Anda di halaman 1dari 25

PENATALAKSANAAN DIET

PADA
PASIEN HIPERTENSI
No. Dokumen :

SOP No. Revisi :


Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yuniarti Emilia N, SKM


WATAS MARGA NIP.198006152006042022

1. Pengertian Pengaturan pola makan bagi penderita hipertensi yang ditujukan


untuk membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan
tekanan darah menjadi normal.
Mencegah/mengurangi retensi garam/air di dalam tubuh dan
2. Tujuan
menurunkan tekanan darah.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Diet Penderita
Hipertensi
4. Referensi - Leafleat Diet Hipertensi Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015
- Buku Dietetika II Oktober 1997.Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan - Buku Register Konsultasi
- Leafleat
- Formulir Rujukan Internal dan Umpan balik rujukan
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
- Menanyakan adanya pusing atau sakit kepala
- Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
- Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan,IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Tekanan Darah
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Beranekaragam makanan dengan gizi seimbang
- Bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Membatasi makanan yang diawetkan
- Makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan
- Jumlah garam diperbolehkan disesuaikan dengan kondisi
kesehatan
- Cukup bahan sayuran dan buah-buahan
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli Umum,KIA

PENATALAKSANAAN DIET
PADA PASIEN DIABETES
MELITUS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
PUSKESMAS
Yuniarti Emilia N, SKM
WATAS MARGA
NIP.198006152006042022

1. Pengertian Pengaturan pola makan bagi penderita DM berdasarkan


jumlah,jenis,dan jadwal pemberian makan.
- Mengendalikan kadar gula darah sampai batas normal
2. Tujuan
- Mencapai berat badan normal
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Diet pada Penderita
DM
4. Referensi - Leafleat Diet Diabetes Melitus Kementerian Kesehatan RI Tahun
2015
- Buku Dietetika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan - Buku Register Konsultasi
- Leafleat
- Formulir Rujukan Internal dan Umpan balik rujukan
1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.Jika ada melihat diagnosa dan hasil laboratoriumnya.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan sering keringat dingin
Menanyakan apakah kadang gemetar
Menanyakan sering pusing-pusing dan mata berkunang-kunang
Menanyakan kebiasaan makan sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
6. Prosedur Berat Badan,Tinggi Badan,IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Gula darah
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Menerangkan cara diit 3x makan pokok dan 3x makanan
selingan
- Bahan makanan yang diperbolehkan dan tidak boleh
- Membatasi penggunaan karbohidrat komplek dan mudah
diserap
- Membatasi gula pasir dan gula merah
- Penggunaan gula alternative dalam jumlah terbatas
7. Diagram Alir -

8. Unit Terkait Poli Umum


PENATALAKSANAAN DIET
PADA
PASIEN DISLIPIDEMIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yuniarti Emilia N, SKM


WATAS MARGA NIP.198006152006042022

1. Pengertian Pengaturan pola makan yang membantu mengurangi kolesterol jahat


dan menaikkan kolesterol baik di dalam tubuh.
Menurunkan kadar kolesterol darah
2. Tujuan
Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Diet Pada Penderita
Dislipidemia
4. Referensi - Leafleat Diet Rendah Kolesterol dan Lemak Terbatas Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2015
-Buku Dietetika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan - Buku Register Konsultasi
- Leafleat
-Formulir Rujukan Internal dan Umpan Balik rujukan
1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
- Menanyakan adanya pusing atau sakit kepala
- Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
- Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan,IMT
6. Prosedur - Penunjang
Pemeriksaan Kolesterol
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Beranekaragam makanan dengan gizi seimbang
- Bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Penggunaan lemak sedikit di batasi
- Bila terlalu gemuk jumlah kalori di batasi
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Makan makanan yang tinggi serat
- Cara memasak yang di anjurkan
7.Diagram Alir -
8.Unit Terkait Poli Umum,KIA

PENATALAKSANAAN DIET PADA


PASIEN GOUT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
WATAS MARGA Yuniarti Emilia N, SKM
NIP.198006152006042022

1. Pengertian Pedoman penyusunan makanan untuk pasien dengan status gizi yang
optimal serta menurunkan kadar asam urat dalam darah.
1. Mengurangi pembentukan asam urat yaitu dengan membatasi
penggunaan
bahan makanan berkadar purin tinggi.
2. Tujuan 2. Membantu mengeluarkan asam urat yang memperbanyak asupan
asam urat
3. Menurunkan berat badan hingga mencapai normal,apabila terlalu
gemuk
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Penatalaksanaan Diet
pada Pasien Gout
4. Referensi - Leafleat Diet Rendah Purin Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015
- Buku Dietitika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan
- Buku Register Konsultasi
- Leafleat
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan,IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Asam Urat
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Beranekaragam makanan dengan gizi seimbang
- Bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Membatasi penggunaan purin
- Mengkonsumsi banyak cairan untuk membantu pengeluaran
asam urat
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Banyak makan sayuran
7.Diagram Alir -
8.Unit Terkait Poli Umum

PENATALAKSANAAN DIET PADA


PASIEN JANTUNG
PUSKESMAS
WATAS MARGA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
WATAS MARGA Yuniarti Emilia N, SKM
NIP.198006152006042022

1. Pengertian Pengaturan pola makan khusus terhadap penderita penyakit jantung baik
kuantitas maupun jenis makanannya.
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung
2. Tujuan 2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam/air
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Penatalaksanaan
Diet pada Pasien Jantung.
4. Referensi - Leafleat Diet Penyakit Jantung Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015
- Buku Dietitika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan
- Buku Register Konsultasi
- Leafleat
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan, IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Beranekaragam makanan dengan gizi seimbang
- Bentuk makanan yang sesuai dengan kondisi kesehatan
- Kalori rendah pada penderita terlalu gemuk
- Mudah di cerna, tidak merangsang kerja lambung dan tidak
menimbulkan gas.
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Garam di batasi terutama bila ada bengkak (odema atau acites)
- Cara memasak yang di anjurkan
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli Umum
PENATALAKSANAAN DIET PADA
PASIEN HEPATITIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yuniarti Emilia N, SKM


WATAS MARGA NIP.198006152006042022

1. Pengertian Pengaturan pola makan tanpa memberatkan kerja hati dan membantu
penyembuhan / perbaikan fungsi hati.
1. Mencegah kerusakan jaringan hati lebih lanjut
2. Memperbaiki jaringan hati yang rusak
2. Tujuan 3. Mengurangi beban kerja hati
4. Memperbaiki/mempertahankan status gizi pasien
5. Menghindari komplikasi penyakit hati
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Penatalaksanaan Diet
pada Hepatitis.
4. Referensi - Leafleat Diet Penyakit Hati Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015.
- Buku Dietitika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan
- Buku Register Konsultasi
- Leafleat
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan, IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Beranekaragam makanan dengan gizi seimbang
- Bentuk makanan yang sesuai dengan kemampuan saluran
cerna
- Pemberian garam di batasi jikan ada edema dan acites
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Cara memasak yang di anjurkan
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli Umum
PENATALAKSANAAN DIET
PENYAKIT LAMBUNG
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yuniarti Emilia N, SKM


WATAS MARGA NIP.198006152006042022

1. Pengertian - Diet yang dilakukan dengan memberikan makanan yang cukup dan
tidak merangsang guna untuk meringankan pekerjaan saluran
pencernaan.
- Diet lambung juga diberikan pada pasien dengan saluran cerna
seperti radang lambung (gastritis), radang usus besar,thypus
abdominalis, dan setelah operasi saluran cerna.
Memberikan makanan dan cairan secukupnya, mencegah dan
2. Tujuan
mnetralkan pembentukan asam lambung yang berlebihan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Penatalaksanaan
Diet Penyakit Lambung.
4. Referensi - Leafleat Diet Penyakit Lambung Kementerian Kesehatan RI Tahun
2015.
- Buku Dietitika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan - Buku Register Konsultasi
- Leafleat
- Formulir Rujukan Internal dan Umpan balik rujukan
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan, IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Makanan dalam bentuk lunak dan mudah di cerna, PKTS
- Hindari mengkonsumsi makanan yang merangsang lambun
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Cara memasak yang di anjurkan
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli Umum

PENATALAKSANAAN DIET PADA


PASIEN TBC

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yuniarti Emilia N, SKM


WATAS MARGA NIP.198006152006042022

1. Pengertian Pengaturan makan untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein


yang meningkat untuk mencegah dan memperbaiki kerusakan jaringan
tubuh.
Memberikan asupan makanan yang cukup untuk meningkatkan
2. Tujuan
kekebalan tubuh dan status gizi penderita.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Penatalaksanaan
Diet pada Pasien TBC.
4. Referensi - Buku Dietitika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan - Buku Register Konsultasi
- Leafleat
- Formulir Rujukan Internal dan Umpan balik rujukan
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan, IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Beranekaragam makanan dengan gizi seimbang
- Tinggi Energi karena perlu makan lebih banyak dari orang
sehat (lebih kurang 1,5 kali makan orang sehat)
- Tinggi protein (khususnya protein hewani)
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Susu sangat di anjurkan untuk meningkatkan kalsium.
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli Umum , KIA
PENATALAKSANAAN DIET PADA
PENYAKIT GINJAL

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yuniarti Emilia N, SKM


WATAS MARGA NIP.198006152006042022

1. Pengertian Memberikan makanan yang cukup namun tidak memberikan pembebanan


pada fungsi ginjal.
1. Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan pasien agar status gizi
optimal.
2. Tujuan
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
3. Menghindari terjadinya penumpukan produk sisa metabolisme protein
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Penatalaksanaan Diet
pada Penyakit Ginjal.
4. Referensi - Leafleat Diet Penyakit Ginjal Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015.
- Buku Dietitika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan
- Buku Register Konsultasi
- Leafleat
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan, IMT
- Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Makan secara teratur, PKTS.
- Batasi jumlah cairan.
- Pemberian garam di batasi jikan ada edema dan acites
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Makanan tinggi kalori di anjurkan sebagai penambah kalori.
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli Umum
PENATALAKSANAAN DIET PADA
OBESITAS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS Yuniarti Emilia N, SKM


WATAS MARGA NIP.198006152006042022

1. Pengertian - Mengatur pola makan bagi pasien obesitas agar lebih teratur
- Diet khusus yaitu diet rendah kalori dimana terdapat pada makanan
yang kaya serat dan rendahn lemak.
1. Menurunkan berat badan secara bertahap hingga mencapai berat
2. Tujuan badan yang diinginkan dengan mempertahankan status gizi yang
optimal.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Penatalaksanaan
Diet pada Obesitas.
4. Referensi - Leafleat Diet Energi Rendah Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015.
- Buku Dietitika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan
- Buku Register Konsultasi
- Leafleat
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan kebiasaan makan dan minum sehari-hari
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
Berat Badan,Tinggi Badan, IMT
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Menurunkan berat badan secara bertahap dengan mengurangi
asupan energi
- Anjuran 3x kali makanan utama dan 2-3 kali makanan selingan
(buah dan sayuran segar)
- Cairan 8-10 gelas per hari
- Makanan yang boleh dan tidak diperbolehkan
- Timbang berat badan setiap minggu untuk mengontrol perubahan
berat badan.
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait Poli Umum,KIA
PENATALAKSANAAN DIET PADA
PASIEN TKTP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
Yuniarti Emilia N, SKM
WATAS MARGA
NIP.198006152006042022

1. Pengertian Diet yang mengandung energi dan protein diberikan dalam bentuk
makanan biasa di tambah bahan makanan sumber protein tinggi
seperti susu,telur dan daging.Diet ini di berikan pada pasien telah
mempunyai nafsu makan dan dapat menerima makanan lengkap serta
untuk pasien pada penyakit infeksi
Memenuhi kebutuhan energi dan protein yang meningkat untuk
2. Tujuan
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Diet pada Penderita
TKTP
4. Referensi - Leafleat Diet TKTP Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015
- Buku Dietetika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan
- Mikrotoice
5. Alat dan Bahan - Buku Register Konsultasi
- Leafleat
- Formulir Rujukan Internal dan Umpan balik rujukan
6. Prosedur 1.Mempelajari Surat Rujukan permintaan dokter dan rekam medik
pengunjung.Jika ada melihat diagnosa dan hasil laboratoriumnya.
2. Anamnesa
Menanyakan keluhan pasien
Menanyakan mengkonsumsi makanan apa yang di makan
Menanyakan apakah ada pantangan dalam mengkonsumsi makanan
Mencatat dalam buku register
3. Pemeriksaan Klinis
- Obyektif
IMT (Indeks masa tubuh)
- Penunjang
4. Therapy
Menerangkan tentang
- Menerangkan cara diit 3x makan pokok dan 3x makanan
selingan
- Bahan makanan yang diperbolehkan dan tidak boleh
- Memperbanyak mengkonsumsi bahan mkanan yang
mengandung protein
- Mengkonsumsi vitamin dan mineral
- Makanan yang diberikan dalam bentuk makananyang mudah d
cerna untuk tubuh
Mengkonsumsi lemak dan karbohidrat dengan cukup
7. Diagram Alir -

8. Unit Terkait Poli Umum,KIA


PENATALAKSANAAN DIET PADA
PASIEN BALITA GIZI
KURANG/BURUK
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2

PUSKESMAS
WATAS MARGA

1. Pengertian Tatalaksana untuk pasien khususnya balita yang mengalami nkeadaan


gizi buruk dari pengukuran antropometri standar Z score bb/tb<-3 SD
atau secara klinis menunjukkan tanda-tanda kwashiorkor atau
marasmus
1. Orang tua balita pengasuh memahami cara pemberian makanan
pada anak gizi buruk
2. Tujuan
2. Orang tua balita / pengasuh memahami jumlah dan jenis makanan
sehari yang harus diberikan pada balita gizi kurang/buruk
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. / / / tentang Diet pada Penderita
Balita gizi Kurang/ Buruk
4. Referensi - Petunjuk teknis tatalaksana gizi buruk ( buku I )Oleh kemenkes
RI.Dir Jen Bina gizi dan Kesehatan ibu dan anak tahun 2011
- Buku Dietetika II Oktober 1997. Palembang
- Timbangan bayi
- Timbangan injak
- Meteran / alat ukur tinggi badan atau panjang badan
- Leafleat makanan seimbang untuk baduta
- Leafleat rehabilitasi gizi buruk pada anak balita
- Food model
5. Alat dan Bahan - KMS (Kartu Menuju Sehat)
- Pedoman tatalaksana KEP pada anak di puskesmas dan rumah
tangga
- Penuntun diit anak
- Kartu status unit pelayanan gizi
- Tabel z.score ( BB / U, TB / U, TB / BB )
- Formulir Rujukan Internal dan Umpan balik rujukan
6. Prosedur a. Baca hasil penimbangan berat badan dan membaca KMS ( jika
ada )
b. Timbangan ulang berat badan balita .... (kg)
c. Ukur tinggi / panjang badan balita...........(cm)
d. Menentukan status gizi balita
e. Jelaskan hasil status gizi balita berdasarkan indikator BB / U, TB
BB dan TB/U
F. Lakukan anamnesa diet meliputi :
i. Indikator BB/U → Hasil: Gizi baik / kurang /buruk / lebih
ii. Indikatot TB/BB → Hasil : Normal , kurus , kurus sekali
iii. Indikator TB/U → Hasil : Normal , pendek, tinggi
- Recal makan1 x 24 jam ( hari kemarin mulai pagi sampai
malam)
- Pola kebiasaan makan
- Menghitung jumlah intake makanan dari hasil recal
g. Jelaskan anamnesa diet berdasarkan
1) Hasil peritungan intake makanan recall (cukup,kurang,lebih)
2) Pol kebiasaan makan pasien (baik ,kurang,tidak baik)
h. Jelaskan isi lefleat rehabilitasi gizi buruk pada anamnesa balita
1) Pengertian status gizi buruk pada balita
2) Penyebab timbulnya gizi buruk
3) Akibat gizi buruk pada balita
i. Menghitung kebutuhan gizi pada balita dalam sehari berdasarkan
keadaan balita
1) Kalori :100 kkal/kgbb/hr : masa stabiliasasi
2) Protein : 1- 1,5 gr/ kgbb/hr : masa stabilisasi
Masa ini dilaksanakan di rumah sakit saat anak dirawat
3) Kalori : 150 kkal /kgbb/hr : masa transisi
4) Protein : 2-3 gr/kgbb/hr : masa transisi
Masa ini biasanya untuk anak yang nafsu makannya kurang,
bentuk mkanan lunak/ makanan keluarga
5) Kalori : 150 – 200 kkal/kgbb/hr : masa rehabilitasi
6) Protein : 4-6 gr/kgbb/hr : masa rehabilitasi
Masa rehabilitasi anak bisa diberikan makanan yang berbentuk
padat
7) Kalori : 110 – 1200 kkal/kgbb/hr
8) Protein : 1 – 2 gr/kgbb/hr
Jika anak sudah berubah mrnjadi status gizi kurang
j. konversikan kebutuhan zat gizi dalam menu sehari ( pagi,slingan
siang,slingan sore,malam ) dan jelaskan dalam menggunakan
- Alat peraga food model
- Mengisi dengan jelas URT ( Ukuran Rumah Tangga ) atau gram
k. Tanyakan kembali apakah orang tua balita sudah memahami
penjelasan penjelasan diet balita gizi kurang/buruk
l. Merujuk balita gizi buruk ke dokter umum / spesialis anak dengan
kriteria sebagai berikut
1) Status balita gizi buruk menurut indikator :
BB / U : Buruk
TB/ BB : Kurus
2) Dengan disertai penyakit penyerta dilihat secara subyektif
3) Berat badan tidak naik dalam 2 bualan terakhir

-
7. Diagram Alir
Poli Umum ( Dokter Puskesmas )
8. Unit Terkait
Poli KIA

Anda mungkin juga menyukai