1. Standar akuntansi keaungan di Indonesia ETAP/SAK/IFRS
2. Pendefinisian, pengukuran, penilaian, dan pengungkapan elemen-elemen atau pos-pos laporan keuangan. 3. Teori akuntansi Positif dan teori akuntansi Normatif 4. Semiontika dibagi menjadi tiga cabang: a. Semantik b. Sintatik c. Pragmatik 5. Perbedaannya dapat dilihat dari dua pandangan yaitu: Jika dilihat dari pandangan sains akan menghasilkan teori akuntansi positif, sedangkan menurut pandangan teknologi akan menghasilkan teori akuntansi normatif. Klasifikasi ini terjadi karena sasaran yang ingin dicapai atau dihasilkan oleh teori akuntansi. 6. Terdapat empat standar akuntansi di Indonesia: a. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) b. Standar Akuntansi Keuangan Badan Usaha Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK- ETAP) c. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah) d. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) 7. Perbedaan SAK dan PSAK adalah: metode yang digunakan pada property investasi pada SAK ETAP adalah metode biaya sedangkan PSAK adalah metode nilai wajar. Aset tetap pada SAK ETAP tidak menggunakan pendekatan komponenisasi, revaluasi dapat dilakukan jika sesaui dengan perataturan pemerintah, tidak perlu mereview nilai sisa. 8. Normatif 9. Bukan 10. Kesimpulan hal 1: buku ini menjelaskan prosedur, metode, dan teknik pencatatan transaksi keuangan dilakukan berdasarkan standar akuntansi dan pedoman yang ada di Indonesia. Serta perkembangan akuntansi di suatu wilayah tidak berkembang begitu saja. Kesimpulan hal 6-7: perkembangan teori akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi yang baik antara ketiga aspek yaitu: riset (research), pengajaran/pendidikan (teaching), dan praktik (practice). Kesimpulan hal 21: yang mana sebagian ilmuan memandang teori akuntansi positif sebagai hal yang menyimpang dan sangat menyesatkan dan dapat menghambat pengembangan praktik akuntansi baru. Karena akuntansi sangat berbeda dengan ilmu alam sehingga tidak dapat memecahkan masalah-masalah akuntansi.