
B. Kepedulian terhadap kesehatan sesama
Diantara kita, banyak sekali yang sekiranya kurang memperdulikan keadaan
jasmaninya, karena mereka menganggap bahwa itu hal yang tidak penting. Bagi
mereka, yang lebih penting adalah penunaian amanah-amanah dengan sukses dan
sesuai dengan aturan-aturan yang telah diketahui. Kurang peduli terhadap jasmani atau
fisik bisa seperti tidak menjaga asupan makanan yang sehat dan bergizi, sehingga
seringkali tubuh mudah terkena penyakit atau virus, kemudian tidak diobati dengan
tuntas sehingga menjadi penyakit yang begitu parah.(Sutrajo Adisusilo, 2013:65).
Ketidakpedulian yang lainnya seperti tentang kebersihan tubuh. Kebersihan tubuh bisa
seperti kebersihan pakaian, rumah tempat tinggal, kamar pribadi, kebiasaan sehari-hari,
pergaulan di luar, dan lain-lain.Termasuk kurang peduli kepada penampilan, misalnya
memakai pakaian dengan warna yang mencolok, tidak serasi, memakai pakaian tidak
sesuai dengan waktunya atau acaranya dan jilbab yang tidak rapih.Tetapi banyak pula
muslimah yang memperlakukan tubuhnya secara berlebihan, sehingga cenderung
berperilaku boros, baik untuk pakaian yang dikenakan, perawatan tubuh mereka,
aksesoris perhiasan, dan lain sebagainya.(M. AR. Gayo, 1990:34).
Selain itu, M. AR. Gayo Mengatakan (1990:67) untuk menunjukan rasa kepedulian
kita kepada kesehatan sesama, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan misalnya :
1. Tidak Merokok Sembarangan
Semua orang, telah mengetahui dampak negatif rokok bagi kehidupan.Menurut
penelitian, bahwa kurang lebih 11.000 orang meninggal akibat rokok.Hal tersebut
terjadi karena setiap seseorang menyalakan sebatang rokok, setiap kali pula
seseorang tersebut terkena lebih dari 4.000 bahan kimia beracun yang
membahayakan. Rokok mengandung 8 hingga 20 mg nikotin.Setelah dibakar, sekitar
25 persen nikotin masuk ke dalam sirkulasi darah, dan dengan waktu 15 detik
sampai ke otak manusia.
Dengan demikian, penghisap asap sampingan (perokok pasif) memiliki risiko yang
lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok. Perokok pasif adalah
orang-orang yang tidak merokok, namun menjadi korban perokok karena turut
mengisap asap sampingan (di samping asap utama yang diembuskan balik oleh
perokok).Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa angka kejadian penyakit akibat
rokok lebih tinggi pada perokok pasif daripada perokok aktif. Dan bagi anak-anak di
bawah umur, terdapat risiko kematian mendadak akibat terpapar asap rokok.
2. Menjaga Kebersihan
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan
perhatian khusus karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam
pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan warga
masyarakat, merusak estetika sekolah. Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi
sampah mengakibatkan dampak buruk yaitu pertama, terhadap kesehatan. Hal ini
bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus,
disentri, dll karena faktor pembawa penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa,
meningkat akibat sampah yang menggunung, khususnya meningkatnya penyakit di
TPA, demam berdarah, dsb.
Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan
ditumpuknya dipinggir jalan, sehingga dapat mengganggu lancarnya arus
transportasi, demikian juga dengan lingkungan sekolah kita yang kadang-kadang kita
semua tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah baik didalam maupun
diluar. Serta sampah‐sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan
mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba, saluran
tidak bisa menahan air yang deras dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah atau
teras dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan
baru, yang akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir.
Begitupun dampak dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di
pekarangan rumah lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti
ini sebenarnya merugikan individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan
secara keseluruhan. Polusi yang kelihatannya sedikit ini lama‐lama menjadi bukit,
karena polusi ini perlahan‐lahan akan membuat sebagian orang yang seharusnya
hidup sehat menjadi sakit, antara lain sakit gangguan pernafasan. Perlu kita tahu
bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi  otak manusia.
Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar 
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal
inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia.Sehingga mereka dapat menjaga
kebersihan lingkungan disekitarya.Oleh karena itu peran masyarakat dan kepedulian
masyarakat sangat dibutuhkan dalam rangka mewujudkan lingkungan yang bersih
agar kita semua dapat terhindar dari berbagai macam penyakit.
3. Bahaya Alkohol
Alkohol adalah zat penekan susunan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil
mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam
alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari
buah atau umbi umbian. Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung
pada beberapa faktor yaitu :
 Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
 Usia, berat badan, dan jenis kelamin
 Makanan yang ada di dalam lambung
 Pengalaman seseorang minum- minuman beralkohol
 Situasi dimana orang minum.

Euphoria ringan dan stimulasi terhadap perilaku lebih aktif seiring dengan
meningkatnya konsentrasi alkohol di dalam darah.Sayangnya orang banyak
beranggapan bahwa penampilan mereka menjadi lebih baik dan mereka
mengabaikan efek buruknya. Resiko intoksikasi (”mabuk”) Gejala intoksikasi alkohol
yang paling umum adalah ”mabuk”, ”teler” sehingga dapat menyebabkan kematian.

Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol yang berat
demikian juga henti nafas dan kematian. Selain kematian, efek jangka pendek
alkohol dapat menyebabkan hilangnya produktifitas kerja (misalnya ”teler,
kecelakaan akibat ngebut). Sebagai tambahan, alkohol dapat menyebabkan perilaku
kriminal.70 % dari narapidana menggunakan alkohol sebelum melakukan tindak
kekerasan dan lebih dari 40 % kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi oleh
alkohol. Pengaruh Jangka Panjang Mengkonsumsi alkohol berlebiha dalam jangka
panjang dapat menyebabkan :

 Kerusakan jantung
 Tekanan Darah Tinggi
 Stroke
 Kerusakan hati
 Kanker saluran pencernaan
 Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung)
 Impotensi dan berkurangnya kesuburan
 Meningkatnya resiko terkena kanker payudara
 Kesulitan tidur
 Kerusakan otak dengan perubahan kepribadian dan suasana perasaan
 Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.
Doni Kosoema mengatakan (2010:34) Upaya yang dapat dilakukan untuk
menanggulangi pecandu narkoba adalah:
1. Memberikan bimbingan dan penyuluhan serta bimbingan untuk taat beragama
serta patuh terhadap hukum kepada semua lapisan masyarakat secara selektif
dan prioritas.
2. Melaksanakan bimbingan serta menyalurkan kegiatan masyarakat terutama
generasi muda yang ada kepada kegiatan positif seperti olahraga, kesenian dan
lain-lain.
3. Melaksanakan kegiatan edukatif  dengan sasaran menghilangkan faktor-faktor
peluang, pola hidup bebas Narkoba dan penerangan secara dini terhadap
penyalahgunaan Narkoba.

C. Perilaku hormat, santun, dan peduli kepada sesama


1. Perilaku hormat
Sebagai seorang mahasiswa kita wajib menghormati orang lain. Baik itu pendapat,
sikap, tingkah laku maupun keyakinan. Kita tidak boleh mencaci maki keyakinan
orang lain. Kita harus bisa menghormati keyakinan atau pendapat orang lain. Ada
pepatah yang mengatakan kalau kita mau dihormati, maka kita harus menghormati
dulu. Mungkin pepatah itu bisa dijadikan motivasi buat kita aagar kita bissa
menghormati orang lain. (Wahyudin Sumpeno, 2009: 45).
2. Santun
Santun adalah satu kata sederhana yang memiliki arti banyak dan dalam, berisi nilai-
nilai positif yang dicerminkan dalam perilaku dan perbuatan positif. Perilaku positif
lebih dikenal dengan santun yang dapat diimplementasikan pada cara berbicara,
cara berpakaian, cara memperlakukan orang lain, cara mengekspresikan diri
dimanapun dan kapan pun. Santun yang tercermin dalaman perilaku bangsa
Indonesia ini tidak tumbuh dengan sendirinya namun juga merupakan suatu proses
yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah bangsa yang luhur. (Thomas Lickona,
2013:54).
3. Peduli Sesama
Kehidupan masyarakat sekarang ini bergeser menjadi lebih
individualis. Kebersamaan danm saling tolong-menolong dengan penuh ketulusan
yang dahulu menjadi ciri khas masyarakat kita semakin menghilang. Kepedulian
terhadap sesamapun semakin menipis. Konsentrasi kehidupan masyarakat sekarang
ini didominasi pada bagaimana mencapai mimpi-mimpi materialis. (Ngainun Naim,
2012:207).
Pergeseran kehidupan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satunya
adalah faktor perubahan sosial yang berlangsung secara fasif. Berhubungan dengan
sesama manusia senantiasa penuh dengan dinamika. Tidak selalu semuanya
berjalan baik dan harmonis. Tidak jarang terjadi perbedaan. Munculnya konflik dan
kekerasan yang belakangan banyak terjadi di daerah indonesia menunjukkan
bagaimana perbedaan tidak dijadikan sebagai potensi untuk membangun kekayaan
khazanah hidup. Padahal perbedaan merupakan bagian dari hukum tuhan yang tidak
mungkin untuk dihindari. Oleh karena itu perbedaan harus dijadikan sebagai sarana
untuk memperkaya kehidupan. (Muchlas Sumani dan Hariyanto, 2011: 67).
Berkaitan dengan hal ini, penting merenungkan pendapat filsuf Deeepak
Chora. Beliau menyatakan “kalau kamu melayani sesama, kamu mendapatkan
balasan yang lebih banyak. Kalau kamu memberikan hal yang baik, hal yang baik
akan mengalir kepadamu.” Peduli sesama harus dilakukan tanpa pamrih. Tanpa
pamrih berarti tidak mengharapkan balasan atau pemberian apapun yang kita
lakukan kepada orang lain. Jadi saat melakukan aktivitas sebagai bentuk kepedulian,
tidak ada keenggenan atau ucapan menggerutu. (Toto Suharto, 2012: 59).

Anda mungkin juga menyukai