Anda di halaman 1dari 16

Kebudayaan dan Masyarakat

Kelompok 3 :
Reinhart Edgar Farrell
Nurmahmudi Ismail
Nabila Marsha
Deva Fitriana Rizky
Rizky Chendikiawan Putra
Fina Indah Savira Iransyah

Fakultas Ilmu Komunikasi 2019


Universitas Gunadarma
Kata Pengantar

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Kebudayaan dan Masyarakat” meskipun dengan sangat sederhana.
Harapan kami, semoga makalah yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta pengalaman,
sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik
lagi.
Sebagai penulis, kami mengakui bahwasannya masih banyak kekurangan yang
terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, dengan penuh kerendahan hati, kami berharap kepada
para pembaca untuk memberikan kritik dan saran demi membuat makalh ini menjadi lebih baik.
Terima kasih.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR……...……………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI...……………………………………………………………………………………
ii
BAB 1
PENDAHULUAN………………………………………………………………………...1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………...…………………………………………….2
BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………….3
2.1 Pengertian
Kebudayaan………………………………………………………………..3
2.2 Pengertian Masyarakat………………………………………………………………...3
2.3 Unsur-unsur Kebudayaan……………………………………………………………...4
2.4 Fungsi Kebudayaan Bagi
Masyarakat………………………………………………....7
2.5 Sifat Hakikat Kebudayaan…………………………………………………………….8
2.6 Kepribadian dan Kebudayaan…………………………………………………………9
2.7 Dinamika Kebudayaan………………………………………………………….……10
BAB 3
PENUTUP……………………………………………………………………………….11
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..11
3.2
Saran………………………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………..…….12
BAB 1
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kebudayaan adalah segala hal yang terkait dengan seluruh aspek kehidupan manusi, yang
dihayati dan dimiliki bersama. Di dalam kebudayaan terdapat kepercayaan, kesenian dan adat
istiadat. Kata kebudayaan memiliki kata dasar “budaya” yang berarti pikiran, akal budi dan
hasil.
Kebudayaan sebenarnya secara khusus dan secara teliti dipelajari oleh antropologi
budaya. Akan tetapi walaupun demikian, seorang yang memperdalam tentang sosiologi
sehingga memusatkan perhatiannya terhadap masyarakat, tak dapat menyampingkan
kebudayaan dengan begitu saja karena dikehidupan nyata keduanya tidak dapat dipisahkan
dan selamanya merupakan dwi tunggal.
Masyarakat adalah yang hidup bersama dan yang menghasilkan kebudayaan. Dengan
demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya tak ada
kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah dan pendukungnya.
Menurut ahli Antropolog yang disampaikan oleh Melvile J. Herskovit dan Bronislaw
Malinowski, mengemukakan bahwa cultural determinism berarti segala sesuatu yang terdapat
dalam masyarakat ditentukan adanya kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu.
Kemudian Herskovits memandang kebudayaan sebagai suatu yang super organic karena
kebudayaan yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap hidup terus, walaupun orang-
orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan kematian dan
kelahiran.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa yang dimaksud dengan kebudayaan?
1.2.2 Apa yang dimaksud dengan masyarakat?
1.2.3 Apa saja unsur-unsur kebudayaan?
1.2.4 Apa fungsi kebudayaan bagi masyarakat?
1.2.5 Apa it sufat hakikat kebudayaan?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan kepribadian dan kebudayaan?
1.2.7 Apa itu dinamika kebudayaan?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui pengertian dari kebudayaan
1.3.2 Mengetahui pengertian dari masyarakat
1.3.3 Mengetahui pengertian dari unsur-unsur kebudayaan
1.3.4 Mengetahui pengertian dari fungsi kebudayaan masyarakat
1.3.5 Mengetahui pengertian dari sifat hakikat kebudayaan
1.3.6 Mengetahui pengertian dari kepribadian dan kebudayaan
1.3.7 Mengetahui pengertian dari dinamika kebudayaan
BAB 2
Pembahasan

2.1 Pengertian Kebudayaan


Kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sansekerta (Buddhayah) yang
merupakan bentuk jamak dari Buddhi (akal budi) artinya berbagai hal yang berkaitan
dengan dan akal manusia, semua didasarkan dan diatur dalam kebudayaan.
Jadi secara umum, kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan,
seni, susila, hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Para ahli memiliki pengartian yang berbeda terhadap kebudayaan, diantaranya :
2.1.1 Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil yang
harus didapatkannya dengan belajar dan semua itu tersusun dalam kehidupan
masyarakat.
2.1.2 Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan adalah hasil buah manusia terhadap dua hal yang
berpengaruh kuat dalam kehidupan yaitu, alam dan zaman, yang merupakan bukti
kejayaan hidup manusia dalam menghadapi berbagai kesukaran dan rintangan
dalam hidup guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang bersifat tertib dan
damai.
2.1.3 Drs. Mohammad Hatta
Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.

2.2 Pengertian Masyarakat


Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih
abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-
entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling bergantung satu
sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang
yang hidup bersama dalam satu komunitas.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utama dalam bermata
pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan masyarakat pemburu, masyarakat
pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam dan masyarakat agrikultural intensif yang
juga disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan
pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural
tradisional. Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya
berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat band, suku, chiefdom,
dan masyarakat negara.
Terbentuknya masyarakat sekaligus problem – problemnya yang ada sebagai
proses – proses yang sedang berjalan atau bergeser kita memerlukan beberapa konsep.
Konsep – konsep tersebut perlu untuk menganalisa proses terbentuknya dan tergesernya
masyarakat dan kebudayaan serta dalam sebuah penelitian antropologi dan sosiologi yang
disebut dinamika sosial (sosial dynamic). Konsep – konsep tersebut antara lain:
- Internalisasi (Internalization)
- Sosialisasi (Socialization)
- Enkulturasi (Enculturation)

2.3 Unsur-unsur Kebudayaan


Unsur-unsur Kebudayaan ada 7 di antaranya
2.3.1 Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen
kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia
untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2.3.2 Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan
meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang
dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
2.3.3 Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya
merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan
perkumpulan.
2.3.4 Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang
dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak
dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.
Unsur teknologi yang sangat menonjol adalah kebudayaan fisik yang meliputi alat
produksi, senjata, wadah, makanan dan minuman, pakaian, perhiasan, tempat
tinggal, perumahan, dan alat-alat transportasi.
2.3.5 Sistem Mata Pencaharian Hidup
Sistem mata pencaharian hidup adalah segala usaha atau upaya manusia
untuk medapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi meliputi berburu,
mengumpulkan makanan, bercocok tanam, perikanan, peternakan, dan
perdagangan.
2.3.5 Sistem Religi
Sistem religi bisa diartikan sebagai sebuah sistem yang terpadu antara
keyakinan dan praktek keagamaan yang berhubungan dengan hal-hal yang suci
dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran.
2.3.6 Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia
terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu
muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif. Hal itu dapat memberikan
kepuasan batin bagi manusia. Secara garis besar, kita dapat memetakan bentuk
kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.
Sistem religi meliputi sistem kepercayaan, sistem nilai, pandangan hidup,
komunikasi keagamaan, dan upacara keagamaan.
2.3.7 Kesenian
Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala hasrat manusia
terhadap keindahan atau estetika. Bentuk keindahan yang beraneka ragam itu
muncul dari sebuah permainan imajinatif dan kreatif.
bentuk kesenian dalam tiga garis besar, yaitu seni rupa, seni suara dan seni tari.

Menurut para ahli unsur kebudayaan adalah :


2.3.8 Melville J. Herkovits
Ia mengatakan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok yaitu :
- Keluarga
- Sistem Ekonomi
- Alat-alat teknologi
- Kekuasaan politik
2.3.9 Bronislaw Malinowski
Ia mengatakan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, akan tetapi sedikit
berbeda dengan pendapat Melville J. Herkovits, yaitu :
Adanya sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota
masyarakat untuk bisa menyesuaikan diri dengan alam yang ada di sekitarnya.
Organisasi ekonomi.
- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas untuk pendidikan (keluarga
merupakan lembaga pendidikan utama)
- Organisasi kekuatan (politik)
2.3.10 Kluckohn
Ia mengemukakan terdapat 7 unsur budaya atau kebudayaan yang sifatnya
secara universal yaitu :
- Sistem pengetahuan
- Bahasa
- Sistem Teknologi dan peralatan
- Sistem Kesenian
- Sistem Mata Pencaharian
- Sistem Religi
- Sistem kemasyarakatan

2.4 Fungsi Kebudayaan Bagi Masyarakat


Dengan adanya kebudayaan yang dapat kita amati. Baik berupa benda atau system
nilai kebudayaan memiliki peranan yang besar dalam memajukan suatu peradaban.
Berikut beberapa fungsi kebudayaan masyarakat:
2.4.1 Pakaian
Salah besar jika pakaian tertutup dianggap ketinggalan zaman. Mari kita
berpikir dengan logika. Dahulu kala di sekitar zaman batu, manusia memakai
baju yang terbuka. Bagian yang ditutupi hanyalah organ vital atau alat
kelamin saja. Namun seiring berkembangnya zaman yang juga memajukan
cara berpikir manusia, fungsi pakaian semakin kompleks.
Saat ini pakaian digunakan untuk menutup bagian-bagian tubuh yang dapat
mengundang syahwat, dimanfaatkan sebagai pelindung dari panas dan hujan
bahkan pakaian pada zaman sekarang sudah dianggap sebagai mode yang
mencerminkan karakter si pemakai. Karenanya pekerjaan desainer baju bukan
lagi profesi ecek-ecek yang dianggap sebelah mata.
2.4.2 Rumah
Salah satu kebutuhan pokok manusia yang tidak dapat dipungkiri adalah
kebutuhan akan papan. Kebutuhan papan dipenuhi dalam bentuk rumah
sebagai tempat tinggal. Pada zaman kebudayaan manusia primitif, rumah
tinggal mereka ada di dalam gua-gua. Sehingga banyak peninggalan zaman
batu menunjukkan bukti berupa cap telapak tangan di dinding gua sebagai
fakta bahwa dahulu kebudayaan manusia hanya terbatas pada keberadaan
alam.
Zaman sudah semakin berkembang, kebudayaan manusia juga semakin
beragam. Salah satu hasil karya manusia yang merupakan hasil kebudayaan
adalah model bangunan dan tempat tinggal.

2.4.3 Komunikasi
Orang-orang tradisional memanfaatkan tanduk kerbau sebagai alat
komunikasi. Kemudian ada ide dan gagasan yang muncul atas dasar kesadaran
terbatasnya kemampuan tanduk kerbau sebagai alat komunikasi dua arah.
Akhirnya orang memanfaatkan bedhug, gong, dan kentongan sebagai alat
komunikasi massa.
Kebutuhan manusia akan komunikasi semakin besar saja. Mereka merasa
komunikasi dengan memukul gong dan sejenisnya hanya bisa mengumpulkan
orang yang berada di jarak beberapa kilometer. Selebihnya tidak ada orang
yang mendengar bunyi gong tersebut. Kemudian manusia yang beradab
mengembangkan kebudayaan yang lebih tinggi. Mulanya melalui jasa merpati
pos yang kemudian beralih ke tukang pos.
2.4.4 Pangan
Menjadi kebutuhan primer manusia di seluruh bumi yaitu kebutuhan akan
panganan sebagai sumber kehidupan. Manusia pada masa tradisional
memanfaatkan bahan-bahan alam untuk memenuhi kebutuhannya akan makan
dan minum. Mereka tidak melakukan pengolahan yang baik sebelum
mengonsumsi makanan dan minuman.
2.4.5 Nilai atau norma
Norma-norma yang hidup di masyarakat merupakan salah satu produk dari
kebudayaan. Norma tersebut terbentuk demi melindungi anggota masyarakat
dari bahaya-bahaya yang mungkin akan berakibat buruk jika didekati. Norma
yang ada di masyarakat bersifat unik dan khas. Setiap masyarakat dan bangsa
selalu memiliki norma dan adat yang berbeda untuk mengatur anggota atau
rakyatnya.

2.5 Sifat Hakikat Kebudayaan


Sifat hakikat kebudayaan merupakan ciri khusus dari kebudayaan yang masing-
masing memiliki sifat kebudayaan yang berbeda. Meskipun demikian semua
kebudayaan yang ada di dunia ini mempunyai sifat dan hakikat yang sama antara lain
sebagai berikut :
2.5.1 Kebudayaan sudah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi
tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan.
2.5.2 Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya.
2.5.3 Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.
2.5.4 Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisi tentang kewajiban-
kewajiban, tindakan-tindakan yang ditolak dan diterima, tindakan-tindakan
yang diizinkan, dan tindakan-tindakan yang dilarang.

2.6 Kepribadian dan Kebudayaan


Kepribadian merupakan faktor kunci dan mendefinisikan keunikan dalam
individu dan bentuk individu tersebut melalui sebuah kehidupan.
Budaya adalah cara hidup. Budaya tidak hanya melihat berdasarkan nilai-nilai sadar
kita, tetapi juga melihat asumsi dan percaya pada perkembangannya. Budaya
merupakan faktor penting dalam bentuk suatu kepribadian.
Dalam setiap masyarakat atau beberapa jenis kepribadian bahwa anak biasanya
menyalin, di masyarakat eropa jenis utama dari kepribadian terkait dengan beberapa
fitur :
2.6.1 Keramahan
2.6.2 Kebaikan
2.6.3 Kerja sama
2.6.4 Daya saing
2.6.5 Berorientasi pada praktek
2.6.6 Efisiensi kerja
2.6.7 Ketepatan waktu

Keluarga atau faktor-faktor yang lainnya dalam sosialisasi mengirimkan fitur-fitur


tersebut pada anak-anak mereka.
Hubungan antar budaya sangatlah jelas, karena kepribadian terdiri dari sebagian
besar internalisasi unsure budaya, Budaya adalah aspek kepribadian kolektif.
Beberapa subkultur, diantaranya :
2.6.8 Etnis
2.6.9 Kelas sosial
2.6.10 Agama
2.6.11 Keriteria pekerjaan

Budaya diwariskan melalui bahasa dan bermacam-macam prilaku dan dapat


memungkinkan manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan hidup di zaman
yang sama. Kita adalah pewaris kebudayaan, setiap individu yang baru muncul akan
mengikuti tatanan kebudayaan kita. Dan kepribadian sangat ditentukan oleh faktor
kebudayaan yang terjadi pada lingkungannya.
Menurut soerjono soekanto (2001-206) ada beberapa tipe kebudayaan khusus
yang secara nyata dapat mempengaruhi bentuk kepribadian seorang individu.
2.6.12 Budaya khusus dan dasar faktor kedaerahan.
2.6.13 Budaya khusus masyarakat desa dan kota.
2.6.14 Budaya khusus kelas sosial.
2.6.15 Budaya khusus atas dasar agama.
2.6.16 Budaya khusus berdasarkan profesi.

2.7 Dinamika Kebudayaan


Budaya sebagai hasil budi daya manusia tidak selalu statis, namun bergerak sesuai
dengan perubahan zaman dan kebutuhan manusia. Itulah yang dimaksud dengan
Dinamika Kebudayaan. Mengapa kebudayaan disebut dinamik? Karena terdorong
oleh kebutuhan dan kemauan serta semangat yang dimiliki oleh masyarakat untuk
mengalami suatu perubahan menjadi lebih baik sesuai kebutuhan yang dimiliki.
Dinamika kebudayaan memiliki beberapa bentuk, diantaranya :
2.7.1 Evolusi Kebudayaan
Evolusi merupakan bentuk dari pergeseran atau peningkatan dari suatu
kebudayaan yang awalnya sederhana, menjadi suatu kebudayaan yang lebih
kompleks.
2.7.2 Difusi
Difusi adalah proses penyebaran kebudayaan yang beriringan dengan
proses migrasi bangsa-bangsa, ke dalam bangsa-bangsa lainnya. Budaya yang
ada dalam suatu bangsa akan terbawa oleh bangsa tersebut kemanapun mereka
pergi.

2.7.3 Akulturasi
Akulturasi adalah proses bercampurnya suatu budaya dengan budaya luar
dikarenakan penerimaan budaya lain. Karena budaya tersebut tercampur,
budaya tersebut tidak kehilangan jati diri atau kepribadian lamanya, hanya
mengalami perubahan karena pengaruh budaya lain.
2.7.4 Asimilasi
Asimilasi adalah proses pembauran dua budaya atau lebih, menjadi suatu
budaya baru. Ketika dua budaya atau lebih bertemu dalam satu wadah, dan
budaya-budaya tersebut saling merubah satu sama lain, pembauran akan
terjadi yang kemudian menciptakan suatu budaya baru.
2.7.5 Inovasi
Inovasi adalah suatu proses perubahan kebudayaan yang tidak terjadi
karena adanya pengaruh langsung dari unsur-unsur kebudayaan asing, tetapi
karena di dalam kebudayaan itu sendiri terjadi pembaruan yang mengalami
penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, pengaturan tenaga kerja
dan penggunaan teknologi baru yang semuanya akan menyebabkan
dihasilkannya produk baru.
BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Daftar Pustaka

https://sahabatnesia.com/unsur-kebudayaan-universal/
https://guruppkn.com/fungsi-kebudayaan-bagi-masyarakat
https://satujam.com/pengertian-kebudayaan/
http://alzaichsank.blogspot.com/2014/10/kebudayaan-dan-kepribadian.html
http://blog.unnes.ac.id/warungilmu/2015/12/06/dinamika-kebudayaan/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-kebudayaan/
http://blog.unnes.ac.id/warungilmu/2015/12/06/dinamika-kebudayaan/

Anda mungkin juga menyukai