Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Disusun Oleh :
Silma Rahmawati
Kelas XII IPA 3

SMA NEGERI JATINANGOR


TAHUN AJARAN 2019/2020
I. Tujuan

Untuk mengetahui titik beku dan penurunan titik beku larutan dengan mengaplikasikannya
pada larutan urea dan larutan garam.

II. Landasan Teori

Titik beku adalah suhu pada pelarut tertentu di mana terjadi perubahan wujud zat cair ke
padat. Pada tekanan 1 atm, air membeku pada suhu 0°C karena pada suhu itu tekanan uap air sama
dengan tekanan uap es. Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan
titik beku (Δ Tf = freezing point depression). Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik
beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentrasi partikel dalam
larutan.Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.

Penurunan titik beku adalah selisih antara titik beku pelarut dan titik beku larutan dimana titik
beku larutan lebih rendah dari titik beku pelarut. Titik beku pelarut murni seperti yang kita tahu
adalah 0℃ dengan adanya zat terlarut misalnya saja gula yang ditambahkan ke dalam air maka titik
beku larutan ini tidak akan sama dengan 0 ℃ melainkan akan menjadi lebih rendah di bawah 0 ℃
itulah penyebab terjadinya penurunan titik beku yaitu oleh masuknya suatu zat terlarut atau dengan
kata lain cairan tersebut menjadi tidak murni, maka akibatnya titik bekunya berubah (nilai titik beku
akan berkurang).

Penurunan titik beku (ΔTf) adalah selisih titik didih pelarut dengan larutannya pada P
konstan, dapat dirumuskan:

ΔTf = Tfp – Tfl ΔTf = Kf × m

ΔTf = penurunan titik beku (oC)

Tfl = titik beku larutan (oC)

Tfp = titik beku pelarut (oC)

Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC/m)

m = molalitas larutan (m)

III. Alat dan Bahah

1. Timbangan 5. Spatel

2. Gelas kimia 6. Garam dapur

3. Tabung reaksi 7. Gula pasir

4. Termometer 8. Aquades
IV. Cara Kerja

1. Timbang 12 gram urea larutkan dalam 200 gram air!

2. Hitung molalitas larutan gula tersebut !

3. Timbang 24 gram urea larutkan dalam 200 gram air !

4. Hitung molalitasnya !

5. Timbang 11,7 gram Nacl,larutan dalam 200 gram air!

6. Hitung Molalitasnya!

7. Timbang 23,4 gram Nacl larutan dalam 200 gram air!

8. Hitung molalitasnya!

9. Masukkan ± 5 m masing - masing larutan ke dalam 4 tabung reaksi yang berbeda!

V. Tabel Pengamatan

No Larutan Titik Beku (°C)

1. Air Murni 0°C

2. Larutan Urea 12 gram -3°C

3. Larutan Urea 24 gran -4°C

4. Larutan NaCl 11,7 gram -4°C

5. Larutan NaCl 23,4 gram -8°C

VI. Kesimpulan

1. Menghitung Molalitas

 Percobaan 1 (larutan urea)

Dik : W CO(NH²)² : 12 gram - Mr CO(NH²)² : 60 -W air : 200 gram

Dit : m?

Jawab :

m = W/Mr × 1000/Wp

= 12/60 ×1000/200

= 0.2 × 5 = 1 m

 Percobaan 2 (larutan urea)


Dik : W CO(NH²)² : 24 gram - W air : 200 gram -Mr CO(NH²)² : 60

Dit : m ?

Jawab :

m = W/Mr × 1000/Wp

= 24/60 × 1000/200

= 0,4 × 5

m=2m

 Percobaan 3 (larutan garam )

Dik : W NaCl : 11,7 gram W air : 200 gram Mr NaCl : 58,5

Dit : m ?

Jawab :

m = W/Mr × 1000/Wp

= 11,7/58,5 ×1000/200

= 0,2 × 5

m=1m

 Percobaan 4 (larutan garam)

Dik : W NaCl : 23,4 gram -W air : 200 gram -Mr NaCl :


58,5

Dit : m ?

Jawab :

m = W/Mr × 1000/Wp

= 23,4/58,5 ×1000/200

= 0,4 × 5

m=2m

 Penurunan Titik Beku (ΔTf)

ΔTf = Kf × m
1. Urea 12 gram

ΔTf = Kf × m

= 1,86×1

= 1,86℃

 Dari data hasil percobaan dengan data perhitungan, larutan urea ini mengalami perbedaan
penurunan titik beku. Hal ini dikarenakan terlalu lama di diamkan.

2. Urea 24 gram

ΔTf = Kf × m

=1,86×2

= 3,72℃

3. Nacl 11,7 gram

ΔTf = Kf × m×i

= 1,86×1{1+(2-1)1}

= 1,86 (2)

= 3,72℃

4. Nacl 23,4 gram

ΔTf = Kf × m×i

= 1,86×2{1+(2-1)1}

= 3,72 (2)

=7,44℃

 Dari hasil percobaan, data yang telah dihitung dengan data yang kami praktekan
berbeda. Tetapi di larutan NaCl 23,4 gram ini hampir mendekati dengan data yang
telah dihitung. Ini kemungkinan terlalu kental.

2. Jadi, setelah melakukan penelitian kita dapat menyimpulkan dan mengetahui jumlah mol
urea, garam, air murni namun saat larutan garam dengan w = 23,4 gram dimasukan ke
dalam baskom yang berisi es & garam ternyata tidak terjadi pembekuan karena
kekurangan es yang disebabkan cairnya es sehingga mempengaruhi suhu es dan terjadi
penurunan titik beku.

Anda mungkin juga menyukai