Oleh
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat beriringan salam penulis doakan kepada Allah SWT agar
senantiasa tercurahkan buat tambatan hati pautan cinta kasih yakninya Nabi Muhammad
SAW.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Pembimbing
Metode Penelitian secara khususnya.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena
penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima
kasih.
Wulan Ramadana
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis keunggulan?
2. Bagaimana analisis lokasi?
3. Bagaimana Aspek Pemerataan Pendapatan?
4. Bagaimana Analisis Investasi Dan Pembiayaan Pembangunan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis keunggulan
2. Untuk mengetahui analisis lokasi
3. Untuk mengetahui aspek pemerataan pendapatan
4. Untuk mengetahui analisis investasi dan pembiayaan pembangunan
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisis Keunggulan
1. Analisis Keunggulan Kompetitif
Keunggulan kompetitif tiga alternative model, yaitu:
a. Model Organisasi-Industri (Industrial-Organization atau I/O), keunngulan kompetitif
tahapan model I/O
• Pelajari lingkungan eksternal
• Pilih industri yang menarik
• Formulasikan strategi
• Kembangkan dan peroleh aset yang diperlukan
• Implementasi strategi
• Gunakan kekuatan perusahaan untuk mengimplementasikan strategi
• Berusaha mencapai kinerja di atas rata-rata industri
b. Model berbasis sumber daya (Resource-Based View atau RBV),keunggulan
kompetitif pada tahapan ini yaitu:
• Mengidentifikasi sumber daya perusahaan
• Tentukan kapabilitas perusahaan
• Tentukan bagaimana sumber daya dan kapabilitas perusahaan dapat
menciptakan keunggulan kompetitif
• Lokasikan suatu industri dengan peluang yang dapat dieksploitasi
• Pilih strategi terbaik untuk mengeksploitasi sumber daya dan kapabilitas dalam
lingkungan industri
• Mengimplementasikan strategi yang dipilih agar mengungguli pesaing dan
memperoleh penghasilan di atas rata-rata industri
c. Model Gerilya (Guerilla) , keunggulan dari tahapan model ini yaitu:
• Berbagai macam gangguan yang signifikan dan tidak diperkirakan sebelumnya
dapat menghambat perusahaan dalam mencapai keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan
• Sebuah organisasi yang berhasil harus pandai dalam menyesuaikan dengan
setiap perubahan yang terjadi
B. Analisis Lokasi
1. Distribusi Pendapatan
5
Pembahasan masalah distribusi pendapatan dan kemiskinan ini sebenarnya sulit
untuk dipisahkan. Namun demikian, pada bagian ini lebih ditekankan pada
pembahasan masalah distribusi pendapatan dengan menyinggung sedikit masalah
kemiskinan. Pendekatan yang sederhana dalam masalah distribusi pendapatan dan
kemiskinan adalalah dengan memakai kerangka kemungkinan produksi (production
Possibility Framework) (Todaro, 1995). Untuk melukiskan permasalahannya, produksi
dalam suatu daerah atau negara dibedakan menjadi dua kelompok barang, yaitu
barang kebutuhan pokok (makanan, minuman, pakaian dan perumahan) serta yang
kedua barang mewah. Dengan asumsi semua faktor produksi telah dimanfaatkan
secara penuh, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana menentukan
kombinasi barang yang akan diproduksi dan bagaimana masyarakat menurut
pilihannya.
2. Kurva Lorenz
Semakin jauh kurva Lorenz tersebut dari garis diagonal (kemerataan sempurna),
semakin tinggi derajat ketidakmerataan yang ditunjukkan. Keadaan yang paling
ekstrim dari ketidakmeraan sempurna, misalnya keadaan dimana seluruh pendapatan
hanya diterima oleh satu orang, akan ditunjukkan oleh berhimpitnya kurva Lorenz
tersebut dengan sumbu horizontal bagian bawah dan sumbu vertikal sebelah kanan.
3. Koefisien Gini
6
Koefisien Gini adalah ukuran ketidakmerataan atau ketimpangan agregat
(secara keseluruhan) yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna)
hingga satu (ketimpangan yang sempurna). Koefisien Gini dapat diperoleh dengan
menghitung rasio bidang yang terletak antara garis diagonal dan kurva Lorenz dibagi
dengan luas separuh bidang di mana kurva Lorenz itu berada. Dalam ilmu Ekonomi
Industri, Koefisien Gini juga dapat dipergunakan untuk melihat konsentrasi pasar.
Berikut adalah petunjuk ringkas untuk menghitung Koefisien Gini dan membuat
Kurva Lorenz. Formulasi perhitungan dan pembuatan kurva dapat dilakukan dengan
menggunakan software Microsoft Excel.
KOLOM:
7
COMP, input nama entitas/organisasi-lakukan input langsung nama entitas/organisasi,
misalnya pada Cell B7 = “Comp 1″, dan seterusnya.
CAP, adalah kapasitas atau share pada pasar dari setiap entitas/organisasi. Input
langsung data, misalnya Cell B7 = “10″, dan seterusnya.
ID, adalah identitas nomor urut entitas/organisasi, dari yang paling kecil ke yang paling
besar berdasarkan share pada pasar. Pada Cell D7 input angka “1″, kemudian pada
Cell di bawahnya, misalnya Cell D8 masukkan formulas [=1+D7], dan seterusnya.
CUM, adalah kumulatif dari pangsa pasar dari entitas/organisasi dengan pangsa
paling kecil ke yang paling besar. Formula pada cell E7 = SUM($C$7:C7), copy
formula ini untuk setiap cell di bawahnya.
NORM ID adalah normalisasi dari ID, pada Cell F7 masukkan angka Nol (“0″),
kemudian pada cell F8 masukkan formula F8 = F7+1/($C$3-1), copy formula ini untuk
setiap cell di bawahnya.
LORENZ adalah titik-titik yang diperlukan untuk membentuk Kurva Lorenz, pada cell
G7 masukkan formula =(E7-$E$7)/($C$1-$E$7) dan copy formula ini untuk setiap cell
di bawahnya.
EQUALITY adalah titik-titik yang diperlukan untuk membentuk garis Equality, nilainya
sama dengan NORM ID, pada cell H7 masukkan formula = F7 dan copy formula ini
untuk setiap cell di bawahnya.
DIFF adalah selisih antara EQUALITY dengan LORENZ, pada cell I7 formulasinya
adalah = H7-G7, copy formula ini untuk setiap cell di bawahnya.
Agar urutan entitas dapat urut dari pangsa pasar terendah hingga tertinggi,
lakukan SORT pada area [B6..C26] sehingga cell [C7..C26] terurut dari yang paling
rendah hingga yang paling tinggi. Kurva Lorenz kemudian dapat dibuat dengan
memplotkan area [G6..H26] ke dalam fungsi chart.
Analisis Investasi Ada Berbagai Metode, Metode Yang Biasa Digunakan Yaitu :
8
Setelah kelemahan pada metode-metode sebelumnya, orang mulai mencari cara
untuk memperbaiki keefektifan evaluasi proyek. Metode yang dimaksud
adalah nilai sekarang bersih (NPV). Yang mengandalkan pada teknik arus
kas yang didiskontokan.
Untuk mengimplementasikan pendekatan ini, kita ikuti proses sebagai berikut : (1)
Tentukan nilai sekarang dari setiap arus kas, termasuk arus masuk dan arus keluar,
yang didiskontokan pada biaya modal proyek, (2) Jumlahkan arus kas yang
didiskontokan ini, hasil ini didefinisikan sebagai NPV proyek, (3) Jika NPV adalah
positif, maka proyek harus diterima, sementara jika NPV adalah negatif, maka proyek
itu harus ditolak. Jika dua proyek dengan NPV positif adalah mutually exclusive,
maka salah satu dengan nilai NPV terbesar harus dipilih. Persamaan untuk NPV
adalah sebagai berikut
RUMUS
T
Ct
NPV = ∑ - C0
t −i ( 1+r ) t
Net Present Value (NPV) atau nilai sekarang bersih adalah analisis manfaat finansial
yang digunakan untuk mengukur layak tidaknya suatu usaha dilaksanakan dilihat
dari nilai sekarang (present value) arus kas bersih yang akan diterima dibandingkan
dengan nilai sekarang dari jumlah investasi yang dikeluarkan. Arus kas bersih adalah
laba bersih usaha ditambah penyusutan, sedang jumlah investasi adalah jumlah total
dana yang dikeluarkan untuk membiayai pengadaan seluruh alat-alat produksi yang
dibutuhkan dalam menjalankan suatu usaha.
Jadi, untuk menghitung NPV dari suatu usaha diperlukan data tentang: (1) jumlah
investasi yang dikeluarkan, dan (2) arus kas bersih per tahun sesuai dengan umur
ekonomis dari alat-alat produksi yang digunakan untuk menjalankan usaha yang
bersangkutan. Berdasarkan kedua data tersebut, NVP dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
9
Sedangkan menurut Bambang Riayanto (1992;115) mengatakan bahwa :
“Net present value adalah selisih antara present value dari keseluruhan proceeds
yang didiscontokan atas dasar biaya modal tertentu dengan present value
pengeluaran modal”.
Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Net Present Value adalah
Sebuah metode evaluasi Investasi dengan mengukur selisih antara present value
dari proceeds dan nilai investasi awal. Kriteria kelayakan dari proyek ini adalah :
Proyek layak jika NPV bertanda positif dan sebaliknya tidak layak jika NPV bertanda
negatif.
Ukuran kedua yang sering digunakan dalam analisis manfaat finansial adalah
internal rate of return (IRR) atau tingkat pengembaliandari investasi. IRR menunjukan
tingkat discount rate atau tingkat keuntungan dari investasi yang menghasilkan NPV
sama dengan nol.
Dengan kata lain, IRR adalah tingkat bunga yang akan menyebabkan NPV sama
dengan nol, karena present value cash inflow pada tingkat bunga tersebut akan
sama dengan initial investment. Suatu usulan proyek investasi akan ditetima jika IRR
> cost of capital dan akan ditolak jika IRR < cost of capital. Perhitungan IRR untuk
pola cash flow yang bersifat seragam (anuitas), relatif berbeda dengan yang berpola
tidak seragam.
10
Untuk mengitung IRR digunakan rumus sebagai berikut:
Rumus :
NPV '
IRR = i’+ (i”+i’)
NP V ' −NPV ¿
Dimana:
Kelemahan secara mendasar menurut teori memang hampir tidak ada, namun
dalam praktek penghitungan untuk menentukan IRR tersebut masih memerlukan
penghitungan NPV
Profitability index atau benefit cost ratio adalah perbandingan antara nilai
sekarang dari aliran kas masuk di masa yang akan datang dengan nilai investasi.
Selama PI tersebut sama dengan atau lebih besar dari satu, maka kita akan menerima
usulan investasi tersebut.Secara umum Kalau metode NPV dan PI dipakai untuk
menilai suatu usulan investasi, maka hasilnya akan selalu konsisten. Dengan kata
lain., kalau NPV mengatakan diterima, maka PI juga mengatakan diterima. Demikian
pula sebaliknya. Sehingga untuk menghitung PI harus terlebih dahulu menghitung
NPV dan ada beberapa kasus lain, dimana setelah perhitungan PI belum dapat
mengambil keputusan, sebelum dikembalikan ke metode NPV.
“Profitability index adalah Prediksi arus kas masa depan perusahaan dibagi
investasi awalnya”. Suad Usman dan Suwarsono (1994;192) mengatakan bahwa
11
profitability index menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan
penerimaan kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi". Dari kedua
pengertian profitability index tersebut dapat disimpulkan profitability index adalah
metode Prediksi kelayakan suatu proyek dengan membandingkan nilai penerimaan-
penerimaan bersih dengan nilai investasi, dengan kriteria kelayakan apabila PI lebih
besar dari pada (satu) 1 maka rencana investasi dapat diterima, sedangkan apabila PI
lebih kecil dari pada (satu) 1 maka rencana investasi ditolak. Kesimpulan, Proyek
sebaiknya diterima PI > 1
Break event point adalah suatu keadaan dimana dalam suatu operasi
perusahaan tidak mendapat untung maupun rugi/ impas (penghasilan = total biaya).
Break Even point atau BEP adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari
jumlah barang atau jasa yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu
untuk menutupi biaya-biaya yang timbul serta mendapatkan keuntungan / profit.
Keterangan :
Fixed cost : biaya tetap yang nilainya cenderung stabil tanpa dipengaruhi unit
yang diproduksi.
Variable cost : biaya variabel yang besar nilainya tergantung pada benyak sedikit
jumlah barang yng diproduksi.
BEP amatlah penting kalau kita membuat usaha agar kita tidak mengalami
kerugian, apa itu usaha jasa atau manufaktur.
Keterangan Tambahan :
NPV merupakan selisi antara pendapatan dan pengeluaran yang sudah di-present
value-kan. NPV>0 berarti investasi tersebut menguntungkan, sebaliknya jika NPV<0
maka investasi tidak menguntungkan.
IRR merupakan tingkat suku bunga dimana besarnya pendapatan yang sudah di-
present value-kan sama dengan besarnya pengeluaran yang sudah di-present value-
kan. IRR>faktor diskonto berarti investasi menguntungkan, sebaliknya jika IRR<faktor
diskonto maka investasi tidak menguntungkan.
12
PI (Profitaility Index atau Benefit Cost Ratio) merupakan perbandingan antara
pendapatan dan modal/investasi yang sudah di-present value-kan. PI > 1
menunjukkan investasi menguntungkan sedangkan PI<1 menunjukan investasi tidak
menguntungkan.
POT merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan semua
pengeluaran dalam suatu investasi.Suatu investasi menguntungkan jika POT<umur
ekonomis investasi, sebaliknya suatu investasi tidak menguntungkan jika POT>umur
ekonomis investasi.
13