Anda di halaman 1dari 9

Seni budaya dan

keterampilan

Makalah Tari Saman

 Disusun oleh: 1) Antania putri


2) Hidayatus solihin
3) Liska riski
4) Nadia sundus
5) Nur Arifah
6) Yuni mutmainah
7) Zhafirah rahmatinah
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat  Allah SWT, yang atas rahmat-


Nyamaka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“MakalahTariSaman”.
Penulisan makalah merupakan salah satu tugas yang di berikan oleh guru seni
budaya dan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran seni budaya
SMK FARMASI TANGERANG 1
Dalam Penulisan makalah ini saya merasa masih banyak kekurangan-kekurangan b
aik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakankemampuan yang
saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihaksangat  saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya menyampaikan ucapan terima kasih yang
tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikanpenelitian 
ini, khususnya kepada Orang-orang yang
telah memberikaninspirasi dan informasinya.
Akhirnya saya berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpalpada mereka yang telah memberikan bantuan,
dan dapat menjadikan semuabantuan ini sebagai ibadah,
Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
DAFTAR ISI

Bab I
pendahuluan
-Latar belakang..................................................................................1.1
-Tujuan...............................................................................................2.1
Bab II
pembahasan
-Sejarah tari saman............................................................................2.1
-Gerakan tari saman..........................................................................2.2
-kostum tari saman............................................................................2.3
-fungsi tarian.....................................................................................2.4
-Alat pendukung tarian......................................................................2.5
Bab III
Penutup
-Kesimpulan......................................................................................3.1
-Saran................................................................................................3.2
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang

Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang


diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Dalam
Bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti
berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-
bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia
berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam
kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran
sejarah kesenian adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang,
yang sekarang disebut seniman. Dahulu, belum ada pemahaman seni
merupakan ekspresi pribadi maupun sebagai ekspresi keindahan
masyarakat yang bersifat kolektif. Hal ini tidak hanya terdapat di India dan
Indonesia saja, bangsa barat kuno juga sudah mempelajari tentang kesenian tari
itu sendiri. Sayangnya, kini pengetahuan orang Indonesia akan budayanya
sendiri sangatlah sedikit. Maka dari itu dalam penulisan makalah ini
saya akan mengulas sedikit tentang salah satu kekayaan budaya tari
Indonesia

1.2 Tujuan

 Kami menyusun makalah ini tentunya mempunyai tujuan, yang pertama


kami bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah dan yang selanjutnya
supaya kami dapat mengetahui lebih dalam lagi apa itu Tari Saman serta kami
setelah mempelajari makalah ini diharapkan bisa menjunjung tinggi dan
menghargai kesenian di Indonesia terutama kesenian tradisional.
Bab II
Pembahasan
2.1 Sejarah tari saman
Tari Saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa
ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat.
Syair dalam tarian saman mempergunakan bahasa Arab dan Bahasa Gayo.
Selain itu, biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahiran
Nabi Muhammad SAW. Beberapa literatur menyebutkan tari saman di Aceh
didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang
berasal dari Gayo. Mulanya, tarian ini hanya merupakan permainan
rakyat biasa yang disebut Pok Ane. Melihat minat masyarakat Aceh yang
besar pada kesenian ini, maka oleh Syekh Saman, disisipilah dengan syair-
syair yang berisi puji-pujian kepada Allah SWT. Sehingga Saman menjadi
media dakwah pada saat itu. Dahulu, latihan Saman dilakukan di bawah
kolong Meunasah (sejenis surau, saat itu bangunan aceh masih bangunan
panggung). Sehingga mereka tidak akan ketinggalan untuk shalat berjamaah.
Sejalan kondisi Aceh dalam peperangan maka Syekh Saman menambahkan
syair-syair yang menambah semangat juang rakyat Aceh. Tari ini terus
berkembang sesuai kebutuhannya. Sampai sekarang, tari ini lebih
sering ditampilkan dalam perayaan-perayaan keagamaan dan kenegaraan.
Tarian ini pada awalnya kurang mendapat perhatian karena keterbatasan
komunikasi dan informasi dari dunia luar.Tari ini mulai mengguncang
panggung saat penampilannya pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) II dan
peresmian pembukaan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Gemuruh Saman
di TMII menggemparkan tidak hanya nusantara namun sampai ke
mancanegara. Saya sebagai anak Indonesia berharap semoga tari Saman bisa
terus berkembang dari waktu ke waktu
2.2 Gerakan tarian

Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur


dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada. Diduga, ketika
menyebarkan agama Islam, syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,
kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair
dakwah Islam demi memudahkan dakwahnya. Dalam konteks kekinian, tarian
ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk
menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan. Tarian
Saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya
menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak
guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua gerak ini adalah bahasa Gayo).
Selain itu, ada 2 baris orang yang menyanyi sambil bertepuk tangan dan
semua penari Tari Saman harus menari dengan harmonis. Dalam Tari Saman
biasanya, temponya makin lama akan makin cepat supaya Tari Saman
menarik.
2.3 Kostum Tarian
Kostum Tari Saman Kostum atau busana khusus saman terbagi dari tiga
bagian yaitu:
a) Pada kepala: bulung teleng atau tengkuluk dasar kain hitam empat
persegi. Dua segi disulam dengan benang seperti baju, sunting kepies.
b) Pada badan: baju pokok/ baju kerawang (baju dasar warna hitam,
disulam benang putih, hijau dan merah, bahagian pinggang disulam dengan
kedawek dan kekait, baju bertangan pendek) celana dan kain sarung.
c) Pada tangan: topeng gelang, sapu tangan. Begitu pula halnya dalam
penggunaan warna, menurut tradisi mengandung nilai-nilai tertentu, karena
melalui warna menunjukkan identitas para pemakainya. Warna-warna
tersebut mencerminkan kekompakan , kebijaksanaan, keperkasaan,
keberanian dan keharmonisan. 
2.4 Fungsi tarian

Tari Saman dijadikan sebagai media dakwah. Sebelum Saman dimulai,


tampil pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat. Pemuka adat
memberikan nasehat-nasehat yang berguna kepada para pemain dan
penonton. Syair-syair yang di antunkan dalam tari Saman juga berisi petuah-
petuah dan dakwah. Namun dewasa ini, fungsi tarian saman menjadi
bergeser. Tarian ini jadi lebih sering berfungsi sebagai media hiburan pada
pesta-pesta, hajatan, dan acara-acara lain.

2.5 Musik Pengiring


Tari Saman biasanya ditampilkan menggunakan iringan alat musik,
berupa gendang dan menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan
mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal
paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai
arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut
Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu
keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk
memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil
dengan sempurna. Tarian ini dilakukan secara berkelompok, sambil
bernyanyi dengan posisi duduk berlutut dan berbanjar/bersaf tanpa
menggunakan alat musik pengiring.

 Gendang
Gendang termasuk dalam klasifikasi alat musik perkusi. Gendang terbuat
dari kayu dengan selaput (membran) yang menghasilkan bunyi bila dipukul.
Ada berbagai ukuran gendang, yaitu gendang kecil, sedang, dan besar.
Gendang kecil biasa disebut rebana. Gendang yang berukuran sedang dan
besar ada juga yang menyebut redap. Selain itu, ada juga gendang yang
kedua sisinya ditutup dengan kulit yang diikat dengan tali yang terbuat dari
kulit atau rotan sedemikian rupa sehingga dapat dikencangkan dan
dilonggarkan.

Cara memainkan gendang dengan dipukul, baik dengan tangan saja atau
dengan alat pemukul gendang. Gendang mempunyai banyak fungsi, di
antaranya sebagai pengiring tari-tarian seperti tari saman, bisa juga untuk
pencak silat, pembawa tempo atau pene-gasan dinamik sebuah orkes, atau
sering juga hanya sebagai peleng-kap untuk lebih meramaikan suasana.
Jenis gendang meliputi :
a) Gendang bertali dengan salah satu sisinya ditutup dengan kulit
kambing, sedangkan sisi lainnya terbuka dengan sepotong karet selebar 1
cm yang direntangkan pada garis tengahnya. Dimainkan dengan tangan
kanan memukul permukaan kulit dan tangan kiri memetik karet.

b) Gendang dabos, yang bentuknya seperti rebana dan kedua ujungnya


mempunyai lingkaran dengan garis tengah yang berbeda. Lingkaran besar
ditutup dengan kulit. Gendang dabos dimainkan dengan memukul
permukaannya dengan tangan atau jari.
Bab III
Penutup
3.1 kesimpulan

Tari Saman berasal dari Aceh diciptakan oleh seorang Ulama Aceh


bernamaSyekh Saman pada sekitar abad XIV Masehi, dari dataran tinggi Gayo,
TariSaman sangat terkenal karena Para
penari saman dapat bergerak serentakmengikuti irama musik yang harmonis.
Gerakan-gerakan teratur itu seolahdigerakkan satu tubuh,
tari saman juga dikenal sebagai tari seribu tangan yang
sangat menarik Pertunjukkan tari Saman tidak hanya populer di negerikita sendiri,
namun juga populer di manca Negara seperti di Australia danEropa. Baru-
baru ini tari saman di pertunjukkan di Australia untukmemperingati bencana besar
tsunami pada 26 Desember 2006 silam

3.2 saran
Sebagai generasi muda, kita harus melestarikan budaya yang ada di
Indonesia. Salah satunya yaitu Tari Saman. Agar Generasi selanjutnya masih bisa
melihat keunikan tari sama ini

Anda mungkin juga menyukai