Anda di halaman 1dari 2

INFORMATION SHEET

Penyediaan Infrastruktur dalam


Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman

 Salah satu aksi pemerintah dalam rencana pengadaan kawasan permukiman telah tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah – RPJM Nasional tahun 2004 – 2009 yang
mengamanatkan target pembangunan perumahan dengan memberikan berbagai fasilitas,
subsidi dan stimulasi pembangunan rumah baru layak huni sebanyak 1.265.000 unit, Rusunawa
sebanyak 60.000 unit, Rusunami sebanyak 25.000 unit.
 Tetapi pada kenyataannya, ketersediaan infrastruktur di kawasan permukiman sederhana
sampai saat ini dirasa sangat kurang.
 Pemerintah hanya menyediakan infrastruktur berupa jalan, listrik dan telepon. Pembangunan
infrastruktur itupun terbatas pada penyediaan infrastruktur utama berupa pembangkit tenaga
listrik, jalan Negara atau jalan propinsi.
 Penyediaan subsektor prasarana,sarana dan utilitas lainnya seperti fasilitas sosial, pemerintah
cenderung mengabaikannya seperti proyek permukiman di Martubung, kawasan pinggir Kota
Medan, Sumatera Utara.
 Tahun ini Pemerintah juga memfasilitasi pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas
perumahan untuk 24 ribu unit rumah di seluruh Indonesia. Pembangunan itu akan
menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang perumahan sebesar Rp 150 miliar. Penyaluran
DAK merupakan bagian dana perimbangan untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah.
 Pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum terutama jalan dan sumber daya air / irigasi
diarahkan untuk memenuhi peran utama yaitu : (i) sebagai katalisator antara proses produksi,
pasar dan konsumen akhir untuk menghasilkan produk yang terjangkau masyarakat dan
kompetitif; (ii) sebagai modal sosial masyarakat; (iii) memfasilitasi lebih terbukanya cakrawala
masyarakat dan mempertemukan budaya antar masyarakat; (iv) mengikat dan menghubungkan
antar daerah; (v) memberikan rasa aman karena tercukupi kebutuhan dasar masyarakat melalui
dukungan ketahanan pangan; dan (vi) secara langsung maupun tidak langsung mendukung
secara signifikan penyediaan lapangan kerja.
 Untuk kawasan transmigrasi, wujud infrastruktur tersebut termasuk antara lain pembangunan
infrastruktur jalan yang menghubungkan kantong-kantong produksi termasuk Unit
Permukiman Transmigrasi dengan pasar dan konsumen akhir, maupun mengisi kebutuhan
infrastruktur di dalam kawasan transmigrasi.
 Selama 2004-2009 Kementerian Perumahan Rakyat juga telah memfasilitasi dan menstimulasi
pengembangan kasiba menjadi kawasan yang siap menampung kegiatan pembangunan
perumahan.
 Di antaranya mendorong penetapan lokasi sebanyak 44 lokasi dengan SK bupati / wali kota
seluas 8.687 ha, memberi bantuan stimulan prasarana lokal primer/sekunder berupa jalan
poros pada 30 kawasan seluas 8.026 Ha, bantuan teknis penyusunan rencana rinci tata ruang
untuk 30 kawasan seluas 8.061 ha, memfasilitasi pembentukan badan pengelola dan telah
dibentuk Tim Penyiapan Badan Pengelola di 27 kabupaten/kota.

Anda mungkin juga menyukai