Anda di halaman 1dari 7

Vol.

 VII,  Agustus 2015 

PERBEDAAN TINGKAT IMUNITAS BAYI 0 – 12 BULAN YANG


DIBERIKAN ASI EKSKLUSIF DAN SUSU FORMULA DI RSIA PRIMA
HUSADA SIDOARJO

Nyna Puspitaningrum, SST(1), Retno Setyo Iswati, SST (2)


Prodi D-III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
retnosetyoiswati@gmail.com
ABSTRAK
Menyusui adalah suatu cara yang tidak ada duanya dalam memberikan makanan yang ideal bagi
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat. Meskipun menyusui bayi sudah menjadi budaya
indonesia, namun praktek pemberian Air Susu Ibu (ASI) masih buruk. Buruknya pemberian ASI ini di
picu oleh promosi susu formula diberbagai media dan sarana pelayanan kesehatan (SPK).
Menganalisis perbedaan tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusif dan susu
formula. Jenis penelitian yang di lakukan adalah penelitian analitik yang bersifat retrospektif. Lokasi
penelitian ini dilaksanakan di RSIA Prima Husada Sidoarjo. Penelitian dilaksanakan pada 3-6 Oktober
2011. Populasi dalam penelitian ini adalah responden yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian
dilakukan dengan menggunakan simple random sampling dengan besar sampel,dimana variabel
independen adalah tingkat imunitas bayi 0-12 bulan, dan variabel dependen ASI Eksklusif dan susu
formula. Instrumen yang di gunakan adalah kuisioner. Dari hasil penelitian di dapatkan perbedaan
tingkat imunitas bayi usia 0-12 bulan yang di beri ASI Eksklusf dan susu formula,sebagian kecil yaitu
14 orang yang di beri ASI Eksklusif mengalami sakit dan sebagian besar tidak mengalami sakit yaitu
16 orang dari 30 peserta responden. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan uji statistik
chi-square program statistik SPSS 16 dengan tingkat Dari analisis dengan uji chi-square di
peroleh (0,01 < 0,05). Hal ini berarti terdapat perbedaan antara tingkat imunitas bayi usia 0-12
bulan yang di beri ASI Eksklusif dan susu formula. Berdasarkan hasil tersebut diatas, maka dapat
disimpulkan pentingnya upaya meningkatkan kesadaran bahwa betapa pentingnya kandungan gizi
dari ASI untuk daya imunitas bayi 0-12 bulan daripada susu formula

Kata kunci : Tingkat imunitas, ASI Eksklusif, susu formula, bayi usia 0-12 bulan

PENDAHULUAN di nyatakan cukup sebagai makanan

tunggal untuk pertumbuhan bayi yang


Menurut WHO (World Health
normal sampai usia 6 bulan. Menyusui
Oranization/Badan Kesehatan Dunia) ASI
adalah suatu cara yang tiada duanya dalam
Eksklusif adalah pemberian Air Susu Ibu
memberikan makanan yang ideal bagi
saja tanpa cairan tambahan cairan lain
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang
hingga bayi berusia 6 bulan. Produksi ASI
sehat serta mempunyai pengaruh biologis
76
Vol. VII,  Agustus 2015 

dan kejiwaan yang unik terhadap Angka kematian bayi (AKB) yang

kesehatan ibu dan bayi,di harapkan setelah masih tinggi yaitu 35/1000 kelahiran hidup

melahirkan ibu dapat menerapkan pada tahun 2007 menjadi tolak ukur

pemberian ASI Eksklusif dan memahami penilaian kesejahteraan suatu daerah

bahwa pemberian ASI meningkatkan daya wilayah atau negara. Di asumsikan bayi-

tahan tubuh dan kecerdasan bayi. bayi tersebut meninggal karena berbagai

penyebab kematian. Penyebab kematian


Bagi bayi, ASI merupakan
bayi masih bisa di perbaiki sehingga tidak
makanan yang paling sempurna di mana
menderita berkepanjangan dan berakhir
kandungan gizi sesuai kebutuhan untuk
dengan kematian.
pertumbuhan dan perkembangan yang

optimal. ASI juga mengandung zat untuk Pemberian ASI Eksklusif dapat

perkembangan kecerdasan, zat kekebalan mempercepat penurunan angka kematian

(mencegah dari berbagai penyakit) dan bayi dan sekaligus meningkatkan status

dapat menjalin hubungan cinta kasih gizi bayi yang pada akhirnya akan

antara bayi dengan ibu. Manfaat menyusui meningkatkan status gizi masyarakat

bagi ibu tidak hanya menjalin kasih menuju tercapainya Sumber Daya Manusia

sayang, tetapi terlebih dapat dapat yang memadai. Masalah pelaksanaan ASI

mengurangi perdarahan setelah Eksklusif adalah masalah yang sangat

melahirkan, mempercepat pemulihan memprihatinkan,data Survey Demografi

kesehatan ibu, menunda kehamilan, Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2007

mengurangi resiko terkena kanker menjelaskan bahwa ibu-ibu yang

payudara, dan merupakan kebahagiaan memberikan ASI Eksklusif kepada

tersendiri bagi ibu. bayinya mencapai 67% sedangkan

targetnya 80%.

77
Vol. VII,  Agustus 2015 

Hasil survey membuktikan masih Eksklusif dirasa masih

sedikit bayi yang menerima ASI Eksklusif kurang.Permasalahanya yang utama adalah

karena masalah pada ibu turut memicu faktor sosial budaya, kesadaran atas

kegagalan menyusui, pada sebagian ibu pentingnya ASI, pelayanan petugas

yang tak memahami masalah tersebut, kesehatan yang belum sepenuhnya

kegagalan cenderung di anggap sebagai mendukung PP-ASI.Gencarnya promosi

problem pada bayi saja, padahal persoalan susu formula dan ibu bekerja.

yang terjadi selama menyusui dapat di


Berdasarkan data profil Dinas
mulai sebelum masa persalinan, setelah
Kesehatan Jawa Timur tahun 2010
persalinan dini (prematur), sampai sesudah
didapatkan cakupan pemberian.ASI
persalinan lanjut. Problem yang muncul
Eksklusif selama 6 bulan di tingkat
dalam hubunganya dengan persalinan itu,
provinsi naik dari 31,21% (2010) menjadi
antara lain puting susu datar atau
61,52 % (2011). Dinas Kesehatan Provinsi
terbenam, lecet, payudara bengkak, bahkan
Jawa Timur telah melakukan berbagai
meradang, sindrom ASI kurang, dan
program dan kegiatan dalam rangka
persoalan pada ibu yang bekerja di luar
meningkatkan cakupan pemberian ASI
rumah. Masalah menyusui juga bisa di
Eksklusif pada bayi antara lain adalah
akibatkan oleh keadaan khusus seperti ibu
memberikan pelatihan konselor ASI/
yang melahirkan dengan caesar, sakit,
Menyusui.
penderita infeksi hepatitis maupun
METODE
HIV/AIDS.

Penelitian yang dilakukan


Pemberian ASI di Indonesia belum
adalah penelitian Observasional
di laksanakan sepenuhnya.Upaya
Analitik. Desain rancang bangun
meningkatkan perilaku menyusui pada
penelitian ini adalah rancang bangun
bayi yang memiliki bayi khususnya ASI
78
Vol. VII,  Agustus 2015 

studi retrospektif (riwayat yang lalu), Eksklusif yang tidak mengalami sakit ada

dilaksanakan di Ruang KIA RSIA 5 bayi (33,4%) dan sebagian kecil yang

Prima Husada Sidoarjo pada bulan juni mengalami sakit ada 10 bayi (66,6%).

s/d oktober 2011. Populasi dalam


Sistem imunitas bayi telah ada
penelitian ini adalah seluruh bayi yang
sejak lahir namun baru sebagian yang
berada di RSIA Prima Husada Sidoarjo
berkembang. Hal ini berarti lebih rentan
bulan Juni – Oktober 2011 yang
pada tahun-tahun pertama kehidupanya.
berjumlah 30orang. Dan analisa data
Komposisi ASI juga selalu berubah untuk
dilakukan uji Chi Square. Uji ini
memenuhi kebutuhan bayi. ASI sangat
digunakan untuk mengukur tingkat
mudah di cerna bayi sehingga bayi tidak
eratnya hubungan antaraa 2 variabel
terganggu kesehatanya.
yang berskala nominal.
Dengan demikian bayi yang di beri
Rumus : chi kuadrat (X2)= ⅀(fo – fh)2
ASI Eksklusif dan mengalami sakit
fh

HASIL PENELITIAN kemungkinan terjadi karena kurangnya

rasa percaya diri ibu, kurangnya


Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat
Imunitas Bayi 0-12 bulan Yang Diberi ASI pengetahuan, sikap, dan pengalaman ibu
Eksklusif di RSIA Prima HusadaWaru –
Sidoarjo 3 dan 6 Oktober 2011. bayi terhadap pentingnya pemberian ASI
Tingkat Imunitas
Eksklusif kepada bayinya. Ibu yang
Bayi 0-12 Bulan Jumlah Prosentase
yang di beri ASI (%)
kembali bekerja juga merupakan faktor
Eksklusif
Sakit 5 33,4
dimana ibu tidak memberikan ASI kepada
Tidak Sakit 10 66,6
Jumlah 15 100 bayinya. Dukungan dari keluarga juga
Sumber : Data Primer, 2011
sangat berpengaruh dalam pemberian ASI
Dari tabel diatas diperoleh hasil
oleh ibunya, sehingga bayi yang di beri
sebagian besar bayi yang diberi ASI
ASI Eksklusif sejak pertama maka dia

79
Vol. VII,  Agustus 2015 

akan lebih mendapatkan daya kekebalan (90%), sedangkan sebagian kecil bayi yang

tubuh atau imunitas yang lebih optimal. menggunakan susu formula mengalami

Bayi yang telah mendapatkan ASI tidak sakit sebanyak 6 bayi dengan

Eksklusif sejak lahir maka bayi akan tidak prosentase (40%).

mudah sakit.
Dengan demikian bayi yang di beri susu

formula dan mengalami sakit

kemungkinan terjadi karena kurangnya

rasa percaya diri ibu bahwa ASI nya

kurang. Bisa juga di karenakan oleh

kebersihan tempat botol atau dot yang

kurang bersih yang mengakibatkan kuman,

bakteri masuk ke dalam botol dan


Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat menimbulkan penyakit sehingga daya
ImunitasBayi 0-12 Bulan yang Diberi Susu
Formula di RSIA Prima HusadaSidoarjo 3 kekebalan imunitas bayi menjadi menurun.
dan 6 Oktober 2011.
Tingkat Susu formula merupakan media yang baik
Imunitas Bayi Jumlah Prose
Usia 0-12 ntase bagi pertumbuhan bakteri, oleh karena itu
Bulan yang (%)
Diberi Susu kontaminasi mudah terjadi terutama dalam
Formula
Sakit 9 60 persiapan dan pemberian kurang
Tidak Sakit 6 40
Jumlah 15 100 memperhatikan segi kebersihan. Dan

masih rendahnya tingkat kesadaran ibu


Sumber : Data Primer, 2011
bayi yang kurang memperhatikanya
Dari tabel diatas diperoleh hasil
sehingga bayi mudah terserang penyakit.
bahwa sebagian besar bayi yang

menggunakan susu formula mengalami

sakit sebanyak 9 bayi dengan prosentase

80
Vol. VII,  Agustus 2015 

Tabel Tabulasi SilangTingkat Imunitas Dari hasil uji chi square jugadidapatkan
Bayi Usia 0-12 Bulan yang Diberi ASI
Eksklusif dan Susu Formula di RSIA nilai ρ 0,01 , dimana ρ < α yaitu 0,01 <
Prima Husada Sidoarjo 3 dan 6 Oktober
Sumber : Data Primer, 2011
ASI
Dari tabel diatas Menunjukkan bahwa dari Eksklusif ASI Susu Total
&Susu Eksklusif Formula
30 responden yang menggunakan ASI Formula
N % N % N %
Eksklusif sebagian kecil responden tingkat Tingkat
Imunitas
imunitas yang memakai ASI Eksklusif dan Sakit 5 33,4 9 60 14 100
Tidak Sakit 10 66,6 6 40 16 100
mengalami sakit sebanyak 5 bayi (33,4%)
Total 15 100 15 100 30 100
dan sebagian besar tingkat imunitas yang 0,05 maka Ho ditolakdan H1
memakai ASI Ekslusif dan tidak diterimaartinya ada perbedaan tingkat
mengalami sakit sebanyak 10 bayi imunitas bayi yang diberi ASI Eksklusif
(66,6%). dan susu formula

Berdasarkan data yang Dari hasil penelitian diatas dan


dianalisadengan perhitungan komputerisasi yang di analisa, bahwa bayi yang telah
menggunakan Stastical Product And diberi ASI Eksklusif ternyata bayi tersebut
Service (SPSS) Versi 16,0 For Windows daya kekebalannya lebih baik dan tidak
menggunakan uji chi-square dengan taraf mudah mengalami sakit karena tingkat
signifikasi atau derajat kemaknaan α = imunitasnya lebih kuat, sedangkan bayi
0,05 secara SPSS atau ρ < α 0,01< 0,05 yang telah diberi susu formula ternyata
dengan demikian bearti Ho ditolak H1 tingkat imunitasnya lebih rendah daripada
diterima. Hal ini menunjukkan bahwa ada bayi yang telah di beri ASI karena daya
perbedaan antara tingkat imunitas bayi kekebalan tubuhnya rendah dan bayi
yang diberi ASI Eksklusif dan susu sering mengalami sakit. Bayi yang telah
formula di RSIA Prima HusadaSidoarjo. diberi ASI tumbuh kembangnya lebih

81
Vol. VII,  Agustus 2015 

optimal dan bayi yang diberi susu formula imunitas bayi usia 0-12 bulan yang diberi

tumbuh kembangnya lebih lambat. Dengan ASI Eksklusif dan susu formula.

demikian ada perbedaan antara tingkat

82

Anda mungkin juga menyukai