dan Kewirausahaan II
Di susun oleh :
ANNISA RAMADHANI
180304149
MGT B3
DOSEN PENGAMPU :
IKHBAL AKHMAD, SE.MM
Produsen Diminta Kendalikan Pemasaran
dan Iklan Susu Kental Manis
Selain itu, konsumen juga diminta lebih selektif dalam mengkonsumsi SKM. "Jangan untuk
minuman utama, baik untuk anak, dewasa, apalagi bayi. SKM juga tidak cocok untuk
pengganti susu segar," kata Tulus. BPOM juga diminta menyosialisasikan lebih luas soal
bahaya SKM jika dikonsumsi berlebih. Tak cuma produk SKM, produk yang divisualisasikan
dengan ilustrasi berbeda seperti sirup dan jus buah kemasan juga harus diberi peringatan
serupa. "SKM produk yang aman dikonsumsi tapi jangan sampai terjadi penyalahgunaan
fungsi," kata Tulus. Sebelumnya, BPOM mengeluarkan Surat Edaran bernomor
HK.06.5.51.511.05.18.2000 tahun 2018 tentang Label dan Iklan pada Produk Susu Kental
dan Analognya (Kategori Pangan 01.3). Beredarnya surat tersebut menggegerkan masyarakat
yang selama ini beranggapan bahwa produk SKM dapat digunakan sebagai pengganti susu
dalam memenuhi kebutuhan asupan nutrisi dan gizi. Iklan produk Kepala BPOM Penny K
Lukito menyatakan, tayangan iklan produk SKM selama ini memberikan persepsi yang salah
bahwa SKM dapat menjadi produk pengganti susu. Menurut dia, ada beberapa visualisasi
dalam iklan SKM yang melanggar ketentuan. Misalnya, kemunculan gambar anak berusia di
bawah lima tahun, atau gambar yang menyamakan susu kental manis dan susu biasa.
Visualisasi tersebut dikhawatirkan mendorong anak-anak mengonsumsi produk susu kental
manis secara berlebihan. Padahal, susu kental manis memiliki kandungan gula yang tidak
baik dikonsumsi anak-anak. "Itu akan memberikan persepsi yang salah. Jelas susu kental
manis adalah produk untuk pelengkap sajian. Jangan sampai anak kecil bayi dikasih asupan
susu kental manis yang kayak susu, itu akan memberikan efek yang tidak baik untuk
pertumbuhan," kata Penny.
Permasalahan
Sebaiknya produsen memberikan pemaparan dan fungsi produk yang sesuai dengan
kandungan yang terkandung dalam produk tersebut. Sehingga tidak menimbulkan anggapan
atau persepsi yang salah dalam lingkungan sehingga menganggap SKM dapat berfungsi
meningkatkan gizi dan pertumbuhan anak . padahal nyatanya SKM hanya berfungsi sebagai
pemanis makanan dll. Dalam segi pengiklanan juga sebaiknya lebih memberikan pengertian
kepada konsumen yang kurang mengerti fungsi dari SKM itu, apalagi dari golongan
menengah kebawah yang sudah terbiasa menggunakan SKM sebagai pengganti susu formula
untuk anak-anak.