Contoh Analisis Pembiayaan
Contoh Analisis Pembiayaan
a. Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah untuk
meningkatkan kesempatankerja dan kesejahteraan ekonomi sesuai dengan
nilai-nilai Islam.Pembiayaan tersebut harus dapatdinikmati oleh
sebanyak-banyaknya pengusaha yang bergerak dibidang industri,
pertanian, danperdagangan untuk menunjang kesempatan kerja dan
menunjang produksi dan distribusi barang-barang dan jasa-jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.
b. Fungsi pembiayaan
Keberadaan bank syariah yang menjalankan pembiayaan berdasarkan
prinsip syariahbukan hanya untuk mencari keuntungan dan meramaikan
bisnis perbankan di Indonesia, tetapijuga untuk menciptakan lingkungan
bisnis yang aman, diantaranya :
1. Berkas pencataan
3. Penelitian data
4. Penelitian atas realisasi usaha
Setelah mengetahui secara jelas titik kritis dari suatu usaha calon nasabah
pembiayaan,maka berikutnya adalah melakukan analisa setiap aspek yang
berkaitan dengan usaha calonnasabah pembiayaan tersebut.
1. AspekYuridis
a. Kapasitas untuk mengadakan perjanjian
b. Status badan sesuai dengan ketentuan hukum berlaku
2. Aspek Pemasaran
a. Siklus hidup produk
b. Produk subtitusi
c. Perusahaan pesaing
d. Daya beli masyarakat
e. Program promosi
f. Daerah pemasaran
g. Faktor musim
h. Manajemen pemasaran
i. Kontrak penjualan
3. Aspek Teknis
a. Lokasi Usaha
Memiliki Surat Keterangan Domisili, Dekat pasar, bahan baku, tenaga
kerja,suply peralatan, transportasi, dan lain-lain.
b. Fasilitas gedung tempat usaha
IMB, SHM / HGB / Surat Sewa, daya tampung, persyaratan teknis seperti
Amdal,dan lain-lain.
c. Mesin-mesin yang dipakai
Kapasitas, konfigurasi mesin, merk, reparasi, fleksibilitas
d. Proses produksi
Efesiensi proses, standar proses, desain dan rencana produksi.
4. Aspek Keuangan
5. Aspek Jaminan
a. Syarat ekonomi
b. Syarat yuridis
2. Media Pemantauan
i.5...1. Lancar
Pembiayaan digolongkan lancar apabila memenuhi kriteria dibawah ini :
i. Pembiayaan dengan ansuran diluar Pembiayaan Pemilikan Rumah
( PPR )
b.A. Tidak terdapat angsuran pokok, tunggakan bagi hasil /
profitmargin , atau cerukan karena penarikan atau
b.A.1) Terdapat tunggakan pokok, tetapi :
Belum melebihi 1 bulan, bagi pembiayaan yang ditetapkanmasa
angsurannya kurang dari 1 bulan ; atau
Belum melebihi 3 bulan , bagi pembiayaan yang di tetapkanmasa
angsuran bulanan, dua bulanan atau tiga bulanan, atau
Belum melampaui 6 bulan bagi pembiayaan yang
masaangsurannya ditetapkan 4 bulanan atau lebih;
b.A.2) Terdapat tunggakan bagi hasil/ profit margin , tetapi :
Belum melampaui 1 bulan bagi pembiayaan yang
samaangsurannya kurang dari 1 bulan; atau
Belum melampaui 3 bulan bagi pembiayaan yang
samaangsurannya lebih dari 1 bulan ; atau
b.A.3) terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka
waktunyabelum melampaui 15 hari kerja,
1.d.1. Tidak memenuhi kriteria tersebut pada kriteria lancar dantidak ada
tunggakan
1.d.2. Terdapat tunggakan tapi masih memenuhi kriteria
padakriteria lancar,atau
1.d.3. Terdapat cerukan karena penarikan tetapi jangka waktutelah
melampaui 15 hari kerja dan belum melampaui 30 hari kerja.
i.5...3. Diragukan
Pembiayaan digolongkan diragukan apaabila pembiayaan yang
bersangkutantidak memenuhi kriteria lancar dan kurang lancar, seperti
tersebut pada kriterialancar dan kurang lancar dan tetapi berdasarkan
penilaian dapat disimpulkan,bahwa :
i.5...1..4 Macet
Pembiayaan digolongkan macet apabila :
F. Penyitaan Barang
Jaminan PembiayaanJaminan yang menjaminkan nasabah kepada bank
syariah dapat dilakukan pinalty ataupenyitaan. Masalah penyitaan atau
eksekusi jaminan di bank syariah sangat tergantung padakebijakan
manajemen. Ada yang melakukan eksekusi, namun ada pula yang tidak
melakukaneksekusi jaminan nasabah yang mengalami kemacetan
pembiayaan. Kebanyakan bank syariahlebih memberlakukan upaya
rescheduling, reconditioning dan pembiayaan ulang dalam bentukal –
qardhul hasan dan jaminan harus tetap ada sebagian persyaratan jaminan.
Apabila cara ke tiga juga di acuhkan oleh nasabah, maka cara – cara yang
ditempuhadalah dengan terpaksa untuk :
BAB IIIPENUTUP
A. KESIMPULANPembiayaan berdasarkan prinsip syariah adalah
penyediaan uang atau tagihan yangdipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihaklain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau
tagihan tersebutsetelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil. Dalam melakukan pembiayaanmaka bank syariah memerlukan
analisis pembiayaan agar bank syariah memperoleh keyakinanbahwa
pembiayaan yang diberikan dapat dikembalikan oleh nasabahnya.
Namun realisasipembiayaan bukanlah tahap terakhir dari proses
pembiayaan. Setelah realisasi pembiayaan, makapejabat bank syariah
perlu melakukan pemantauan dan pengawasan pembiayaan
supayamemajukan efisiensi di dalam pengelolaan tata laksana usaha di
bidang peminjaman dan sasaranpencapaian yang ditetapkan sehingga
tujuan daripada adanya pembiayaan bisa tercapai.B. SaranDari berbagai
permasalahan yang ada pada manajemen pembiayaan syariah, maka
kamisebagi penulis mempunyai saran bagi beberapa pihak, yaitu :1)
PemerintahKami mempunyai saran agar pemerintah memberikan
kemudahan akses dan dukunganterhadap kemajuan bank syariah di
Indonesia sehingga bank syariah bisa diterima disemua lapisan
masyarakat dan lebih berkontribusi kepada pemerintah
dalampembangunan nasional.2) Bank SyariahKami mempunyai saran
agar bank syariah untuk lebih kreatif, inovatif, dan dinamisdalam
pengeluaran dan pengembangan produk-produk pembiayaan
sehingga banksyariah bisa bersaing dengan bank konvensional.3)
MasyarakatKami mempunyai saran agar masyarakat lebih pro
aktif dan perduli terhadapperbankan syariah dengan melakukan
aktivitas penanaman dananya (menabung) danjuga penggunaan produk-
poduk perbankan syariah karena sudah jelas kehalalannya dan
mempunyai nilai lebih untuk pengembangan dan pemberdayaan umat
dibandingkandengan perbankan konvensional.4) Mahasiswa dan
AkademisiKami mempunyai saran agar para mahasiswa dan akademisi
lebih kritis lagii denganpola pembiayaan bank syariah yang kini
telah ada sehingga bisa memberikankontribusi terhadap
pengembangan dan lahirnya produk-produk pembiayaan
perbankansyariah yang sesuai dengan tuntutatn jaman dan masyarakat
saat ini.DAFTAR PUSTAKA1. Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam
Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada2. Tim
Pengembangan Perbankan Syariah Institut Bankir Indonesia, 2003,
Konsep , Produkdan Implementasi Operasional Bank Syaria, Jakarta :
Djambatan
3. Muhammad,, 2011, Manajemen Bank Syariah ( edisi revisi ),
Yogyakarta : Unit penerbit danpercetakan sekolah tinggi ilmu manajemen
YKPN.